Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan
masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukkan derajat
kesehatan masyarakat, juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab langsung kematian ibu adalah trias
perdarahan, infeksi, dan keracunan kehamilan. Penyebab kematian langsung tersebut
tidak dapat sepenuhnya dimengerti tanpa memperhatikan latar belakang (underlying
factor), yang mana bersifat medik maupun non medik. Di antara faktor non medik
dapat disebut keadaan kesejahteraan ekonomi keluarga, pendidikan ibu, lingkungan
hidup, perilaku dan lain-lain.
WHO menyatakan bahwa anemia merupakan sebab penting dari kematian ibu..
Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan
anemia. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada
kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan
bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu,
perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis
dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir
kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus
imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, perdarahan
atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan
stres kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas,
mikrosomi,
BBLR,
kematian
perinatal,
dan
lain-lain).
kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga
dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan. Anemia karena
defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan
dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan
sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.
Prevalensi anemia yang tinggi dapat membawa akibat negatif seperti: 1)
gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2)
Kekurangan
Hb
dalam
darah
mengakibatkan
kurangnya
oksigen
yang
dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan
efek
buruk
pada
ibu
itu
sendiri
maupun
pada
bayi
yang
dilahirkan.
Berdasarkan uraian diatas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang
anemia pada ibu hamil Oleh karena itu penulis memilih makalah dengan judul
Asuhan Kebidanan Pada Ny. D , G1 P0 A0 Hamil 20 Minggu dengan anemia sedang di
BPM Syamsiah Dewantara
B. Tujuan
Memberikan asuhan kebidanan Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil dengan
pendekatan varney dan mendokumentasikannya dengan SOAP.
C. Manfaat
1. Bagi institusi
Makalah ini dapat digunakan sebagai masukan, bahan acuan serta
meningkatkan pengetahuan dalam melaksanakan asuhan kebidanan Antenatal
Care.
2. Bagi Mahasiswa
Menjadi bahan acuan dan bacaan untuk menambah informasi serta
meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa Akbid Pemkab Aceh Utara
maupun pembaca lainnya tentang Antenatal Care.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
a. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) (Saifuddin A.B, 2006).
b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan
aterm, sekitar 280 hari (Manuaba I.B.G, 1998).
2. Tanda dan gejala kehamilan
a. Tanda presumtif kehamilan
1. Amenore (terlambat datang bulan)
2. Mual muntah
3. Ngidam
4. Sinkope atau pingsan
5. Payudara tegang
6. Anoreksia nervousa
7. Sering kencing
8. Konstipasi/obstipasi
9. Epulis
10. Pigmentasi
b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
1. Pembesaran Perut
2. Tanda Hegar
3. Tanda Goodel
4. Tanda Chadwiks
5. Tanda Piskacek
6. Kontraksi Braxton Hicks
7. Teraba Ballotemen
8. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
1. Gerakan janin dalam rahim
2. Denyut jantung janin
3. Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)
B. Tinjauan Umum Tentang Antenatal Care
3
c) Anemia Berat
Abortus.
Terjadi kematian intra uterin.
Persalinan prematuritas tinggi.
Berat badan lahir rendah.
Kelahiran dengan anemia.
Dapat terjadi cacat bawaan.
6
berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi yang akan
menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Langkah 2 : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan masalah
yang spesifik. Rumusan diagnosis dan masalah keduanya digunakan karena masalah
antisipasi,
bila
memungkinkan
dilakukan
pencegahan.
Bidan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
terindentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga
dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan
apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial
ekonomi-kultural atau masalah psikologis.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus
rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date
serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.
Langkah 6 : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman.
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
biasa dilakukan seluruh oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya, misalnya memastikan langkahlangkah tersebut benar-benar terlaksana.
Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan
bagi klien adalah tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan
bersama yang menyeluruh tersebut.
Langkah 7 : Mengevaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan
masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGUMPULAN DATA
Tanggal :19-11-2015
A. Identitas
Nama istri
Umur
Agama
Suku/Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
B. Anamnesa
: Ny. D
: 31 tahun
: Islam
: Aceh/Indonesia
: S1
: IRT
: Krueng Geukuh
Pukul 17.30
Keluhan Utama
2
3
: Baik
Kesadaran
: compos mentis
TD
: 90/70 mmHg
Pols
:80 x / menit
RR
: 20 x / menit
Suhu
: 36,5 oC
BB
TB
: 59 kg
: 155 cm
10
LILA
Riwayat Menstruasi
: 24 cm
a. Menarche
: 12 tahun
b.
: 28 hari
Siklus
c. Lama
: 7 hari
d. Jumlah
e. Keluhan
:Riwayat kehamilan lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil sebelumnya
6.
