Professional Documents
Culture Documents
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Kata Pengantar
Modul tutorial listrik dinamis merupakan salah satu diantara modul pembelajaran
di SMA dan sederajat. Modul ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar serta
dapat dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan belajar.
Bagi Sekolah Menengah Atas modul tutorial dapat dianggap sebagai media
informasi yang sangat efektif, karena berisi materi konsep berbasis kontekstual,
singkat dan diusahakan cukup mudah dipahami oleh siswa, sehingga dapat
menunjang proses pembelajaran yang tepat guna dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Modul tutorial ini digunakan sebagai sumber belajar dirumah dengan
tujuan meningkatkan kemampuan awal dan konsep dasar tentang listrik dinamis.
Dalam modul ini akan dipelajari konsep besaran-besaran dalam arus listrik, Hukum
Ohm, Rangkaian Listrik, Hukum Kirchhoff I dan II, Listrik AC dan DC, alat-alat ukur
listrik, daya listrik serta energi listrik
Penulis menyadari bahwa penyajian materi dalam modul ini masih jauh
dari sempurna, baik dari segi kualitas isi dan tampilannya. Oleh karenanya penulis
berharap masukan-masukan yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan modul ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Semoga
kedepannya tulisan ini bermanfaat.
Penulis
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................................................... i
Daftar Isi...... .......................................................................................................................................... ii
Tinjauan Umum Modul ........................................................................................................................ iii
Kerangka Topik/Peta Konsep...... ................................................................................................. iv
I.
PENDAHULUAN
1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ............................................................ 1
2. Deskripsi................................................................................................................................... 1
3. Waktu ................................................................................................................................ ........1
4. Prasyarat..... .......................................................................................................................... 1
5. Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................................................... 1
6. Tujuan Akhir .......................................................................................................................... 2
II.
ISI MODUL
Kegiatan Pembelajaran 1 (Besaran Listrik dan Hukum Ohm)
1. Tujuan ...................................................................................................................................... 3
2. Uraian Materi ......................................................................................................................... 3
3. Rangkuman............................................................................................................................... 7
4. Tes Formatif .......................................................................................................................... 7
5. Kunci Jawaban Tes Formatif........................................................................................... 8
6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................................................... 8
Kegiatan Pembelajaran 2 (Rangkaian Seri-Paralel)
1. Tujuan ...................................................................................................................................... 9
2. Uraian Materi ......................................................................................................................... 9
3. Rangkuman............................................................................................................................. 13
4. Tes Formatif ........................................................................................................................ 13
5. Kunci Jawaban Tes Formatif......................................................................................... 15
6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................................... 16
Kegiatan Pembelajaran 3 (Hukum Kirchhoff)
1. Tujuan .................................................................................................................................... 17
2. Uraian Materi ....................................................................................................................... 17
3. Rangkuman............................................................................................................................. 19
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
DAFTAR PUSTAKA
Glosarium
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Kerangka Topik
dihambat oleh
Amperemeter
Voltmeter
Kuat Arus
Tegangan
Daya
Resistor
Rangkaian Listrik
Arus Searah
Seri
Paralel
Hukum Ohm
Hukum I
Kirchhoff
Hukum II
Kirchhoff
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
I. PENDAHULUAN
1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi:
Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi
Kompetensi Dasar : 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian
tertutup sederhana (satu loop).
5.2. Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam
kehidupan sehari-hari.
5.3. Menggunakan alat ukur listrik.
2. Deskripsi
Pada materi ini kita mempelajari tentang listrik dinamis yang membahas
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep besaran-besaran
dalam arus listrik, Hukum Ohm, Rangkaian Listrik, Hukum Kirchhoff I dan II,
alat-alat ukur listrik, Listrik AC dan DC, daya listrik serta energi listrik.
3. Waktu
Untuk mempelajari materi listrik dinamis ini membutuhkan waktu 14 x 45
Menit.
4. Prasyarat
Untuk mempelajari materi listrik dinamis SMA, kalian paling tidak harus
mengingat kembali materi listrik dinamis pada kelas IX.
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
6. Tujuan Akhir
Adapun tujuan akhir dari pembelajaran ini adalah:
1. Siswa dapat menjelaskan konsep besaran-besaran pokok listrik.
2. Siswa dapat memformulasikan hukum I Ohm.
3. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat besaran listrik pada rangkaian
listrik seri dan paralel.
