Professional Documents
Culture Documents
TEKNIK INSTRUMENTASI
PLATTING ZYGOMA PADA TN. J DENGAN DIAGNOSA FR. ZYGOMA
DI KAMAR OPERASI VII (BEDAH PLASTIK)
OLEH :
KIKI EFENDI
TEKNIK INSTRUMENTASI
1.
FRAKTUR ZYGOMA
DEFINISI
Fraktur zygoma adalah hilang atau putusnya kontinuitas jaringan
keras tubuh pada tulang tulang wajah yaitu tulang frontal, temporal,
orbitozygomatikus, nasal, maksila dan mandibula.
ETIOLOGI
Fraktur maksilofasial lebih sering terjadi sebagai akibat dari faktor
yang datangnya dari luar seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, kecelakaan akibat olah raga dan juga sebagai akibat dari tindakan
kekerasan
PATOFISIOLOGI
Fraktur
midfasial
terdiri
dari
fraktur
zigomatikomaksilar
nasoorbitoethmoid
(nasoorbitalethmoid
/NOE).
Fraktur
midfasial cenderung terjadi pada sisi benturan terjadi dan bagian yang
lemah seperti sutura, foramen, dan apertura.2 Fraktur zigoma
merupakan salah satu fraktur midfasial yang paling sering terjadi, 3
umumnya sering terjadi pada trauma yang melibatkan 1/3 bagian
tengah wajah, hal ini dikarenakan posisi zigoma agak lebih menonjol
pada daerah sekitarnya.
2. INDIKASI
3. KONTRAINDIKASI
Morbiditas berat
4.PENATALAKSANAAN
Platting pada Fraktur Zygoma adalah pemasangan mini plate pada
fraktur Zygoma yang bertujuan untuk menyatukan tulang yang fraktur
sehingga penyembuhan tulang sesuai dengan garis fraktur atau bentuk
asli tersebut untuk menentukan oklusi.
5.TEKNIK INSTRUMENTASI
Adalah salah satu bagian tugas Perawat Perioperatif di Kamar
Bedahadalah yang berhubungan dengan pengelolaan Instrumen
Pembedahan,mulai dari merencanakan, menyiapkan, menata,
mendistribusikan hingga pemeliharaan.
6.PERSIAPAN
1.1
PERSIAPAN PASIEN
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.2
PERSIAPAN LINGKUNGAN
1.
2.
3.
4.
Nama instrument
Hanvat mess no.3 /Scalpel
Pinset bebek chirurgis /Splinter forceps
Pinset bebek anatomis /Splinter forceps
Pinset Anatomis /Thumb forceps
Desinfeksi klem /Sponge holding forceps
Langen back /Retractor
Gunting lurus mini /Gunting Diseksi
Duk klem /Towel clamps
Jumlah
1
2
2
1
1
2
1
5
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
2
1
1/1
1
2
1/1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
Nama instrumen
Selang suction/ canula suction
Kabel couter
Kotak implan (mini plate uk, 1.6 + screw no. 5)
Bengkok
Cucing kecil/ sedang/ kom
Pegangan lampu operasi
Tempat cairan untuk gosok gigi
Jumlah
1
1
2
2/1/1
1
1
NAMA ALAT
Mesin Couter
Mesin Suction
Lampu Operasi
Meja Operasi
Meja Instrument
Meja Mayo
Standar Infus
Troli Waskom
Tempat Sampah
JUMLAH
1
1
2
1
1
1
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Linen
Skort Operasi
Doek besar
Doek Sedang
Doek kecil
Sarung meja mayo
Handuk steril
Perlak
Jumlah
5
2
3
4
1
5
2
5.
Nama Bahan
Handscoen steril no 6,5/7/7,5
Mess no. 15
NaCl 0,9 % twist1 liter
Povidon Iodine / savlon
Spuit 10 cc / 3cc / 1cc
Mersilk no.2-0 / premiline 6 0/5-0
Vicryl no.4-0
Deepers/Kasa
Salep mata
Cateter no 16 ( dewasa)
Urobag
Underpad on/steril
Pehacain
Methilen blue
Tusuk gigi steril
Antibiotic (Ceftriaxon)
Mini plate ( ukuran 1.6 mm)
Screw ( ukuran 5, 1,6 mm x 5 mm)
Sikat gigi
Selang suction
Jumlah
Sesuai kebutuhan
2
1
Sesuai kebutuhan
4/1/1
1/1/1
1
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
1
1
1
Sesuai kebuthan
Sesuai kebutuhan
1
1vial
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
1
1
TEKNIK INSTRUMENTASI
SIGN IN
1. Pasien datang, melakukan sign in yang meliputi: Identitas pasien, Apakah
pasien sudah tahu dengan tindakan yang akan dilakukan, Persetujuan
tindakan, Penandaan area operasi, Riwayat alergi
Pada anesthesi ditanyakan: Persiapan mesin dan obat anesthesi, Fungsi
pulse oksimetri, Faktor penyulit
2. Menulis identitas pasien di buku register, blanko depo + lembar ssc
19. Time out dilakukan oleh perawat sirkuler dan sebelum operasi dimulai
operator memimpin doa
20. Berikan kasa basah untuk membersihkan area desinfeksi lalu dikeringkan
dengan kasa kering
21. Operator melakukan marking area operasi, berikan metline blue dan tusuk
gigi steril.
