You are on page 1of 4

A.

Pengertian Asam Urat


Prof DR Dr Harry Isbagio SpPd-KR Kger, Guru Besar Reumatologi FKUI-RSCM
menjelaskan bahwa penyakit asam urat termasuk dalam golonga penyakit rematik (artitis gout).
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan asam urat (monosodium urat) yang masuk ke dalam
rongga sendi. Asam urat terbentuk jika tubuh mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
purin.
Di dalam buku Perencanaan Menu untuk Penderita Asam Urat, Ir. Diah Krisnatuti, M.S,
dkk menjelaskan, di dalam bahan pangan, purin terdapat dalam asam nukleat berupa
nukleoprotein. Ketika dikonsumsi di dalam usus asam nukleat ini akan dibebaskan dari
nukleoprotein oleh enzim pencernaan. Selanjutnya, asam nukleat dipecah lebih lanjut menjadi
purin dan pirimidin. Purin teroksidasi menjadi asam urat.
Jika pola makan tidak dirubah, kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan
menimbulkan menumpuknya kristal asam urat. Apabila kristal terbentuk dalam cairan sendi,
maka akan terjadi penyakit gout (asam urat). Lebih parah lagi jika penimbunan ini terjadi dalam
ginjal, tidak menutup kemungkinan akan menumpuk dan menjadi batu asam urat (batu ginjal.
B. Ciri-ciri Asam Urat
Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria
diagnostik untuk asam urat adalah :
1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2. Thopus terbukti mengandung kristl urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
dengan sinar terpolarisasi.
3. Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.
4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
5. Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).
6. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
7. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.
8. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama.
9. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
10. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan
sendi) dan kapsula sendi.
11. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).
12. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).
13. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.
Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi
peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID,
kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.
Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat
dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu
pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat
pembentukan asam urat (misal allopurinol).
C. Pengaturan Diet bagi Penderita Asam Urat
Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola
makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab
penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu,
pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat
dalam darah. Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang
dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan
diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung
nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah
membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung
600-1.000 mg purin per hari).
Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi
dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya
harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang
terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan
mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita
gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi
karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana
jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena
fruktosa
akan
meningkatkan
kadar asam urat dalam darah.
Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati,
ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat
adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang
disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan,
serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15
persen dari total kalori.
Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu,
Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari.
Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa
diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang
disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain
buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat
sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian,
karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
Tanpa Alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena

D.

1)
2)
3)
4)
5)
E.

1)

2)

3)

alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran
asam urat dari tubuh.
Prinsip Diet Asam Urat
Diet penderita asam urat pertama-tama harus mengikuti dahulu prinsip umum diet gizi
seimbang seperti yang dikemukakan dalam Pedoman Empat-Sehat Lima Sempurna dan 13 Pesan
Dasar Gizi Seimbang. Selanjutnya diet tersebut mengacu pada lima pedoman yang disyaratkan
dalam diet rendah purin, yaitu :
Pembatasan bahan makanan yang tinggi purin,
Alkalinisasi urin untuk memudahkan ekskresi asam urat,
Peningkatan asupan cairan,
Penurunan berat badan pada pasien dengan kegemukan,dan
Penghindaran alkohol.
Pengaturan Makanan pada Diet Asam Urat
Penyakit asam urat (Arthritis Gout) terkadang sangat menyiksa penderitanya.Rasa nyeri
di persendian akibat penumpukan asam urat dapat mengganggu kenyamanan dan aktifitas seharihari. Selain konsumsi obat-obatan, baik itu obat pereda nyeri maupun obat pengontrol kadar
asam urat, pemilihan jenis makanan mempunyai peran penting untuk mengontrol penyakit ini.
Jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain adalah :
Makanan laut seperti udang, remis, kepiting, tiram, dan cumi-cumi.
Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit, dll.
Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, dll.
Jeroan seperti usus, hati, limpa, paru, jantung, ginjal, dll.
Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpukat, air kelapa muda, emping mlinjo, dll.
Kaldu daging.
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain :
Tahu dan tempe.
Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi.
Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli, tauge, daun pepaya,
asparagus, kacang-kacangan, jamur.
Makanan berlemak seperti santan, margarin, dan goreng-gorengan. Lemak dapat menghambat
pengeluaran asam urat lewat urin.
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi antara lain :
Keju, susu, telur.
Makanan sumber karbohidrat seperti beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe,
makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit. Tetapi karbohidrat sederhana golongan fruktosa seperti
gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena fruktosa dapat
meningkatkan kadar asam urat.
Buah-buahan seperti semangka, melon,nanas, belimbing manis, dan jambu air. Buah-buahan
lain juga boleh dimakan kecuali durian dan alpukat.
Selain itu, penderita asam urat dianjurkan untuk banyak minum, minimal 2 liter atau 10 gelas
sehari. Hal ini bertujuan untuk membantu pengeluaran asam urat lewat air seni dan mencegah
penumpukan asam urat di ginjal atau kandung kemih. Air minum ini bisa berupa air putih masak,
teh, atau kopi.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu
kelompok struktur kimia pembentuk DNA.
2. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak
mampu mengelurkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal
lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul
pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
3. Gejala asam urat seperti kesemutan dan linu, nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat
bangun tidur, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar
biasa pada malam hari dan pagi.
4. Solusi mengatasi asam urat : melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal.
Kadar normalnya adalah 2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,0 hingga 7 untuk pria, control makanan
yang dikonsumsi dan banyak minum air putih.
5. Prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat :
a. Menbatasi asupan purin atau rendah purin.
b. Asupan energy sesuai dengan kebutuhan.
c. Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat.
d. Mengurangi konsumsi lemak.
e. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
f. Mengkonsumsi cukup itamin dan mineral.
B. Saran
1. Penderita asam urat atau arthritis gout harus benar-benar menjaga pola makan sehari-hari agar
kadar asam urat dalam tubuh bisa terkendali. Dan hindari makanan bahan makanan yang
mengandung banyak mengandung purin karena dapat memicu meningkatnya kadar asam urat
dalam darah.
2. Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, pengaturan pola makanan dapat dijadikan pilihan
untuk mengatasi masalah asam urat. Menu makanan diatur sedemikian rupa agar lebih banyak
makanan dengan kandungan nukleotida purin yang rendah.

You might also like