Professional Documents
Culture Documents
Tema
Sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
: 09.00-09.30 WIB
Tempat
: Poli Anak
Pengajar
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO. TAHAP
1. Pembukaan
( 5 menit )
KEGIATAN
Kegiatan Peserta
Mengucapkan salam
Menjawab salam
Memperkenalkan diri
Mendengarkan
Menjelaskan tujuan pendidikan
kesehatan
Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan yang
dimiliki pasien dan keluarga
2.
Pelaksanaan
( 20 menit )
Mendengarkan
Bertanya
Mendengarkan
Menjawab salam
memperhatikan
penjelasan tentang penyakit
tuberculosis (TB)
Pasien dan keluarga
menanyakan tentang hal-hal
3.
Penutup
(5menit)
H.
1.
2.
3.
I.
telah diberikan
Mengakhiri pertemuan
Pengorganisasian
Penyaji
:
Moderator
:
Fasilitator
:
Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada ibu menyusui tentang :
1. Apakah pengertian dari penyakit tuberkulosis?
2. Apakah penyebab penyakit tuberkulosis?
3. Apa saja tanda gejala penyakit tuberkulosis?
4. Bagaimana cara penularan penyakit tuberculosis?
5. Bagaimana pengobatan dari penyakit tuberculosis?
umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik
TB pada anak apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik atau umum
lain.
c. Batuk lama 3 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau
intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat
disingkirkan.
d. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal tumbuh
(failure to thrive).
e. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
f. Diare persisten atau menetap (>2 minggu) yang tidak sembuh dengan
pengobatan baku diare. (KEMENKES 2013).
D. CARA PENULARAN
Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan pasien
TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
E. PENGOBATAN
Jenis obat yang dipakai
1. Obat Primer
a. Isoniazid (H)
b. Rifampisin (R)
c. Pirazinamid (Z)
d. Streptomisin
e. Etambutol (E)
2. Obat sekunder
a. Ekonomid
b. Protionamid
c. Sikloserin
d. Kanamisin
e. PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
f. Tiasetazon
g. Viomisin
h. Kapreomisin
Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000 yaitu :
1. Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah
terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab intensif tersebut
diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak tidak menular dalam
kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi
negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam
tahab intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya kekebalan obat.
2. Tahap lanjutan
3. Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan
jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahab lanjutan
penting untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan.
Paduan obat kategori 1 :
Tahap
Lama
(H) / day
R day
Z day
F day
Jumlah
Hari X
Intensif
2 bulan
Nelan Obat
60
Lanjutan
4 bulan
54
Intensif
Lama
(H)
Strep.
Jumlah
@30
@450
@500
@50
Injeks
Hari X
Mg
mg
250
Nelan
Mg
1
mg
3
mg
-
0,5 %
Obat
60
bulan
30
1
Lanjuta
bulan
5
bulan
66
Lama
H @ 300
2 bulan
mg
1
g
3
Obat
60
Lanjutan
4 bulan
54
3 x week
OAT sisipan (HRZE)
Tahap
Intensif
Lama
1 bulan
@300mg
1
E day
Nelan X
@450m @500mg
@250mg
Hari
g
1
30
(dosis
harian)
F. CARA PENCEGAHAN
1.
Untuk penderita
a. Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
b. Menutup mulut ketika batuk atau bersin
c. Tidak meludah di sembarang tempat
d. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat
yang sudah ada karbol/lisol
e. Imunisasi BCG pada bayi
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
2. Untuk keluarga
a. Jemur kasur seminggu sekali
b. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk
Daftar pustaka
Betz, C. L. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC.
Didapat dari KEMENKES RI Tahun 2013.Senin 30-06-2014 21.45 WIB.
Didapat dari Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2012.Senin 3006-2014 19.04 WIB.
Buleche, G.M., Butcher, H.K., & Dochterman, J.C. (Eds.). (2008). Nursing Interventions
Classification (NOC) (5th ed.). St. Louis: Mosby/Elsevier
FKUI. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Infomedika
Herdman, T. Heather. (2012). Nursing Diagnosis : Defenitions and Clasification 2012 -2014.
Jakarta : EGC.
Iks. 2006. Tuberculosa Pada Anak. Diunduh Tanggal 30 Oktober 2014.
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Aanak Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info
Media.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M., & Swanson, E. (Eds). (2008). Nursing Outcomes
Classification (NOC) (4th ed.). St. Louis: Mosby/Elsevier
Suriadi dan Rita Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan Aanak Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto.