You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLSR) merupakan masalah
kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan
berat lahir kurang dari 1500 gram.Kejadian berat lahir rendah berhubungan
dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini
berhubungan dengan banyak factor dan lebih utama pada permasalahan ekonomi
keluarga sehiggga pemenuhan kebutuhan nutrisi konsumsi makanan pun kurang.
Namun kejadian berat lahir rendah (BBLSR) juga dapat terjadi tidak hanya
karena aspek perekonomian, dimana kejadian berat sangat lahir rendah (BBLSR)
dapat saja terjadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup.Hal ini
berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadarhemoglobin dan pemanfaatan
pelayanan antenatal care.BBLSR termasuk factor utama dalam peningkatan
mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan
dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan.
Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) yang tidak ditangani dengan baik
dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua system organ tubuh
meliputigangguan pada pernafasan (aspirasi meconium, asfiksia neonatorum),
gangguan pada system pencernaan (lambung kecil), gangguan system perkemihan
(ginjal belum sempurna), gangguan system persyarafan (respon rangsangan
lambat).Selain itu berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik
serta tumbuh kembang.BBLSR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi
dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu
akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh
pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Berat bayi lahir rendah (BBLSR) memerlukan perawatan yang tepat agar
tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti disebutkan diatas.Bidan dan
perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam
memberikan

perawatan

pada

bayi

dengan

berat

lahir

rendah

(BBLSR).Perkembangan bayi dengan BBLSR yang dirawat di RS ini sangat

tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.Oleh


karena itu penulis tertarik membahas tentang kasus berat bayi lahir sangat rendah
(BBLSR) pada bayi Ny.E yang akan penulis bahas pada BAB berikutnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan menurut Varney pada BBLSR (Berat
bayi lahir sangat rendah)
2. Tujuan khusus
Dengan pembuatan makalah ini maka mahasiswa mampu :
a. Mampu melakukan pengumpulan data pada BBLSR
b. Mampu menegakkan diagnosa pada BBLSR
c. Mampu mengidentifikasi masalah potensial pada BBLSR
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada BBLSR
e. Msmpu mengintervensi tidakan yang dilakukan pada BBLSR
f. Mampu mengimplementasi tindakan pada BBLSR
g. Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada BBLSR
h. Mampu mengidentifikasi pendokumentasian pada bayi Ny.E dengan
BBLSR

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Berat Bayi Lahir Rendah
1. Pengertian BBLSR (Berat Bayi Lahir Rendah)

Berat bayi lahir rendah (BBLSR) ialah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 1500 gram (sampai dengan 2499).
(Sarwono Prawirohardjo), Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
2004).
Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi yang lahir
dengan berat kurag dari 1500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang alam 1 jam setelah lahir).
Mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir sangat rendah
(BBLSR), karena disadari tidak semua bayi dengan bayi dengan berat
badan kurang dari 1500 gram pada waktu lahir.
B. Klasifikasi BBLSR digolongkan menjadi
1. Prematuritas murni
Adalah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan BB
sesuai
2. Small For Date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan
Adalah bayi yang BB rendah kurang dari seharusnya umum kehamilan.
3. Retardasi pertumbuhan janin uterus
Adalah bayi yang lahir dengan BB rendah dan tidak sesuia dengan tuanya
kehamilan.
4. Dismaturitas
Adalah suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidakseimbangan antara
pertubuhan janin dengan lanjutan kehamilan
5. Large for date
Adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tua kehamilan
misal penderita DM. (Wiknjosastro, H 2007)
C. Etiologi
BBLSR dapat disebabkan oleh beberapa factor (dr. Arief ZR, dkk, 2009:2223), yaitu :
1. Penyakit ibu
a. Penyakit
Toxemia gravidarum, perdarahan ante partum, trauma fisik atau
psikologis, nefritis akut, diabetes mellitus.
b. Usia ibu
Kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun, multigravida dengan
jarak kehamilan dekat
c. Keadaan ekonomi social rendah
2. Faktor janin
Hidramnion, gemeli, kelainan kromosom

