You are on page 1of 5

KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL

Kebanyakan penulis dan pengkaji di bidang bisnis mengartikan kewirausahaan


sebagai sifat dan keahlian oleh para wirausaha. Dengan demikian kewirausahaan dapat
diartikan karakter seorang wirausaha, yang meliputi sebagai berikut: berani mengambil
resiko, bijakasana dalam membuat keputusan, pandai melihay kesempatan yang terbuka dan
berkemampuan menjadi manajer yang baik. Di samping pengertian yang umum ini berbagai
penulis menekankan karakter yang berbeda dalam menerangkan arti kewirausahaan.
Ada pemikir dalam bidang kewirausahaan yang mengartikan konsep sebagai
kemampuan untukmenciptakan satu organisasiatau perusahaan yangsecara efektif dan
efesien. Sedangkan pemikir lain mengartikan konsep tersebut sebagai kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai dengan cara maengalokasikan waktu, tenaga,
dan perhatian untuk mencinptakan pembaruan tersebut, menanggung resiko keuangan dalam
melakukan kegiatan tersebut dan memperoleh ganjaran dari usaha tersebut.
Jeffry A. Timmons, seorang professor dalam bidang kewirausahaan dan penulis buku
The En Mind mendefisikan kewirausahaan sebagai tindakan kreatif manusia membangun
sesuatu yang bernilai dari tiada satu apapun. Dalam definisi ini kewirausahaan
dipandangsebagai kemampuan memburu kesempatan tanpa menghiraukan keterbatasan
sumber yangdimiliki. Pengertian konsep tersebut meliputi kemam apuan dan keberanian
untuk mengambil resiko. Konsep itu meliputi pula keahlian yang dimiliki untuk memimpin
orang lain kearah wawasan yang telah ditentukan.
A.2. Wirausaha
Berbagai definisi yang menjelasakan tentang peranan seorang wirausaha telah
ditegasan oleh para ilmuwan maupun pengamat ekonomi beberapa waktu yang lalu. Mereka
menjelaskan bahwa seorang wirausaha adalah :
1. Orang yang memutuskan untuk mengambil alih resiko dalam memperkenalkan
produk atau jasa-jasa baru, serta menciptakan teknologi baru untuk memnajukan
perekonomian dan dan mencapai tujuan-tujuannya. (Schumpeter-1930)
2. Orang yang mengorganisir,mengelola serta menanggung resiko atas keputusan
bisninsnya. (Webster)
3. Orang yang imajinatif, yang ditandai oleh kemampuannya dalam menetapkan sasaran
serta dapat mencapai saran-sasaran itu. (Filion-1988)
4. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru, menyusun operasi untuk mengdakan operasi baru, mengatur permodalan serta
memasarkannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka-1989)
A.3. Teori-Teori Kewirausahaan
B. Usaha Kecil dan Entreprenuenship

Berbgai kegiatan yang dilakukan usaha kecil dan hambatan hambatan yang
dijumpai dalam dunia usaha tercakup dalam istilah Entreprenuenship atau kewirausahaan.
Peran Entreprenuenship atau kewirausahanya sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat
menentukan arah masa depan bagi usaha kecil.
Usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang kecil, atau nilai
kekayaan yang kecil dan jumlah pekerja yang juga kecil.
B.1. Kriteria Usaha Kecil
a. Usaha Perdagangan
Keagenan, pengecer, ekspor/impor, dll. Dengan modal aktif perusahaan (MAP) tidak
melebihi Rp. 1500.000/ tahun dan capital turn over (CTO) atau Perputaran Modal tidak
melebihi Rp.600.000,00
b. Usaha Pertanian
Pertanian pangan maupun perkebunan, perikanan darat / laut, pertenakan dan usaha
lain yang termasuk lingkup pengawasan Departemen Pertanian. Ketentuan batas MAP dan
CTO.
C. Usaha Industri
Industri logam/kimia, makanan/minuman, pertambngan, bahan galian, serta aneka
industry kecil lainnya, dengan batas MAP= Rp. 250.000.000,00 serta batas CTO=Rp.
1000.000,00
d. Usaha Jasa
Menjual tenaga/ pelayanan bagi pihak ketiga, konsultan, perencana, perbengkelan,
transportasi serta restoran dan lannya dengan batas MAP dan CTO.
e. Usaha Kecil Konstruksi
kantor bangunan, jalan, kelistrikan, jembtan, pengairan, dan usaha-usaha lain yang
berkaitan dengan teknis kontruksi bangunan dengan batas MAP dan CTO.