4. Siswa dapat memformulasikan hukum I dan hukum II Kirchhoff
5. Siswa dapat membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik
6. Siswa dapat menggunakan ampermeter dan voltmeter pada rangkaian.
7. Siswa dapat menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus dan
tegangan.
8. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan listrik AC dalam kehidupan
sehari-hari.
9. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan listrik DC dalam kehidupan
sehari-hari.
10. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi dan daya listrik
11. Siswa dapat menentukan energi listrik pada suatu hambatan listrik.
12. Siswa dapat menghitung daya listrik yang dipakai pada suatu alat listrik.
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
II.
ISI MODUL
Pembelajaran (Skenario) I
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan konsep besaran-besaran pokok listrik.
2. Siswa dapat memformulasikan hukum I Ohm.
Secara alami, air akan mengalir pada bagian P dari kiri ke kanan. Aliran ini
akan berhenti pada saat ketinggian permukaan air di sebelah kiri sama
dengan ketinggian permukaan air di sebelah kanan. Selama masih ada
perbedaan ketinggian permukaan air di kedua tempat tersebut, air akan
mengalir pada daerah P.
Jadi, perbedaan ketinggian permukaan di kedua tempat tersebut
dibutuhkan agar terjadi aliran air dari kiri ke kanan pada P. Perbedaan
ketinggian permukaan air berarti penumpukan air di bagian bejana sebelah
kiri. Penumpukan ini mengakibatkan tekanan air di titik A lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan air di titik B. Perbedaan tekanan inilah yang
mengakibatkan air mengalir dari A menuju ke B.
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Dari gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa arah aliran arus listrik
listrik
potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik akan mengalir pada
suatu penghantar jika ada perbedaan 'tekanan' listrik pada kedua ujung
penghantar tersebut. 'Tekanan' listrik ini disebut potensial listrik.
listrik Beda
potensial listrik disebut pula sebagai beda tegangan listrik.
Sebagaimana pada aliran air, perbedaan 'tekanan' listrik di ujung A dan di
ujung B diakibatkan oleh perbedaan penumpukan muatan listrik positif
pada kedua ujung penghantar. Penumpukan muatan listrik positif yang
lebih banyak di ujung A mengakibatkan potensial di ujung A lebih tinggi
dibandingkan dengan potensial di ujung B (perhatikan Gambar 2).
Jika dalam bejana berhubungan debit air merupakan jumlah volume air
persatuan waktu, dimana besar debit air sebagai besar kuat arus yang
mengalir pada rangkaian dan volume air sebagai muatan listrik maka dapat
disimpulkan bahwa besar kuat arus adalah ............................................................
.....................................................................................................................................................
2. Hambatan
Hambatan merupakan sifat penghantar yang membatasi pergerakan elektron
bebas didalamnya. Untuk mengetahui karakteristik hambatan, perhatikan
dan pahami ilustrasi dibawah ini!
Dari ilustrasi gambar tersebut, dengan ukuran luas lorong yang sama,
manakah orang yang mengalami hambatan besar untuk sampai ke ujung B?
4
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
Jenis atau bahan penghantar juga berperan dalam menentukan besar
kecilnya hambatan listrik suatu penghantar. Dari ilustrasi-ilustrasi
hambatan, dapat disimpulkan bahwa hambatan sebuah kawat penghantar
dipengaruhi oleh
dengan:
R = hambatan suatu penghantar
= hambatan jenis dari bahan penghantar
= .......................................
= .......................................
3. Sumber tegangan
Aliran air pada pipa P akan dapat terus berlangsung jika kelebihan
penumpukan air di bagian bejana sebelah kiri tetap terjaga. Hal ini dapat
dilakukan misalnya dengar memasang pompa air sebagaimana diperlihatkan
dalam Gambar 3. Jadi, dengan pompa air tersehi orang dapat menjaga tetap
adanya perbedaan tekanan antara ujung A dan ujung B pada pipa P.
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Aliran air
Kotoran
Pompa air
Jika kita lihat prinsip dari pompa air yang ada pada gambar 6, ketika pompa air
tersebut memiliki kekuatan yang besar maka kotoran yang ada dalam pipa akan
mudah dihempas oleh aliran air, karena aliran air akan besar ketika pompa air
memiliki kekuatan yang besar. Dan sebaliknya ketika pompa air memiliki
kekuatan yang kecil maka aliran air pun kecil sehingga kotoran yang ada
didalam nya akan sulit terhempas oleh aliran air.
Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa sumber tegangan
berbanding lurus dengan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan semakin
besar pula kuat arus dengan hambatan tetap.
V= IR
6
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Akan berbeda keadaan ketika pompa air memiliki tekanan yang besarnya tetap
dan kotoran yang ada dalam pipa ditambah atau dikurangi, maka yang
berpengaruh adalah aliran air tersebut, sehingga
I=V/R
Dari persamaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ketika suatu sumber
tegangan tetap dan hambatan diperbesar maka kuat arus akan kecil dan ketika
hambatan diperkecil maka arus akan besar.
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Arus listrik mengalir karena ada perbedaan potensial listrik antara dua titik.
Arah arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Secara matematis kuat arus listrik dapat dirumuskan
Tes Formatif
1. Berapa jumlah muatan yang mengalir melalui penampang kawat penghantar
dengan kuat arus listrik 2 ampere selama 15 menit?
2. Arus listrik 400 mA mengalir pada suatu penghantar. Jika beda potensial
antara ujung kawat 40 V, carilah hambatan listrik kawat tersebut!
3. Berapa besar hambatan yang dihasilkan ketika Jaya membuat sebuah
hambatan dari seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan luas
penampangnya 1 mm2, mempunyai hambatan jenis 10-7 ohmmeter? Dengan
panjang dan hambatan jenis yang sama dia ingin membuat dengan luas
penampang 2 mm2, Manakah yang menghasilkan nilai hambatan lebih besar?
Buatlah pernyataan dari hasil tersebut!
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
I = Q.t
Q=I.t
= 2 x 900
Q = 1.800 coulomb
V= 40 V
Ditanyakan: R = .
Jawaban: R = V/I = 40/4
R = 100
3. Diketahui: = 20 m
A1 = 1 mm2 = 1 x 106 m2
= 107 ohmmeter
A2= 2 mm2 = 2 x 106 m2
Ditanyakan: R1 = .
Lebih besar R1 atau R2?
Jawaban: Langkah pertama, selidiki dahulu nilai hambatan yang pertama.
20
= 10
10
R = 2 ohm
20
= 10
2.10
R = 1 ohm
Setelah dilakukan perhitungan ternyata R1 > R2, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar luas penampang maka hambatannya semakin kecil.
Setelah mempelajari materi dalam sub bab ini, adakah materi yang sulit anda
pahami? Jika ada, buatlah daftarnya kemudian cari referensi dibuku lain atau
diskusikan dengan teman sekelasmu.
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Pembelajaran (Skenario) II
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat besaran listrik pada rangkaian
listrik seri dan paralel.
Rangkaian SeriSeri-Paralel
Kasus I -> Rangkaian Seri
Perhatikan gambar rangkaian seri di bawah ini!
V = Tegangan
I = Kuat Arus
R = Hambatan
Gambar diatas dapat kita ilustrasikan dalam kejadian seperti gambar berikut
ini!
Analogi:
Pintu = Hambatan
Anak = Kuat arus
Tegangan(total)= Waktu
yang dibutuhkan sampai
ruang D
Gambar 8 Hambatan yang disusun sejajar
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Jika pintu sebagai hambatan dan keempat anak harus melewati semua pintu,
maka bagaimana dengan prinsip hambatan pada rangkaian paralel?
Rtot = .........................................
Dan waktu yang dibutuhkan untuk keempat anak itu sampai diruangan D
adalah jumlah dari waktu yang diperlukan setiap anak hingga semua anak
berada di ruang D. (Waktu = Tegangan)
Vtot = V1 + V2 + V3 + ...
Gambar diatas menggambarkan jika pintu itu ditutup, maka keempat anak
tersebut tidak dapat masuk ruangan selanjutnya. Jika pintu yang ditutup
diibaratkan hambatan yang diputus. Maka arus pada rangkaian hambatan seri
tersebut tidak dapat mengalir hingga ujung rangkaian.
Kasus II -> Rangkaian Paralel
Gambar diatas dapat kita ilustrasikan dalam kejadian seperti gambar berikut
ini!
10
0
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Untuk sampai ke ruangan B , keempat orang anak harus melewati salah satu
pintu seperti pada Gambar 11. Jika pintu tersebut dianggap sebagai hambatan,
bagaimana perbedaan dari hambatan pada kasus rangkaian seri (gambar 8)
dengan rangkaian paralel (gambar 11)?