3. Faktor lingkungan
Radiasi, tinggal di dataran tinggi, zat racun
D. Komplikasi
1) Sindrom aspirasi meconium
2) Asfksia neonatorum
3) Sindrom diabetes respirasi
4) Penyakit membran hialin
5) Dismaturitas Preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35
6)
7)
8)
9)

minggu
Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak
Hipotermi, hipoglikemia, anemia, gangguan pembekuan darah
Infeksi, retrolental fibroplasa
Bronchopulmonary dysplasia, malformasi kongenital

E. Penanganan awal BBLSR


1) Keringkan secepatnya dengan handuk kering
2) Ganti kain basah dengan kain kering
3) Bungkus bayi dengan kain dan sebelumnya lakukan perawatan tali pusat
4) Untuk menghangatkan bayi, rawat dalam incubator
5) Kemudian tutup kepala bayi dengan topi bila perlu berikan oksigen
6) Bila bayi tidak bias menghisap pasangkan NGT/OGT dan berikan
ASI/PASI melalui sesuai kebutuhan
7) Bila bayi dalam keadaan pasang infus dex 10 % dengan kecepatan 6tts/I
dan berikan antibiotika
(buku panduan manajemen masalah bayi baru lahir untk Dokter, Bian, dan
Perawat, di Rumah sakit)
F. Perawatan bayi BBLSR
Yang perlu di perhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan.Pemberian
makanan dan siap sedia dengan tabung oksigen.Pada bayi premature makin
pendek masa kehamilan, makin sulit dan makin banyak persoalan yang di
hadapi.Biasanya kematian disebabkan oleh gangguan pernafasan, infeksi cacat
bawaan dan trauma pada otak.
1) Pengaturan suhu lingkungan
Dapat dilakukan dengan pemanasan lampu atau dengan memasukkan dalam
incubator dengan suhu yang diatur :
a. Berat badan di bawah 2 kg suhu 33,9 - 34,10C
b. Berat badan 2 kg sampai 2,5 kg suhu 32,8 - 33,8 0C
Suhu incubator diturunkan 1c setiap minggu sampai bayi ditempatkan
pada suhu lingkungan sekitar 24 sampai 27 0C.
(Wiknjosastro H,2007)

2) Makanan bayi berat lahir rendah


Umumnya bayi premature belum sempurna reflek menghisapnya,
kapasitas lambung masih kecil dan daya enzim pencernakan terutama lipase
masih kurang, maka makanan diberikan dengan NGT sedikit demi sedikit tapi
sering atau setiap 2 jam.(Manuaba, 2008).
3) Perawatan bayi berat badan lahir rendah juga dapat menggunakan Kanggoro
Mother Care (KMC)
KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus menerus
dan di kombinasikan dengan pemberian ASI. Metode ini bertujuan agar bayi
kecil tetap hangat DURASI :
a. Di jalankan sampai bayi berat badan 2500gram atau mendekati 40 minggu.
b. Bila ibu perlu istirahat dapat digantikan ayah ataupun saudara.
c. KMC dapat dilakukan setiap saat ketika bayi menginginkan.
Menurut (pengantar ilmu keperawatan anak 1, hidayat A, 2009: hal 191)
4) Pakaian dan posisi bayi
a. Berikan bayi pakaian, topi, popok, dan kaos kaki yang telah dihangatkan
lebih dahulu.
b. Letakkan bayi di dada ibu :
Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan lihat apakah kepala bayi

sudah berfiksasi.
Posisikan bayi dalam frog position yaitu fleksi pada siku dan tungkai

kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak ekstensi.
Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang sudah cukup
hangat, dalam metode KMC ini tidak memerlukan baju khusus dapat
juga menggunakan baju yang lebih besar dari badan ibu. Kemudian ibu
memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak

terjatuh.
G. GAMBARAN KLINIS PADA BBLSR
1. Berat badan kurang dari 1.500 gram
2. Panjang badan kurang dari 45cm
3. Lingkaran kepala kurang dari 33cm
4. Lingkaran dada kurang dari 30cm
5. Umur kehamilan kurang dari 37minggu
6. Kepala relatif lebih besar dari badannya
7. kulit tipis dan transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang
8. pernapasan tak teratur dan dapat terjadi apnea (gagal nafas)
9. kepala tidak mampu tegak atau reflek tonik leher lemah.
5

H. PENCEGAHAN
Hal-hal yang dapat dilakukan :
1) Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali
selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu
hamil yang diduga beresiko, terutama faktor resiko yang mengarah
melahirkan bayi dengan BBLSR harus cepat dilaporkan, dipantau dan
rujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
2) Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim, tanda-tanda Selama kehamilan dan perawatan diri selama
kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang di
kandung dengan baik.
3) Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinan pada kurun umur
reproduksi sehat (20-35 tahun)
4) Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka
dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antental dan
status gizi ibu selama kehamilan.
(winkajosastro, H.2007)
B.

Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney

I.

Pengumpulan Data atau Pengkajian


Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan

semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien secara lengkap
yaitu :
a.
b.
c.
d.
II.

Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
d. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi
Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau

diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan.Data dasar yang sudah dikumpulkan di Interpretasikan
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
III.

Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial


6

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial


lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan,
sambil

mengamati

klien

bidan

diharapkan

dapat

bersiap-siap

bila

diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi.


IV.

Identifikasi Kebutuhan yang memerlukan penanganan segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien.
V.

Merencanakan Asuhan yang menyeluruh


Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen


terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada
langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
VI.

Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan


ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan
sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya (misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benarbenar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi.
VII.

Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal : Kamis / 14-01-2016


Pukul
: 16.36 WIB
Ruang
: NICU
No. MR
:112731
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas/Biodata
Nama bayi
: Bayi Ny. E
Umur Bayi
: 1 hari
Tanggal Lahir
:14-01-2016
Nama Ibu
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

:Ny. E
:35th
: Aceh Indonesia
: Islam
: SMP
: IRT
:Peunaron

Nama Ayah
Umur
Suku/bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

:Tn. R
:39th
: Aceh / Indonesia
: Islam
: SMP
: Wiraswasta
: Peunaron

B. Anamnesa (Data Subyektif)


Tanggal
:14-01-2016
Pukul
: 16.35 Wib
- Riwayat ibu
1) Riwayat penyakit kehamilan
Perdarahan
:Ada
Pre-eklampsia
:Tidak Ada
Eklampsia
: TIdak Ada
Penyakit Kelamin
: Tidak ada
2) Kebiasaan waktu hamil
Makanan
: Teratur
Obat-obatan
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
3) Riwayat Kehamilan
HPHT
TTP
Keadaan Kesehatan Ibu selama Hamil
ANC Selama Hamil
8

: 10-06-2015
: 17-03-2016
: Tdk ada Penyakit Yg serius
: 4 kali

TT selama hamil
Tablet besi selama Hamil
Tempat pemeriksaan kehamilan
4) Riwayat persalinan dahulu
5) Riwayat persalinan sekarang
Jenis Persalinan
Ditolong oleh
Komplikasi persalinan

: 2 kali
: Ada
: Puskesmas
: Normal
: pervaginam
: Bidan
: Solutio plasenta

C. Pemeriksaan Fisik
1. Nilai APGAR
Nilai APGAR
Tanda

Denyut jantung(pulse)

Tidak ada

Usaha nafas(respisration)

Tidak ada

Tonus otot(activity)

Lemah

Kepekaan reflek
(gremace)

Waktu
1

Tidak ada

Lambat <
100

>100

Gerakan aktif

Menangis kuat

Lambat,

Menangis dengan

tidak teratur

keras

Fleksi pada
ekstremitas
Merintih
Tubuh merah

Warna(apperence)

Biru pucat

muda,

Seluruhnya merah

ekstremitas

muda

biru
JUMLAH

2. Antropometri
a. Berat Badan
b. Panjang Badan

: 1100 gr
: 35 cm
9

3.