Riwayat Kehamilan Sekarang
a) HPHT
: 15-06-2015
b) TTP
: 22-03-2016
c) Tanda-tanda bahaya
: ibu menyatakan merasa pusing dan mual
d) Berat badan sebelum hamil
: 48 kg
e) Berat badan setelah hamil
: 55 kg
3. Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
1. Kepala
5
Kulit Kepala
: Bersih
Distribusi Rambut
: Tebal
2. Wajah
Oedema
: Tidak ada
Cloasma Gravidarum
: Tidak ada
3. Mata
Conjungtiva
: Anemis
Sklera
: Bersih (putih)
4. Hidung
Polip
: Tidak ada
Sekret
: Tidak ada
5. Mulut
Lidah
: Bersih
Stomatitis
: Tidak ada
11
Gigi
Epulis
: Tidak ada
Tonsil
: Tidak bengkak
6. Telinga
Serumen
7. Leher
Pembengkakan Tiroid
b) Palpasi
: Tidak ada
: Tidak ada
: 138x/i
: Positif (+)
: 8,6 gr%
Objektif :
Tanda tanda vital
TD
: 90/70mmHg
Pols
: 80x/menit
Temp : 36,5C
RR
: 20x/menit
12
HB : 8,6 gr%
Kolaborasi
: tidak ada
Rujukan
: tidak ada
V. RENCANA MANAJEMEN
1 Lakukan pendekatan pada ibu
2 Beri tahu ibu dan keluarga kondisi kehamilan ibu berdasarkan hasil
3
4
5
6
7
8
pemeriksaan
Jelaskan pada ibu tentang tentang keluhan yang ibu rasakan
Beri KIE ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM II
Ingatkan ibu tentang nutrisi dan cairan Ibu hamil
Ingatkan ibu tentang aktivitas dan pola istirahat
Beri ibu obat
Anjurkan kunjungan ulang
VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaannya, meliputi:
TD:90/70 mmHg
BB :55 kg
Pols:80 x/i
TB:155 cm
RR:20 x/i
Hb 8,6 gr/dl
Temp :36,5 oC
2. Menjelaskan pada ibu tentang keluhan yang dirasakan yaitu pusing, dan ibu
merasa lemas, hal ini disebabkan karena kadar Hb ibu kurang. Ibu dapat
meringankannya dengan cara, apabila ibu beristirahat ambil posisi miring kiri,
bangun secara berlahan-lahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama
13
dalam lingkungan yang hangat dan sesak, serta hindari berbaring dalam posisi
terlentang.
3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM II yaitu bengkak pada
wajah dan tangan, keluar air ketuban sebelum waktunya, perdarahan hebat,
gerakan janin berkurang,serta pusing yang hebat. Apabila ibu mengalami pusing
hebat yang tidak hilang saat ibu istirahat, pandangan ibu kabur, sampai ibu
pingsan, ibu segera menghubungi petugas kesehatan.
4. Mengingatkan ibu tentang pola nutrisi dan cairan pada ibu hamil, yaitu makan
makanan yang bergizi dan seimbang secara teratur 3x sehari yang mengandung
cukup kalori, protein, zat besi, vitamin dan mineral. Serta memenuhi kebutuhan
cairan tubuh yaitu minum air putih 8-9 gelas sehari, bila perlu segelas susu.
5. Mengingatkan ibu tentang pola aktifitas dan istirahat yaitu tetap boleh melakukan
aktifitas fisik yang tidak terlalu memberatkan dan melelahkan, mengurangi
pekerjaan yang berat-berat. Tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam.
6. Memberi ibu obat yaitu tablet Hufabion, Hufagesic dan Vit c
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan atau saat ibu
merasa ada keluhan, seperti pusing, pandangan kabur, dan lain-lain
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengerti tentang keadaannya.
2. Ibu sudah mengerti tentang keluhan ibu dan ibu juga sudah mengerti tentang cara
meringankan keluhan yang dirasakan dengan cara kalau beristirahat jangan
terlentang, ibu dapat miring kiri.
3. Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya kehamilan TM II dan ibu bersedia datang
kepetugas kesehatan apabila terjadi hal-hal tersebut.
4. Ibu sudah mengerti tentang pola nutrisi dan cairan, ibu bersedia memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairan, makan 3x sehari dan minum 8-9 gelas per hari.
5. Ibu sudah mengerti tentang pola aktifitas dan istirahat dan ibu besedia
memenuhinya. Tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam.
6. Ibu sudah menerima obat, berupa Hufagesic, Hufabion dan ibu mengerti cara
meminumnya yaitu diminum dengan air putih.
14
7. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang satu bulan atau saat ada keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan kebidanan
ANC pada Ny. D dengan usia kehamilan 20 minggu di BPM Syamsiah penulis tidak
menemukan kesenjangan antara kasus di lapangan dan teori diantaranya :
1
15
Dalam teori disebutkan bahwa, terapi oral yang diberikan pada ibu dengan
anemia adalah tablet Fe 30 tablet selama kehamilan. Sedangkan di lahan praktik
juga diberikan tablet Fe.
16
6
7
A
BAB V
PENUTUP
8
Kesimpulan
9
25 DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
27
17
18