Professional Documents
Culture Documents
FORMASI X, DAERAH Y
Oleh:
TUNZIRA ABRAR
NIM: 072.11.116
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Hal
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan
atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom
hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:
1
Hidrokarbon
aromatik,
juga
adalah
2.2 Seismik
Metode seismik adalah bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan
kedalam salah satu metode geofisika aktif, pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan sumber seismik (palu, ledakan, dll). Setelah getaran diberikan, terjadi
gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memiliki hukum hukum
elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat
munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian pada jarak tertentu gerakan partikel
tersebut direkam sebagai fungsi waktu. Berdasarkan data rekaman ilmiah dapat
diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Pada eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat gelombang dalam medium.
Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam
material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.
oleh suatu sumber getar yang umumnya berupa ledakan dinamit (pada umumnya
digunakan di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber getar berupa air gun,
boomer atau sparker). Gelombang bunyi yang dihasilkan dari ledakan tersebut
menembus sekelompok batuan di bawah permukaan yang nantinya akan
dipantulkan kembali ke atas permukaan melalui bidang reflektor yang berupa
batas lapisan batuan. Gelombang yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan
direkam oleh alat perekam yang disebut geophone (di darat) atau Hydrophone (di
laut) (Badley, 1985). Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada
suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismik refleksi banyak dimanfaatkan
untuk keperluan explorasi perminyakan, penentuan sumber gempa ataupun
mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismik refleksi hanya mengamati gelombang
pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat
dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: Gelombang-P, Gelombang-S,
Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love
Seismik refleksi ini, dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah
getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombanggelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah
permukaan.
Seismik 2D
Ini dikenal juga sebagai seismic section. Berupa semua penampang
Seismik 3D
Seismik 3D ini adalah seismik 2D dengan kerapatan spasinya sangat
tinggi (12,5 meter atau 25 meter). Yang diperoleh dari tubuh bawah
permukaan. Misal bentuk jebakan, bentuk konfigurasi patahan, bentuk tubuh
sedimen, dll. Seismik 3D menggunakan lebih dari 2 streamer (dalam laut)
dan lebih bertujuan sebagai data untuk melakukan drilling decission.
Shooting interval bisa 12,5m, 18,75m dan 25m dimana semakin rapat maka
data akan semakin bagus yang didapat. Panjang kabel harus bergantung pada
target kedalaman yang diinginkan. Banyaknya streamer bergantung dari
efisiensi yang diinginkan. Dan atau juga kedekatan dengan near group center
dari titik pusat kapal sangat mempengaruhi jumlah streamer yang digunakan.
Shooting line sangat tergantung terhadap patahan yang ada di bawah
permukaan. Bentuk data dalam domain kedalaman dan waktu.
umumnya batuan yang berukuran halus ini mempunyai kandungan atom hidrogen
yang besar, baik hidrogen bebas maupun hidrogen yang terikat pada mineral-mineral
lempung di dalam batuan tersebut.
2.4 Petroleum System
Faktor-faktor yang menjadi perhatian studi petroleum sistem adalah batuan induk
(source rocks), pematangan (maturation), reservoir, migrasi, timing, perangkap (trap),
batuan penyekat (sealing rock) dan fracture gradient. Faktor tersebut menjadi hal yang
sangat penting dalam keterdapatan minyak bumi serta hidrokarbon lain.
2.4.1 Batuan Induk
Source rocks atau batuan induk adalah endapan sedimen yang mengandung
bahan-bahan organik yang dapat menghasilan minyak dan gas bumi ketika endapan
tersebut tertimbun dan terpanaskan. Bahan-bahan organik yang terdapat didalam
endapan sedimen selanjutnya dikenal dengan kerogen (dalam bahasa Yunani berarti
penghasil lilin).
Terdapat empat tipe kerogen:
1. Tipe I, bahan-bahan organik kerogen Tipe I merupakan alga dari lingkungan
pegendapan lacustrine dan lagoon.Tipe I ini dapat mengkasilkan minyak
ringan (light oil) dengan kuallitas yang bagus serta mampu menghasilkan
gas.
2. Tipe II, merupakan campuran material tumbuhan serta mikroorganisme laut.
Tipe ini merupakan bahan utama minyak bumi serta gas.
3. Tipe III, Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batu bara. Tipe
ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.
10
4. Tipe IV, bahan-bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe ini tidak bisa
menghasilkan minyak dan gas.
Kandungan kerogen dari suatu source rock dikenal dengan TOC (Total Organic
Carbon), dimana standar minimal untuk 'keekonomisan' harus lebih besar dari 0.5%.
Implikasi penting dari pengetahuan tipe kerogen dari sebuah prospek adalah kita dapat
memprediksikan jenis hidrokarbon yang mungkin dihasilkan (minyak, gas, minyak &
gas bahkan tidak ada migas).
2.4.2 Maturasi
Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen
menjadi minyak dan gas bumi. Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang
kaya bahan organic terendapkan. Pada tahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur
rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yang mereduksi oksigen, nitrogen dan
belerang sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon.
Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 60 derajat celcius.
Selanjutnya, efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan
tingkat reaksi dari bahan-bahan organik kerogen. Karena temperatur terus mengingkat
sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan
oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun (gradien geothermal).