4.

5.

6.

7.
8.

9.

c. Lingkar Kepala
d. Lingkar Dada
e. LILA
Refleks
a. Morrow
b. Tonic Neck
c. Palmagraps
d. Rooting
Tanda Vital
a. Temp
b. HR
c. RR
d. Kesadaran
e. Keadaan Umum
Kepala
a. Bentuk
b. Ubun-ubun
c. Kelainan
d. Luka
Mata
a. Warna
b. Bentuk
c. Posisi
d. Kotoran
e. Perdarahan
Hidung
a. Lubang
b. Sekret
Mulut
a. Bentuk
b. Kelainan
c. Saliva
d. Lidah
Telinga
a. Bentuk

b. Daun telinga
c. Serumen
10. Leher
a. Kelainan
b. Pergerakan
11. Dada
a. Bentuk
b. Payudara
c. Areola
d. Puting susu

: 24 cm
: 21 cm
: 5 cm
: ada
: tidak ada
: ada
: tidak ada
: 34,4 oC
: 110x/i
: 63x/i
: Compos mentis
: Lemah
: Simetris
: Cembung
: tidak ada
: tidak ada
: ikterik
: setengah terbuka
: simetris kiri dan kanan
: tidak ada
: Tidak ada
: Ada
: Tidak ada
: Simetris atas dan bawah
: tidak ada
: tidak ada hipersaliva
: bersih
: simetris kiri dan kanan, bila di lipat tidak bisa
kembali kebentuk semula
: ada kiri dan kanan
: tidak ada
: tidak ada
: ada
: simetris kiri dan kanan
: belum teraba
: tidak tampak
: tidak tampak
10

12. Abdomen
a. Bentuk
b. Kelainan
13. Tali Pusat
a. Warna
b. Perdarahan
14. Kulit
a. Warna
b. Turgor
c. Verniks
d. Lanugo
15. Punggung
a. Bentuk
b. Kelainan
16. Ekstremitas
a. Tangan
b. Kaki
c. Gerakan
d. Kuku
e. Bentuk kaki
f. Bentuk tangan
g. Kelainan
17. Genetalia
a. Clitoris
b. Labia minora
c. Labia mayora
d. Anus
II.

: simetris kiri dan kanan


: Tidak ada
: putih kehijauan
: tidak ada
: tubuh merah muda, ektremitas biru
: ada
: Tidak ada
: tipis
: normal
: tidak ada
: simetris kiri dan kanan
: simetris kiri dan kanan
: ada
: lengkap
: lurus
: lurus
: tidak ada
: menonjol
: kecil
: belum menutup labiya minora
: ada

INTERPRESTASI DATA DASAR


Diagnosa Kebidanan :
By.Ny. E lahir secara spontan, neonatus kurang bulan, tidak sesuai masa
kehamilan dengan berat lahir sangat rendah umur 1 hari
ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Bayi Hipotermi, resiko infeksi
TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk melakukan perawatan bayi

III.
IV.

dalam incubator
RENCANA MANAJEMEN

V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bersihkan jalan nafas


Jaga suhu tubuh bayi
Atur posisi bayi senyaman mungkin
Berikan 02
Memasang OGT
Memasang infus
11

7. Menginjeksi antibiotik
8. Berikan injeksi vit K
9. Menjaga kebersihan pakaian bayi agar tetap kering dan bersih
10. Merawat tali pusat
11. Merawat bayi dalam incubator sesuai dengan suhu yang dianjurkan MTE
12. Mencuci tangan setiap kontak dengan bayi
13. Mengontrol TTV bayi
14. Memantau input dan output bayi
15. Timbang BB bayi setiap hari
16. Lakukan pendokumentasian

