You are on page 1of 246

KODE MODUL

OPKR-10-016
C

Milik
Negara
Tidak
Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
BIDANG TEKNIK
MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF

MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA
DAN
LINGKUNGA
N

DIR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR

DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


2005

KODE MODUL
OPKR-10-016
C

Milik
Negara
Tidak
Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
BIDANG TEKNIK
MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF

MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN,KESEHATAN
KERJA DAN
LINGKUNGA
N
Tim
Penyusun:
1. Drs.
rs. Iin
Solih
lihin
2. Drs.
rs.
Ridwan
3. Drs.
rs.
Koe
e
n
tono
Ko tono
Tim
Fasilitator:
1. Drs.
Abdullah
2. Suryana
Iskandar

Modul PTL OPS 005 (2)

DIR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul PTL OPS 005 (2)

KATA
PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul
interaktif dan modul

manual.

Adapun

modul

manual

terdiri

atas bidang-bidang dan program-program keahlian kejuruan yang


berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan.
Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak
300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan
32

(tiga

puluh

dua)

program

keahlian

Manajemen (Administrasi Perkantoran


Pertanian
nonpangan,

yaitu:

Bisnis

dan

Akuntansi),

(Agroindustri

Budidaya

Tanaman,

dan

pangan dan

Budidaya

Ternak

Ruminansia,

Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya


Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan,
Teknik Bangunan (Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan
Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni Industri Kayu),
Teknik

Elektronika

Industri), Teknik

(Teknik

Listrik

Audio

Vidio,

(Pemanfaatan

Teknik

Energi

Elektronika

Listrik,

Teknik

Distribusi, Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin


(Mekanik Otomotif, Pengecoran

Logam,

Teknik

Bodi

Otomotif,

Teknik Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik Pemeliharaan


Mekanik Industri, Teknik Pemesinan), Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Komputer

(Multimedia,

dan

Rekayasa

Jaringan),

dan

Perangkat Lunak,

program

Normatif

Teknik
Bahasa

Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Edisi 2004 dengan

menggunakan

pembelajaran berbasis

kompetensi

Based Training/CBT).

Diharapkan

pendekatan
(Competency

modul-modul

ini

digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan

pelatihan (Diklat)

Kejuruan

khususnya

SMK

dalam

mencapai

standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.


Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan
dibidangnya terdiri
Widyaiswara

atas para Guru

SMK, para

Pusat Pengembangan

Penataran

(PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari

Guru

berbagai

perguruan

Tinggi,

para

praktisi

Balai

Latihan

dan

Pengembangan Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan


industri (DU/DI), dan berbagai sumber
baik

dari

dalam

dan

luar

referensi yang digunakan

negri.

Modul dilakukan melalui

beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada


para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat
Pembinaan Sekolah
Manajemen
penulis

dan

Menengah

Kejuruan

Pendidikan Dasar
unsure

dan

terlibat,

Direktorat

Menengah

menerima

Jenderal

beserta

para

masukan-masukan

konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi dunia


usaha

dan

industri,

untuk

dihasilkannya

para

akademis,

Sumber

dan

Daya

para

Manusia

psikologis
(SDM)tingkat

menengah yang handal. Pada kesempatan baik ini kami


sampaikan ucapan terima

kasih

sebesar-besarnyakepadaberbagai

dan

pihak

penghargaan

terutama

tim

penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para


editor

atas

dedikasi

dan

pengorbanan

waktu,

tenaga,

dan

pemikiran untuk dihasilkannya modul ini.


Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta
Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar
modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktur
Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno, MM

NIP 131415680

DAFTAR ISI
MODUL
Halama
n HALAMAN SAMPUL..

i
HALAMAN FRANCIS .

ii
KATA PENGANTAR

iii
DAFTAR ISI.

iv
PETA KEDUDUKAN MODUL.

vii
A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI................
vii
KETERANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI..
viii
B. KEDUDUKAN
MODUL
ix
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM

X
I. PENDAHULUAN ..

1
A. DESKRIPSI JUDUL ..

1
B. PRASYARAT.

1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL..

2
1. Petunjuk Bagi Peserta
Diklat
2
2. Peran Guru

2
D. PERLENGKAPAN PBM.
.
3
E. TUJUAN AKHIR .

3
F. KOMPETENSI..

4
G. CEK

KEMAMPUAN. 10
BAB.II. PEMELAJARAN .

A. RENCANA BELAJAR SISWA..

B. KEGIATAN BELAJAR ...

1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Keselamatan dan Kesehatan


Kerja........

a. Tujuan kegiatan belajar 1 .


b.
Uraian materi

11
11
12
12
13
13

c. 1
Rangkuman
d. 1
Tugas 1 ..

25

e.
Tes formatif 1 ..
f.
Kunci jawaban formatif 1 ..
g.
Lembar kerja 1 ..

26

25
26

27

2. Kegiatan Belajar 2 :Pemeliharaan Kebersihan, Perlengkapan dan


28

Area Kerja................................................................................

a. Tujuan kegiatan belajar 2 .

b. Uraian materi
2

28
28

c.
Rangkuman
2..
.
d.
Tugas
2.

e.
Tes
formatif
2..
.
3. Kegiatan
Belajar :Perlengkapan Pemadam f. Kunci
Kebakaran...
a. Tujuan kegiatan belajar 3
b.
Uraian materi 3
c. .
Rangkuman 3..
d.
Tugas

33
33
33
34
37
37
37
55
55

e. 3
Tes formatif 3
55
.
f. Kunci jawaban formatif 3 .
57

4. Kegiatan
Belajar 4 : Pertolongan Pertama &Cardio Pulmonary ( CPR)..
a. Tujuan kegiatan belajar 4
b.
Uraian materi 4
c. .
Rangkuman 4..
d.
Tugas

60
60
60
79
80

80
e. 4
Tes formatif 4
80
f. .
Kunci jawaban formatif 4 .

5.
Pencemaran
Lingkungan
&
Kesehatan
82
Manusia.
a.
Tujuan
kegiatan
belajar
5
82

b.
Uraian
materi
5
82
.
c.
Rangkuman
5
98

d.
Tugas
5 98
e.
Tes
formatif
5
99
.
f. Kunci
jawaban
formatif
5
99

BAB.III. EVALUASI
101
.
A. PERTANYAAN
101
B. SOAL
PSIKOMOTOR. 102

C. KUNCI JAWABAN
103
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF(PENGETAHUAN)..
109
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN..
110
LEMBAR PENILAIAN SIKAP (ATTITUDE).
111
KRITERIA KELULUSAN
111
BAB. IV.PENUTUP
112
DAFTAR PUSTAKA
113

PETA KEDUDUKAN MODUL


A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta
diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry-multy exit yang dapat diterapakan.

OPKR

OPKR
10-0098

OPKR
10-016C

OPKR
10-017C

OPKR
10-010C

OPKR
10-013C

OPKR
60-002C

60-006C

60-012C

60-013C

60-011
OPKR
60-037A

OPKR
60-008C

OPKR
10-006C

OPKR
OPKR
60-019C
60-050A
OPKR
OPKR
60-029A
60-051A
OPKR
60-030A

OPKR
10-007C
Modul PTL OPS 005 (2)

OPKR
60-016C
OPKR

OPKR
60-018C
60-038A

OPKR

OPKR

OPKR

vi

OPKR
60-031A

Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi


OPKR 10-009B.

Pembacaan dan pemahaman gambar teknik.

OPKR 10-016C. Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan


Kerja dan Lingkungan.
OPKR 10-017C.
Perlengkapan

Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan


Tempat Kerja.

OPKR 10-010C.

Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

OPKR 10-013C.

Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/kelayakan

kendaraan. OPKR 10-006C.

Melaksanakan prosedur pengelasan,

pematrian, pemotongan
dengan panas dan pemanasan.
OPKR 60-002C.

Melaksanakan pekerjaan sebelum

perbaikan. OPKR 60-006C.

Melepas, menyimpan dan

mengganti/memasang
panel panel bodi kendaraan, bagian bagian
panel dan perangkat tambahannya.
OPKR 60-012C.

Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang

OPKR 60-007C.

Melepas dan mengganti/melepas pelindung


moulding, transfer/gambar hiasan, stiker, dan
decal/lis, spoiler.

OPKR 60-008C.

Melepas dan mengganti rangkaian/listrik/unit

elektronik. OPKR 60-013C.

Mempersiapkan bahan dan peralatan

pengecatan.
OPKR 60-011C.

Melaksanakan prosedur masking.

OPKR 60-009C.

Memasang perapat komponen kendaraan.

OPKR 60-016C.

Mempersiapkan komponen kendaraan untuk


perbaikan pengecatan kecil.

OPKR 60-037A.

Mempersiapkan dan mengecat komponen-komponen

plastik. OPKR 60-018C.Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan.


OPKR 60-019C.

Memilih dan menggunakan hiasan/ Trim perekat.

OPKR 60-029A.

Membuat (fabrikasi) komponen fiberglas/ bahan

komposit. OPKR 60-030A.

Memperbaiki komponen fiberglas/bahan

komposit.
Modul PTL OPS 005 (2)

vii

OPKR 60-031A.
timah

Memperbaiki komponen body menggunakan dempul


(lead wiping).

OPKR 60-038A.

Melaksanakan pemasangan anti karat dan peredam

suara. OPKR 60-050A. Membersihkan permukaan kaca.

Modul PTL OPS 005 (2)

vii

OPKR 60-051A.
luar/dalam.

Melakukan pembersihan setempat permukaan

B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR 10-016C tentang Mengikuti Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini
merupakan modul dasar untuk melaksanakan kompetensi
kompetensi berikutn

Modul PTL OPS 005 (2)

viii

MEKANISME
PEMELAJARAN
Untuk mencapai peguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur
mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:

START

Lihat
Kedudukan
Modul

Lihat
Petunjuk
Penggunaan
Modul

Kerjaka
n
Cek
Kemampuan

Nilai
7
T
Kegiatan Belajar
1

Kegiatan Belajar
n

Kerjaka
n
Evaluas
i
Modul OPKR 10
016 C

Modul OPKR 10
016 C

Nilai
7

Modul
berikutnya/Uj
i
Kompetens
i

10

GLOSSR
Y
Safe

: aman atau selamat

Safety

: mutu suatu keadaan aman

Unsafe act

: tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri

Unsafe codition : keadaan tidak aman dari lingkungan kerja


Jack stand

: alat penyangga yang digunakan untuk pengaman


pada
saat mendongkrak kendaraan agar seseorang
aman bekerja dibawah kendaraan

Vacuum cleaner

: alat penyedot debu biasa digunakan untu


membersihkan debu/kotorab yang tidak
terjangku dengan alat kebersihan yang lain

Starvation

: membuang/mencabut bahan bakar dari api


sehingga
menjadi padam

Smothering

: membuang oxygen dari nyala api sehingga


menjadi
padam

Colling
Cardio
Pulmonary
Resusciation
(CPR) AND
LEADS
CABLE
PROTECTIO
N
OBEY NO
SMOKING
CLEAN
UP
RUBBISH

: menurunkan panas dari nyala api


: pernapasan buatan yang dikombinasikan dengan
kompresi dada disebut juga Resusitasi jantung
paru (RJP)
: Perlindungan kabel dan stop kontak.

: mematuhi rambu rambu Dilarang merokok


: Bersihkan Sampah

PUT OILY
WASTE IN BIN

: Buang limbah ditempatnya

TAKE CARE
WITH
INFLAMMABLE
LIQUID
CLEAN UP
DUSTY AREAS

: Berhati hatilah dengan cairan yang mudah


terbakar

EXTINGUISHER

: Alat pemadam api

SPILLED
BURNING
OIL
MAINTENANCE
WORKER
NOTING
FIRE ESCAPE
ROUTE
CRAWL
THROUGH
SMOKE FIELLED
ROOM
READING
FIRE DRILL
NOTICE

: Tumapah minyak yang terbakar

: Bersihkan tempat yang berdebu

: Memelihara jalan untuk menyelamatkan diri


( pekerja )
apabila terjadi kebakaran
: Keluar dari ruangan yang dipenuhi asap.

: Membaca pengumuman tentang latihan


memadamkan api

BAB. I
PENDAHULUA
N
A. DESKRIPSI

Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah didalam


bekerja siswa selalu mengikuti prosedur keselamatan ,kesehatan
kerja dan lingkungan. Adapun sub kompetensinya meliputi:
1. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk menidentifikasi
bahaya dan pencegahannya.
2.
Pemeliharaan kebersihan, perlengkapan dan
area kerja.
3. Penempatandan pengidentifikasian

jenis

pemadam

kebakaran, penggunaan dan prosedur


pengoperasian ditempat kerja.
4.
Pelaksanaan
darurat.

prosedur

5.
Menjalankan
keamanan.

dasar-dasar

prosedur

6. Pelaksanaan prosedur penyelamatan pertama dan CardioPulmonary


Resusciation (CPR).
7. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk pengamanan
dan pengendalian limbah.
B. PRASYARAT

Sebelum menggunakan

modul ini

harus sudah memahami dan


modulsebelumnya.
modul

peserta pelatihan
menguasai

Penguasaan

ini akan merupakan dasar dan

dan

pencapaian

prasyarat

untuk melanjutkan kepada kompetensikompetensi berikutnya,


seperti yang bisa Anda lihat di Peta Kedudukkan Modul.
Untuk mempelajari modul ini dimohon Anda

sudah

menguasai materimateri yang

diberikan

kelompok Adaptif, yaitu materimateri pada Mata Diklat:


1.
Fisika;
Radiasi dll

tentang Konduksi,Konveksi,

2. Kimia; tentang Zat zat kimia yang berbahaya bagi


anggota tubuh manusia dll.

di

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1.

Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, dalam
menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang
dilaksanakan antara lain:
a.

Baca dan fahami dengan seksama uraian-uraian materi


yang ada pada
ada

materi

masing-masing

kegiatan

belajar.

Bila

yang kurang jelas, siswa dapat bertanya

pada guru atau instruktur yang bersangkuatan


b.

Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk


mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah
dimiliki terhadap materi- materi yang dibahas dalam
setiap kegiatan belajar

c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan


praktek perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang
berlaku
2) Pahami setiap langkah (prosedur praktikum) dengan
baik
3) sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi
peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum
jelas, harus meminta izin guru atau instruktur terlebih
dahulu.
6) Setelah sesuai praktek, kembalikan alat dan bahan
ketempat semula.
d.

Apabila

belum

diharapkan,

ulangi

sebelumnya

atau

menguasai
lagi

2.

Peran Guru

pada

bertanyalah

instruktur yang bersangkutan.

tingkat

materi

kegiatan
kepada

guru

yang
belajar
atau

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan


untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar

b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang


dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek
baru, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses
belajar siswa
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegitan belajar kelompok jika
diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli atau pendamping guru dari
tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
D. Perlengkapan PBM
Dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan dalam menunjang
terlaksananya sistem pemelajaran, baik itu dalam konteks pemelajaran teori maupun praktik.
Adapun perangkat tersebut
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Perlengkapan Ruang kelas

E.

Perlengkapan workshop

Bahan

1.

Over Head Projector/OHP

1.

Alat-alat tangan

1.

Mobil

2.

Papan tulis/white board

2.

Katrol

2.

Engine Stand

3.

Dongkrak

4.

Kacamata pelindung

5.

Pakaian pelindung

6.

Alat Pemadam Kebakaran

TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan


belajar dalam modul ini siswa diharapkan.
1. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan ditempat kerja
2. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi
ditempat kerja
3. Menghindari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi ditempat
kerja
4. Memelihara kebersihan, perlengkapan dan area kerja
5. Menempatkan pemadam kebakaran

6. Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran

7. Menggunakan pemadam kebakaran


8. Menerapkan prosedur darurat
9. Menjalankan dasar-dasar keamanan
10. Melaksanakan

prosedur

pertama dan

penyelamatan
Cardio- Pulmonary

Resusciation (CPR)
11. Menerapkan

prosedur

pengendalian

pengamanan

dan

limbah ditempat kerja.

F.

KOMPETENSI

KOMPETENSI

: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan

KODE

: OPKR. 10-016.C

DURASI PEMELAJARAN : 80 jam @ 45 menit


LEVEL KOMPETENSI KUNCI

1. Standar kompetensi ini digunakan


untuk:

Jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan dibidang perbengkelan.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

KONDISI
KERJA

Spesifikasi pabrik kendaraan.

SOP (Standard Operation Procedures)perusahaan.

Lembaran data keamanan material.

Prosedur evakuasi darurat/kebakaran.

Kebijakan/prosedur keamanan.

Prosedur/kebijakan kecelakaan.

Prosedur/kebijakan tanda bahaya.

Prosedur pertolongan pertama dan CPR (Cardio PulmonaryResusciation).

Kode praktis industri

3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:

Peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan) yang berlaku.

Pengharagaan dibidang industri.

4. Sumbersumber dapat termasuk:

Modul OPKR 10
016 C

Perlengkapan kebakaran, pertolongan pertama, perlengkapan CPR.

16

Pakaian keamanan individual.

Perlengkapan dan bahan kebersihan.

Perlengkapan yang sesuai, perlengkapan dan permesinan.

Bahan pembersih dan pelumas.

Pakaian yang aman

5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
Pembersihan perlatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara
manual.

Laporan/mencatat kecelakaan dan bahayabahaya yang potensial.

Melakukan simulasi pertolongan pertama dan CPR.

Melaksanakan keputusan dalam komite manajemen K3L.

