Professional Documents
Culture Documents
Berbgai kegiatan yang dilakukan usaha kecil dan hambatan hambatan yang
dijumpai dalam dunia usaha tercakup dalam istilah Entreprenuenship atau kewirausahaan.
Peran Entreprenuenship atau kewirausahanya sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat
menentukan arah masa depan bagi usaha kecil.
Usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai
kekayaan yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil.
B.1. Kriteria Usaha Kecil
a. Usaha Perdagangan
Keagenan, pengecer, ekspor/impor, dll. Dengan modal aktif perusahaan (MAP) tidak
melebihi Rp. 1500.000/ tahun dan capital turn over (CTO) atau Perputaran Modal tidak
melebihi Rp.600.000,00
b. Usaha Pertanian
Pertanian pangan maupun perkebunan, perikanan darat / laut, pertenakan dan usaha
lain yang termasuk lingkup pengawasan Departemen Pertanian. Ketentuan batas MAP dan
CTO.
C. Usaha Industri
Industri logam/kimia, makanan/minuman, pertambngan, bahan galian, serta aneka
industry kecil lainnya, dengan batas MAP= Rp. 250.000.000,00 serta batas CTO=Rp.
1000.000,00
d. Usaha Jasa
Menjual tenaga/ pelayanan bagi pihak ketiga, konsultan, perencana, perbengkelan,
transportasi serta restoran dan lannya dengan batas MAP dan CTO.
e. Usaha Kecil Konstruksi
kantor bangunan, jalan, kelistrikan, jembtan, pengairan, dan usaha-usaha lain yang
berkaitan dengan teknis kontruksi bangunan dengan batas MAP dan CTO.
Misalnya : Penyalur, toko kerajinan, kopersai, waserba, restoran, toko bunga, jasa
profesi,dll.
c. Sektor Informal
Misalnya : Agen barang bekas, kios kaki lima, dll.
B.3. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil
Pemerintah melaluiDepartemen Perindustrian, Departemen Tenaga KErja,
Departemen Perdagangan serta pihak Perbankan telah melakukan upaya yang semaksimal
mungkin dalam membantu pengusaha kecil, industry kecil maupun sector informal. Melalui
strategi pengembangan industry kecil.
B.3.1 Keunguulana Usaha Kecil
Secara umumperusahaan skala kecil baik perorangan maupun kerja sama memiliki
keunggulan dan daya tarik seperti :
a. Pemilik merangkap manajer perusahaan yang bekerja sendiri dan memiliki gaya
manajemen sendiri (mwrangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance,
dan administarif)
b. Perusahaan keluarga dimana pengelolaanya mauangakian tidak memilik keahlian
manajerial yang handal
c. Sebagian besar membuat lapangan kerja baru, inovasi, sumber daya kerja yang baru
dan jasa-jasa
d. Resiko usaha menjadi bevan pemilik
e. Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat danprematur
f. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, naming tidak memiliki rencana
jangka panjang.
g. Indenpenden dalam menentukan harga produksi atas barang atau jasa-jasanya.
h. Prosedur hukumnya sangat sederhana
i. Pajak relative ringan, karena yang dikenkan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaanya.
j. Kontak-kontak dengan pihak luar bersifat pribadi.
k. Mudah dalam proses pendiriannya.
l. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
m. Pemilik mengelola sencara mandiri dan bebas waktu.
n. Permilikmenerima seluruh laba.
o. Umumnya mempunyai kecenderungna mampu untuk survive
p. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemnudahan dalam peraturan dan
kebijkan pemerintah yang mendukung berkembnagnya usaha kecil di Indonesia.
q. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak
berpendidiakn, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu mahal.
r. Meskipun tidak terlihat nyata, masing masing usaha kecil dengan usaha kecilyang
lain salaing tergantungan secara moril dan semangat berusaha.
Usaha kecil memiliki arti strategis secara khusus bagi suatu perekonomian yaitu :
b.
c.
d.
e.
f.
DAFTAR PUSTAKA