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN


1. Membebaskan jalan nafas dengan suction : untuk melancarkan bayi dalam
2.
3.
4.
5.

bernafas
Meletakkan bayi dalam incubator dengan suhu 31,8oC
Mengatur posisi bayi senyaman mungkin miring kiri dan miring kanan
Memberikan O2 -1 liter untuk mencegah kekurangan oksigen pada bayi
Memasang OGT : untuk memudahkan bayi dalam pemenuhan nutrisi

seperti ASI/PASI karena daya hisap bayi masih lemah


6. Memasang infuse Dex 10% 6 tts/i mikro : untuk memenuhi cairan tubuh
bayi dan memudahkan pemberian obat injeksi antibiotik
7. Memberikan injeksi vit K : dosis 0,5 mg / 0,25 cc
8. Memberikan injeksi antibiotik : ampicillin 100 mg/ 12 jam, gentamicin 5
mg/ 12 jam
9. Menjaga pakaian bayi agar tetap kering dan bersih : mengganti popok
apabila BAB dan BAK dan menjaga kelembaban kulit bayi agar tidak
iritasi
10. Merawat tali pusat dengan kasa steril : ganti kassa setiap hari dan jika
terkena BAB dan BAK
11. Merawat bayi dalam incubator dengan suhu 31,8oC sesuai dengan NTE
12. Mencuci tangan setiap kontak dengan bayi : untuk mencegah penularan
penyakit melalui tangan dikarenakan daya tahan tubuhnya masih lemah
13. Pemberian ASI/PASI : setiap 3 jam diberikan ASI/PASI sebanyak 3 cc
untuk pemenuhan nutrisi dan menambah berat badan bayi
14. Lakukan pemantauan dan observasi pada bayi dan menjelaskan hasil
pemeriksaan pada keluarga, suhu : 34,4 oC, BB: 1100gr, PB : 35 cm, HR :
110 x/I, RR :63 x/I .Memantau keaadaan umum bayi, warna kulit : merah,
K/u : lemah, menghisap (-), menangis (+), meconium (-), refleks : baik
12

15. Menimbang BB/ hari : untuk memantau peningkatan BB setiap harinya


16. Melakukan pendokumentasian dibuku laporan perawat dalam bentuk
VII.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

SOAP
EVALUASI
Bayi sudah bisa bernafas lebih baik dengan bantuan O2
Suhu tubuh bayi sudah lumayan stabil yaitu 36,3 oC
nutrisi ASI/PASI melalui OGT /3 jam
Pemenuhan cairan parentral sudah terpenuhi
Bayi terlihat bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Bayi sudah dirawat dalam incubator dengan suhu 32,30C ,pemantauan dan

observasi pada bayi sudah dilakukan


7. Kolaborasi dalam pemberian terapi dan obat antibiotik sudah dilakukan
8. Pendokumentasian sudah dilakukan

CATATAN PERKEMBANGAN SOAP


Hari/Tanggal
Waktu

: Jumat 15 Januari 2016


: 10.00 WIB

1. Subyektif
:
2. Obyektif
k/u
: lemah
BB
: 1100 gr
Temp
: 34,40C
HR
: 152x/i
RR
: 55x/i
Menangis
: lemah
Gerakan
: kurang aktif
Sementara terpasang
: infus, cairan glukosa 10% 6tt/ i
Sementara terpasang
: OGT
Sementara terpasang
: 02 Nassal kanul 0,5 1 Liter
ekstremitas
: merah kebiruan
kulit
: kulit tampak tipis dan transparan
Reflek
: baik
BAB
: (-)
BAK
: (-)
Menghisap
: (-)
Rawat
: Inkubator ,suhu 31,80C
Tali pusat
: berwarna putih kehijauan
3. Assasment
Bayi umur 2 hari dengan BBLSR (berat bayi lahir rendah), Asfiksia ringan,
K/U lemah
4. Planning
13