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA


1. Mengikuti

prosedur pada

LINGKUP BELAJAR

Mengenali bahaya Prosedur


pada area kerja

keselamatan yang

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
Mengenali bahaya
pada area kerja

tempat kerja

dan melakukan

meliputi

dan melakukan

untuk

tindakan

pertolongan

tindakan

mengidentifik

pengontrolan

asi bahaya
dan

yang tepat

Mengikuti

pertama dan CPR


Mengikuti
prosedur

PENGETAHUAN
Peraturan K3L
yang
berlaku
Prosedur

pengontrolan

keamanan

yang tepat

tempat kerja

Mengikuti

Persyaratan

penghindaran

kebijakan yang

pengamanan dan

kebijakan yang

pemeliharaan

ny a

sah pada

pengendalian

syah pada tempat

perlengkapan
dan area kerja

tempat

limbah padat, cair,

dan prosedur

kerja dan

gas dan

pengontrolan

prosedur
pengontrolan
resiko

kebisingan
ditempat kerja
Pemeliharaan

resiko
Peralatan dan

Identifikasi
bahaya dan
pencegahan

KETERAMPILAN
Mengikuti prosedur
kesehatan dan
keselamatan
kerja
Memelihara
catatan yang
berhubungan
dengan
keamanan
Menggunakan
perlengkapan
yang benar
Melaporkan dan

area kerja

dalam tempat

mengurangi

kerja

bahaya bahaya

Mematui

kebersihan

dibersihkan atau

tanda bahaya

perlengkapan

dipelihara sesuai

dan

kerja

dengan

pertolonga

peringatan

keamanan,

n pertama

kebersihan mesin

Pemakaian

jadwal

Prosedur CPR

perlengkapan dan

pakaian

pemeliharaan

Prosedur

area kerja

pengamanan

berkala, tempat

sesuai SI

penerapan
spesifikasi

Prosedur

keamanan dasar
Penggunaan dan

potensial
Memlihara

Menempatkan dan
mengidentifikasi

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA


dan
pengangkatan
pemindahan
secara
manual yang
tepat

MATERI POKOK PEMELAJARAN

LINGKUP BELAJAR

SIKAP
prosedur kerja
diidentifikasi

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

yang tepat
Prosedur

darurat
Melakuakan

berdasarkan

penanganan

prosedur

SOP

secara manual

prosedur

(Staandard
Operation

Syarat keselatan
diri

Prosedure)

Simbol

keamanan dasar

Bertindak
sesuai dengan

peraturan K3L

simbol

keadaan

(Keselamatan,

bahaya

bahaya

Kesehatan Kerja

Menggunakan

dan Lingkungan)

teknik penangan

yang berlaku dan

secara manual

prosedur

Memperagakan

atau

prosedur

kebijakan

pertolongan

perusahaan

pertama dan CPR

Menngikuti
kebijakan yang
syah pada tempat
kerjadan prosedur

SUB KOMPETENSI
2. Pemeliharaan

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Perlengkapan

kebersihan

dipilih sebelum

perlengkapan

melakuakan

dan area kerja

pembersihan
dan perawatan
secara rutin
Menggunakan
metode yang
benar untuk
pembersihan
dan
pemeliharaan
perlengkapan
Pperlatan dan
area kerja
dibersihkan
atau dipelihara
sesuai dengan
keamanan,
jadwal
pemeliharaan
berkala,
tempata
penerapan dan

Modul OPKR 10
016 C

20

20

SUB KOMPETENSI
3. Penempatan dan
pengiidentifikasi
an jenis
pemadam
kebakaran,
penggunaan
dan prosedur
pengoperasian
ditempat kerja

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Pengidentifikasian
pemdaman
kebakaaran
yang sesuai
pada tipe yang
tepat untuk
lingkungan
tempat kerja
Seluruh kegiatan
penerapan
pemdaman
kebakaran dan
prosedur kerja
diidentifikasikan
berdasarkan
SOP (Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan
dan kesehatan
kerja dan
lingkungan )

Modul OPKR 10
016 C

21

21

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

kebijakan
perusahaan
4. Pelaksanan
prosedur darurat

Mengikuti
prosedur
perlindungan
mesin pada
saat tanda
bahaya
muncul
Mengikuti
prosedur
alarm atau
peringatan
atau efakuasi
ditempat
kerja
Mengikuti
prosedur gawat
darurat secara
profesional
yang tepat
untuk
melindungi

Modul OPKR 10
016 C

22

22

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Pelayanan
darurat
yang
profesional
dan tepat
untuk
mamanggil
pertolongan
dengan segera
dilakukan oleh
orang yang
berkuasa
5. Menjalankan dasar Kebijakan
atau
untuk
dasar
prosedur
prosedur

keamanan

keamanan

dijalankan
berdasarkan
pelatihan
perusahaan
dan undang
undang yang
berlaku
Seluruh keamnan
yang

Modul OPKR 10
016 C

23

23

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

berhubungan
dengan
kejadian
dicatat atau
dilaporkan
pada formulir
yang sesuai
Seluruh stap
disarankan
menggunakan
prosedur
keamanan
perusahaan
dan metode
yang tepat
6. pelaksanaan

dalam
Seluruh kegiatan

prosedur

pertolongan

penyelamatan

pertama yang

pertama dan

dilakukan

Cardio-

dicatat atau

Pulmonary

dilaporkan

Resusciation

berdasarkan

(CPR)

SOP (Standard

Modul OPKR 10
016 C

24

24

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja dan
Lingkungan)
yang berlaku,
dan prosedur
atau kebijakan
7. Mengikuti
prosedur
pada tempat
kerja untuk
pengamanan dan
pengendalian
limbah

perusahaan
Tindakan
pengamanan
terhadap
limbah padat,
cair, gas, dan
kebisingan
ditempat kerja
dikenali dan
dilakukan
Seluru kegiatan
pengendalian
dan
pengamanan

Modul OPKR 10
016 C

25

25

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

ditempat kerja
dilakukan
berdasarkan
SOP (Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan,
Kesehatan Kerja
dan
Lingkungan),
yang berlaku,
dan prosedur
atau kebijakan
perusahaan

Modul OPKR 10
016 C

26

26

G.

CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul ini, isilah cek list kemampuan yang


telah
Anda miliki dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.

No.
1.

PERTANYAA
N
Mengetahui dan menerapkan prosedur
keselamatan,

2.

kesehatan kerja dan lingkungan


Mengetahui bahaya-bahaya
yang
mungkin
terjadi

3.

ditempat kerja
Mengetahui cara menghindari bahaya-bahaya
yang

5.

mungkin terjadi ditempat kerja


Memelihara kebersihan perlengkapan dan area
kerja
Menempatkan pemadam kebakaran

6.

Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran

7.

Menggunakan pemadam kebakaran

8.

Menerapkan prosedur darurat

9.

Menjalankan dasar-dasar keamanan

10.

Melaksanakan prosedur penyelamatan


pertama dan

4.

11.

YA

TIDAK

Cardio-Pulmonary Resusciation (CPR)


Menerapkan prosedur pengamanan dan
pengendalian
limbah

Modul OPKR 10
016 C

27

II.

BAB. II
PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat


Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar
kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan.

Jenis kegiatan

Mengetahui

Tanggal

Waktu

Tempat

Alasan

belajar

Perubaha
n

Tanda
tanga
n
guru

Pengertian K3
Mengetahui Syarat
K3
Mengetahui jenis
bahaya dan
cara
menghindariny
Teknik
Pengangkatan/
pemindahanSeca
ra manual
Menggunakan
pakaian dan
alat pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam
kebakaran
Prosedur pada
tempat kerja
untuk
mengindentifikas
i bahaya dan
penghindaranny
Pemeliharaan
kebersihan
perlengkapan
dan area kerja
Penempatan dan

Modul OPKR 10
016 C

28

Jenis kegiatan

pengindentifikasian

Tanggal

Waktu

Tempat

Alasan

belajar

Perubaha
n

Tanda
tanga
n
guru

jenis pemadam
kebakaran,
penggunaan
dan prosedur
pengoperasian
ditempat kerja
Pelaksanaan
prosedur darurat
Menjalan dasar
dasar
prosedur
keamanan
Pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan
cardio pulmonary
resuscitation
(CPR)
Prosedur pada
tempat kerja
untuk
pengamanan dan
pengendalian

Modul OPKR 10
016 C

29

B. Kegiatan Belajar Siswa


III.

Kegiata Belajar 1: Pengertian Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1


1) Siswa dapat memahami Pengertian Keselamatan Kerja.
2) Siswa dapat mengenal bahaya yang terjadi diarea kerja.
3) Siswa dapat memahami penggunaan pakaian kerja.
4) Siswa dapat menjelaskan Teknik
pengangkatan/pemindahan secara manual.
b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
1) Pengertian Keselamatan Kerja

Safe adalah
selamat.

aman

atau

Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan


aman atau
kebebasan
kecelakaan.

dari

bahaya

dan

Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha


untuk menciptakan

keadaan

lingkungan

kerja

yang

aman bebas dari kecelakaan


Kecelakaan

adalah

suatu

kejadian

atau

peristiwa

yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba


dan

menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa

manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dalam
hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu
tempat kerja.
Keselamatan
keutuhan

kerja

adalah

menjamin

keadaan,

dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun

rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju


pada
Modul OPKR 10
016 C

kesejahteraan

masyarakat

pada

umumnya

dan
30

manusia pada khususnya.

Modul OPKR 10
016 C

31

2) Tujuan keselamatan dan kesehatan


kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja
adalah:
a) Mencegah terjadinya kecelakaan
kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu
pekerjaan. c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/mengurangi cacat
tetap.
e)

Mengamankan

material,

konstruksi,

pemeliharaan bangunan, alat-alat


mesin,

instalasi dan

f) Meningkatkan

kerja,

pemakaian,
mesin-

lain sebagainya.

produktivitas

kerja

tanpa

memeras

tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.


g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan
sumbersumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman
dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan
semangat kerja.
i) Memperlancar,

meningkatkan

mengamankan

dan

produksi industri serta

pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan
bagi:
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan
tumbuh- tumbuhan).
3) Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3
syarat- syarat
bahwa
undangan
Modul OPKR 10
016 C

keselamatan
dengan

ditetapkan

kerja

ayat

peraturan

syarat-syarat

1
perundang-

keselamatan

kerja
32

untuk:
a)
Mencegah
kecelakaan

dan

mengurangi

b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan


kebakaran c) Mencegah dan mengurang bahaya
peledakan

Modul OPKR 10
016 C

33

d) Memberi
diri

kesempatan

atau

jalan

menyelamatkan

pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang

berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan
menyebar luasnya
debu,

kotoran,

asap,

uap,

timbulnya atau
suhu,

kelembaban,

gas, hembusan angin,

cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.


h)

Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit


akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi
dan penularan.

i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.


j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat
kerja.
l) Mengamankan

dan

memperlancar

pengangkutan

orang-orang, binatang, tanaman atau barang.


m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar
muat, perlakuan dan penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikandan menyempurnakan
pengamanan
yang

bahaya

kecelakaannya

pada

pekerjaan

menjadi

bertambah

tinggi.
PENGENALAN
KERJA

BAHAYA

PADA

AREA

Bila ditinjau dari awal perkembangan

usaha

keselamatan kerja diperusahaan/industri,

manusia

menganggapbahwa kecelakaan terjadi karena musibah,


namun sebenarnya

setiap kecelakaan disebabkan

oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama, yaitu:
Modul OPKR 10
016 C

34

1) Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri


(unsafe act)
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan. b) Tidak menggunakan pelindung diri yang
disediakan.

Modul OPKR 10
016 C

35

c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang


diwajibkan. d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan
sebagainya.
2) Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja
(unsafe condition)
a)

Mesin-mesin

yang rusak

tidak diberi pengamanan,

kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang


kurang baik dan rusak.
b)

Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia


(becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara ,
bising atau suara-suara keras, suhu

tempat

kerja,

tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).


Apakah
dicegah?

kecelakaan

dapat

Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang


merugikan itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap
kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:
a)
Setiap
sebabnya.

kecelakaan

pasti

ada

b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita


hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah.
Bagaimana
dicegah?

kecelakaan

dapat

Pencegahan kecelakaan adalah

suatu

usaha

untuk

menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari


pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang
tidak mengandung factor-faktor

yang membahayakan

(unsafe condition).
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak
aman
a)
Modul OPKR 10
016 C

Karena

tidak
36

serius/disiplin.
b) Karena tidak mampu/tidak
bisa. c) Karena tidak mau.

Modul OPKR 10
016 C

37

Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang


tidak
aman?
a) Dihilangkan,

sumber-sumber

keadaan tidak aman tersebut


lagi

bahaya

agar

menimbulkan

atau
tidak

bahaya,

misalnya

alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.


b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap
ada, tetapi

diisolasi

agar tidak

menimbulkan bahaya,
bagian

yang

misalnya

berputar

tutup/pelindung

atau

lagi

pada

bagian-

mesin

menyediakan

diberi
alat-alat

keselamatan kerja.
c)

Dikendalikan,

sumber

dikendalikan secara
memasang

bahaya

tidak

teknis,

misalnya

safety

valve pada

aman

bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat


kontrol dsb.
Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus
dilakukan pengawasan yang seksama terhadap
lingkungan kerja.
3) Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.
a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup
karena kantong celana dapat menyebabkan kemasukan
bunga api atau zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam
kondisi baik).

Sepatu

usahakan

bersol

kuat

atau

bersol baja yang di tengahnya dapat melindungi dari


luka akibat benda tajam dan paku
Perlindungan

utama

terhadap

yang

menonjol.

benda, sepatu bersol

baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan bendabenda berat.


Modul OPKR 10
016 C

38

c)

Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup


kepala yang rapat seperti disarankan dalam peraturan.
Apabila rambut anda

Modul OPKR 10
016 C

39

panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal


mesin bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan memakai cincin atau jam
berbahaya hingga

anda

Ketika

bekerja

dapat

menyebabkan

dapat

karena

sangat

kehilangan

jari-jari.

pada kendaraan

tersangkut

mesin

hubungan pendek arus listrik

sehingga menyebabkan kebakaran.


e) Gunakan

perlengkapan

pribadi

yang

perlindungan

sesuai dengan pekerjaan.

Beberapa peralatan perlindungan

yang

tersedia harus dikenakan secara benar pada semua


situasi kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari
kemungkinan terluka. Pelajari tujuan masing-masing
nomor item atau barang pada

tempat

latihan

yang

tersedia, yang terdiri atas helm pengaman, penutup


muka, pelindung telinga, respirator, sarung tangan dan
apron.
f) Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan
gerinda
atau mesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar
debu atau material tidak dapat masuk ke mata.
g)

Hindari

berbaring

pada

lantai

beton

atau

lantai

sejenis ketika bekerja di bawah kendaraan. Gunakan


selalu kain krep atau bahan penutup untuk berbaring
karena

berhubungan

dengan

lantai

dingin

dapat

merusak kesehatan, terutama dalam waktu yang lama.


PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN
1) Syarat-syarat pakaian perlindungan atau
pengamanan
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja
terhadap bahaya yang mungkin ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga
Modul OPKR 10
016 C

40

ketidak- nyamanannya harus yang paling minim.

Modul OPKR 10
016 C

41

c) Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus


dapat diterima.
d)

Pakaian
bahaya

kerja

harus

tidak

mengakibatkan

lain, misalnya lengan yang terlalu lepas

atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin


termakan mesin.
e)

Bahan

pakaiannya

harus

mempunyai

derajat

resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain


sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu
tinggi seharusnya tidak dipakai.
f) Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari
partikel- partikel panas terkait di

celana,

masuk

di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.


g) Overall katun memenuhi semua persyaratan yang
disebutkan di atas dan karenanya overall katun
adalah yang paling banyak digunakan sebagai
pakaian kerja.
h)

Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barangbarang yang mempunyai kemungkinan
menimbulkan
itu

besar

bahaya karena

mereka

dapat dimakan mesin, dan akan

menyebabkan kecelakaan jika

para

pekerja

tetap memakainya. Jam tangan dan cincin


menambah masalah pada bahan
panas

dengan

kimia

dan

berhenti

menghilangkan bahaya.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup
rapat, dan berkancingkan.
b)

Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna


menghindari bahan buatan yang mudah terbakar
baik baju atas maupun baju bawah.

Modul OPKR 10
016 C

42

c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt


atau p
berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait
putaran mesin.

Modul OPKR 10
016 C

43

d) Kancing

harus

ditutupi

bahan

penutup

untuk

mencegah kerusakan permukaan ketika bekerja di


atas tonggak atau penyangga dan sebagainya.

PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian kerja yang
kuat

dan

betulbetul

cocok sehingga
merasa senang
dalam pekerjaan.
Hindari
pakaian
pinggang,
kancing
yang

dengan

ikat

gesper

dan

yang

menonjol

dapat
menyebabkan
pada

kerusakan

kendaraaan pada
waktu bekerja. Kami

anjurkan

memakai

seragam Mekanik Toyota


(Overall)
khusus

didisain

memperhatikan

yang
dengan
hal

hal diatasi.
2.

Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau


terbakar,

kulit

harus

selalu

tertutup,

kecuali

terpaksa benar.
3.

Jagalah pakaian Anda agar selalu bersih waktu


bekerja, sebab oli dan kotoran pada pakaian Anda
akan mengotori kendaraan

SEPATU
KERJA
Modul OPKR 10
016 C

44

Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah


berbahaya memakai sandal atau alas kaki yang
mudah tergelincir dan karenanya
Sandal

dan

sejenisnya

jangan

dipakai.

lebih memungkinkan

pemakaianyaterluka karena
kejatuhan

Modul OPKR 10
016 C

45

benda. Dianjurkan memakai sepatu boot atau


sepatu yang mempunyai sol yang tidak licin serta
berkulit keras.

Modul OPKR 10
016 C

46

SARUNG
TANGAN
Pada waktu mengangkat benda benda berat atau
memindahkan

pipa

panas dan
memakai
suatu

sarung

peraturan

buang

sejenisnya
tangan,
khusus

dianjurkan

walaupun
yang

yang
tidak

ada

mengatur

cara

pemakaiannya untuk pekerjaan pemeliharaan biasa.


Terutama pada waktu mengebor dan menggerinda
serta pekerjaan di kamar mesin dengan
hidup,

memungkinkan

timbulnya

mesin
bahaya

tersangkutnya sarung tangan pada bagian yang


berputar. Karena itu dalam hal seperti ini sarung
tangan jangan dipakai.
3) Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya
itu harus terlindung

diwaktu

pekerjaan.

melaksanakan
Alat-alat pelindung

bagian adalah sbb:


a)
Alat
mata,
Mata

pelindung

harus

terlindung

dari

panas,

sinar

yang

menyilaukan dan juga dari debu.


Modul OPKR 10
016 C

47

Gb. Kacamata Debu

Gb. Kacamata

Las
Listrik

b) Alat pelindung kepala,


Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila
bekerja pada
bor

atau

bagian

yang

berputar,

misalnya

waktu sedang mengelas, hal ini untuk

menjaga rambut terlilit oleh putaran bor atau


rambut terkena percikan api.

Gb. Alat Pelindung Kepala

c) Alat pelindung telinga


Untuk

melindungi

telinga

dari

gemuruhnya

mesin yang sangat bising juga penahan bising dari


letupan-letupan.

Modul OPKR 10
016 C

48

Gb. Alat Pelindung Telinga

d) Alat pelindung hidung,


Adalah alat

pelindung hidung dari

kemungkinan terhisapnya gas-gas beracun.

Gb. Alat Pelindung Hidung

e) Alat pelindung tangan


Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan
disesuaikan dengan kebutuhannya, antara lain:
Sarung tangan kain, digunakan untuk
memperkuat
pegangan supaya tidak meleset.

Sarung tangan asbes, digunakan terutama


untuk

melindungin

tangan

terhadap

kulit,

digunakan

bahaya

panas.

Sarung

tangan

untuk

melindungi tangan dari benda-benda tajam pada


saat mengangkat suatu barang.

