Professional Documents
Culture Documents
Definisi...
Gerakan tanah (mass movement) ialah
perpindahan massa tanah/batu pada arah
tegak, miring, atau mendatar dari
kedudukan semula.
Gerakan tanah mencakup gerak rayapan,
aliran, dan longsoran (land slide).
Menurut definisi ini maka longsoran adalah
bagian dari gerakan tanah.
Longsor
Longsor adalah perpindahan material pembentuk
lereng berupa batuan, tanah, atau material
campuran tersebut, bergerak kebawah atau
keluar lereng.
Proses terjadinya longsor diawali oleh air yang
meresap ke dalam tanah akan menambah bobot
tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke
tanah kedap air yang berperan sebagai bidang
gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti
lereng dan keluar lereng.
Bentuk kelongsoran
Ada beberapa jenis bentuk kelongsoran, yaitu:
longsor translasi,
longsor rotasi,
pergerakan blok,
runtuhan batu,
rayapan tanah,
aliran bahan rombakan.
Di Indonesia jenis longsor yang paling sering terjadi adalah longsor
translasi dan longsor rotasi.
Jenis tanah longsor yang paling banyak memakan korban jiwa
adalah aliran bahan rombakan.
Jenis-jenis longsor
1. Longsor Translasi:
Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau
menggelombang landai.
Jenis-jenis longsor
2. Longsor Rotasi:
Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa tanah
dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
Jenis-jenis longsor
3. Pergerakan Blok:
Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang
bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor
jenis ini disebut juga longsor translasi blok batu.
Jenis-jenis longsor
4. Runtuhan Batu:
Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau
material lain bergerak kebawah dengan cara jatuh
bebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada lereng yang
terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai.
Runtuhan batu-batu besar dapat menyebabkan
kerusakan parah.
Jenis-jenis longsor
5. Rayapan Tanah:
Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa
butiran kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal.
Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiangtiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring kebawah.
Jenis-jenis longsor
6. Aliran Bahan Rombakan:
Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong
oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai
ratusan meter jauhnya. Kecepatan bergantung pada
kemiringan lereng, volume air, tekanan air dan jenis
materialnya.
Faktor-faktor
yang menyebabkan longsor
Faktor alam
Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng
yang terjal.
Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
Penggundulan hutan.
Budidaya kolam ikan diatas lereng.
Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang
aman.
Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan
kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati
yang akhirnya merugikan sendiri.
Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
Prinsip Dasar
Analisa Faktor Aman Lereng
c
L
W
V
S
F
Cara komputasi adalah dengan melakukan hitungan berdasarkan rumus (Fellenius, Bishop,
Janbu, Sarma, Bishop modified ,dan lain-lain).
Cara grafik adalah dengan menggunakan grafik yang sudah standar (Taylor, Hoek & Bray, Janbu,
Cousins dan Morganstren). Cara ini dilakukan untuk material homogen dengan struktur
sederhana. Material yang heterogen (terdiri atas berbagai lapisan) dapat didekati dengan
penggunaan rumus (cara komputasi).
Kejadian longsor
F < 1,07
F > 1,25
W = LH
Na = LHcos
Ta = LHsin
Na W
Ta
c
b
N a .L.H . cos
.H . cos 2
L
bc
cos
Ta L.H . sin
.H . cos . sin
L
bc
cos
f = c + tan
f = c + L H cos tan
Stabilitas lereng :
f c .H . cos 2 . tan
SF
d
.H . cos . sin
Na W
Ta
c
b
arah
rembesan air
H cos
H cos2
W = LHsat
Na = LHsatcos
Ta = LHsatsin
sat .H . cos 2
L
bc
cos
f = c + tan
dimana
f = c + (u tan
u = w H cos2
= sat H cos2
f = c + (satH cos2wH cos2
tan
f =c + (satwH cos2 tan
f = c + H cos2 tan
d
sat .H . cos . sin
Pada kondisi kritis (seimbang),
f = d
'
tan
tan
' w
atau
'
tan
tan
' w
1
Na W
H
Ta
A
W ABC.
W 0,5.H 2
sin( )
sin .sin
Ta W sin
N a W cos
sin( )
Ta 0,5 H
. sin
sin . sin
sin( )
N a 0,5 H
. cos
sin . sin
sin( )
Ta 0,5 H
sin
2
Na
AC
2 sin( )
0,5H
. cos
sin . sin
H
sin
sin( )
0,5 H
. cos
sin
Tegangan geseradalah
Ta
AC
sin( )
0,5H
. sin
sin . sin
d
H
sin
2
sin( )
d 0,5H
. sin
sin
f c tan
sin( )
f c 0,5H
. cos . tan
sin
Stabilitas lereng ditentukan dari perbandingan kuat geser tanah (f )
dengan tegangangeser tanah ()
f
SF
d
SF (safety factor) adalah faktor keamanan. Lereng akan stabil bila SF
bernilai 1 atau lebih
sin
SF
sin( )
0,5 H
. sin
sin
sin( )
sin( )
c 0,5 H
. cos . tan 0,5 H
. sin
sin
sin
Sehingga dengan penyederhanaan diperoleh
.H 1 cos( )
c
4 sin . cos
Tinggi maksimum lereng adalah
R
C
W1
R
A
BL2F
L1
W2 E
5
4
1 2
Nai
W5
Tai
Nai = Wi cos
Tai = Wi sin
Fri=b
Fri y
tan-1
(y/x)
=c + tan b
= c.b + b tan
= c.b + Nai tan
= c (x/cos ) + W . cos tan
R.Ta
RTa
(c.b Wi cos . tan )
FS
Wi sin