.................................................................................................................................................................
.........................................................................................
Sehingga R dapat dirumuskan menjadi
1
1
1
1
=
+
+
R 1 2 3
Semua anak membutuhkan waktu yang sama untuk sampai ke ruangan B, jika
waktu tersebut dianalogikan sebagai tegangan maka
Vtot =.............................................
Perhatikan gambar berikut ini!
Keadaan 1
Keadaan 2
11
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Keadaan 3
Pada ilustrasi diatas, terlihat bahwa jumlah anak pada keadaan 1 (di ruangan
A) sebanyak 4 orang. Pada keadaan 2 anak-anak tersebut berpencar
memasuki tiga buah pintu sehingga melewati pintu satu sebanyak satu orang,
pintu 2 sebanyak satu orang, dan pintu ketiga sebanyak dua orang. Di dalam
ruangan B (Perhatikan keadaan 3), anak-anak tersebut berkumpul kembali
sama dengan jumlah anak yang melewati pintu-pintu tersebut. Jika anak
tersebut dianalogikan sebagai kuat arus maka dapat disimpulkan bahwa kuat
arus adalah................................................................................................................
............................................................................................................................
Sehingga persamaan matematisnya adalah
Itot = I1 + I2 + I3 + ...
Jika salah satu pintu, misalnya pintu nomor 2 ditutup seperti pada gambar 12
(sebagai hambatan yang diputus) maka 4 anak tersebut masih dapat masuk
melewati pintu yang lain. Jika anak tersebut diibaratkan sebagai kuat arus,
maka kuat arus masih dapat mengalir meskipun salah satu hambatan diputus.
12
0
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Rangkuman:
1. Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya terdapat dua
atau lebih yang disusun sejajar. Sehingga jumlah hambatan pengganti
(totalnya) adalah jumlah dari nilai hambatan pada masing-masing resistor.
2.
3.
Pada rangkaian seri sifat kuat arus yang melalui komponen (hambatan) sama
Rangkaian paralel merupakan rangkaian listrik yang terdiri dari dua hambatan
atau lenih yang disusun berderet. Sehingga satu per hambatan penggantinya
adalah jumlah dari satu per hambatan pada masing-masing resistor.
4.
5.
Pada rangkaian paralel sifat tegangan pada setiap komponen (hambatan) sama
Kelebihan rangkaian paralel dibandingkan rangkaian seri adalah sebagai
berikut:
a. Rangkaian pengganti paralel bernilai lebih kecil dibandingkan dengan seri
sehingga dapat menghemat daya pada pemakaian listrik.
b. Ketika lampu dipasang secara paralel dan jika salah satunya putus/rusak
maka lampu lain tidak ikut padam karena arus dapat mengalir sampai
ujung penghantar. Lain dengan rangkain seri, jika salah satu putus maka
lampu lain ikut padam karena arus tidak dapat mengalir sampai ujung
penghantar.
Tes Formatif
1. Perhatikan gambar berikut!
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
14
0
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
1
1
1
=
+
R 1 2
15
0
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
1 1 1
= +
Rp 3 3
1 2
=
Rp 3
Selanjutnya Rtot dapat dihitung
Rtot = Rp +R3
2
= + 3
3
Rtot =
Setelah mempelajari materi dalam sub bab ini, adakah materi yang sulit anda
pahami? Jika ada, buatlah daftarnya kemudian cari referensi dibuku lain atau
diskusikan dengan teman sekelasmu.
16
0
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Hukum Kirchhoff
Kasus I -> Hukum I Kirchhoff
Perhatikan gambar dibawah ini!
Pada posisi jalan A terdapat 5 mobil yang kemudian terdapat 2 cabang jalan
dimana diujung jalan mereka bertemu kembali dengan jumlah yang sama
meskipun terdapat jumlah mobil yang berbeda pada jalan 1 dan jalan 2. Dalam
kuat arus juga menggunakan prinsip gambar diatas, dimana jumlah kuat arus
yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar dari
titik cabang tersebut. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut
=
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Kalian pasti tau permainan diatas meski belum pernah mencobanya. Permainan
roller coaster merupakan permainan yang dimulai dari suatu titik (titik awal =
titik 0) yang kemudian melewati lintasan dengan perbedaan ketinggian
(potensial) namun akhirnya kembali ketitik semula (titik awal).
Permainan tersebut mempunyai prinsip yang sama dengan hukum II Kirchhoff.