B.2. Bentuk dan Jenis Usaha Kecil


Pada hakikatnya usaha kecil yang ada secara umum dikelompokan kedalam 3
golongan khusus yang meliputi :
a. Industri Kecil
Misalnya : Industri kerajinan rakyat, industry cor logam, konveksi, dan verbagai jenis
usaha lainnya.
b. Perusahaan Berskala Kecil

Misalnya : Penyalur, toko kerajinan, kopersai, waserba, restoran, toko bunga, jasa
profesi,dll.
c. Sektor Informal
Misalnya : Agen barang bekas, kios kaki lima, dll.
B.3. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil
Pemerintah melaluiDepartemen Perindustrian, Departemen Tenaga KErja,
Departemen Perdagangan serta pihak Perbankan telah melakukan upaya yang semaksimal
mungkin dalam membantu pengusaha kecil, industry kecil maupun sector informal. Melalui
strategi pengembangan industry kecil.
B.3.1 Keunguulana Usaha Kecil
Secara umumperusahaan skala kecil baik perorangan maupun kerja sama memiliki
keunggulan dan daya tarik seperti :
a. Pemilik merangkap manajer perusahaan yang bekerja sendiri dan memiliki gaya
manajemen sendiri (mwrangkap semua fungsi manajerial seperti marketing, finance,
dan administarif)
b. Perusahaan keluarga dimana pengelolaanya mauangakian tidak memilik keahlian
manajerial yang handal
c. Sebagian besar membuat lapangan kerja baru, inovasi, sumber daya kerja yang baru
dan jasa-jasa
d. Resiko usaha menjadi bevan pemilik
e. Pertumbuhan yang lambat, tidak teratur, terkadang cepat danprematur
f. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, naming tidak memiliki rencana
jangka panjang.
g. Indenpenden dalam menentukan harga produksi atas barang atau jasa-jasanya.
h. Prosedur hukumnya sangat sederhana
i. Pajak relative ringan, karena yang dikenkan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaanya.
j. Kontak-kontak dengan pihak luar bersifat pribadi.
k. Mudah dalam proses pendiriannya.
l. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
m. Pemilik mengelola sencara mandiri dan bebas waktu.
n. Permilikmenerima seluruh laba.
o. Umumnya mempunyai kecenderungna mampu untuk survive
p. Terbukanya peluang dengan adanya berbagai kemnudahan dalam peraturan dan
kebijkan pemerintah yang mendukung berkembnagnya usaha kecil di Indonesia.
q. Relatif tidak membutuhkan investasi yang terlalu besar, tenaga kerja yang tidak
berpendidiakn, serta sarana produksi lainnya yang tidak terlalu mahal.
r. Meskipun tidak terlihat nyata, masing masing usaha kecil dengan usaha kecilyang
lain salaing tergantungan secara moril dan semangat berusaha.
Usaha kecil memiliki arti strategis secara khusus bagi suatu perekonomian yaitu :

1. Dalam banyak pengerjaan produk tertentu, perusahaan banyak bergantung kepada


perusahan-perusahaan kecil, karena jika dikerjakan sendiri oleh mereka maka marginnya menjadi tidak ekoomis.
2. Merupakan pemerataan kosentrasi dari kekuatan-kekuatan ekonomi dalam
masyarakat.

B. 3.2 Hambatan dalam Pengelolaan Usaha Kecil


1. Umumnya pengelola small business mereka tidak memerlukan studi kelayakan,
penelitian pasar, analisi perputaran uang serta berbagai penelitian lain yang diperlukan suatu
aktivitas bisnis.
2. Tidak memilik perencanaan system jangka panjang, system akuntansi yang
memadai, anggran kebutuhan modal,.
3. Kekurangan informasi bisnis, hanya memgacu kepada intuisi dan ambisi pengelola.
Lemah dalan promosi.
4. Kekurangan petunjuk pelaksanaan teknis operasional. Kegiatan dan pengawasan
mutu hasil kerja dan pengawasan mutu hasil kerja dan produk.
5. Tinghinya Labour Turn-Over (PHK)
6. Terlalu banyak biaya-biaya yang di luar pengendalian serta utang yang tidak
bermanfaat.
7. Pembagian kerja tidak proposional, sering terjadi pengelola memiliki pekerjaan
yang melimpah.
8. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal
kerja, sebagai akibat tidak adanya perencanaan kasa.
9. Persediaan yang terlalu banyak, arau jenis barang yang kurang laku.
10. Lain-lain yang menyangkut mist manajemen dan ketidakpedulian pengelola
terhadap prinsip-prinsip manajerial.
11. Resiko dan untang-utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaam pribadi
pemilik.
12. Sumber modal terbatas pada keamampuan pemilik.
Meskipun demikian pemerintah tetap mendorong industry agar usaha kecil mampu
lebih berkembang mandiri dengan melaksanakan bernagai program pengembangan usaha
kecil yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun pihak-pihak atau lembaga swadaya
masyarakat, yaitu :
a. Program peningkatan kemampuan usaha

b.
c.
d.
e.
f.

Program pengembangan industry kecil untuk menunjang ekspor


Program penghembnagan wiraswasta dan tenaga profesi
Program penelitian dan pengembnagan industry kecil
Program penciptaan/pengaturan iklim dan kerja sama
Seminar dan pameran produk-produk industry kecil tingkat nasional maupun
internasional

DAFTAR PUSTAKA

Subanar, Harimurti. 1998. Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta: BPFE


Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: Prenada Media
Daft, Ricard L. 2006. Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

You might also like