Sarung tangan karet, digunakan pada


waktu

pekerjaan

pelapisan

logam,

seperti vernikel, vercrhoom dsb. Hal ini untuk


mencegah
Modul OPKR 10
016 C

tangan

dari

bahaya pembakaran
49

asam atau kepedasan cairan.

Modul OPKR 10
016 C

50

Gb. Macam-macam Sarung Tangan

f) Alat pelindung kaki, untuk

menghindarkan

tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia.


Terdapat dua jenis sepatu yaitu pengaman yang
bentuknya
dibagian

seperti halnya
ujungnya

sepatu

karet

permukaan

yang

sepatu

biasa

hanya

dilapisi dengan baja dan

digunakan
licin,

untuk

sehingga

menginjak

pekerja

tidak

terpeleset
dan jatuh.
g)

Plat Besi Pelindung

Gb. Alat Pelindung Kaki (Sepatu) Dengan Plat Besi


Pelindung

h) Alat pelindung badan,


Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan
pakaian biasa atau badan terhindar dari percikan
api,

terutama

pada

waktu

mengelas. Lengan baju jangan


Modul OPKR 10
016 C

menempa

dan
51

digulung, sebab lengan baju yang panjang akan


melindungi tangan dari sinar api.

Gb. Alat Pelindung Badan

TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA


MANUAL
1) Cara mengangkat benda
Pengikatan

beban

yang

berat

akan

aman

bila

diketahui letak garis kerja gaya berat beban yang


dimaksud. Ikatlah beban seimbang pada garis kerja
gaya beratnya. Tali pengikat dengan sambungan yang
telah

diuji

kekuatannya

keselamatan kerja.

akan

Dibawah ini

menghasilkan

diperlihatkan

teknis pemindahan benda yang berat.

Modul OPKR 10
016 C

52

2) Cara mengangkat dan memikiul benda


a. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar
tubuh tetap tegak
b. Membagibagi berat beban sama
rata.
c. Biarkan susunan tulang dari tubuh menyokong dan
menopang beban.
d. Gunakan alat pemikul seperti penyandang, ambil
kulit atau pikulan.

3) Mencegah terjadinya kecelakaan

Modul OPKR 10
016 C

53

Risiko terjadi luka dan kerugian pada kelengkapan


untuk mengubah

pengangkatan

sederhana;
melakukan

sesuatu

yang

sebelum mengangkat
dengan

tenaga

dan

orang pada

permulaan pekerjaan harus berhatihati. Ruang kerja


harus

bebas

dari

segala

rintangan.

Penghindaran

rintangan
adalah tindakan untuk keselamatan
tempat.

4) Penuntun cara mengangkat dengan


tangan
Cara yang benar mengangkat dengan
tangan.
Tulang punggung manusia bukanlah mesin angkat yang
efisien dan dapat mudah rusak bila dipergunakan cara
cara yang tidak benar.
a. Suatu angkatan hendaknya

dimulai

dengan kedudukan sipangangkat


sikap

yang

dalam

seimbangdengan

meletakkan kedua belah kaki agak meregang dan


barang yang diangkatnya harus
dekatkan

dengan

di

badan. Yakinlah

bahwa

barang itu ada pegangan pengamannya. Sebelum


Modul OPKR 10
016 C

54

mengangkat

punggung

harus

tegak

dan

dalam

kedudukan sedikit mungkin dengan barang yang


diangkat.

Modul OPKR 10
016 C

55

b.

Untuk mengangkat beban, mula mula luruskan


kaki. Cara ini

untuk

menyakinkan

bahwa

daya

angkat kita sedang disalurkan benar benar melalui


urat urat dan tulang.
c.

Untuk melengkapi angkatan, luruskanlah badan


bagian atas sampai dengan keadaan tegak

5) Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang


Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan
guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian
casis. Ada beberapa jenis
hidrolis,

jenis

dongkrak

udara tekan,

seperti

jenis

tergantung

pada

kapasitas pengangkatannya.

6) Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang
diangkat

guna

pengamanan

sewaktu

menggunakan

alat

melakukan

perbaikan.
Pada

waktu

pengangkat,

dongkrak atau penyangga, utamakan keamanan kerja


karena kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan
besar.

Modul OPKR 10
016 C

56

7) Lokasi dongkrak dan penyangga


Untuk mencegah agar tempat penempatan
dongkrak dan penyangga tidak rusak, pilihlah tempattempat yang kuat, serta

c. Rangkuman
1) Keselamatan
untuk

kerja

adalah

suatu usaha

menciptakan keadaan lingkuan kerja

yang aman bebas dari kecelakaan.


2) Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan
Modul OPKR 10
016 C

57

pekerjanya yang telah diatur menurut undang-undang kerja


ayat 1.

Modul OPKR 10
016 C

58

3)

Bila

ditinjau

keselamatan

dari
kerja

awal

perkembangan

diperusahaan/industri,

usaha
manusia

menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah,


namun

sebenarnya

setiap kecelakaan disebabkan oleh

tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe


act) dan Keadaan tidak aman dari lingkungan (unsafe
condition)
4)

Penggunaan
keselamatan

Pakaian
kerja

kerja

dan

harus

mengacu

disesuai

dengan

pada
bidang

pekerjaannya.
5) Teknik Pengangkatan/pemindahan

secara

hendaknya memperhatikan berat


daerah pengangkatan

manual
benda,

dan alat

pengangkatannya.
d. Tugas
Setelah anda mempelajari modul Keselamatan,Kesehatan
Kerja, cobalah anda mengerjakan latihan dibawah ini
dengan demikian anda akan dapat menjelaskan materi ini.
1. Jelaskan pengertian
K3?
2. Sebutkan tujuan
K3?
3.
Sebutkan
kecelakaan?
Untuk

memeriksa

sebab-sebab
hasil

disediakan kunci jawaban.


dibandingkan

dengan

latihan

anda,

bagian

Hasil

latihan

anda

ini

tidak

sebaiknya

hasil latihan peserta diklat lain.

Diskusikan dalam kelompok untuk hal yang berbeda. Jika


terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi, bawalah hal
tersebut kedalam pertemuan tutorial.
e. Test formatif
1.

Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan


Modul OPKR 10
59
016 C

tindakan tidak amam dari manusia itu sendiri (unsafe act)!


2. Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan,
sebutkan?
3. Sebutkan 5 alat-alat keselamatan
kerja?
4. Mengapa pada saat bekerja tidak boleh memakai
cincin?

Modul OPKR 10
016 C

60

5. Jelskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif?


f. Kunci jawaban formatif
1. Penyebab kecelakaan:
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan. b) Tidak menggunakan pelindung diri yang
disediakan.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan. d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan
sebagainya.
e) Keselamatan ditujukan pada
f) Manusia (pekerja dan
masyarakat). g) Benda (alat,
mesin, bangunan dll).
h) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan
tumbuh- tumbuhan.
2. Alat Keselamatan kerja terdiri dari:
a) Alat pelindung
Kepala. b) Alat
pelindung tangan. c)
Alat pelindung telinga.
d) Alat pelindung
badan. e) Alat
pelindung kaki.
3.

Karena
anda

memakai

cincin

dapat kehilangan

kendaraan
hubungan

tersangkut
pendek

arus

sangat

berbahaya

hingga

jari-jari.

Ketika

bekerja

pada

mesin

dapat

menyebabkan

listrik sehingga menyebabkan

kebakaran.
4. Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.
Modul OPKR 10
016 C

61

g. Lembar Kerja
CARA MENDONGKRAK KENDARAAN
1) Alat dan Bahan
a) 1 unit mobil lengkap

Modul OPKR 10
016 C

62

b) 1 unit engine stand


c) Dongkrak buaya 2
ton d) Mesin katrol
e)
Rantai/tali f)
Jack
Stand
g) Kayu untuk
pengganjal h)
Lap/majun
2) Keselamatan Kerja
a)

Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika


dilakukan dengan tidak benar. Pengangkatan beban
yang

terlalu

menyebabkan

berat

oleh

seseorang

dapat

meskipun

diangkat

kecelakaan

dengan cara yang benar. Perhatikan


peraturan tentang

beban

maksimum

yang

diijinkan untuk diangkat dan gunakan cara yang aman


b) Berhati-hatilah
bila
pastikan

mendongkrak
bahwah

mobil

penempatannya sudah tepat


3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang
datar dan terang
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan
guru/instruktur
c)

Pelajari

cara-cara

pengangkatan

dengan

menggunakan katrol atau dongkrak


d) Pasanglahpenyanggapada tempat kuat dan aman ikuti
petunjuk yang ada di dalam buku pedoman reparasi
e) Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik
secara ringkas
f) Setelah
Modul OPKR 10
016 C

selesai,

bereskan

kembali

peralatan

dan
63

bahan yang telah

digunakan

seperti

keadaan

semulan serta bersihkan tempat kerja!

Modul OPKR 10
016 C

64

4) Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas!
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda
peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan 1!
Kegiatan Belajar 2: Pemeliharaan Kebersihan
,Perlengkapan dan
Area
Kerja
a. Tujuan
1)

Siswa memahami cara pemilihan alat-alat, bahan dan


perlengkapan kebersihan

2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan


3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang
4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan
Tempat
Kerja.
b. Uraian Materi
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya
bengkel otomotif terdiri dari:
1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa
kotoran sampah kering atau debu
2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman
bengkel dari
sampah-sampak kering.
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari
lantai.
4)

Vacuum
debu/kotoran
atau

kain

ventilasi

Cleaner

berfungsi

untuk

menyedot

yang tidak dapat dibersih dengan sapu


pel,misalnya;

udara,

baik

Sofa,

pada

karpet,

ruangan

dan

saluran

bengkel ataupun

pada kendaraan yang sedang diperbaiki.


Modul OPKR 10
016 C

65

5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap


tumpahan oli atau minyak pada lantai, sebelum disapu
atau dipel.

Modul OPKR 10
016 C

66

Gambar. Menjaga kebersihan lingkungan kerja

Metode
Pembersihan
Banyak orang menggunakan angin dari

kompressor

untuk menghilangkan debu dari pakaian, bangku


kerja, struktur, almari dan fiting

lampu.

Hal

ini

beresiko

tinggi dan berbahaya karena dapat menimbulkan ledakan


debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat terhirup atau
mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya dari terhirupnya

asbestos

fibres (debu rem)

dapat menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak


secara luas disadari bahwa
fiber

hampir

terhirup paru-paru

dapat

semua

short

mengakibatkan

kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang tepat


dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit,
filter debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu
hal yang harus dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan
debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih
dan sabun detergen atau larutan pembersih harus tersedia
untuk digunakan oleh para pekerja.
Pada
yang

saat

membersihkan

ruangan,

pindahkan

matrial

tidak diperlukan ketempat dimana material tersebut


Modul OPKR 10
67
016 C

dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat sampah. Jangan


di sebarkan di atas lantai.

Modul OPKR 10
016 C

68

Tempat

penampungan

periodik dan isinya

limbah

(limbah)

harus

dikosongkan

dimusnahkan

dengan

secara
cara

yang direkomendasikan/ dianjurkan.


IV.

Penyimpanan

Masalah

yang

biasanya

timbul

pada

adalah tidak cukupnya tempat/ruang


meletakkan

hal

penyimpanan

untuk

barang-barang.

Pada

beberapa

instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak


peralatan dan material.
Faktor-faktor

yang

harus

dipertimbangkan

pada

sistem

penyimpanan barang:
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih
dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada
tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang
lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Gambar . Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai

3) Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol,


peralatan pertolongan

pertama

dan

fasilitas

cuci,

kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.


4)
Pemadam
dicapai/didapatkan.

kebakaran

harus

mudah

5) Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas


hambatan
6)

Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah


terbakar

atau beracun, zat kimia yang reaktif harus

disimpan di dalam bangunan yang terpisah dan harus


Modul OPKR 10
016 C

69

mematuhi MSDS recommendations.

Modul OPKR 10
016 C

70

7) Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan


dimana

itu dimungkinkan, dengan

peralatan

penanganan

mekanik yang

sesuai.
8)

Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus


ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip
pada ujung-ujungnya atau di dalam rak.

9) Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika


diangkat dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.
10) Material

yang

mudah

terbakar

(seperti

kain

yang

berminyak) tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang


tinggi.
V.

Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja

Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat


kerja yang baik:
1)

Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk


memelihara atau

memperbaiki

kendaraan,

peralatan-

peralatan atau mesin- mesin.

Gambar . Sebuah kotak alat pekerja

2) Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman


untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber
listrik.
3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
4) Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari
kegiatan pembersihan di atas.
5)

Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai


melebihi beben kerjanya.

Modul OPKR 10
016 C

71

6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan


pada

diri

anda

sendiri

bagaimana

jika

benda-benda

tersebut berisi cairan?


7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang
dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke
dalam container.
9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu
form atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda
belum terbiasa dengan asembling/perakitan.
10) Jangan

simpan

bagian

kendaraan

di

tempat

yang

terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.


11) Amankan

sudut-sudut

tajam

tonjolan

tajam,

dan

karat

dan

bagian tajam lainnya.


12) Gunakan penutup debu jika diperlukan.
13) Gantikan bagian/parts yang rusak.
14) Setelah

merakit

ulang

lepaskan

semua

perbaiki cat kendaraan yang rusak.


15) Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
16) Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

Gambar . Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai

Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja


Modul OPKR 10
016 C

72

1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan


peralatan dan pisahkan setiap bagiannya.
2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang
dekat dan simpan barang yang berat dalam ketinggian
yang sesuai.
3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan
setiap
akhir jam kerja.
4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada
tempat penyimpanannya.

Gambar . Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik

Pada

saat

anda

bekerja,

jangan

sampai

barang/benda

kerja anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.


Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah
kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari
anda, simpan kembali atau

buang

barang

yang

sudah

tidak dipakai sementara waktu khususnya zat pembersih,


zat-zat kimia dan produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja, dinding, almari dsb dengan
gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.
Modul OPKR 10
016 C

73

Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin


(Mesin pengangkat, mesin bubut dll)
1) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alatalat dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri.
Simpan alat yang sering digunakan di tempat yang dekat
dan benda/alat yang berat pada ketinggian yang sesuai.
2) Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat
selesai tiaptiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
3)

Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk


dari pabrik pembuatnya.

4) Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.


5) Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
6) Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari
libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
7)

Hilangkan

serpihan

dari

mesin

segera

dan

ambil

langkah untuk menhentikan penyebabnya.


8)

Kembalikan

seluruh

alat ke

tempat

masing-masing

pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.


9) Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan.
Tindakan pencegahan lebih diutamakan daripada
menunggu bencana terjadi

c. Rangkuman
1.

Alat-alat

kebersihan

sangat

diperlukan

pada

setiap

tempat untuk menjaga kondisi tempat kerja bebas dari


debu,kotoran dan minyak.
2.

Metode

penyimpanan

hendaknya

material

harus

direncanakan terlebih

dahulu.

barang

digunakan diletakkankan

yang

sering

Barang-

pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang


yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
Modul OPKR 10
016 C

74

3.

Pemeliharaan
apa

dalam

yang

akan

Penataan

dikerjakan

Tempat
menjadi

Kerja

Buatlah

aman

untuk

dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.


4. Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
5. Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari
kegiatan pembersihan di atas.
6.

Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai


melebihi beben kerjanya.

d. Tugas
Setelah

mempelajari

Modul

Pemeliharaan

Kebersihan

,perlengkapan dan area Kerja ini cobalah anda melakukan


kegiatan Pembersih dan penataan ruang praktek, setelah
selasai mintalah Pendapat atau saran pada instruktur tentang
hasil kerja anda!
e. Test Formatif
1. Deskripsikan

alasan

mengapa

kompressor

angin

tidak boleh

digunakan

sebagai suatu metode pembersihan!


2.

Sebutkan

faktor

yang

harus

diperhatikan

dalam

merencanakan suatu sistem penyimpanan!


3. Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk
pekerja yang sedang
untuk

menggunakan

kotak alat

memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang

lain!
4. Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja di bangku kerja!
5. Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat,
mesin bubut, dll)!

Modul OPKR 10
016 C

75

f. Kunci Jawaban formatif


1. Deskripsi alasan mengapa angin kompressor tidak

bolehdigunakan sebagai suatu metode pembersihan


Hal tersebut dapat menimbulkan ledakan/hamburan
debu, sehingga dapat terhirup atau mengenai mata.
2. Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu sistem penyimpanan adalah:
Penyimpanan material harus direncanakan terlebih
dahulu.

Barang-barang
diletakkankan

yang

sering

digunakan

pada tempat yang terdekat dengan

pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh pada


ketinggian yang sesuai.

Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol,


peralatan pertolongan pertama dan fasilitas cuci,
kesemuanya ini harus lancar/berfungsi baik.

Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.

Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus


bebas hambatan

Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah


terbakar atau beracun, zat kimia yang reaktif harus
disimpan di dalam bangunan
harus mematuhi

yang

terpisah

dan

MSDS

recommendations.

Wadah-wadahbarang, rak, palet digunakan dimana itu


dimungkinkan,

dengan

peralatan

penanganan

mekanik yang sesuai.

Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus


ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh
strip pada ujung- ujungnya atau di dalam rak.

Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika


diangkat

dengan

tangan,

harus

ditangani

secara

mekanik.
Modul OPKR 10
016 C

76

Material yang mudah terbakar (seperti kain yang


berminyak)

tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang


tinggi.

Modul OPKR 10
016 C

77

3) Contoh-contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk


pekerja yang
sedang

menggunakan kotak

alat

untuk

memperbaiki kendaraan/mesin-mesin yang lain.


Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman
untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber
listrik.
Bersihkan,cuci,

atau

sikat

komponen

agar

pekerja

tidak terkena kotoran.


Bersihkan seluruh sisa kotoran yangtimbul dari
kegiatan pembersihan di atas.

Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai


melebihi beben kerjanya.

Sebelum membuka tabung, container atau pipa,


tanyakan pada
diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda
tersebut berisi cairan?

Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus


dibuang dengan cara yang benar bukan dibuang pada
saluran air.

Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke


dalam container.

Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam


suatu form atau
pelabelan

urutan.Gunakan sistem
jika

anda

belum

terbiasa

dengan asembling/perakitan.

Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang


terganggu oleh pergerakan atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan

bagian tajam lainnya.


Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.

Modul OPKR 10
016 C

Setelah

merakit

ulang,

hilangkan

karat

dan
78

bersihkan/perbaiki cat yang rusak

Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan


perbaiki cat kendaraan yang rusak.

Modul OPKR 10
016 C

79

Tampung di bak sampah barang-barang yang sudah

tidak terpakai lagi.


4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk
pekerja yang bekerja di bangku kerja:

Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan


peralatan dan

pisahkan

setiap

bagiannya.

Simpan

barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan


simpan

barang

yang

berat dalam ketinggian yang

sesuai.

Bersihkan

kembali

bangku

kerja

setiap

akhir

pekerjaan dan setiap akhir jam kerja.


Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada
tempat penyimpanannya.
Pada

saat

anda

bekerja,

jangan

sampai

barang/benda kerja anda tercecer di daerah kerja selain


daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar

daerah kerja anda kemudian dilanjutkan dengan laci


dan almari anda, simpan kembali atau buang barang
yang sudah tidak dipakai sementara waktu khususnya
zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan
bakar.

Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb


dengan gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.

5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk


pekerja yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat,
mesin bubut, dll).

Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan


alat-alat dan setiap alat mempunyai tempat sendirisendiri. Simpan alat yang sering digunakan di tempat
yang dekat dan benda/alat yang berat pada ketinggian

Modul OPKR 10
016 C

80

yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat
selesai tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Modul OPKR 10
016 C

81

Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk


dari pabrik pembuatnya.

Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.


Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.

Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari


libur dan hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil

langkah untuk menhentikan penyebabnya.


Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing

pada setiap akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Rawat dan perbaiki

mesin

Tindakan pencegahan

lebih

pada saat diperlukan.


diutamakan

daripada

menunggu bencana terjadi.

VI. Kegiatan Belajar 3: Perlengkapan Pemadam Kebakaran

a. Tujuan
1) Siswa dapat memahami sifat-sifat api
2) Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api
3) Siswa dapat memahami klasifikasi api
4) Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam
kebakaran
5) Siswa dapat memahami prosedur dan metode
penggunaan alat pemadam kebakaran
b. Uraian Materi
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan
api.

Modul OPKR 10
016 C

82

Gambar
1.

Bahan

bakar

adalah

bahan

yang

dapat

terbakar,

baik

padat, cair maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah


setiap benda yang mudah menyala dan terbakar dengan
cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api,
puntung rokok, gesekan, sumber listrik, pipa panas dan
perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian
dari reaksi kimia.
Mencegah
api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi
api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan
dengan cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti
sampah dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar

dengan hati-hati.

Modul OPKR 10
016 C

83

Gambar
2.

Tanpa panas, tidak akan terjadi api.


Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan
dengan cara:
1) Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
2) Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Memadamkan api yang tidak diinginkan

dengan cara

mendinginkan bahan bakar yang sedang terbakar untuk


menghilangkan panas.

Gambar
3.

Modul OPKR 10
016 C

84

Tanpa oksigen tidak akan terjadi


api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan
dengan cara menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar
tidak

berhubungan dengan

oksigen.

Memadamkan

api

yang tidak diinginkan dengan


menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan
oksigen.

Gambar
4.

Api tidak dapat muncul tanpa panas.


Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas.
1) Berhati-hati dengan listrik.
2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop

kontaknya tetap dalam keadaan baik.

Modul OPKR 10
016 C

85

Gambar
5.

3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan


berimprovisasi.
4) Jangan membebani kabel berlebihan.
5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel

listrik

fleksibel,

insulator

yang

rusak

dapat

menimbulkan busur api.

Gambar
6

6) Jangan

menggunakan api
tanpa perlindungan

tersebut

tidak

(sebagai penerangan)
yang

cukup

agar

api

menyambar bahan-bahan yang dapat

terbakar.
Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.
Modul OPKR 10
016 C

86

a. Singkirkan bahan-bahan yang


menggunakan

lampu

mudah

semprot

terbakar saat

(blow

lamp),

obor

gas dan peralatan potong oksigen.


b.

Periksa

percikan

api

dari

busur

pemotong

dan

pengelasan tidak jatuh pada bahan yang dapat terbakar.


c.
Gunakan
disarankan.

hanya

pemanas

yang

d. Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak


terbalik.
e.

Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan


bahan yang dapat terbakar lainnya.

f. Singkirkan bahan yang dapat terbakar

dari peralatan

pemanas, bahan bakar yang panas, knalpot engine,


dan perlengkapan panas lainnya.
g.
Patuhi
merokok.

tanda

dilarang

h. Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan


kebakaran. i. Buang puntung rokok pada tempat yang
aman.

Gambar
7

Pada sebagian benda seperti

kain lap yang berminyak,

panas dapat muncul karena reaksi kimia. Sebagai contoh,


pembakaran

yang

tibatiba

dapat

menyebabkan

kebakaran di tumpukan lap tersebut.


Modul OPKR 10
016 C

87

1) Kosongkan tempat sampah setiap


hari.

Modul OPKR 10
016 C

88

2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di


dalam locker.
Api tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua
bahan- bahan yang dapat

terbakar

yang

tidak

diperlukan sesegera mungkin.


1) Bersihkan tempat kerja anda secara
teratur.

Gambar
8

2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang


benar.
3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam
tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal
perapat.

Gambar
9.

Hati-hati
Modul OPKR 10
016 C

dengan

gas

yang

mudah

terbakar

(seperti
89

asetilin, LPG, dll.)


(seperti,

bensin,

dan

cairan

yang

minyak tanah,

mudah
cairan

terbakar

pembersih,

solvent, tiner, dll.) Gas dan cairan yang

Modul OPKR 10
016 C

90

mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang


terisolasi dan
jauh dari sumber panas.

Gambar
10.

1)

Rawat

semua

pipa

gas,

katup-katup

dan

perlengkapan tetap dalam kondisi baik.


2) Gunakan

hanya

alat

menimbulkan percikan

tangan
bunga

yang
api

tidak

untuk

dapat

membuka

wadah cairan yang dapat terbakar.


3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan
sesedikit mungkin.

Simpan

cairan

yang

dapat

terbakar pada wadah logam yang tertutup.


4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat
terbakar.
5)

Bersihkan

setiap

tumpahan

terbakar pada pakaian


sumber

cairan

yang

dapat

anda,

hindarkan dari

panas

dan

segera

informasikan kepada supervisor anda.


6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus
untuk menyalakan api.
Hindarkan

debu

yang

berbahaya.

Mungkin

beberapa

jenis debu sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat


bercampur dengan udara.
Modul OPKR 10
016 C

91

1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau


bekerja dengan peralatan listrik.
2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.

Gambar
11.

Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum,
bersumber dari

yang

kayu, pakaian, kertas dan

bahan-bahan paking.

Gambar

Modul OPKR 10
016 C

92

12.

Modul OPKR 10
016 C

93

Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara


yang paling
efektif untuk
kelas A.
Air

dari

terbaik

mematikan

ember,

atau

api
dari

selang

untuk mematikan api kelas A.

adalah

cara

yang

Air biasanya tepat

untuk mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia


tidak dapat menyala lagi dan merembes jauh ke dalam
sumber api.

Gambar
13.

1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk


mematikan api kelas A.

Modul OPKR 10
016 C

94

Gambar
14.

Modul OPKR 10
016 C

95

2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan.


Pemadam
kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang
kecil tetapi tidak seefektif air.

Catata
n:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di
sejumlah negara bagian.

Api
B

kelas

Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar


seperti bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat,
thinner dan solvent. Menutupi api agar tidak berhubungan
dengan

oksigen

adalah

cara yang paling efektif untuk

memadamkan api kelas B.

Gambar
15.

Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api
kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan
Modul OPKR 10
016 C

96

gas karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api


kelas B.

Modul OPKR 10
016 C

97

Gambar
16.

Pemadam
cairan

api

busa

sangat

yang terbakar

kelihatannya

cukup

di

baik

dalam

panas

untuk

untuk
wadah

memadamkan
dimana

terbakar

cairan

sendiri

bila

berhubungan dengan oksigen.

Gambar
17.

VII. Api kelas C


VIII.

Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan


lampu, motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah
cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.

Modul OPKR 10
016 C

98

Gambar
18.

Gambar
19.

IX. Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan
atau kerusakan peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan
bahan air atau busa untuk mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan
sangat hati-hati, matikan semua peralatan listrik yang sedang terbakar.

Modul OPKR 10
016 C

99

Alat-alat Pemadam
Kebakaran: Alat pemadam
api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat
yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa
perbedaan pada
sisi
dengan
rincian

bagaimana

masing-masing jenisnya.
alat

pemadam

label

instruksi.

menggunakan

Padabagian

biasanya
Label

ini

dilengkapi
memberikan

pemadam

api,

juga

dijelaskan untuk api jenis apa digunakan.


Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan
pemadam api,

Gambar
20.

4) Pemadam kebakaran yang berisi air


Modul OPKR 10
016 C

100

Ketiga

pemadam

kebakaran

jenis

berisi

air

hanya

cocok untuk memadamkan api kelas A. Pemadam ini


dicat

merah.

Rentang

semprotannya

berkisar

10m.

Digunakan sesuai petunjuknya.


Jenis

pemadam

bertekanan

kosong. Jenis pemadam

gas

bertekanan

berkerja
udara

sampai
diaktifkan

dengan alat picu dan


dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas
pemicu.

Gambar
21.

Gambar
22.

Modul OPKR 10
016 C

101

5) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)

Modul OPKR 10
016 C

102

Alat

ini

diisi

deengan

karbon

dioksida,

mempunyai tekanan yang sangat tinggi.

cairan

ini

Jenis

ini

paling sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas


C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam.
Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai
1,2m

dan

yang

berukuran

besar

mempunyai

kemampuan sam pai 3m.

Gambar
23.

Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur


agar dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang
dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan
cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan
utama

sangat dingin.

Menkanisme

pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk


mencegah agar nozel tidak membeku. Alat ini bias
juga dilengkapi dengan plunyer, tuas, pemicu atau
katup. Operasikan sesuai petunjuk. Pemadam kebakaran
CO2 sangat berguna dimana pencemaran oleh endapan
tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan area
sangat penting.
Modul OPKR 10
016 C

103

Contohnya adalah:

Modul OPKR 10
016 C

104

a)

Berhubungan dengan kebakaran peralatan


elektronik dan laboratorium.

b)

Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang


dapat terbakar, lepas melalui kedua permukaan
vertical dan
horizontal.

Gambar
24.

Prosedur
penggunaan.
a) Gunakan
sumber api.
b)

sedekat

mungkin

dengan

Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang

sumber api. c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.


d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi
api mati.

Peringata
n:
Berada
dioksida

Modul OPKR 10
016 C

dalam

waktu

tertentu

dapat menyebabkan

dalam
sesak

ruang

bahkan

tertutup
mati

yang

lemas.

berisi

Segera

Karbon

bersihkan

105

tempat setelah digunakan. Buka semua jendela dan pintu untuk membersihkan
ruangan dari gas karbondioksida.

Modul OPKR 10
016 C

106

6) Pemadam Kebakaran Busa


Variasi

mekanisme

dan

digunakan pada pemadam


cocok

bahan

kimia

kebakaran

digunakan

yang
busa

untuk

memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.


Tabung alat ini dicat dengan warna
semprotnya
berkisar 6m.
petunjuk.

Operasikan

BIRU.

Jarak

sesuai

Gambar
25.

Busa

digunakan

untuk

membentuk

selimut

untuk

menutupi dan memadam api.


Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling
efektif untuk memadamkan api dari bahan bakar cair
yang berada dalam wadah diaman bahan ini cukup
panas untuk dapat terbakar sendiri bila bersinggungan
dengan oksigen.

Selimut

busanya

akan

tetap

berada

tempatnya cukup

lama

untuk

mendinginkan

terbakar

sehingga

bahan

yang
temperaturnya
untuk

Modul OPKR 10
016 C

tidak

pada

cukup

dapat terbakar sendiri.


107

Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar.


Jenis ini
biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti
alcohol.

Modul OPKR 10
016 C

108

Untuk

memadamkan cairan yang sedang terbakar,

arahkan semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di


atas cairan. Hal ini akan menyebabkan busa mengalir
ke bawah an menyebar di atas permukaan cairan.

Gambar
26.

7) Pemadam Kebakaran Tepung Kering

Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk


tepung kering yang diinjeksikan dengan tekanan gas,
atau dengan tekanan udara. Jenis ini sesuai untuk
memadamkan api kelas B dan C. Tabung pemadam ini
dicat warna MERAH dengan lingkaran PUTIH. Alat ini
mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang
semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang
berukuran besar

samapai

Operasikan berdasarkan

Modul OPKR 10
016 C

meter.

petunjuk pemakaian.

109

Gambar
27

Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai


reaksi pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan
kimia kering ini cenderung melindungi orang yang
memadamkan api dari panas. Tepung kering adalah
pemadam api

yang paling efektif untuk

memadamkan

cairan

pada

yang luas, khususnya pada

area

yang

terbakar

tumpahan yang mengalir bebas.


Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya
dengan menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan
gagang berbentuk pistol dapat dibawa masuk
dan dapat digunakan dengan cepat. Hal
ini

membuat alat ini efektif memadamkan semua

jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil
yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak
digunakan untuk memadamkan api yang besar dan dalam

Modul OPKR 10
016 C

110

Gambar
28.

Menyelamatkan diri dari Api


Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus
mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,
telephone dan
pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

Gambar
29.

Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang


Modul OPKR 10
016 C

111

lainnya, yang berganti lokasi

kerja

secara

teratur

mengetahui bagaimana

Modul OPKR 10
016 C

112

menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja


mereka. Ketika
dapat

terjadi

kebakaran,

putuskan

apakah

anda

membantu memadamkan api. Jika tidak, keluarlah

segera. Jika anda memutuskan untuk

memadamkan

api,

pertama periksa apakah ada tempat yang lowong dan aman


untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar. Tinggalkan
tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
1.
Api yang timbul sudah tidak dapat
dikontrol lagi.
2. Api telah menguasai jalan ke
luar.
3. Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan
ke luar.
4.

Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka


setiap pintu dengan hati-hati untuk mencegah asap atau
nyala api menyerbu masuk ruangan.

5.

Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah


aliran udara menghembus api.

6.
Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang
ditimbulkan api.
7.

Di dalam area yang penuh


rendah dan merangkak
mulut dan

asap, tetap pada posisi


untuk menghindarkan
hidungsedekat

mungkin

dengan lantai

Modul OPKR 10
016 C

113

Gambar
30.

Modul OPKR 10
016 C

114

8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah


mundur atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang
anda.
10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang
terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi
kebakaran:
1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada
di tempat kerja anda.
2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

Gambar
31.

3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.


4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah
pemadaman api dengan pasti.
6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari
penghalang agar mudah dijangkau.
Modul OPKR 10
016 C

115

Gambar
32.

7.
Pelajari
penyelamatan diri.

setiap

lokasi

8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari


hambatan.
9.

Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau


dimana tangga belum dibangun.

10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke


tangaga tertutup, tetapi tidak terkunci.
Tempatkan

pemadam

dijangkau

saat

api

yang

menggunakan

sesuai

sehingga

peralatan

yang

mudah
dapat

meningkatkan bahaya kebakaran.


1.

Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi


atau yang dingin sekali.

2. Jangan sekali-kali mengembalikan


yang

pemadam api

telah digunakan ke tempat semula. Beri

label dan kembalikan untuk diisi ulang.


3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera
diganti dengan yang baru
Memadamkan
Api/Kebakaran.
Bila

terjadi

kebakaran,

tindakan

peluang dapat memadamkan api


Modul OPKR 10
016 C

yang

tepat

dengan

memberikan
cepat,
116

mengurangi

bahaya dan

meminimalisasi

kerusakan.

Modul OPKR 10
016 C

117

Cara Mengguakan Alat Pemadam Api


1. Lepaskan kunci pengaman.
2. Peganglah alat pemadam api dalam keadaan tegak tegak,
lepasakan pipa dari klip.
3. Pijitlah penagtup. Arahkan corong ke pangkal api dan
lakukan
pemadaman seperti gerakan menyapu.
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan
berikut:
1. Hidupkan segera alarm.

Gambar
33.

2. Beritahu regu pemadam kebakaran.

Gambar
34.

3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

Modul OPKR 10
016 C

118

Gambar
35.

4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

Gambar
36

.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.

Gambar
37

6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar


Modul OPKR 10
016 C

119

Gambar
38

Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal


berikut:
1.

Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala


adalah penting segera ditanggulangi.

2.

Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api


masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang
setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.

3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran


dapat

mengarahkan

mereka

langsung

ke

tmpat kebakaran tanpa harus menunda.


4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi
dengan peralatan yang tepat,
5. Begitu api menjadi besar, penundaan dalam
mengevakuasi bangunan dapat meregut nyawa
seseorang.
6. Asap dan gas di dalam bangunan

sangat

berbahaya,

walaupun sumber api dan panasnya jauh.


7.

Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor,


dan anda tidak dapat mematikan saluran gas, jangan
coba-coba

mematikan

nyala

api.

Bila

perlu,

atau

memungkinkan, cobalah mendinginkan peralatan yang


ada di sekitarnya.
Modul OPKR 10
016 C

120

8. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.

Modul OPKR 10
016 C

121

c. Rangkuman
1)

Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk


menyalakan api.

2) Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran


dan harus
mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
3)

Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,


telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja
anda.

4)

Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga


mudah dijangkau

saat

peralatan yang

menggunakan
dapat

meningkatkan bahaya kebakaran.


5)

Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan


peluang

dapat

memadamkan

api

dengan

cepat,

mengurangi bahaya dan meminimalisasi kerusakan.


d. Tugas
Setelah

mempelajari

KEBAKARAN ini
pemadam
setelah

selasai

Modul

PERLENGKAPAN

buatlah Tabel warna


kebakaran
mintalah

alat

dan

Pendapat

PEMADAM

penggunaannya,
atau

saran

pada

instruktur tentang hasil kerja anda!

e. Test Formatif
1) Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran
2) Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut
dihilangkan?
3) Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan
pemadaman nyala api?
a. Starvation
b. Smothering
Modul OPKR 10
016 C

122

c. Cooling
4) Bagaimana air dapat memadamkan nyala api?

Modul OPKR 10
016 C

123

5) Bagaimana bubuk kimia memadamkan nyala api?


6) Bagaimana karbon dioksid memadamkan nyala api?
7) Bagaimana jenis busa dapat memadamkan nyala api?
8) Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan
nyala api karena listrik?
9) Mengapa air tidak sesuai untuk memadamkan nyala
api yang disebabkan bahan bakar cair seperti bensin?
10) Bagaimana prinsip starvation dapat diaplikasikan pada
kebakaran akibat bahan bakar dengan gas atau listrik?
11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk
dipadamkannya. Isilah table
dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Nyala api
yang

Warna

Jenis

alat

alat

sesuai

pemada

pemada

untuk

Merah
Biru

Tanda Merah
dengan
Putih
Tanda Merah
dengan
Hitam

12) Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam


kebakaran
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam
yang telah digunakan untuk memadamkan nyala api ?
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian berikut ini?
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah
Modul OPKR 10
016 C

124

d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
15)

Bagaimana prosedur pengoperasian gulungan selang


pemadam kebakaran?

16)

Mengapa
OFF

penting

menjamin

posisi

nozel

harus

dan ditempatkan pada tempat gantungan pada

keran utama apabila selang tidak digunakan?


17) Untuk apa

selimut api

digunakan dan

bagaimana menggunakannya?

Setelah anda menyelesaikan semua jawaban


mintalah pada pelatih untuk memeriksanya.
f. Kunci Jawaban
1) Tiga unsur penyebab kebakaran
Bahan bakar
Panas
Oxigen
2) Yang terjadi apabila salah satu unsure ini dihilangkan
adalah Nyala api tidak akan lama akan menjadi padam.
3) Pengertian hal-hal yang berhubungan dengan
pemadaman nyala api adalah
Starvation: Mengandung arti membuang/mencabut
bahan
bakar dari nyala api sehingga menjadi padam.
Smothering: Mengandung arti membuang oxygen dari
nyala api sehingga menjadi padam.
CoolingMengandung arti menurunkan panas dari nyala
api.
4) Air dapat memadamkan nyala api karena Air akan
mendinginkan bahan yang terbakar sehingga tidak terjadi
penyalaan kembali.
Modul OPKR 10
016 C

125

5) Bubuk

kimia

dapatmemadamkan

Bubuk kimia disemprotkan


dengan
bertekanan

dan

gas

dapat

dengan

nyala

api

sebab

dari

alat pemadam

atau

udara

cepat menutup

untuk

memadamkan nyala api.


6) Karbon dioksid dapat memadamkan nyala api karena
Karbon dioksid
dibawah

akan

menjadi

cair

apabila

disimpan

tekanan, seperti pada pemadam nyala api

dengan CO2. Bentuk yang keluar dari alat pemadam


kebakaran adalah bentuk cairan karbon dioksid yang
dengan cepat menjadi gas dan kondisi sangat dingin.
Kondisi inilah yang menyebabkan nyala api menjadi padam.
7) Busa dapat memadamkan nyala api karena Busa akan
menutupi nyala api pada bahan bakar cair. Busa akan
menutupi
lama

pada permukaan dengan waktu yang cukup

sehingga

akan

menjadi

dingin

dibagian

bawah

sehingga tidak terjadi penyalaan kembali.


8) Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan
nyala api karena
penghantar

listrik

aliran

Karena

listrik.

Bahan

bahan

ini

adalah

pemadam

untuk

kebakaran karena listrik harus dari bahan yang


dapat

dialiri

kebakaran

arus

dan

listrik

tidak

untuk

terjadi

mencegah
kejutan

tidak

meluasnya

dan

meledak

peralatan dan menjadi rusak.


9) Air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang
disebabkan bahan bakar cair seperti bensin karena Air
dapat

saja

akan menyebarkan nyala api menjadi lebih

luas. Kebakaran akibat bahan bakar cair menimbulkan


panas yang sangat tinggi sehingga air tidak efektip untuk
menurunkan
Modul OPKR 10
016 C

temperatur

tersebut.

Bahan

bakar

cair
126

kemungkinan

masih

cukup

panas

apabila

mendapat

udara akan terbakar kembali,

Modul OPKR 10
016 C

127

10) Prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran


akibat bahan bakar dengan gas atau listrik adalah Dengan
menutup sumber gas atau listrik, sumber bahan bakar
harus diisolasi dari nyala api. Cara lain nyala api dapat
dipadamkan dengan alat pemadam yang sesuai.
11) Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya

dan

nyala

dipadamkannya.

api

Seperti

yang
table

sesuai
dibawah

untuk
ini

untuk

meyakinkan anda.

Warna alat

Jenis alat

Pemadam

Pemadam

Merah

Berisi Air

Nyala api yang


sesuai untuk
dipadamkan
Nyala Api Kelas A Kayu,
Kain, Kertas, dll

Biru

Busa

Tanda

Nyala Api Kelas B, Nyala


Api

Merah Bubuk Kering

dengan Putih

akibat bahan bakar cair.


Nyala Api Kelas C
akibat
Listrik (juga untuk kelas
A

Tanda

Merah Karbon Dioksid

dengan Hitam

Nyala Api Kelas B dan C


Listrik
dan

cairan

yang

dapat terbakar.

12) Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat


pemadam
kebakaran.
a) Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas
silinder.
b)

Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan


pada alat tersebut masih utuh atau sudah terlepas,
terpotong, atau dirusak
pemadam

sudah

karenaalat
dioperasikan.

Jika

pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini


Modul OPKR 10
016 C

128

menandakan alat pemadam masih berisi penuh.

Modul OPKR 10
016 C

129

c) Membandingkan berat alat pemadam yang anda


yakin berisi penuh dengan alat pemadam yang akan
diperiksa.
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk
Menggantikannya

memadamkan
dengan

alat

nyala

pemadam

yang

api

berisi

penuh dan alat pemadam yang telah digunakan segera


diisi kembali.
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian
a) Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan
bubuk kering
b) Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon
dioksid,Bubuk
Kering dan Busa
c) Kertas terbakar didalam tong sampah
adalah air d) Ban terbakar adalah busa
e) Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
15) Prosedur

pengoperasian

kebakaran

adalah

gulungan

dengan

cara

selang

Memutar

menyambungkan katup yang terletak


penyalur

air

pemadam
dan

pada pipa

ke gulungan

selang.Tarik gulungan selang dan arahkan pada


nyala api, yakinkan bahwa jalan keluar tidak ada yang
menghalangi.Memutar

nozel

dan mengarahkan air

langsung pada sumber nyala api.


16) Pentingnya menjamin posisi nozel harus OFF dan
ditempatkan pada tempat gantungan pada keran utama
apabila

selang

tidak

digunakan

adaalah

Untuk

menjamin apabila selang digunakan digunakan kembali,


operator
Modul OPKR 10
016 C

dapat

memutar

katup

utama

tanpa
130

menimbulkan selang melibas dan air tersembur kesegala


arah hal ini akan menyebabkan pemadaman kebakaran
akan terlambat.
17) Untuk apa
bagaimana

selimut

api

digunakan dan

menggunakannya

Modul OPKR 10
016 C

131

Selimut api digunakan untuk memadamkan nyala api


yang kecil dan bilamana pada pakaian terdapat nyala
api,

maka

selimut

api

dapat

dibungkuskan

untuk

menutup nyala api tersebut setelah itu biarkan selimut


api hingga menjadi dingin selanjutnya selimut api barulah
diambil. Didalam masalah ada seseorang
yang

pakaiannya

terbakar,

dibungkuskan pada tubuh korban


kelantai

maka

selimut

api

dan rebahkan

selanjutnya gulingkan tubuh

korban

untuk meyakinkan nyala api telah tertutup dan padam.

Kegiatan Belajar 4: Pertolongan Pertama Dan Cardio


Pulmonary
Resusciation ( Cpr
)
a. Tujuan
1. Siswa dapat mengerti
Pertolongan
Pertama
Pulmonary.

dan

dan memahami

Pengertian

Cardio

2. Siswa dapat memberikan Pertolongan Pertama dan CPR


dilingkungan
kerja
3. Siswa dapat menjelaskan teknik memberikan
Pertolongan
Pertama dan Cardio Pulmonary
(CPR).
b. Uraian Materi
Pengertian
Pertama

Pertolongan

Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau


cedera, kecelakaan yang memerlukan penanganan medis
dasar.
Modul OPKR 10
016 C

132

Pengertian
Dasar

Medis

Tindakan perawatan

berdasarkan ilmu

yang dapat dimiliki


yang terlatih
sesuai

dengan

oleh awam

kedokteran
atau

awam

secara khusus. Batasannya adalah

sertifikat

yang

dimiliki

oleh

Pelaku

Pertolongan Pertama.

Modul OPKR 10
016 C

133

Pelaku
Pertama

pertolongan

Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama


kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan
dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
Tujuan
Pertama:

Pertolongan

a. Menyelamat jiwa
penderita b. Mencegah
cacat
c.
Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan
Dasar
Hukum
Di

Indonesia

Pertama

dasar

hukum

dan Pelakunya

mengenai

belum

seperti halnya di Negara maju.

tersusun
Walau

Pertolongan
dengan

demikian

baik
dalam

KUHAP ada beberapa pasal yang mencakup aspek dalam


melakukan Pertolongan Pertama.
Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong diatur
dalam Pasal

531
KUH.
Pidana
berbunyi:

yang

Barang siapa menyasikan sendiri ada orang didalam


keadaan

bahaya

maut

lalai

memberikan

atau

mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan


itu didapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak
akan mengkuatirkan bahwa ia sendiri atau orang lain akan
kena bahaya dihukum kurungan selama lamanya tiga
Modul OPKR 10
016 C

134

bulan atau denda sebanyak banyaknya Rp. 4.500,-. Jika


orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan :
KUHP 45.165.187.304 s. 478 .
525.566
.
Pasal ini berlaku bila pelaku pertolongan pertama dapat
melakukan tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan
orang lain.

Modul OPKR 10
016 C

135

Penjelasan
:
Dalam keadaan bahaya maut = bahaya maut yang ada
seketika itu,

misalnya

orang

berada

dalam

rumah

terbakar, tenggelam di air, seorang akan membunuh diri


dan sebagainya.
Memberikan pertolongan = menolong
sendidri.
Mengadakan

pertolongan

misalnya

memintakan

pertolongan polisi atau dokter.

Pasal ini hanya

dapat

dengan

dikenakan

memberi pertolongan

tidak dikuatirkan, bahwa

orang

itu

apabila
itu
sendiri

dibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan


orang yang perlu ditolong itu mati.
PERALATAN
PERTAMA :

DASAR

PELAKU

PERTOLONGAN

Dalam melakukan tugasnya Pelaku Pertolongan Pertama


memerlukan beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini
dapat dibagi menjadi peralatan

perlindungan

yang lebih dikenal dengan Alat Pelindung

diri
Diri

atau
(APD)

dan peralatan minimal untuk melakukan tugasnya.


Alat
Pelindung
( APD )
Sebagai

pelaku

Diri

Pertolongan

Pertama

seseorang

akan

dengan mudah terpapar dengan jasad renik maupun cairan


tubuh

seseorang

yang memungkinkan

penolong

dapat

tertular oleh penyakit. Prinsip utama dalam menghadapi


darah dan cairan tubuh dari penderita adalah :

Darah dan
Modul OPKR 10
016 C

semua cairan tubuh sebagai media


136

penularan penyakit.
Beberapa penyakit yang dapat menular diantaranya adalah
Hepatitis, TBC,HIV/AIDS.

Modul OPKR 10
016 C

137

Disamping itu APD juga berfungsi untuk mencegah


penolong mengalami luka dalam melakukan
tugasnya.

BEBERAPA APD:
1. Sarung tangan lateks.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena
cairan dapat merembes. Bila kan melakukan tindakan
lainnya

yang memerlukan sarung tangan kerja, maka

sebaiknya sarung tangan lateks dipakai terlebih dahulu.


2. Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah,
maupun mencegah cedera akibat benturan atau kelilipan
pada mata saat melakukan pertolongan
3. Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya
adalah untuk

mencegah

merembesnya

cairan

tubuh

penderita melalui baju penolong.


4. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit
melalui udara.
5. Masker Resusitasi
Diperlukan
Jantung

bila

akan melakukan

tindakan Resusitasi

Paru.
6. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan
jatuhnya benda

dari

bangunan runtuh
Modul OPKR 10
016 C

atas.

Misalnya

dalam

dan sebagainya.
138

Catatan: Alat
seorang

perlindungan diri

pelaku

Pertolongan

minimal bagi

Pertama

adalah

sarung tangan dan masker RJP.

Gbr. Alat APD yaitu Masker, Kacamata dan Sarung tangan


lateks.

Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri


adalah:
Pemakaian APD tidak sepenuhnya melindungi penolong. Ada
beberapa tindakan lain yang juga perlu dilakukan sebagai
tindakan pencegahan. Cuci tangan merupakan tindakan yang
sederhana namun paling efektif untuk menghentikan rantai
penularan penyakit.
Cucilah tangan sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan.
Pakialah sabun yang memiliki sifat anti septic (anti
kuman)
Cucilah bersihbersih tangan samapai ke siku bila
selesai menangani penderita.
Mempersiapkan
alat.
Selain tubuh penolong alat yang baru dipakai juga harus
dibersihkan. Membersihkan alat ini ada beberapa tahap yaitu:
Modul OPKR 10
016 C

139

Mencuci dengan air hanya menghilangkan bekas atau


noda saja.
Desinfeksi (memakai bahan pembunuh kuman misalnya
pemutih)

Modul OPKR 10
016 C

140

Sterillisasi (proses khusus untuk menjadi bebas


kuman)
Peralatan
Pertama:
a.
luka

Pertolongan

Penutup

Kasa steril
Bantalan
kasa b. Pembalut
Contoh:
Pembalut gulung/pita
Pembalut segitiga/mitella
Pembalut tubuler/tabung
Pembalut
rekat/plester c. Cairan
antiseptik
Contoh:
Alkohol 70%
Povidone iodine 10%
d.
Cairan pencuci
mata
Boorwater
e.
Peralatan
stabilisasi .
Contoh:
Bidai
Papan spinal panjang
Papan spinal
pendek f. Gunting
pembalut
g. Pinset
h.
Senter i.
Kapas
j.
Selimut
Modul OPKR 10
016 C

141

k. Kartu
penderita l.
Alat tulis
m.
Oksigen
n. Tensimeter dan
stestoskop o. Tandu.

Modul OPKR 10
016 C

142

PERTOLONGAN PERTAMA SAAT DARURAT


1. Memeriksa kesadaran
Serukan.Anda bisa mendengan saya? atau Buka mata
Anda! Goyang bahu korban secara hatihati. Korban
yang tidak sadar tidak akan bereaksi.

Gbr. 1

2. Buka jalan napas korban yang tidak sadar


Keluarkan

sumbatan

dari

dalam

mulut

yang

tampak

dengan jelas. Letakkan dua jari Anda di bawah dagu


korban dan rahang ditarik ke atas. Pada saat yang sama,
letakakan tangan Anda yang satu lagi pada dahi korban
dan kepalanya ditekan ke bawah.

Gbr. 2

3. Memeriksa pernapasan
Modul OPKR 10
016 C

143

Letakkan tangan Anda di dekat hidung dan mulut


korban.

Lihat
bergerak

apakah

Dengarkan
napasnya

dadanya
suara

Rasakan napasnya dengan pipi


Anda
Periksa selama 5 detik sebelum memutuskan bahwa
korban tidak bernapas.

Gbr. 3

4. Memeriksa nadi
Kepala korban tertarik ke bawah, raba jakunnya dengan
dua jari Anda. Geser jari Anda ke belakang sampai celah
antara

trakhea

dan

otot

otot

yang

berjalan

di

sampingnya. Raba denyut karotis selama 5 menit.


POSISI PEMULIHAN
1.

Berlutut

disamping

korban,

Kepalanya

ditarik

ke

bawah
dan dagunya
Kedua

kaki

diangkat

untuk

lurus. Lengan

membuka

korban

yang

jalan

napas.

paling

dekat

dengan Anda ditekuk membuat sudut sikusiku dengan


Modul OPKR 10
016 C

144

badannya,

siku

ditekuk,

telapak

tangan membuka ke

atas.

Modul OPKR 10
016 C

145

Gbr.1

2.

Lengan korban yang jauh disilangkan pada dadanya,


tangannya memegang

pipi.

Tangan

Anda

yang

lain

memegang paha yang jauh, lutut korban ditekuk ke atas,


kakikinya menginjak lantai.

Gbr. 2

3.

Tangan

korban

dipegang

supaya

terus

memegang

pipinya. Tarik badannya ke arah Anda melalui tangan yang


memegang paha.

Modul OPKR 10
016 C

146

Gbr. 3

4. Kepala korban ditarik kebelakangsupaya jalan napas


selalu terbuka. Bila perlu ataur tangannya agar
tetap menopang kepala. Kaki korban yang ada di atas
diatur agar panggul dan lututnya membentuk sudut siku
siku. Periksa nadi dan pernapasannya secara teratut.

Gbr.4

CARDIO PULMONARY RESUSCIATION


(CPR) A. PERNAPASAN MULUT KE
MULUT
1. Pastikan jalan napas terbuka dan kepala tertarik ke
bawah.
Lubang hidung korban dipijat dengan telunjuk dan ibu
jari.
Modul OPKR 10
016 C

147

2. Tarik napas dalam dan aktupkan bibir Anda di seputar


mulut korban. Hembuskan napas Anda ke dalam mulut
korban sampai dadanya terlihat naik ke atas.
3.

Angkat bibir Anda dan biarkan dadanya turun lagi.


Teruskan pernapasan buatan ini denagan kecepatan 10
kali per menit.

Gbr. A

B. KOMPRESI DADA
1.

Korban berbaring pada alas yang keras. Pangkal


tangan Anda diletakkan di atas titik pertemuan tulang
dada dengan tulang rusuk bagian bawah. Turunkan
pangkal tangan Anda, dengan jari jari kedua tangan
saling memegang, ke titik tersebut.

2 Dengan lengan tetap lurus tekan tulang dada ke bawah


secara vertikal sedalam 4-5 cm. Lepaskanan tekanan.
Ulangi kompresi ini dengan kecepatan kirakira 80 kali
per menit.

Kombinasi dengan pernapasan buatan:

setiap 15

kompresi disusul dengan dua pernapasan buatan sampai


bantuan datang.

Modul OPKR 10
016 C

148

Gbr. B

CEDERA KEPALA
1.

Kalau kulit kepala luka, pasang kembali lipatan kulit


yang robek dan dengan memakai perban bersih, tekan ke
bawah dengan kuat tetapi hatihati dan merata pada luka.

JANGAN menyentuh luka dengan tangan Anda

Gbr. 1

2. Setelah perdarahan/pendarahan dapat diatasi, perban


dibalut.

Modul OPKR 10
016 C

149

Gbr. 2

3.

Periksa

tingkat

pertanyaan

yang

reaksi

mudah

kesadarannya

terganggu

hubungi

dan

119

korban
dan

selama

minta

dengan

mengajukan

langsung.

lebih dari

ambulans.

Catat

Kalau
menit,

nadi

dan

pernapasan serta tingkat reaksinya tiap 10 menit.

Gbr. 3

4.

Korban

dibaringkan,

dengan

kepala

dan

bahu

ditinggikan dan ditopang. Bawa atau kirimkan korban ke


rumah sakit dalam posisi seperti

Gbr.

Di

bawah

ini.

Kalau korban menjadi tidak sadar, baringkan ia dalam


posisi pemulihan. Hubungi 119 dan minta ambulans.
Modul OPKR 10
016 C

150

Gbr.4

CEDERA PADA MATA


1. Korban berabring terlentang. Kepalanya ditopang
supaya tidak banyak bergerak. Mata yang sakit diperiksa.

Gbr. 1

2. Mata yang sakit dialiri air, bila perlu, untuk


mengeluarkan debu yang mengambang atau zat kimia
yang berbahaya.
JANGAN mengaliri air pada mata yang luka atau bila ada
benda asing yang terbenam atau melekat pada bola mata.