Kenapa bisa dibilang sama? Karena meskipun terjadi perubahan tegangan yang
berbeda-beda disetiap titik tetapi tetap kembali pada tegangan semula yang
sama dengan nol.
Hukum II Kirchhoff tentang tegangan menyatakan bahwa jumlah
aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian
tertutup (loop) sama dengan nol.
= 0
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak
listrik () dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
+ = 0
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
20
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Setelah mempelajari materi dalam sub bab ini, adakah materi yang sulit anda
pahami? Jika ada, buatlah daftarnya kemudian cari referensi dibuku lain atau
diskusikan dengan teman sekelasmu.
22
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Pembelajaran (Skenario) IV
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik
2. Siswa dapat menggunakan ampermeter dan voltmeter dalam rangkaian.
3. Siswa dapat menjelaskan cara membaca alat ukur listrik
Gambar 15
15 Dua diagram skematis yang menunjukkan dua cara berbeda menghubungkan sebuah
voltmeter pada rangkaian yang berisi baterai dan sebuah hambatan. (A) Pemasangan
voltmeter yang benar, dan (B) Pemasangan voltmeter yang salah
Gambar 16
16 Diameter pipa sangat kecil didalam sistem air dianalogikan dengan voltmeter
didalam rangkaian listrik.
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
menyebabkan arus listrik mengalir. Pipa besar pada pada gambar 16 mewakili
kawat karena pipa tersebut dapat membawa banyak air begitu pula kawat
yang dapat membawa banyak arus listrik.
Pipa kecil (R) yang ditunjukkan pada gambar 16 mewakili lampu pada gambar
15. Pipa kecil (R) tidak mengijinkan air mengalir terlalu banyak. Serupa
dengan hambatan yang tidak membolehkan arus listrik mengalir terlalu
banyak didalam rangkaian.
Voltmeter pada gambar 15 diwakili oleh pipa yang sangat kecil pada gambar
16. Pipa kecil tersebut membolehkan air mengalir sangat kecil. Karena
voltmeter membolehkan arus mengalir sangat sedikit. Oleh karena itu pipa
sangat kecil itu ditempatkan seperti yang ditunjukkan gambar 16, karena
pipa tersebut tidak akan mempengaruhi aliran air. Begitupun pada sistem
rangkaian, voltmeter (gambar 15) tidak akan terlalu mempengaruhi aliran
arus pada rangkaian.
Lain hal nya ketika pipa yang sangat kecil tersebut dipasang seperti yang
ditunjukkan B pada gambar 16. Sangat sedikit air yang dapat mengalir
melewati sistem karena pipa tersebut membatasi alirannya. Serupa dengan
voltmeter pada rangkaian akan membatasi aliran listrik cukup besar.
Untuk membaca skala, hal yang harus diperhatikan adalah batas ukur yang
digunakan. Secara umum hasil pengamatan pada pembacaan ampermeter
dapat dituliskan:
=
Jika jarum menyimpang lebih dari batasnya maka atur kembali batas ukur
yang dipakai dengan batas ukur yang lebih besar. Sebaliknya jika ketika
jarum tidak bergerak maka atur batas ukur dengan batas ukur yang lebih
kecil.
Kasus II ->Amperemeter
Ampermeter merupakan alat untuk mengukur arus listrik. Perhatikan gambar
berikut ini!
Gambar 17
17 (a) gambar rangkaian sederhana dengan sumber arus dc.
(b) rangkaian sebenarnya
24
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Anda harus memasang secara seri ampermeter dengan lampu. Sehingga harus
memutus salah satu ujung (lampu menjadi padam). Selanjutnya hubungkan
kedua ujung dengan kabel pada ampermeter, seperti gambar 18.
Gambar 19 Diameter pipa besar didalam sistem air dapat dianalogikan dengan amperemeter
didalam rangkaian listrik.
Pada gambar tersebut pipa yang sangat besar (A) dapat mewakili
amperemeter pada rangkaian (gambar 19). Pada gambar 19 bagian B,
kebanyakan air akan mengalir melewati pipa yang sangat besar dan sedikit
bahkan tidak ada air yang melewati pipa kecil (R) karena air menemukan jalur
yang lebih mudah untuk melewati sistem. Dalam hal ini, jika aliran air melewati
pipa sangat besar diukur, maka jumlah air yang mengalir melalui pipa kecil
tidak terukur akurat.