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Memantau keadaan umum bayi setiap 2 jam


Kolaborasi dengan tim medis tentang perawatan bayi dalam incubator
Mengatur posisi bayi miring kanan miring kiri
Mengontrol Oksigen yang diberikan
Mempertahankan suhu incubator 31,80C
Mengontrol tetesan infus 6tt/ i mikro
Mengganti popok bayi setiap BAB dan BAK
Memberi asupan ASI/PASI pada bayi 2-5 cc/3 jam
Merawat tali pusat dengan kasa steril
Memberikan injeksi gentamicin 5gr/12 jam dan Ampicillin 100gr/12jam
Menjaga kebersihan bayi
CATATAN PERKEMBANGAN SOAP

Hari/Tanggal
Waktu

: Sabtu, 16 Januari 2016


: 12.00 WIB

1. Subyektif
:
2. Obyektif
k/u
: lemah
BB
: 1100 gr
Temp
: 35,1oC
HR
: 142x/i
RR
:43x/i
Menangis
: lemah
Menghisap
: tidak ada
Gerakan
: kurang Aktif
Menghisap
: (-)
Sementara terpasang
: infus, cairan glukosa 10% 6tt/ i
Sementara terpasang
: OGT
Sementara terpasang
: 02 Nassal kanul 0,5 1 Liter
Ekstremitas
: merah kebiruan
Kulit
: kulit tampak tipis dan transparan
Reflek
: baik
BAB
: (-)
BAK
: (+)
Menghisap
: (-)
Rawat
: Inkubator ,suhu 32,30C
Tali pusat
: berwarna putih kehijauan
3. Assasment
:
Bayi umur 3 hari dengan BBLSR (berat bayi lahir rendah) K/U lemah
4. Planning
1. Memantau keadaan umum bayi setiap 2 jam
2. Kolaborasi dengan tim medis tentang perawatan bayi dalam incubator
3. Mengatur posisi bayi miring kanan miring kiri

14

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengontrol Oksigen yang diberikan


Mempertahankan suhu incubator 32,30C
Mengganti popok bayi setiap BAB dan BAK
Memberi asupan ASI/PASI pada bayi 2-5 cc/3 jam
Merawat tali pusat dengan kasa steril
Memberikan injeksi gentamicin 5gr/12 jam dan Ampicillin 100gr/12jam

CATATAN PERKEMBANGAN SOAP


Hari/Tanggal
Waktu

: Minggu, 17 Januari 2016


: 09.00 WIB

1. Subyektif
:
2. Obyektif
k/u
: lemah
BB
: 900 gr
Temp
: 36,3oC
HR
: 140x/i
RR
: 47x/i
Menangis
: lemah
Gerakan
: kurang aktif
Sementara terpasang
: infuse, cairan glukosa 10% 6tt/ i
Sementara terpasang
: OGT
Sementara terpasang
: 02 Nassal kanul 0,5 1 Liter
ekstremitas
: merah
kulit
: kulit tampak tipis dan transparan
Reflek
: baik
BAB
: (+)
BAK
: (+)
Menghisap
: (-)
Rawat
: Inkubator ,suhu 32,80C
Tali pusat
: putih pucat
3. Assasment
Bayi umur 4 hari dengan BBLSR (berat bayi lahir rendah), Asfiksia ringan,
K/U lemah
4. Planning
a. Memantau keadaan umum bayi setiap 2 jam
b. Kolaborasi dengan tim medis tentang perawatan bayi dalam incubator
c. Mengatur posisi bayi miring kanan miring kiri
d. Mengontrol Oksigen yang diberikan
15

e.
f.
g.
h.
i.