Modul OPKR 10
016 C

151

Gbr. 2

3.

Mata ditutup, sebaiknya dengan pembalut mata steril.


Balut dan eratkan pada tempatnya, kedua mata ditutup
untuk mencegah gerakkan mata.
sebelum

Tenangkan

korban

kedua matanya ditutup.

Gbr.3

4. Bawa atau kirimkan korban ke rumah sakit.

Modul OPKR 10
016 C

152

Gbr.4

LUKA BAKAR API


Segera hubungi 119 dan minta pemadam kebakaran:

Singkirkan korban dari temapt bahaya kalau situasinya


sudah cukup aman.

Jangan masuk ke dalam gedung yang sedang terbakar.

Jangan masuk ke dalam kamar yang penuh asap atau uap.

Modul OPKR 10
016 C

153

PAKAIAN TERBAKAR
Jangan biarkan korban lari
keluar
rumah

Korban

dijatuhkan

ke

lantai, bagian yang


terbakar
sebelah

ata,

di
kemudian

siram dengan air.

Atau

korban diselimuti
eraterat
dengan

mantel

atau karpet.

CEDERA AKIBAT ARUS LISTRIK


Jangan mendekat
sebelum:
Anda memutuskan aliran
listrik di dalam rumah.
Modul OPKR 10
016 C

154

Anda diberitahu secara


resmi bahwa aliran listrik
tegangan

Modul OPKR 10
016 C

155

tinggi sudah diputuskan


dan
sudah diisolasi.
TUMPAHAN ZAT KIMIA
Lindungi diri Anda sendiri
dari
zat kimia korosif.
Air

pembilas yang
sudah

tercemar

mengalir

tanpa

membahayakan
siapapun juga.
Hati

hati terhadap uap

beracun

LUKA BAKAR
1. Luka didinginkan dengan
air dingin samapai

nyeri

berkurang

JANGAN

menunda
mencari bantuan
Medis pada luka

baker berat
2.

Lepaskan barangbarang
yang menjepitdari daerah
luka,

ikat

pinggang,

pakaian,
sepatu, arloji, cincin
dan perhiasan laian
Modul OPKR 10
016 C

156

Gbr.2

Modul OPKR 10
016 C

157

3.

Luka

ditutup

dengan

yang

ringan,

pembalut

bersih dan tidak berbulu.


JANGAN mengoleskan
krim, salep,
maupun lemak
JANGAN memecahkan lepuh
Gb.3
4. Apabila lukanya luas, korban
dibaringkan

dan

mungkin,

bila
kakinya

ditinggikan

dan

ditopang. Periksa dan catat


nadi serta napasnya setiap
10 menit sementara
menunggu
datangnya

bantuan

medis

atau
ambulan
s.
MENELAN RACUN
1. Pastikan di dalam
mulut
korban

tidak

ada

muntahan dan
benda
asing,

dan

korban

bahwa
dapat

bernapas.
2. Cari gejala luka baker
zat kimia

di dalam

dan sekitar

mulut
korban.
ada,

Kalau
berikan

air dingin atau


susu

untuk diminum

sedikitsedikit.

3. Panggil

dokter
atau

119

hubungi

dan

minta

ambulans.
Usahakan
untuk

mengetahui

apa yang

ditelan

korban
beritahukan

dan
pada

dokter atau
petugas
ambulans.
4.

Kalau

korban

menjadi tidak sadar,


baringkan

ia

dalam
posisi
pemulihan
.
PATAH TULANG
1. Katakan pada
korban
agar

tidak

bergerak.

Bagian

yang

cedera

ditopang

dan

distabilkan
dengan

tangan

Anda.
JANGAN
MENGGERAKAN
KORBAN

TANPA

PERLU

2.

Jika

ada

atasi

luka,

perdarahan.
Luka

ditekan
dengan
perban

atau

pembalut
yang
bersih. Luka

dan

darah
sekitarnya
diperban

dan

dibalut

supaya

tidak longgar
3. Untuk patah kaki,
kedua

kaki

dirapatkan
dengan
membalut-nya
pada lutut
dan
pergelangan

kaki,

kemudian

atas

di

dan dibawah
tempat yang
patah.
Untuk
lengan,
belat

patah
pasang

dan

kalau

perlu lengan dan


tubuh
dirapatkan
dengan

balutan

tetapi

jangan pada
tempat

yang

patah.
4. Hubungi

119,

minta
ambulans.

Bagian

yang

sakit
ditinggikan
dan

ditopang,

bila mungkin. Periksa


sirkulasi

ada

tangan dan
kakinya
setiap 10
menit.
JANGAN Memberi sesuatu
lewat mulut kepada
korban

PERDARAHAN
1. Pakaian dibuka
supaya luka terlihat. luka
ditekan kuatkuat dengan
tangan

atau

jari

Anda,

sebaiknya
menggunakan
pembalut yang bersih

JANGAN
memasang
tourniquet

2. Luka terus ditekan,


bagian tubuh
yang luka
ditinggikan

dan

ditopang

3. Perban dibalut dengan kuat


tetapi jangan terlalu keras
agar

suplai

darah

tidak

terputus

4. Cari bantuan medis yang


tepat.
Kalau
perdarahannyaberat,
hubungi
119

dan

minta ambulans.Bagian
yang

luka

terus

ditopang dan ditinggikan.


Korban

dibaringkan

diselimuti,

dan

kakinya

ditinggikan dan ditopang


kalau darah
merembes

pada

pembalut,

pasang

perban lagi di atasnya dan


balut kembali.
SERANGAN JANTUNG
1.

Pasien
baringkan

ditenangkan,
dalam

posisi

setengah duduk. Lututnya


ditekuk dan ditopang

2. Jika Anda membawa


tablet aspirin dan
pasien
berikan
dan

dia

sudah sadar,
satu

katakana

tablet
supaya

dikunyah pelan pelan.

3. Hubungi 119, minta ambulans


dan

katakana

operator bahwa

pada

Anda
menduga

serangan

jantung.

Kalau
minta

pasien
agar

Anda

memanggilkan
dokternya,

penuhi

permintaannya.

4. Pasien

ditenangkan.

Periksa nadi

dan

napasnya
secara

teratur

sampai

bantuan dating.

TERSEDAK
A. PADA ORANG DEWASA DAN ANAK YANG SUDAH
BESAR
1. Korban membungkuk ke
depan

pukul

punggungnya antara
kedua

bahunya

dengan telapak
tangan

Anda

sebanyak lima kali.

2.

Kalau tidak berhasil


dengan

memukul.

Lakukan

dengan perut

Anda, berdiri di
belakag

korban

kedua lengan
Anda
melingkari
pinggangnya,
telapak

satu
tangan

membuka ke atas, satu


lagi kebawah.

3. Jarijari

kedua

tangan saling
menggenggam
kemudian

dorong

dengan keras
dalam
bawah

kea

rah

dan keatas, di
lengkung

iga

korban.
Ulangi sebanyak empat
kali.

B. PADA ANAK YANG MASIH KECIL


4. Telengkupkan anak di

pangkuan

Anda, kepala di

bawah. Pukul

berulang

antara kedua

di

ulang
bahunya, tetapi jangan

sekuat

pada orang dewasa.


Kalau

tidak

berhasil

memukul punggung,
perut

dengan

menekan

hanya dilakukan jika


Anda

sudahterlatih untuk

melakukannya pada anakanak.


Kalau belum,

lakukan

pernapasan
buatan
.

C. PADA BAYI
JANGAN melakukan cara
mendorong perut pada
bayi

5. Telengkupkan bayi di pangkuan


Anda, kepala di bawah.
6. Pukul punggungnya berulang
ulang di antara kedua bahunya,
tetapi jangan sekuat pada anak
anak. 2. kalau gagal, lakukan
pernapasan buatan.

TIDAK SADAR
7. Dagu korban diangkat dan
kepalanya
ditarik ke bawah supaya jalan
napas terbuka.

Periksa apakah

nadi

dan napas

ada.

Nilai tingkat

reaksinya
keras

dengan

keras

telinganya

dan

masih

berbicara
di

dekat

cubit punggung

tangannya. Catat apa yang


Anda
temukan.

8. Korban diperiksa secara cepat


dan
cermat

dan

cedera

tangani
yang berat, kalau

ada. Usahakan
mengetahui

penyebab

ketidaksadaran

9. Baringkan korban

dalam

posisi pemulihan

JANGAN memindahkan korban


kalau tidak perlu.

untuk
dari

10. Kalau korban tidak sadar


kembali setelah
hubungi

119

menit,

dan

minta

ambulans. Catat kecepatan nadi


dan napas serta tingkat reaksinya
tiap
10 menit. Tetap bersama
korban sampai pertolongan
dating. Berikan
catatan Anda kepada petugas.

c. RANGKUMAN
1. Di lingkungan sekolah atau

perusahaan harus

ada

unit Pertolongan Pertama pada

(P3K)

dan

Cardio

Pulmonary

Kecelakaan
Resusciation

(CPR ).
2. Agar petugas P3K dan CPR dapat bekerja sebagaimana
mestinya harus dilatih oleh bertugas dari Dinas Kesehatan
Setempat.
3. Peralatan dan obata obatan P3K harus selalu dilengkapi.
d. TUGAS
1. Kenali dan catat peralatan P3K, laporkan apabila
terdapat kekurangan.
2. Lakukan silmulasi Pertolongan Pertama kepada
korban pendarahan bila ditempat Anda terjadi
kecelakaan.
3. Lakukan silmulasi Cardio Pulmonary Resusciation (CPR)
kepada korban bila ditempat Anda terjadi kecelakaan.

e. TES FORMATIF
1. Jelaskan pengertian Pertolongan Pertama!
2. Tuliskan beberapa alat perlindungan diri (APD)

3. Tuliskan peralatan Pertolongan Pertama!


4. Jelaskan pengertian dari Cardio Pulmonary Resusciation
(CPR)!

f. KUNCI JAWABAN TES


FORMATIF
1. Pengertian Pertolongan Pertama adalah:
Pemberian pertolongan
penderita

sakit

atau

cedera

segera

pada kecelakaan yang

memerlukan pertolongan medis dasar.


2. Alat Perlindungan
diri:

Sarungan tangan lateks

Kacamata pelindung

Baju pelindung

Masker pelindung

Masker penolong

Helm.

3. Peralatan Pertolongan Pertama adalah :


a. Penutup
luka b.
Pembalut
c. Cairan antiseptic
d. Cairan pencuci/pembersih
mata e. Peralatan Stabilisasi
f. Gunting
pembalut g.
Pinset
h.
Senter i.
Kapas

kepada

j. Selimut
k. Kartu
penderita l. Alat
tulis
m. Oksigen

n. Tensimeter dan
Stetoskop o. tandu
4. Cardio Pulmonary Resusciation
disebut

(CPR)

juga Resusitasi

Jantung

Paru

(RJP) yaitu: Pernapasan buatan yang dikombinasikan


dengan

kompresi

korban/penderita

dada.
tidak

Hal

ini

bernapas

dilakukan

dan

nadi

bila
tidak

berdenyut.
Kegiatan Belajar 5: Pencemaran Lingkungan dan
Kesehatan
Manusia
a. Tujuan
1. Siswa dapat memahami Pengertian Lingkungan
Hidup
2. Siswa dapat
Lingkungan

memahami

Pengertian

Pencemaran

Hidup
3. Siswa dpat memahami Pentingnya Kesehatan
manusia
4. Siswa dapat memahami cara

pencegahan

pencemaran lingkungan hidup disekitar area kerja


5.

Siswa dapat memahami zatzat yang berbahaya bagi


kesehatan manusia.

b. Uraian Materi
Zat pencemar udara utama adalah gas. Gas gas tersebut
adalah SO2,

C o,

H2S,

Hydrokarbon,

oksidasioksidasi

Nitrogen, Amoniak, Kabut photokimia, Ozone dan lain lain.


Kabut photokimia adalahsuatu interaksi yang kompleks dari
zat zat pencemaran
cahaya

yang

disebabkan

oleh

pengaruh

matahari. Pencemaran photokimia ini mulamula

jadi masalah di Los Angeles yang mempunyai lalu lintas


mobil

sangat

padat.

Monoxyda

yang

sebagai hasil pembakaran tak

dikeluarkan

sempurna dari

hydrocarbon yang terdapat dalam minyak dan bensin.

Carbon Monoxyda sangat berbahaya bagi manusia, karena


beracun.

Beberapa

Negara

mengadakan

peraturan-

pengeluaran

gas.Kini

merencanakan

motormotor

telah

berusaha

peraturan

dengan

pengendalian

sedang

diusahakan

yang

dibuat

untuk

sedemikian

rupa sehingga pembakarannya lebih sempurna.


Pencemaran udara
Asap, kabut

Efeknya terhadap Manusia

Bronchitis,

kanker,
penyakit jantung,pneumonia.
Bagi anakanak

infeksi,alergi

yang

ashm,

dapat

menyebabkan

gangguan

chronis
Butir butir padat

Butirbutir zat

dalam
padat

sangat

kecil

dapat mengganggu

sistim

persyarafn

manusia. Penyakit jantung


Butir butir
Cadmium Butir
butir Carbon CO

Karena butirbutir carbon bersifat


dapat mengabsorber gas pada
permukaannya,
kemungkinan

maka
Carbon

besar

yang

terserap

oleh pernapasan dan masuk ke dalam


paruparu ini membawa sejumlah gas
yang beracun
Dapat
menyebabkan
kematian dalam
30 menit. Daya darah

sakit
untuk

mengambil oksigen berkurang,


sehingga menyebabkan
NO

bertambahnya ketegangan pada


Sama efeknya dengan pada CO

dan

Pencemaran udara

Efeknya terhadap Manusia

Sakit mata, paruparu

NO2

Kanker.

Hydrocarbon

Contohnya

Hydrocarbon yang

salah

satu

berbahaya

adalah benzopyrene
yang terdapat pada asap rokok,
hasil pembakaran arang
batu, dari

mobil,

pembakaran

Sakit mata dan kerongkongan

PAN
( peroxyetylnitrate )

Sakit mata, batuk dan sakit dada

Ozone

Merusak sel sel manusia

Zat Radioaktif

SUARA Bising Disekitar


Kita
KEBISINGAN akan menyebabkan merosotnya pendengaran
manusia. Secara

pasti

memang

adanya hubungan tingkat suara


dengan
pendengaran. Sebab

belum

dapat diketahui

kebisingan

besarnya

kerusakkan alat

akibat kerusakkan

yaitu

berbeda

beda pada masingmasing orang. Misalnya pada tingkat


usia

atau

tingkat ketahanan

tubuh

seseorang

yang

berbeda. Namun biasanya, pada tingkat suara sekitar 85


decibel yang terus menerus sudah cukup mengakibatkan
rusaknya pendengaran manusia (tuli). Kebisingan di pabrik
pabrik misalnya, berkisar antara 85 sampai 90 decibel.
SUMBER SUARA

DECIBEL

Suara bisikan

10

Jarum jatuh dari ketinggian 1 meter

20

SUMBER SUARA

DECIBEL

Pembicaraan biasa pada jarak 1 meter

50

Suara kegiatan kantor

62

Mobil Roll Royce

64

Suara mesin tik listrik pada jarak 1


meter

66
68

Mobil Ford LTD

69

Mobil Jaguar XJ

74

75

Mobil Volvo 1800

76,2

ES Suara didalam

77

Motor Yamaha Rd 125

79,5

Motor SuzukiGT 360

80

Motor Honda CB

83,9

Sauara jalan yang ramai

84

Motor Norton 850 Commando

85

Harley Davidson Electraglide 1200

100

Suara station kereta api

110

Bunyi Boeing dari jarak 100 kaki

130

Batas yang menyakitkan telinga


Take of Boeing 737 dari jarak 200 kaki
LOGAM

BERNAHAYA

140

LOGAM

LOGAM bernahaya ada yang dibutuhkan

oleh tubuh

tapi jika berlebihan akan mengganggu kesehatan manusia.


Merupakan

suatu zat

kimia

yang

bisa

terdapat

pada

makanan. Kehadirannya biasanya berasal dari alatalat yang


dipergunakan ketika mengolah makanan.

Yaitu alatalat yang terbuat atau dilapisi dengan bahan


bahan kimia tersebut maupun dari caracara penanganan
lainnya. Juga kadang kadang

terdapat

pada

alatalat

rumah tangga yang terbuat dari logam stainless seperti


sendok coktail yang dilapisi timah, mangkok keramik yang
dapat mengeluarkan Pb dan lainlainnya.
ARSENS
(As)
ARSENS adalah suatu zat kimia yang sering terdapat pada
makanan, minuman
merusak

dan

kosmetik.

ginjal, jika

Arsens dapat

keracunannya

kuat

sekali.

Senyawa Arsens sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa


yang menonjol. Sering digunakan sebagai bahan dalam
kosmetik dan pada insektisida, Arsens (gejala
gejala keracunan):

sukar

sakit di kerongkongan

yaitu

menelan,

menyusul

rasa

nyeri

lambung serta muntah muntah.


Pb ( TIMAH HITAM
)
TIMAH HITAM ini umumnya terdapat pada makanan, air dan
obat obatan terutama apabila kemasannya menggunakan
unsur timah. Bersifat kumulatif artinya keracunan dapat
timbul bila kadar Pb menumpuk dalam tubuh.
Gejala yang timbul jika terjadi keracunan Pb adalah ;

muntah muntah secresi menyerupai susu, sakit


perut dan nyeri perut yang sangat hebat. Pb juga
menyerang;

syaraf,

memperketat

kerja

ginjal

sehingga cepat rusak dan dalam kasusu yang berat


dapat menyebabkan
Reaksi lain

reaksi

allergi

yang

yang

pembengkakkan kulit.

kematian.
berbahaya

mengakibatkan

iritasi

yaitu:

dan

Hg
(MERCURI )
GEJALA GEJALA keracunan Hg timbul antara lain pada
mulut dan phayax

yaitu:

bercakbercak warna

terdapat
abuabu.

Keadaan ini diserta perasaan nyeri, sehingga sering timbul


keluhan rasa

sakit

loambung

pada mulut

dapat

kemungkinan untuk

dan lambung. Bila

dikosongkan

dengan

segera

tertolong bagi si penderita sangat

besar. Racun ini dalam konsentrasi tinggi dapat mencapai


apithel

usus

halus,

dapat menyebabkan

darah

yang

berat

shock

yang membawa kematian, karena colaps pembuluh

dan

hebat,

serta

bercakbercak
menyebabkan

darah.
CADMIUM
(Cd)
BIASANYA Cadmium terdapat pada tempat/wadah makanan
olahan, pemakaian

cadmium

dilarang karena
makanan

kaleng

kena

ini

sudah

dapat
hama

mulai
menyebabkan

cadmium.