Pada gambar 19 bagian A, pipa tersebut akan membolehkan air mengalir ke
sistem dalam jumlah besar. Pipa besar tersebut mewakili amperemeter yang
membolehkan arus listrk mengalir secara mudah pada rangkaian.
Untuk membaca skala, hal yang harus diperhatikan adalah batas ukur yang
digunakan. Secara umum hasil pengamatan pada pembacaan ampermeter dapat
dituliskan:
=
25
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
A
V
(a)
(c)
A
(b)
(d)
26
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
27
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Gambar (c) amperemeter dipasang secara seri terhadap rangkaian dan volt
meter dipasang secara seri terhadap rangkaian (hambatan).
A
V
Gambar (d) amperemeter dipasang secara seri terhadap rangkaian dan volt
meter dipasang secara paralel terhadap rangkaian (hambatan).
A
V
Jadi pemasangan amperemeter dan voltmeter yang benar adalah gambar (d)
2. Diketahui: Skala yang ditunjuk jarum = 30
Skala maksimum
Batas Ukur
Ditanya: I = ...?
Jawab:
=
= 50
= 100 mA
30
x 100 mA = 60
50
28
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
=6
= 10
= 50 V
6
50 = 30
10
Setelah mempelajari materi dalam sub bab ini, adakah materi yang sulit anda
pahami? Jika ada, buatlah daftarnya kemudian cari referensi dibuku lain atau
diskusikan dengan teman sekelasmu.
29
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Pembelajaran (Skenario) V
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan listrik AC dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan listrik DC dalam kehidupan
sehari-hari.
Tegangan AC dan DC
Kasus I -> Tegangan DC
Arus DC (Direct Current = arus searah)
adalah arus listrik yang arahnya selalu
mengalir dalam satu arah. Arus DC hanya
mengalir dalam satu arah, sehingga ketika
ingin mengukur arus atau tegangan dengan
memasang amperemeter DC atau voltmeter DC
pada suatu rangkaian DC harus
memperhatikan ujung-ujung rangkaian yang
hendak dihubungkan ke kutub-kutub meter
(Seperti gambar 21).
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Rangkuman
1. Tegangan DC (Direct Current = Arus Searah) merupakan sumber tegangan
yang memiliki polaritas tetap. Contohnya adalah baterai dan aki.
2. Ciri dari tegangan DC adalah terlihat mana kutub positif dan kutub
negatifnya sehingga ketika pemasangan terhadap hambatan harus
memperhatikan elemen positif dan negarifnya.
31
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
32
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Setelah mempelajari materi dalam sub bab ini, adakah materi yang sulit anda
pahami? Jika ada, buatlah daftarnya kemudian cari referensi dibuku lain atau
diskusikan dengan teman sekelasmu.
33
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Pembelajaran (Skenario) VI
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi dan daya listrik
2. Siswa dapat menentukan energi listrik pada suatu hambatan listrik.
3. Siswa dapat menghitung daya listrik yang dipakai pada suatu alat
listrik.
Gambar 24
24 Energi seorang pelari
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa seorang pelari membutuhkan energi
untuk bisa lari hingga sampai diatas. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha atau kerja dari suatu tempat/keadaan ke tempat/keadaan
yang lain. Dalam bahasan listrik juga terdapat pokok bahasan tentang energi
dan daya.
Untuk memulai mempelajari energi listrik, coba Anda perhatikan gambar 24!
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Energi listrik didefinisikan dengan usaha yang dilakukan sumber tegangan (V)
untuk memidahkan muatan (q) dalam interval waktu akibat beda potensial.
Sehingga rumus matematisnya adalah
= . = . . = . . . = . .
Energi listrik berguna untuk kita karena dapat diubah menjadi bentuk energi
lain. Contohnya pada alat-alat listrik seperti pemanas listrik, kompor listrik,
dan pengering rambut. Energi listrik kebayakan diubah menjadi energi panas
pada hambatan kawat yang dikenal dengan nama elemen pemanas.
Gambar 25
25 Filamen kawat pada lampu
Contohnya, pada banyak lampu (Gambar 25), filamen kawat yang kecil menjadi
sedemikian panas sehingga bersinar. Hanya beberapa persen energi listrik
yang diubah menjadi cahaya tampak, dan sisanya lebih dari 90% menjadi energi
panas.
