You are on page 1of 20

Manajemen Penyakit Berbasis

Wilayah
ANDI ADNAN
M.KES Kesehatan Lingkungan
UMI Makassar
Free Powerpoint Templates

Page 1

KLB ( Kejadian Luar Biasa )


Menurut PP 40, tahun 1991, Bab 1, Pasal 1 Ayat 7, KLB
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemologis
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah.
Penanggungjawab operasional pelaksanaan
penanggulangan KLB adalah Bupati/Walikota. Sedangkan
penanggugjawab teknis adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Bila KLB terjadi lebih dari satu wilayah kabupaten/kota
maka penanggulangannya dikoordinasikan oleh Gubernur.
Free Powerpoint Templates

Page 2

Lanjutan . . .
Apabila kita mencermati proses kejadiannya, KLB
merupakan kejadian proses awal, pencermatan ini
dikenal sebagai pencermatan pra-KLB. Misalnya,
adanya indikasi peningkatan jumlah dan
kepadatan vektor penular penyakit, terjadinya
kerusakan hutan secara terus menerus,
pemantauan kondisi kualitas lingkungan tertentu
yang menurun, dan sebagainya (Direktorat
Kesehatan dan Gizi Masyarakat, 2006).

Free Powerpoint Templates

Page 3

Lanjutan . . .
, KLB merupakan kejadian proses awal, pencermatan ini
dikenal sebagai pencermatan pra-KLB. Misalnya, adanya
indikasi peningkatan jumlah dan kepadatan vektor penular
penyakit, terjadinya kerusakan hutan secara terus menerus,
pemantauan kondisi kualitas lingkungan tertentu yang
menurun, dan sebagainya (Direktorat Kesehatan dan Gizi
Masyarakat, 2006).
Mengacu kepada teori simpul atau mengacu kepada
patogenesis kejadian penyakit, KLB pada dasarnya
merupakan suatu kejadian baik pada sumber penyakit
(penyebab) dengan dinamika transmisi, serta korban kejadian
penyakit yang berlangsung dalam tempo yang relatif singkat.
Free Powerpoint Templates

Page 4

Manajemen KLB
Manajemen KLB secara terintegrasi
berbasis wilayah adalah juga manajemen
dua bagian penting yang tak terpisahkan,
dan harus dilakukan secara simultan
dalam waktu relatif singkat, yakni
manajemen kasus dan manajemen public
health (manajemen faktor risiko).

Free Powerpoint Templates

Page 5

Standar Normalitas . . .
Setiap pengukuran pada teori simpul
penyakit baik pada simpul 1, 2, 3 maupun
4 harus selalu dirujuk terhadap nilai-nilai
standar normal sebagai bahan referensi
Misal: Permenkes tentang air bersih, baku
mutu lingkungan, nilai ambang batas,
maximum acceptable concentration, dll.

Free Powerpoint Templates

Page 6

Lanjutan . . .

Free Powerpoint Templates

Page 7

Lankah langkah Kegiatan surveilands


Epidemiologi Berbasis Wilayah . .
Defenisi Surveilans epidemiologi adalah
pengumpulan dan pengamatan secara sistematik
berkesinambungan, analisa dan interprestasi data
kesehatan dalam proses menjelaskan dan
memonitoring kesehatan dengan kata lain surveilans
epidemiologi merupakan kegiatan pengamatan
secara teratur dan terus menerus terhadap semua
aspek kejadian penyakit dan kematian akibat penyakit
tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam
suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan
pencegahan dan penanggulangan.
Free Powerpoint Templates

Page 8

Lanjutan . . .
Surveilans Epidemiologi adalah pengumpulan dan analisa
data epidemiologi yang akan digunakan sebagai dasar dari
langkah-langkah dalam bidang pencegahan dan
penanggulangan penyakit yang meliputi kegiatan :
1. Perencanaan Program Pemberantasan Penyakit.
Mengenal Epidemiologi Penyakit berarti mengenal apa yang
kita hadapi dan mengenal perencanaan program yang baik.
2. Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit.
Bagaimana keadaan sebelum dan sesudah dan sesudah
program dilaksanakan sehingga dapat diukur
keberhasilannya menggunakan data sueveilans
epidemiologi.
3. Penanggulangan wabah Kejadian Luar Biasa.
Free Powerpoint Templates

