You are on page 1of 4

Pelatihan Tukang Cor Beton

MIX DESAIN BETON

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Umum
Merancang suatu campuran beton merupakan suatu proses pemilihan
bahan-bahan pembentuk (pengisi, perekat) beton dan menentukan masingmasing kadar/jumlahnya dengan tujuan untuk menghasilkan beton yang
memenuhi persyaratan minimum, kekuatan, sifat tahan lama dan ekonomis.
Pertimbangan yang mendasar dari pembuatan suatu beton adalah harga yang
ekonomis tetapi dapat memenuhi persyaratan pemakaian.
Syarat-syarat minimum untuk beton umumnya mengenai hal-hal
sebagai berikut :
1. Kuat tekan minimum yang diperlukan untuk suatu struktur bangunan
beton.
2. Faktor air semen (f.a.s) maksimum atau kadar semen minimum atau untuk
keadaan cuaca tertentu disyaratkan kadar udara dalam beton minimum
agar betonnya memiliki sifat tahan lama.
3. Jumlah semen maksimum untuk menghindar terjadinya retak susut dalam
keadaan cuaca terbuka yang kelembabannya relatif rendah.
4. Jumlah semen maksimum untuk menghindar terjadinya retakan akibat
pengaruh suhu tinggi.
5. Berat volume beton minimum yang biasanya disyaratkan untuk jenis
bangunan beton tertentu.
Ada beberapa metode-metode didalam menentukan atau menghitung
komposisi bahan campuran beton.
1. Untuk Beton Normal
1) Cara menurut Department of the Environment (DoE), Building
Laboratory Establishment, Transport and Road Research Laboratory di
Inggris terbitan 1975 yang telah diteliti kecocokanya untuk Indonesia

Pusdiklat-Tekkon POLBAN |

1.1

Pelatihan Tukang Cor Beton

MIX DESAIN BETON

dimana menggunakan benda uji kubus dengan ukuran sisinya 15 cm (15


x 15 x 15)
2) Cara menurut ACI dalam merancang campuran beton dikutif dari cara
ACI 211. 1 89 dengan satuan matrik (SI) dan dengan menggunakan
benda uji silinder Beton dengan diameter 15 cm dan tinggi (t) 30 cm.
2. Untuk Beton Mutu Tinggi Dengan metode Shacklock
Cara menurut metode Shachlock dalam merancang beton mutu
tinggi dengan menggunakan pertolongan tabel dan grafik yang disusun
berdasarkan data empiris hasil penelitian. Pada cara yang telah diuraikan
sebelumnya terdapat hubungan antara kuat tekan dengan f.a.s, maka
dalam cara ini terdapat hubungan antara kuat tekan dengan nomor
petunjuk (nomor referensi).

1.2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pekerjaan Beton dan Sifat Beton
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan hasil
rancangan perlu dipertimbangkan dalam pembuatan rancangan campuran
beton. Beberapa faktor yang berkaitan dengan pembuatan rancangan
campuran beton tersebut antara lain :
a.

Kekuatan
Kekuatan beton umumnya merupakan sifat yang terpenting dari beton
dan banyak mempengaruhi sifat lain dalam pemakaiian beton setelah
mengeras. Sifat kekuatan beton dinyatakan terhadap kuat tekan rata-rat
dari betonnya pada umur tertentu yang biasanya dipakai keseragaman,
untuk umur 28 hari, pada suhu udara normal serta kelembaban udara
yang umum pula.

b.

Memperkirakan besarnya standar deviasi (S)


Besar angka penyimapangan dari harga rata-rata kuat tekan beton
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : peralatan yang digunakan
untuk pekerjaan pembetonan, penanganan

(handling) dan

Pusdiklat-Tekkon POLBAN |

cara
1.2

Pelatihan Tukang Cor Beton

MIX DESAIN BETON

pengecoran serta pengawasan. Nilai standar deviasi akan berkurang jika


faktor-faktor tersebut terpenuhi dengan baik
c.

Perbandingan jumlah air pengaduk dan jumlah semen


Perbandingan jumlah air pengaduk dan jumlah semen yang disebut faktor
air semen (f.a.s) sangat berpengaruh pada kekuatan beton keras, sifat
kelecakan atau derajat mampu dikerjakan (workability) dari beton segar,
kepadatan beton dan secara tidak langsung juga keawetan betonnya.

d.

Kelecakan adukan beton


Kelecakan adukan beton yang masih segar perlu mendapat perhatian
khusus karena banyak mempengaruhi terhadap kemampuan dikerjakan
(workability). Beton yang kurang lecak ata kering akan sukar untuk dicetak
karena terlalu kaku serta dapat menghasilkan beton yang tidak padat.
Kelecakan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump pada beton
segar.

e.

Susunan besar butir aggregat dan besar butiran maksimum


Susunan besar butir agregat akan berpengaruh diantaranya terhadap
jumlah air pengaduk untuk derajat kelecakan tetentu (workability) dan
kekuatan betonnya. Susunan yang tidak teratur atau tidak seragam akan
memberikan kekuatan beton yang tidak seragam pula sehingga perlu
dijaga agar susunan butir agregat yang dipakai selalu seragam sehingga
harga standar deviasi (S) dari beton yang dibuat akan rendah.

1.3. Prosedur Job Mix Formula ( Mix Desain ) Beton


Dalam merancang suatu campuran beton diperlukan tahapan yang jelas
agar kekuatan yang kita inginkan tercapai. Maka dari itu bisa dilihat tahapan
dibawah ini :
1. Seleksi Kekuatan Karakteristik Beton
2. Menentukan margin kekuatan

Pusdiklat-Tekkon POLBAN |

1.3

Pelatihan Tukang Cor Beton

MIX DESAIN BETON

3. Menentukan Kekuatan Tekan Karakteristik Beton


4. Memilih Perbandingan Air Semen ( FAS)
5. Menentukan Kelecakan Beton Segar (Workability)
6. Menentukan Ukuran Agregat
7. Menentukan Kadar Air bebas
8. Menentukan Jumlah Kadar Semen
9. Menentukan Jumlah Kadar Agregat
10. Menentukan proporsi Kadar Agregat Halus dan Agregat Kasar
11. Proporsi Campuran Perbandingan Volume/ berat

Pusdiklat-Tekkon POLBAN |

1.4

You might also like