22. Berikan spuit 3cc + pehacain yang dioplos dengan NS 0,9%. 1: 1 pada
operator untuk dilakukan injeksi diarea zygoma untuk mengurangi
hemostasis + mengembangkan area oprasi (lapor pada anestesi sebelum
tindakan). Tuggu 5- 10 menit hingga efek injeksi bekerja.
23. Berikan operator hanvat mess no 3 dengan mess no 15 untuk melakukan
insisi intra oral pada zygoma
24. Berikan kasa kering dan mosquito klem pada asisten untuk rawat
perdarahan.
25. Kemudian insisi diperdalam sampai bagian tulang yang mengalami fraktur
terlihat, instrumentator memberikan spuit 10cc dengan jarum yang sudah
dipotong berisi NS 0.9% dan suction pada asisten untuk melakukan
spoeling.
26. Kemudian berikan langenback kepada asisten untuk memperlebar lapang
pandang operasi.
27. Setelah tampak tulang berikan raspatorium pada operator untuk
membersihkan sisa muskulus yang menempel di tulang. Jika terdapat
kallus dibersihkan dengan knable tang dan dicabuti dngan pean atau
kocher
28. Berikan operator scalple apple untuk membersihkan tulang dan berikan
spuit 10cc yang berisi NS 0.9% dan suction pada asisten untuk melakukan
spoeling dan suctioning. Perawat instrumen memegang kasa dan
menerima jaringan yg dibuang.
29. Berikan mini plate ukuran 1,6 mm sesuai kebutuhan pada operator untuk
mengukur fraktur pada zygoma (bila terlalu panjang bisa dipotong
menggunakan knife tang).
30. Berikan bor listrik yang sudah terpasang mata bor 1,6 mm pada operator
untuk membuat lubang sesuai dengan hole pada plate.
31. Berikan pada asisten spoeling NS 0,9% dengan spuit 10cc, sambil
disuction.
32. Berikan screw no 5 dengan screw driver pada operator untuk fiksasi mini
plate pada tulang yang fraktur.
33. Operator mengecek ulang dan memastikan bahwa semua hole telah terisi
dan mengunci kembali dengan screw driver.
34. Operator mengecek tulang dan memastikan bahwa semua hole telah terisi.
35. Cek kembali apakah ada fraktur di tempat lainnya.
36. Setelah semua selesai, luka dicuci dengan NS 0,9% untuk membersihkan
luka operasi dan asisten melakukan suctioning sampai bersih dan
dikeringkan dengan menggunakan kasa kering.
37. Berikan serbuk antibiotikpada operator, untuk ditaburkan pada luka
operasi
38. Kemudian berikan nald voeder dan vicryl 4-0 dan pinset chirurgis pada
operator untuk menjahit bagian dalam dan berikan gunting benang+ kasa
kepada asisten
39. Berikan kepada operator naldfoeder + benang premilen 6-0 untuk menjahit
kulit dan gunting benang + kasa kepada asisten.
40. Cuci area mulut dengan NS 0,9% sambil dilakukan suctioning.
41. Berikan pinset anatomis untuk melepas roll tampon oleh operator dan
sebelumnya memberitahukan ke petugas anestesi.
42. Berikan gunting benang dan pinset chirurgis pada operator untuk melepas
jahitan fiksasi ETT
43. Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan dikeringkan dengan kasa
kering lalu olesi luka luar dengan salep mata
44. Perawat sirkuler melakukan sign out
45. Jenis tindakan
46. Kecocokan jumlah jarum, instrumen, kassa sebelum dan sesudah operasi.
47. Label pada spesimen (membacakan identitas pasien, jenis spesimen,
register ruangan yang tertera pada tutup label).
PEMBIMBING OK 7
(Devi Fatmawati,Am.d.kep)