Page 9

Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi


Kesehatan wajib dilakukan oleh setiap
instansi kesehatan Pemerintah, instansi
Kesehatan Propinsi, instansi kesehatan
kabupaten/kota dan lembaga masyarakat
dan swasta baik secara fungsional atau
struktural. Mekanisme kegiatan Surveilans
epidemiologi Kesehatan merupakan
kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematis danFree
terus
menerus.
Powerpoint
Templates
Page 10

Prinsip Surveilans Epidemiologi


a. Pengumpulan data Pencatatan insidensi
terhadap population at risk.
b. Pengelolaan data
c. Analisis dan interpretasi data untuk
keperluan kegiatan
d. Penyebarluasan data dan keterangan
termasuk umpan balik
e. Evaluasi
Free Powerpoint Templates

Page 11

Diagnosis Penyakit berbasis Wilayah


Manajemen pemberantasan penyakit di
samping harus mampu mengendalikan sumber
penyakit dengan cara melakukan diagnosis dan
mengobati dengan cepat dan tuntas.
Merupakan bagian penting dari manajemen
penyakit infeksi baru maupun penyakit infeksi lama
yang muncul kembali, penerapan teknik dan
kemampuan diagnosis, pemeriksaan laboratorium,
pengobatan, perawatan dan rehabilitasi serta
pencegahan agar tidak menular kepada orang lain.
Free Powerpoint Templates

Page 12

Pembentukan kemampuan diagnosis dini


dan respon dini secara proaktif di level
desa, dalam rangka pengendalian yang
cepat dan tepat sasaran berdasarkan
spesifik wilayah, yang memiliki potensi
risiko yang berbeda

Free Powerpoint Templates

Page 13

Penggambaran model kejadian penyakit


( Modelling)..
1.
Model Gordon
Teori ini di kemukakan oleh John Gordon pada tahun 1950 dan
dinamakan model Gordon sesuai dengan nama
pencetusnya. Model gordon ini menggambarkan terjadinya
penyakit pada masyarakat, ia menggambarkan terjadinya
penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit yang mempunyai
titik tumpu di tengah-tengahnya, yakni lingkungan (L). Pada
kedua ujung batang tadi terdapat pemberat, yakni A, H.
2. The wheel of causation (Teori Roda)
Model ini menggambarkan hubungan manusia dan
lingkungannya sebagai roda. Roda tersebut terdiri atas manusia
dengan substansi genetik pada bagian intinya dan komponen
lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu.
Free Powerpoint Templates

Page 14

Lanjutan . . . .
3. The web of causation (jaring-jaring sebab
akibat)
Teori jaring-jaring sebab akibat ini ditemukan
oleh Mac Mohan dan Pugh (1970). Teori ini sering
disebut juga sebagai konsep multi factorial. Dimana
teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi
dari hasil interaksi berbagai factor. Misalnya factor
interaksi lingkungan yang berupa factor biologis,
kimiawi dan social memegang peranan penting
dalam terjadinya penyakit.
Free Powerpoint Templates

Page 15

Penggambaran model kejadian penyakit


( Modelling)..

1. Pendekatan dengan model segitiga epidemiologi:


Menggambarkan adanya interaksi antara,
Host
(penjamu)

Agent
(Agen Penyebab)

Environment
(Lingkungan)
Free Powerpoint Templates

Page 16

2. Model Roda
Lingkungan

Lingkungan Sosial

Manusia
Inti Genetik
(keturunan)

Lingkungan Fisik
Lingkungan Biologis

Free Powerpoint Templates

Page 17

3. Model Jaring-Jaring (sarang laba-laba)


F1

Manusia

F2

SAKIT

F3
F4
F5

Terjadinya penularan penyakit karena manusia kontak


dengan penyebab sakit, diantara penyebab sakitpun berin
teraksi untuk memperkuat/melemahkan terjadinya sakit

Free Powerpoint Templates

Page 18

Peran Rumah Sakit dalam manajemen


penyakit berbasis wilayah
Rumah Sakit merupakan salah satu dari sekian
banyak jasa pelayanan yang memberikan pelayanan
umum dibidang kesehatan bagi masyarakat luas.
Untuk itu pelayanan yang baik dan memuaskan bagi
masyarakat terutama pasien, menjadi hal yang utama
perlu untuk diperhatikan.
Adapun Peran Rumah Sakit (Role of Hospital)
Melaksanakan upaya kesehatan yang bersifat
pendidikan / penyuluhan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif),
rehabilitasi / pemulihan (rehabilitatif).
Free Powerpoint Templates

Page 19

TERIMA KASIH

Free Powerpoint Templates

Page 20

You might also like