Kasus IIII -> Daya
Daya yang diubah oleh peralatan listrik merupakan energi yang diubah bila
muatan Q bergerak melintasi beda potensial sebesar V. Daya listrik
merupakan energi listrik yang dilepaskan muatan listrik tiap satuan waktu,
dirumuskan:
.
= =
= . =
Pada alat listrik rumah tangga umumnya tertulis spesifikasi daya dan
tegangannya. Sebagai contoh pada lampu pijar tertulis 60 W/220 V, apa yang
terjadi ketika sumber tegangan yang dihubungkan ke lampu tersebut 10 volt,
30 volt, 110 volt dan 220 volt? Mana lampu yang menyala paling terang? Mari
kita teliti apa perbedaan disetiap penggunaan sumber tegangan dengan ketika
dipakai oleh hambatan (lampu) dengan kriteria 60 W/220 V!
35
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
V1
V2
P2
60
60
60
60
220
220
220
220
10
30
110
220
0,124
1.115
15
60
Dari tabel tersebut artinya lampu pijar tersebut akan memiliki daya 60 Watt
jika terpasang pada tegangan 220 Volt, dikatakan lampu menyala normal, jika
lampu pijar terpasang pada tegangan lebih kecil dari 220 Volt lampu akan
meredup, sebaliknya jika lampu terpasang pada tegangan lebih besar dari 220
Volt, maka lampu akan menyala lebih terang. Tegangan 220 V pada alat
listrik tersebut merupakan tegangan efektif.
Rangkuman
1. Besar energi listrik didefinisikan dengan usaha yang dilakukan sumber
tegangan untuk memindahkan muatan q dalam interval waktu akibat beda
potensial.
2. Daya listrik merupakan energi listrik yang dilepaskan muatan listrik tiap
satuan waktu.
Tes Formatif
1. Perhatikan gambar berikut!
36
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
37
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
2
= . = . . = . . = .
6
2. Diketahui: P1 = 40 W
V1 = 220 V
V2 = 110 V
Ditanyakan: P2=...?
Jawab:
2 2
2 = 1
1
110 2
2 = 40 = 10
220
3. Diketahui : Lampu A, B dan C sejenis 24 W/12 V
Ditanya : Daya yang terdisipasi pada seluruh lampu (P)?
Jawab :
Hambatan tiap lampu adalah
2 122
=
= 6
=
24
Karena terdapat 3 lampu dipasang seri maka hambatan penggantinya
Rtot = R1 + R2 + R3
Rtot = 6 + 6 + 6 = 18
Arus yang mengalir
12
18
2
3
38
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Setelah mempelajari materi dalam sub bab ini, adakah materi yang sulit anda
pahami? Jika ada, buatlah daftarnya kemudian cari referensi dibuku lain atau
diskusikan dengan teman sekelasmu.
39
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
III.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Kartika. 2008. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Widya Utama
Handayani, Sri. 2009. Fisika. Jakarta: CV. Adi Perkasa
M
Modul Tutorial
Listrik Dinamis
Glosarium
Amperemeter merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
besar arus yang melewati suatu rangkaian dan disusun secara seri terhadap
rangkaian.
Arus Listrik mengalir karena adanya perbedaan potensial listrik (tinggi ke
rendah) dan besarnya adalah muatan persatuan waktu.
Daya Listrik merupakan energi yang dilepaskan muatan listrik persatuan waktu
Energi Listrik merupakan usaha yang dilakukan sumber tegangan untuk
memindahkan muatan dalam interval waktu akibat beda potensial.
Hambatan Listrik merupakan sifat penghantar yang membatasi pergerakan
elektron bebas.
Hukum I Ohm dapat dinyatakan sebagai kuat arus listrik dalam suatu
penghantar berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung
penghantar asalkan hambatannya tetap
Hukum I Kirchhoff dinyatakan bahwa jumlah kuat arus yang masuk ke suatu
titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan.
Hukum II Kirchhoff dinyatakan bahwa didalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah
aljabar gaya gerak listrik dengan penurunan tegangan (I.R) sama dengan
nol.
Potensial Listrik meruapakan tekanan pada kedua ujung penghantar
Rangkaian Listrik terdiri dari rangkaian seri dan paralel yang keduanya
mempunyai sifat yang berbeda.
Sumber Tegangan berperan sebagai pompa untuk menjaga perbedaan potensial
dikedua ujung (titik).
Voltmeter merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur
tegangan pada sebuah rangkaian listrik yang disusun paralel terhadap
rangkaian.