Konsumsi

cadmium ini dalam kadar 30% mg dapat meracuni dan


dapat menyebabkan gejalagejala
adalah:

yang

nampak

Timbulnya bau/rasa kaleng yang

tidak enak di dalam mulut. Sesak napasdisertai


dengan batukbatuk, pusing- pusing kepal. Badan
terasa lemah dan kaki terasa pegalpegal lama
kelamaan ginjal, hati akan rusak.
Gejala gejala lain yang nampak dalam samapai
1 jam adalah,
shock

pusing kepala, kejang


samapi

mengakibatkan

otot,
kematian

dalam waktu 24 jam.


Cu
(CUPPER)
ADANYA CU pada makanan ini disebabkan terutama
karena penggunaan insektisida

dan

pestisida

di dalam usahausaha pertanian. Banyknya pula


kasus kasus keracunan terjadi karena adanya Cu dalam

tempat/wadah untuk makanan atau minuman, Cu yang


masuk

dalam

kering, rasa

mulut
ingin

berbau,

muntah

kerongkongan

atau

diare

dan

terus

perut

menerus

selama berharihari, terdapat darah pada kotoran (faeses)


pusingpusing dan demam.
HATIHATI
PESTISIDA !!!

TERHADAP

Beberapa jenis pestisida yang amat beracun, banyak


diantaranya teralarang di Amerika Serikat dan negara
industri lainnya, namun
dengan bebas diperjual belikan di negara Dunia Ketiga.
NAMA

BAHAYA

PESTISID

KESEHATAN

( PERKIRAAN )

Aldrin

Kanker, kerusakkan/cacat

BHC

janin, kelainan

Chlordan

Kanker

e DBCP

Kanker

Heptachl

Kanker, kemandulan pria

or Kopone

Kanker, kelainan syaraf

Parathion

Cacat vetus, kelainan

Paraquet

syaraf

Nitrofen

Cacat

KERACUNAN
(PERKIRAAN
)
1 sendok
1 sendok teh
1 sendok
1 sendok teh s.d.
1
sendok makan
1 sendok teh s.d.
1
sendok makan
1 sendok makan
s.d. beberap tetes

vetus,
kelainan

xaphen

DOSIS

pernapasan

2,4,5 T

Kaknker
Kanker
Kanker, kelainan bawaan

1 sendok teh s.d.


1
sendok makan
1 sendok makan
1 sendok teh
Kurang lebih
28,349
pr

SUMBER
PENCEMARAN
SECARA khusus kita tidak bisa membuat suatu kategori
tertentu mengenai buangan industri, karena ragam daripada

proses proses industri. Namun kita dapat melihat tabel


berikut, untuk mengetahui

buanganbuangan

industri

di

negara

telah

maju

yang

negara

industrinya, sebagai berikut:


NAMA BUANGAN
2/

C1 C1

KEMUNGKINAN SUMBERNYA
Perusahaan binatu, prosese pemutihan
kertas dan pekerjaan celup

NH3

/NH

Pabrik gas, pabrik kokas dan pabrik bahan


kimia dan kilang minyak

Proses pembuatan

gas batubara dimana

gas didinginkan dan


untuk
senyawa, tar,

dicuci

menghilangkan
amoniakdan

kilang minyak; pekrjaan

senyawa
belerang:
gravuur

pada kaca; pekerjaan pembuatan plat


H2

S/S

logam,
pengerasan logam
Proses pencelupan tekstil, pabrik

dan

kertas,pabrik kulit, pabrik gas, pabrik rayon


dan kilang minyak
SO3
ACIDS

Proses bubur kayu, pabrik film kental


Pabrik bahanbahan kimia, binatu, kilang
minyak, penampungan
treatment

ALKALI

mineral,

pabrik

logam, pabrik bir, pabrik tekstil,

dan pabrik batre


Pabrik tekstil, binatu, kilang minyak, pabrik
bahan kimia

Cr

Treating logam, pembuatanplat, dan


proses pemberian chrom

Pb &Nl

Pabrik batre,perusahaan
mineral,dan pabrik cat

tambang

NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA

Cd

Industri logam

Zn

Pekerjaan melapisi logam dengan


menggunakan tenaga listrik, pembuatan

As

platlogam, pabrik rayon


Pencelupan logam, pabrik detergent

ZAT GULA

Pabrik mentega dan keju, pabrik bir, pabrik


gula

ZAT PATI

Pabrik bahan pangan, pabrik tekstil,


pabrik wallpaper

GEMUK,OILS

Pabrik tekstil, perusahaan binatu, kilang


minyak, bengkel besar

PHENOLICS

Pabrik

tekstil,

minyak, bengkel
kokas,

perusahaan binatu, kilang


besar,

pabrik

gas

dan

pabrik mesin,pabriki penyulingan

tar, pabrik bahan kimia, pabrik bahanbahan


FORMAL
DEHYDE
EFEK PANAS

celup
Pabrik mesin, pabrik obat
Pabrik pembangkit tenaga listrik, pabrik
yang memiliki proses pendinginan.

PARTICULATES

Pengolahan minyak, pabrik


semen,smelting, proses proses
yang menggunakan katalis

NO3

Pertanian

BOD

Kaleng, tempattempat pemberian


makanan untuk hewan, pipa got

HIDROKARBON

didalam tanah
Pengilangan minyak,pabrik bahan kimia,
pabrik

NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA
solvents, saluran air buangan rumahrumah
dan
tanah pertanian

POPT43P

Saluran air rumahrumah, pertanian, pabrik


pabrik bahan kimia.

PENCEMARAN
AIR
Diskusikan

dengan

siswa

sebabsebab

terjadinya pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk

hidup,

zat,

energi/komponen

lain

kedalam

air/berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia/ oleh


proses alam, sehingga kualitas air turun samapai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang
atau

tidak

dapat

berfungsi

lagi

sesuai

dengan

peruntukkannya
Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan
Hidup No.
02/MENKLH/1/1998
Pasal i

Babi

Dengan kata lain, air tercemar adalah air yang mengandung


bahan bahan asing dalam jumlah melebihi batas yang
telah ditetapakan sehingga air
digunakan

tersebut

untukkeperluan

tidak dapat

tertentu,

misalnya

untuk air minum, pertanian, perikanan dll.


1. Sumbersumber pencemaran
air
Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya
disebabkan oleh limbah rumah tangga, tetapi juga oleh
limbah

pertanian

dan

limbah

industri.

Semakin

meningkatnya
pertanian,

perkembangan

saat

ini,

ternyata

antara lain
semakin

tingkat pencemaran air, udara dan


Pencemaran

industri,

memperparah

tanah.

itu disebabkan oleh hasil buangan dari

kegiatan tersebut.

Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah


langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa
mengalami proses pengolahan

dahulu,

atau

pengolahan yang dilakukan belum


Pengolahan limbah

proses

memadai.

bertujuan

memperkecil

kadar pencemaran yang ada agar

tidak

membahayakan lingkungan hidup.


2. Sumbersumber pencemaran air meliputi:
a.
Limbah
tangga

rumah

Limbah rumah tangga merupakan pencemaran air


terbesar di samping
pertanian
rumah

dan

tangga

limbah

limbah

bahan pencemar
akan

industri,

lainnya.Limbah

mencemari selokan, sumur,

sungai dan lingkungan sekitarnya. Semakin besar


populasi

manusia,

semakin

tinggi

tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga


dapat berupa padatan (kertas, plastik dll) maupin
cairan (air cucian,minyak goreng bekas dll). Di antara
limbah

tersebut

ada

yang

mudah

terurai

yaitu

sampah organik dan ada pula yang tidak dapat


terurai

Sampah

dan

Pengelolaannya.

Limbah

rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun


tinggi, misalnya sisa obat, batrai bekas, air aki dll.
Limbah

tersebut

tergolong

bahan berbahaya dan

beracun (B3) Tinja, air cucian, limbah kamar mandi


dapat mengandung bibit bibit penyakit yang akan
mengikuti

aliran

air.

Bakteri,

jamur,

sebagainya disebut pencemar biologis.

virus

dan

b. Limbah lalu lintas


Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak
tanah, tumpahan kapal tanker. Tumpahan minyak
akibat kecelakaan mobil mobil tangki minyak dapat
mengotori

air

tanah.

Selain

terjadi

di

darat,

pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan.


Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa,

tumpahan

ataupun penyemprotan yang berlebihan dari


pestisida
yang

dan

herbisida. Begitu

berlebihan.

Limbah

juga

pemupukan

pesitisida dan herbisida

mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai


di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di
dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan
selanjutnya

akan

mempengaruhi

organisme yang hidup di dalamnya

organisme

d. Limbah industri/pertambangan
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis
bahan organik

maupun

anorganik.

Secara

umum

zatzat tersebut digolongkan menjadi:

Garam anorganik seperti magnesium sulfat dan


magnesium klorida

yang

berasal dari

kegiatan pertambangan, pabrik pupuk ,


pabrik kertas dll.

Asam

anorgainik

seperti

asam

sulfat

yang

berasal dari industri pengolahan bijih logam dan


bahan

bakar

fosil yang mengandung kotoran

berupa ikatan belerang.

Senyawa organik seperti pelarut dan zat warna


yang berasal dari industri penyamakkan kulit dan
industri cat.

Logam

berat

seperti

kadmium,

air

raksa

(merkuri) dan krom yang berasal dari industri


pertambangan,

cat,

zat

warna,

baterai,

penyepuhan logam dll.


Zatzat tersebut di atas jika masuk ke perairan akan
menimbulkan pencemaran

yang

dapat

membahayakan makhluk hidup pengguna air


tersebut termasuk manusia.
Kegiatan pertambangan selain menghasilkan bahan
bahan kimia

seperti

diatas

juga

menghasilkan

endapan lumpur dalam jumlah besar. Jika turun hujan,


lumpur ini bisa terbawa aliran air hujan samapai ke
sungai. Hal ini akan meningkatkan kekeruhan air.

e. Kegiatan penebangan hutan


Penebangan

hutan

secara

menyebabkan

hutan

mengakibatkan

erosi

terjadi

pengikisan

Pengikisan

humus

gundul
pada

humus
ini

terusmenerus

sehingga

musim hujan, maka

dan

selain

akan

pengikisan

tanah.

menyebabkan

lahan

kritis juga akan menyebabkan pencemaran air. Air


hujan

yang

permukaan
alirannya.
menurun

jatuh akan
dengan

membawa

Akibatnya
(menjadi

langsung

kualitas

keruh)

mengalir
tanah

air

karena

di

dalam

permukaan

terlalu

banyak

pertikel pertikel tanah di dalamnya.

1. Akibat pencemaran air


Pencemaran

air

dapat

mengganggu

peredaran

air

dan

memungkinkan kualitas air menurun sehingga tidak dapat


dipakai sebagai air minum. Airyang
pencemar

dapat

bercampurzatzat

membahayakan

manusia dan mkhluk hidup lainnya.

kesehatan

Akibat yang dapat ditimbulkan oleh jenis pencemar


tertentu:

Pencemaran secara fisik, misalnya oleh limbah panas


yang

dapat menyebabkan

perairan.

peningkatan

Temperatur

air

yang

temperatur

terlalu

tinggi,

mengakibatkan matinya ikan dan hewan air lain, baik


karena

batas

suhu

kematian

terlampaui

maupun

karena rendahnya oksigen terlarut.

Pencemaran secara kimia, misalnya oleh logam berat


air raksa (merkuri). Air raksa yang masuk ke perairan
yang dikomsumsi dapat mengganggu kesehatan manusia
melalui

makanan

atau

air

minum,

karena

dapat

menghambat kerja enzim dan menyebabkan kerusakkan


sel.

Pensemaransecara biologi, misalnya oleh bakteri


bakteri

patogen.

Bakteri

patogen

di

biasanya penyebab infeksi saluran pencernaan

Vibro cholerae

penyebab

dysenteriae

penyebab

kolera,

air

seperti

Shigella

disentri

basiler,

Salmonella typhosa penyebab tifus,dan Salmonella


paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis.
Contohcontoh lain, percobaan dan petunjuk didatik:
Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
materi,
energi dan/miskoorganisme ke dalam air sehingga air
tersebut tidak sesuai lagi dengan peruntukkannya.
Sumber pencemaran air berasal dari limbah limbah rumah
tangga, lalu lintas, pertanian, industri/pertambangan dan
penebangan
hutan.
Pencemaran air selain dapat menurunkan kualitas air di
bumi sehingga tidak layak diminum, juga membahayakan
kehidupan di perairan dan bahkan mematikan.

2. PENANGGULANGAN PENCEMARAN
AIR

Ajaklah siswa berdiskusi tentang caracara


menjernihkan air oleh PDAM
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:

Perubahan perilaku masyarakat

Pembuatan pengelohan limbah air

a. Perubahan perilaku masyarakat.

Secara

alami,

ekosisitem

air

rehabilitasi apabila terjadi


badan
perlu

air.

Kemampuan

diadakan

menanggulangi

ini

upaya

dapat

melakuak

pencemaran

terhadap

ada batasnya. Oleh karena


untuk

pencemaran

mencegah

air.

Untuk

dan

mengatasi

pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif misalnya


dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke
sungai.

Kebiasaan

sembarang

membuang sampah ke sungai dan di

tempat

hendaknya

diberantas

dengan

memberlakukan peraturan peraturan yang diterapkan di


lingkungan masingmasing secara konsekuen. Sampah
sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah
ditentukan.
Masysrakat disekitar sungai perlu merubah perilaku
tentang pemanfaatan sungai
tidak
pembuangan
Peraturan

lagi

sampah

agar

sungai

sebagai
dan

pembuangan

tempat

mandicucikakus

limbah

industri

(MCK).

hendaknya

dipanatu pelaksanaannya dan pelanggaranya dikenakan


sangsi.

Limbah

dengan

teknik

industri

hendaknya

pengolahan

diproses

limbah,

dan

dahulu
setelah

memenuhi syarat baku mutu air buangan baru bias


dialirkan ke selokkanselokkan

atau

sungai.

Dengan

demikian akan tercipta sungan yang bersih dan memiliki


fungsi ekologis.
Tindakan yang perlu dilakukan:
1. Tidak membuang samapah atau limbah cair ke sungai, danau,
laut dll
2. Tidak menggunakan sungai atau danau untuk mencuci truk,
mobil dan sepeda motor
3. Tidak menggunakan sungai atau danau memandikan ternak
dan sebagi tembat kakus.
4. Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak
dahulu.

b. Pembuatan kolam pengolah limabah cair


Saat ini mulai digalakkan pmbuatan WC umum (septic
tank) di daerah/ lingkungan yang ratarata penduduknya
tidak memiliki WC.

Setiap

sat septic tank. Upaya

sepuluh

rumah

disediakan

demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah,,


dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air
sumur/air tanah.
Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam
pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi dll)
secara kolektif,

agar

limbah

tersebut

tidak

langsung

dialirkan ke selokkan atau sungai.


Untuk

limbah

industri

dilakukan

dengan

mengalirkan

air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian


dibersihkan, baik secara
(diberi

zat

mekanis

(pengaruh),

kimiawi

kimiatertentu) maupun biologis (diberikan

bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya).

Pada

kolam

terakhir dipelihara

untuk

menguji kebersihan air dan polutan

yang

berbahaya.

Reaksi

ikan

ikan

terhadap kemungkinan

pengaruh polutan deteliti. Dengan demikian air yang boleh


dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang
tidak akan merubah keperuntukan badan air.
Salah satu contoh tahap tahap proses pengolahan air
buangan adalah sebagai berikut:
a.

Proses

penanganan

bahanbahan

primer,

padatan

yaitu

yang

membuang

mengendap

atau

mengapung.
b. Proses peanganan sekunder, yaitu proses
dekomposisi

bahanbahan

padatan

secara

biologis.
c. Proses pengendapan tersier,
menghilangkan

yaitu

komponen

omponen

fisfor

dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan


bau.

Untuk

bias

menggunakan

yang bergantung
yang ingin dihilangkan.

beberapa metoda

pada

komponen

Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan


kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan
fosfor.

Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahanbahan


organic terlarut, berwarna atau bau.
Elektrodialisis,
yaitu
konsentarsi

menurunkan
garam

garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.


Osmosis,

yaitu mengurangikandungan garam

garam organic maupun mineral dari air.


Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme
penyebab penyakit.
Tahapan proses

pengolahan air

dilakukan seperti
jenis

di

limbah

atas,

buangan tidak selalu

tetapi bergantung pada

yang dihasilkan. Hasil akhir berupa

air tak tercemar yang siap dialirkan ke


Lumpur
Berdasarkan
gondok

yangsiap
penelitian,

dapat

dikelola
tanaman

dimanfaatkan

badanair

dan

lebih lanjut.
air

untuk

seperti

enceng

menyerap

bahan

pencemar di dalam air.


Ringkasan
Penanggulangan pencemaran air secara preventif dapat dilakukan oleh
masyarakat
dengan cara tidak membuang sampah dan limbah ke badan air dan tidak
buang air besar di sungai.
Penanganan limbah domestic dapat dilakukan dengan membuat
septic tank dan kolam pengolahan air buangan.
Teknik pengolahan air limbah industri bergantung pada jensi limbah
yang dihasilkan. Ada juga system penelolaan terpadu dengan cara
mengolah air limbah
domestic maupun industri

c. Rangkuman
1.

Setiapa akibat sampingan sebagai akibat kemajuan


teknologi, harus dilawan dengan kemajuan teknologi baru.

2.

Lebih baik mencegah agar tidak terjadi pencemaran


dari

pada

memperbaiki

akibat

pencemaran air, udara, dan tanah.

telah

terjadinya

d. Tugas
1. Diskusikan secara kelompok sebab

sebab

pencemara
n:
a. Udara

terjadiny
a

b. Air
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
2. Diskusikan secara kelompok caracara pengolahan limbah:
a.
Padat b.
Cair
c. Gas
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
e. Tes Formatif

1. Jelaskan pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap


kesehatan manusia!
2. Pada berapa decbel dari kebisingan yang akan
mengakibatkan rusaknya pendengaran manusi (tuli)?
3. Jelaskan pengaruh timah hitam (Pb) terhadap
kesehatan manusia!
4. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya
berupa timah hitam (Pb)?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran air!
6. Tuliskan kandungan yang terdapat pada limbah industri/
pertambangan!
7. Uraikan cara pengelolaan limbah industri!

f. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap manusia
adalah: dapat meyebabkan sakit dan kematian

dalam waktu 30 menit


2.