11
12
13
14
Gambar 2.3 Menunjukkan bentuk migrasi primer dan sekunder pada suatu lapisan
Prinsip dasar identifikasi jalur-jalur migrasi hidrokarbon adalah dengan
membuat peta reservoir. Kebalikannya dari air sungai di permukaan bumi, hidrokarbon
akan melewati punggungan (bukit-bukit) dari morfologi reservoir. Daerah yang teraliri
hidrokarbon disebut dengan drainage area (analogi Daerah Aliran Sungai di permukan
bumi). Jika perangkap tersebut telah terisi penuh (fill to spill) sampai spill point, maka
hidrokarbon tersebut akan tumpah (spill) ke tempat yang lebih dangkal.
2.4.5 Timing
Timing atau waktu pengisian minyak dan gas bumi pada sebuah perangkap
merupakan hal yang sangat penting. Karena kita menginginkan agar perangkap
tersebut terbentuk sebelum migrasi, jika tidak, maka hidrokarbon telah terlanjur lewat
sebelum perangkap tersebut terbentuk.
2.4.6 Perangkap
Perangkap (trap) merupakan tempat terkumpulnya hidrokarbon yang berupa
perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga minyak dan gas bumi
15
dapat terjebak di dalamnya. Perangkap minyak bumi ini sendiri terbagi menjadi
Perangkap Stratigrafi, Perangkap Struktural, Perangkap Kombinasi tratigrafi- Struktur
dan perangkap hidrodinamik.
a. Perangkap Statigrafi
Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara
vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi
lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak
bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi
terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah
terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar
telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan
penghalang permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).
Jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti
Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan
seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.
16
b. Jebakan Patahan
Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan.
Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang
bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang
bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan
tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu
sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan
formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi
bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini
sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan
patahan ini.
Jebakan Antiklin
Jebakan antiklin, jebakan yang antiklinnya melipat ke atas
pada lapisan batuan, yang memiliki bentuk menyerupai kubah
pada bangunan. Minyak dan gas bumi bermigrasi pada lipatan
yang sarang dan pada lapisan yang permeabel, serta naik pada
puncak lipatan. Disini, minyak dan gas sudah terjebak karena
lapisan yang diatasnya merupakan batuan impermeabel.
17
c. Perangkap Kombinasi
perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada
perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya
atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh
dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya
antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada
antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling
mengendalikan perangkap itu sendiri.
19
dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang
konvensional.
Kualitas batuan induk berdasarkan nilai TOC nya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 1. Kekayaan batuan induk dilihat dari nilai TOCnya, semakin tinggi TOC
semakin kaya material organik yang ada pada batuan induk tersebut.
20
Selain TOC, dikenal juga istilah lain untuk karakterisasi batuan induk yaitu kerogen
(Kerosene generator) yaitu komponen organik batuan induk yang tidak dapat larut
dalam larutan organik biasa dan NaOH. Kerogen terbentuk dari organisme mati yang
terpreservasi pada saat stase awal dari diagenesis dan litifikasi. Kerogen menjadi
penting dikarenakan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memprediksi jenis fluida
yang akan mengisi reservoir berdasarkan tipe kerogen batuan induk.
Tipe Kerogen:
Tipe-1: jarang, material organiknya berasal dari green algae (contohnya:
Botryococcus)
Tipe-2: umumnya terendapkan di laut, material organiknya berasal dari alga,
Tabel 2. Tipe Kerogen akan menentukan jenis fluida hidrokarbon yang akan
dihasilkan (Peter dan Cassa, 1994)
21
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan.
b. Pengambilan Data
Tahap ini meliputi pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian
serta analisa, antara lain: data seismic 2D dan 3D, data log, hasil data
geokimia meliputi TOC hidrokarbon.
c. Analisa Data
Tahap analisa yang dilakukan adalah data seismik, data log, dan pemakaian
perangkat lunak. Data seismik yang dikerjakan diharapkan menghasilkan
penentuan
lapisan-lapisan
batuan
serta
penentuan
bidang-bidang
22
23
Data Seismik
Data Log
Data Geologi
Wavelet
Petroleum System
Syntetic Seismogram
Batuan Induk
Well Seismic Tie
TOC
Picking Horizon
Korelasi Sumur
dan TOC
Peta Isopac
Peta Gross
Peta Net
Keterangan:
Data Primer
Data Sekunder
24
BAB IV
HASIL YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini difokuskan pada analisis terhadap potensi source rock salah
satunya menggunakan metoda Lopatin (1971) dengan data well log dan seismik yang
mengetahui bagaimana letak dari lapisan source rock berada. Sehinnga dengan letak
kedalaman tersebut dapat diketahui temperatur, umur dan kualitas serta kuantitas dari
source rock tersebut. Dilanjutkan dengan proses pembuatan burial history dari daerah
tersebut dan hasil akhir yang diharapkan yaitu hasil perhitungan volume dari source
rock tersebut menggunakan perhitungan Schmoker (1994).
25
BAB V
RENCANA KERJA
No.
Kegiatan
1
2
3
Tahap Persiapan
Analisa Data Log
Analisa DataSeismik
- Interpretasi Seismik
- Picking Horizon
- Time Structure Map
- Depth Structure Map
5
6
Perhitungan Volume
Source Rock
Pembuatan Laporan
Tugas Akhir
November
1 2
3 4
Waktu
Desember
Januari
1 2 3 4 1 2 3 4
26
DAFTAR PUSTAKA