Mempertahankan suhu incubator 32,80C


Mengganti popok bayi setiap BAB dan BAK
Memberi asupan ASI/PASI pada bayi 2-5 cc/3 jam
Merawat tali pusat dengan kasa steril
Memberikan injeksi gentamicin 5gr/12 jam dan Ampicillin 100gr/12jam

CATATAN PERKEMBANGAN SOAP


Hari/Tanggal
Waktu

: Senin, 18 Januari 2016


: 10.00 WIB

1. Subyektif
:
2. Obyektif
k/u
: lemah
BB
: 800 gr
Temp
: 36,7oC
Pols
:130x/i
RR
: 45x/i
Menangis
: lemah
Gerakan
: kurang aktif
Sementara terpasang
: infus, cairan glukosa 10% 6tt/ i
Sementara terpasang
: OGT
Sementara terpasang
: 02 Nassal kanul 0,5 1 Liter
ekstremitas
: merah
kulit
: kulit tampak tipis dan transparan
Reflek
: baik
BAB
: (+)
BAK
: (+)
Menghisap
: (-)
Rawat
: Inkubator ,suhu 32,80C
Tali pusat
: coklat kering
3. Assasment
Bayi umur 5 hari dengan BBLSR (berat bayi lahir rendah),Asfiksia ringan,
K/U lemah
4. Planning
a) Memantau keadaan umum bayi setiap 2 jam
b) Kolaborasi dengan tim medis tentang perawatan bayi dalam incubator
c) Mengatur posisi bayi miring kanan miring kiri
d) Mengontrol Oksigen yang diberikan
e) Mempertahankan suhu incubator 32,80C
f) Mengganti popok bayi setiap BAB dan BAK
g) Memberi asupan ASI/PASI pada bayi 2-5 cc/3 jam
h) Memberikan vit zamel drop dosis 2 x 0.3cc
i) Merawat tali pusat dengan kasa steril
16

j) Memberikan injeksi gentamicin 5gr/12 jam dan Ampicillin 100gr/12jam

CATATAN PERKEMBANGAN SOAP


Hari/Tanggal

: Selasa, 19 Januari 2016

Waktu

: 20.00

1. Subyektif
:
2. Obyektif
k/u
: sedang
BB
:800 gr
Temp
: 36,1oC
Pols
: 145x/i
RR
: 50x/i
Menangis
: sedang
Gerakan
: aktif
Sementara terpasang
: infus, cairan glukosa 10% 6tt/ i
Sementara terpasang
: OGT
Sementara terpasang
: 02 Nassal kanul 0,5 1 Liter
ekstremitas
: merah
kulit
: kulit tampak tipis dan transparan
Reflek
: baik
BAB
: (+)
BAK
: (+)
Menghisap
: (-)
Rawat
: Inkubator ,suhu 32,80C
Tali pusat
: coklat tua / kering
3. Assasment
Bayi umur 6 hari dengan BBLSR (berat bayi lahir rendah) K/U sedang
4. Planning
a) Memantau keadaan umum bayi setiap 2 jam
b) Kolaborasi dengan tim medis tentang perawatan bayi dalam incubator
c) Mengatur posisi bayi miring kanan miring kiri
d) Mengontrol Oksigen yang diberikan
e) Mempertahankan suhu incubator 32,80C
f) Mengganti popok bayi setiap BAB dan BAK
g) Memberi asupan ASI/PASI pada bayi 2-5 cc/3 jam
h) Memberikan vit zamel drop dosis 2 x 0.3cc
i) Merawat tali pusat dengan kasa steril
j) Memberikan injeksi gentamicin 5gr/12 jam dan Ampicillin 100gr/12jam

17

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.(2008).Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak Jakarta : Salemba Medika.
FKUI.1985. Ilmu Kesehatan Anak buku I. Jakarta : FKUI.
Taber, Ber-Zion.1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan
Ginekologi.Jakarta : EGC.
Rustam, Mochtar. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
Prawirohardjo.Sarwono. 2000. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

18

You might also like