Kebisingan

yang

dapat

mengakibatkan

rusaknya

pendengaran manusia pada tingkat suara 85 decibel


secara terusmenerus.
3. Pengaruh timah hitam (Pb) terhadap manusia adalah
adalah: keracunan dengan

gejalagejala

sebagai

berikut; muntah muntah secresi menyerupai


susu, sakit perut dan nyeri perut yang sangat hebat.
Pb juga menyerang syaraf, memperketat kerja ginjal
sehingga cepat rusak dan dalam kasus yang berat
dapat menyebabkan kematian.
Reaksi lain

yang berbahaya yaitu reaksi alergi yang

mengakibatkan iristasi dan pembengkakan kulit.


4.

Sumbersumber pencemar berupa limab timah hitam


(Pb)

adalah

pabrik

baterai,

perusahaan

tambangan

mineral dan pabrik cat.


5.

Yang

dimaksud

masuknya

dengan

pencemaran

atau dimasukkannya

makhluk

air

adalah

hidup,

zat,

energi dan/atau komponen lain ke dalam air dan/atau


berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia

atau

oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai


ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
6. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan menjadi:

Garam

anorganik

seperti

magnesium klorida

magnesium

yang

berasala

sulfat

dari

dan

kegiatan

pertambangan,pabrik pupuk, pabrik kertas dll.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari


industri pengolahan
bakarfosil

bijih logam dan


yang

bahan

mengandung

kotoran

berupa ikatan belerang.

Senyawa organic seperti pelarut dan zat warna yang


berasal dari industri penyamakan kulit dan industri
cata.

Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri)


dan krom yang berasal dariindustri

pertambangan,

cat, zat warna, baterai, penyepuhan logam dll.


7.

Cara pengolahan limbah industri dilakukan dengan


mengalirkan air
beberapa

yang

tercemar ke

kolam,

kemudian

dalam
dibersihkan,

baik secara mekanis(pengadukan), kimiawi (diber zat


kimia

tertentu)

ganggang

maupun

biologis

(diberi

bakteri,

atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam

terakhir diperlihara ikan untuk menguji kebersihan air dari


polutan yang berbahaya.
Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan
diteliti. Dengan demikian air yang boleh dialirkan ke luar
(selokan, sungai dll),
tidak

akan

tersebut.

hanyalah

air yang bersih

yang

mengubah peruntukkan/fungsi dari air

X.

BAB. III
EVALUASI

A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah ini dengan
singkat, jelas dan benar.
1.

Jelaskan pengertian keselamatan kerja!

2. Sebutkan tujuan diadakannya keselamatan dan kesehatan


kerja?
3. Jelaskan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
menurut
Undang-undang nomor 1 tahun 1970
pasal 3!
4.

Sebutkan faktor-faktor penyebab keadaan bahaya!

5. Bagaimanakah cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak


aman
6.

Sebutkan dan jelaskan alat-alat pelindung anggota badan?

7.

Bagaimanakah syarat-syarat pakaian

perlindungan atau

pengamanan yang baik?


8.

Jelaskan teknik pengangkatan yang aman dan benar!

9.

Jelaskan pertolongan pertama yang harus diambil terjadi


ketika
peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar wajah
pada
disebabkan oleh asam!

10. Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi


jenisnya
dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya.
Isilah table dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna

Jenis

alat

alat

pemada

pemada

m
Merah

Nyala api
yang sesuai
untuk
dipadamkan

Biru
Tanda
Merah dengan
Putih
Tanda
Merah dengan
Hitam
11. Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam
kebakaran!
12. Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk memadamkan nyala api?
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian berikut ini?
a.

Nyala api pada mesin.

b.

Nyala api pada kain lap oli.

c.

Kertas terbakar didalam tong

sampah. d.
e.

Ban terbakar.

Kebakaran pada panel listrik.

14. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan


tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)?
15. Jelaskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif ?

16. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya


berupa timah hitam (Pb) ?
17. Tuliskan beberapa alat perlindungan diri ( APD )!
18. Jelaskan pengertian dari Cardio Pulmonary Resusciation (CPR)!
19. Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran!
20. Tuliskan

kandungan

yang

terdapat

pada

limbah industri/pertambangan!

SOAL PSIKOMOTOR
1. Lakukan mengangkat benda dengan tangan!
2. Lakukan mengangkat kendaraan menggunakan dongkrak dan
penopang!
3. Demonstrasikan cara menggunakan alat pemadam api
bila terjadi kebakaran!
4. Demonstrasikan cara menilai korban bila terjadi kecelakaan!
5. Demonstrasikan cara menolong korban yang mengalami
perdarahan pada suatu kejadian terjadi kecelakaan!

B. Kunci jawaban
1. Keselamatan

kerja
keutuhan

adalah

menjamin keadaan ,

dan kesempurnaan, baik jasmaniah

maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya


tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
manusia pada khususnya.
2. Tujuan keselamatan dan kesehatan
kerja :
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Mencegah timbulnya kecelakan akibat suatu pekerjaan.
Mencegah/mengurangi kematian.
Mencegah/mengurangi cacat tetap.
Mengamankan

material,

konstruksi, pemakaian,

pemeliharaan bangunan,

alat-alat kerja,

mesin-mesin,

dan

instalasi

lain

sebagainya.

Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga


kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.

Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan


sumber- sumber produksi lainnya.

Menjamin
dan

tempat kerja

yang sehat,

bersih,

nyaman

aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan

semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan.
3. Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja menurut
Undang- undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri


pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.

Memberi pertolongan pada kecelakaan.


Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap,
gas, hembusan angin, cuaca sinar atau radiasi, suara dan
gelora.

Mencegah
akibat

dan

mengendalikan

timbulnya

penyakit

kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi

dan penularan.
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
Mengamankan

dan

pengangkutan

memperlancar
orang-orang,

binatang,

tanaman atau barang.


Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Mengamankan

dan

pekerjaan

memperlancar
bongkar

muat

perlakuan dan penyimpanan barang.


Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada


pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.

4. Faktor-faktor penyebab keadaan bahaya:


Tindakan yang tidak aman dari manusia itu sendiri
1. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan.

2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.


3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan.
4. Berkelakar/ bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja


5.

Mesin-mesin

yang

rusak,

tidak

diberi

pengamanan,

konstruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang


kurang baik dan rusak.
6.

Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek


atau licin, ventilasi atau pertukaran udara, bising atau
suara-suara

keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/

kebersihan dan lain-lain).


5. Cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak aman:

Dihilangkan,
tidak

sumber-sumber

aman tersebut

bahaya,

misalnya

agar

bahaya
tidak

atau

lagi

keadaan

menimbulkan

alat-alat yang rusak diganti atau

diperbaiki.
Dieliminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi
diisolasi

agar

tiadak

lagi

menimbulkan

bahaya,

misalnya bagian-bagian yang berputar


pada

mesin diberi tutup/pelindung

atau

menyediakan alat-alat keselamatan kerja.


Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan
secara teknis, misalnya memasang safety valve pada
bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol
dsb.
6. Alat-alat pelindung badan:
Alat pelindung mata, berguna untuk melindungi mata
dari panas, sinar yang menyilaukan, debu, percikan api
dan bahaya lainnya yang bisa merusak mata. Contohnya
: kacamata debu, kacamata las listrik.
Alat pelindung
kepala

kepala,

dan rambut

dari

berguna untuk
bahaya

Contohnya : topi, helm pelindung.

yang

melindungi
mungkin.

Alat

pelindung

telinga,

berguna

untuk

telinga dari bahaya suara yang berlebihan.

melindungi

Alat

pelindung

hidung

dari

hidung,

berguna

kemungkinan

untuk

melindungi

terhisapnya

gas-gas

berbahaya, juga dari material lembut yang berbahaya.


Alat

pelindung

tangan,

berguna

untuk

melindungi

tangan dari berbagai bahaya yang mungkin, misalnya


panas. Berupa:
a.

Sarung tangan kain, berguna untuk memperkuat


pegangan supaya tidak meleset pada peremukaan.

b. Sarung tangan asbes, berguna untuk melindungi


tangan terhadap bahaya pembakaran api.
c.

Sarung tangan kulit, berguna untuk melindungi


tangan dari ketajaman benda-benda atau peralatan
bila peralatan itu dipegang atau diangkat.

d.

Sarung tangan karet,

digunakan pada pekerjaan

pelapisan logam, agar tangan terhindar dari bahaya


pembakaran asam atau kepedasan cairan.
e.

Alat
kaki

pelindung

kaki,

berguna

untuk

melindungi

dari bahaya seperti panas, zat kimia, api,

tusukan benda tajam, dsb. Terdapat dua jenis sepatu,


yaitu yang berujung baja dan sepatu karet.
f. Alat pelindung

badan, berguna untuk melindungi

badan, misalnya dari percikan api.


g.

Pelindung

hidung

dan

mulut,

berguna

untuk

melindungi pernafasan dari bahaya seprti gas-gas


berbahaya,

debu

atau

material

lembut

yang

berbahaya.
7. Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan yang
baik:
a.

Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja


terhadap bahaya yang mungkin ada.

b.

Pakaian kerja

harus

seragam mungkin dan

juga

ketidaknyamanannya harus yang paling minim.


c.

Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus


dapat diterima.

d.

Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan


bahaya

lain,

misalnya

lengan

yang

terlalu lepas atu ada kain yang lepas yang sangat


mungkin termakan mesin.
e.

Bahan

pakaiannya

harus

mempunyai

derajat

resistensi yang cukup untuk panas dan suhu kain


sintesis (nilon, dll) yang dapat meleleh oleh suhu
tinggi seharusnya tidak dipakai.
f.

Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari


partikel- partikel panas terkait di

celana,

masuk

di kantong atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.


g.

Overall katun memenuhi semua persyaratan yang


disebutkan di

atas

dan

karenanya

overall

katun

adalah yang paling luas digunakan sebagai pakaian


kerja.
h.

Dasi, cincin
barang

dan jam tangan merupakan barang-

yang

menimbulkan

mempunyai
bahaya

kemungkinan

karena mereka

itu

besar
dapat

dimakan mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan


jika apara pekerja tetap memakainya. Jam tangn dan
cincin menambah masalah pada bahan kimia dan
panas dengan berhenti menghilangkan bahaya.
8. Teknik pengangkatan yang aman dan benar :
a.

Sebelum

mengadakan

pemindahan

barang-barang

periksa lebih dulu rute jalan yang harus dilalui. Pastikan


tidak ada yang dapat mengakibatkan Anda tergelincir.

b. Periksa letak daerah penempatan beban. Jika alat


pendorong digunakan maka periksa bahwa ia cukup
kuat dan ditempatkan secara benar untuk menopang
beban.
c. Perkirakan berat beban untuk memastikan bagaimana
beban harus diangkat dan cari bantuan jika perlu.
d. Periksa beban apakah permukaannya kasar atau licin.
Gunakan sarung

tangan

jika

perlu

apabila

benda

tersebut dapat pecah atau bergerigi.


e. Bersihkan kotoran, lemak atau air yang membuat
beban sulit dipegang.
f. Lakukan posisi pengangkatan yang benar dan pegang
beban dengan bagian-bagian yang Anda yakini tidak
akan lepas ketika diangkat.
g. Tempatkan beban di atas bangku/permukaan
rata.

yang

Letakkan beban di depan ujung bangku dan geser ke


tempatnya, geser dengan badan.
h. Ketika menempatkan benda ke atas lantai, gunakan
teknik penurunan punggung dengan lurus secara benar.
Posisikan

satu

sudut

bawah

pertama

untuk

menghindari jari-jari kaki yang terjepit.


i. Periksa benda yang berat tidak akan
menggelinding/miring.
Ganjal jika perlu.
9.

Pertolongan pertama yang harus diambil ketika terjadi


peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada
wajah disebabkan oleh asam:
a.

Gunakan

soda

bikarbonat

atau

larutan

powder ke seluruh daerah yang terbakar.


b. Buang pakaian yang terkontaminasi.

baking

c. Lebih baik letakkan korban di bawah shower, jika


mungkin empat detik setelah terjadi semprot dia dengan
air.
d. Panggil bantuan medis atau atur korban untuk
segera mendapatkan pertolongan.
10. Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya

dan

nyala

dipadamkannya.

api

Seperti

yang

table

sesuai

dibawah

untuk

ini

untuk

meyakinkan anda.

Warna alat

Jenis alat

Pemadam

Pemadam

Merah

Berisi Air

Nyala api yang


sesuai
untuk
dipadamkan
Nyala Api Kelas A Kayu,
Kain, Kertas, dll

Biru

Busa

Nyala Api Kelas B, Nyala


Api akibat bahan bakar
cair.

Tanda

Bubuk Kering

Merah

Nyala Api Kelas C akibat Listrik


(juga untuk kelas A dan B)

dengan
Tanda Merah

Karbon Dioksid

Nyala Api Kelas B dan C

dengan

Listrik dan cairan yang

Hitam

dapat terbakar.

11. Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam
kebakaran.
a. Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b. Memeriksa

dan

melihat

pertanda

yang

diberikan

pada alat tersebut masih utuh atau sudah terlepas,


terpotong, atau dirusak
pemadam

sudah

karena alat
dioperasikan.

Jika

pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini


menandakan alat pemadam masih berisi penuh.
c. Membandingkan berat alat pemadam yang anda
yakin berisi penuh dengan alat pemadam yang akan
diperiksa.
12.

Yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah


digunakan

untuk

Menggantikannya

memadamkan

nyala

api

adalah

dengan alat pemadam yang berisi

penuh dan alat pemadam yang telah digunakan segera


diisi kembali.
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian?
a. Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk
kering b. Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon
dioksid,Bubuk Kering
dan Busa
c. Kertas terbakar didalam tong sampah
adalah air d. Ban terbakar adalah busa
e. Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
14. Penyebab kecelakaan
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan
pekerjaan. b. Tidak menggunakan pelindung diri yang
disediakan.
c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan. d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan
sebagainya.
15. Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.

16. Sumbersumber pencemar berupa limab timah hitam (Pb)


adalah pabrik baterai, perusahaan tambangan mineral dan
pabrik cat.
17. Alat Perlindungan diri:

1. Sarungan tangan lateks


2. Kacamata pelindung
3. Baju pelindung
4. Masker pelindung
5. Masker penolong
6. Helm.
18. Cardio Pulmonary Resusciation (CPR) disebut juga
Resusitasi

Jantung

Paru

(RJP)

yaitu:

Pernapasan

buatan yang dikombinasikan dengan kompresi dada. Hal


ini dilakukan bila korban/penderita tidak bernapas dan
nadi tidak berdenyut.
19. Tiga unsur penyebab kebakaran

Bahan bakar

Panas

Oxigen
20. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan menjadi:
Garam

anorganik

magnesium

seperti

klorida

yang

magnesium
berasal

sulfat

dari

dan

kegiatan

pertambangan,pabrik pupuk, pabrik kertas dll.


Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari
industri pengolahan
bakar fosil

bijih logam dan


yang

bahan

mengandung

kotoran

berupa ikatan belerang.


Senyawa organic seperti pelarut dan zat warna yang
berasal dari industri penyamakan kulit dan industri cata.
Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri)
dan krom yang
pertambangan,

berasal

dariindustri

cat,

zat warna,

baterai, penyepuhan logam dll.

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)


NO.URUT

NO

SKOR

SOAL

MAKSIMA

YANG

DICAPAI

1.

02

2.

04

3.

04

4.

02

5.

02

6.

04

7.

04

8.

04

9.

02

10.

10

02

11.

11

02

12.

12

02

13.

13

02

14.

14

02

SKOR

NILAI

NO.URUT

NO

SKOR

SOAL

MAKSIMA

YANG

DICAPAI

15.

15

02

16.

16

02

17.

17

02

18.

18

02

19.

19

02

20..

20

02

Jumlah ()

SKOR

NILAI

50

Batas penguasaan kognitif (pengetahuan) minimal harus


mencapai
7,00
Perhitungan Nilai Akhir Penghetahuan (NAP) menggunakan rumus
NAP

Skor yang dicapai


x 10
Skor maksimal

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN
NO.

ASPEK

YA

YANG
DINILAI

1.

Persiapan

2.

Proses Kerja

3.

Waktu

4.

Hasil

TIDAK

Batas minimal kompotensi harus mencapai minmal nilai 7,00


Nilai Akhir keterampilan (NAK) diambil dari Nilai terendah
diantara
Nilai yang diperoleh dari setiap aspek yang di nilai
LEMBAR NIALI SIKAP ( ATTITUDE )
PENILAIAN
NO.

ASPEK SIKAP (ATTITUDE)

YA

YANG DINILAI
7
1.

Kerjasama

2.

Kedisiplinan

3.

Kejujuran

TIDAK

4.

Tanggung jawab

5.

Kemandirian

6.

Ketekunan

7.

Memecahkan masalah

Batas minimal nilai (Attitude) adalah 7,00


Nilai Akhir sikap (Attitude) diambil dari nilai terendah
diantara nilai yang diperoleh dari setiap Aspek sikap
(Attitude) yang dinilai.
C. KRITERIA
KELULUSAN
Kriteria Kelulusan:
70 s.d. 79
: memenuhi kriteria minimal dengan
bimbingan
80 s.d. 89

: memenuhi kriteria minimal tanpa


bimbingan

90 s.d. 100

: di atas minimal tanpa bimbingan

BAB.
IV
PENUTU
P
Siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal pada modul
OPKR.10
016C

ini

berarti

Anda/Siswa

Mengikuti Prosedur

Keselamatan,

Lingkunan , dan Anda berhak


berikutnya.

Apabila

menguasai

Anda

untuk

materi

Kesehatan

kompetensi
Kerja

mengikuti

kompetensi

dinyatakan tidak lulus,

maka Anda

mengulangi modul ini.


Kepada Anda yang dinyatakan lulus, selamat atas keberhasilan
Anda dan selamat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
Kepada Anda yang ternyata belum lulus jangan putus asa,
sebab masih terbuka kesempatan asal Anda berusaha lebih
keras lagi.
Akhirnya kami haturkan terima kasih atas kesungguhan Anda
mengikuti dan melaksanakan modul ini.
Selamat
selalu.

berjuang,

sukses

dan

DAFTAR
PUSTAKA
Astra International,tt, Basic Mechanic Training, Astra
International,
Jakarta.
Depdiknas, 2004, Kurikulum SMK edisi 2004, Depdiknas,
Jakarta.
Harun Tia Setiawan, 1980, Keselamatan kerja dan tatalaksana
bengkel,
Depdikbud, Jakarta.
Ima Permana dan Joel Tedjo, 1992, Pedoman penyelenggaraan

bengkel otomotif, PPPG Teknologi Bandung, Bandung.


PT Toyota Astra Motor, 1997, Teknik-teknik servis dasar, PT
toyota Astra
Motor, Jakarta
PPPGT / VEDC, 1997, Siklus Air, PPPGT / VEDC, Malang.
Iwan Gayo, 1995, Buku Pintar , UPAYA WARGA NEGARA Jakarta.

You might also like