Professional Documents
Culture Documents
nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi
pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke, dengan gejala : nistagtnus dan
diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.
(http://healthblogheg.blogspot.com/)
B. Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Perubahan-perubahan anatomik
pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
akibat inanisi.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
a) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda
memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
b) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.
c) Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah
satu faktor organik.
d) Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung
jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan
muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat
membantu mengurangi frekwensi muntah klien
(http://zerich150105.wordpress.com/).
E.pathway
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
b. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya,
kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi
Pcrubahan pada konsistensi; defekasi, peningkatan frekuensi berkemih Urinalisis : peningkatan
konsentrasi urine.
d. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 8 minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan
(5 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton,
turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma
g. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial
Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan peran, respon anggota keluarga yang
dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan
1. Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, apalagi apalahi kalau belangsung sudah
lama.
2. Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berast badan normal
3. Turgor kulit, lidah kering
4. Adanya aseton dalam urine
(http://zerich150105.wordpress.com/)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
(http://zerich150105.wordpress.com/)
C. Rencana Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah
berlebihan.
Intervensi
1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
Rasional : Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.
2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 1020mg/i.v.
Rasional : Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.
Rasional : Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit
4. Catat intake dan output.
Rasional : Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak
Rasional : dapat menstimulus mual dan muntah
7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum
bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur
Rasional : Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang
berlebih
8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi.
9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut.
Rasional : Untuk mengetahui integritas inukosa mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering
mungkin.
Rasional : Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut
11. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
Rasional : Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial penurunan kapasitas pcmbawa oksigen
ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht rendah dipertimbangkan anemi pada
trimester I.
12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa..
Rasional : Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial
resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik kcloasedosis dan Hipertensi
karena kehamilan.
13. Ukur pembesaran uterus
Rasional : Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan
komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran pcrkembangan janin dan
kcmungkinan-kemungkinan lebih lanjUT
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan
Intervensi
1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Rasional :
Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik
gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik
memperberat mual/muntah pada trimester
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.
Rasional :
Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine.
Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
Rasional : Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah
sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Rasional : Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman
lambung.
3) Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilan
Intervensi :
BAB III
Tinjauan Kasus
Umur
Umur
: 20 Thn
Pendidikan
Pekerjaan
: 28 Thn
: IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
: Islam
Alamat
HPHT
: 02-05-2004
TP
: 09-02-2005
Muntah-muntah, mengeluh nyeri pada daerah ulu hati dan tampak lemah
Riwayat Keluhan
Klien mual muntah pada saat setiap habis makan yang dirasakan sudah sejak umur kehamilan 8
minggu yang lalu. Klien belum pernah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Rumah sakit). Klien merasa mual dan muntah tidak ada perubahan dan berat badan tidak sesuai
dengan umur kehamilannya
I. Persepsi dan Harapan Klien Sehubungan Kehamilan
1. Ibu datang ke RSIA.St Khadijah untuk memeriksakan kehamilannya.
2. Menurut ibu kehamilannya berpengaruh pada kehidupan sehari-hari
3. Ibu berharap ia dapat sehat kembali begitupun dengan keadaan janin yang dikandungnya
4. Ibu tinggal bersama suaminya.
5. Orang yang sangat penting bagi ibu adalah suami
6. Keluarga sangat senang bila ibu dan anak yang dikandungnya sehat .
7. Pada saat dikaji ibu ditemani suami
8. Klien merencanakan akan melahirkan anaknya di RSIA ST. KHADIJAH.
9. Klien merencanakan akan menyusui anaknya selama 2 tahun.
10. Ibu belum pernah diimunisasi.
11. Ibu tidak memelihara kucing.
II. Kebutuhan Dasar Khusus
A.
Ketidaknyamanan
Ibu merasa ada gangguan rasa nyaman sejak kehamilannya karena ibu sering muntah. Ibu
mengeluh nyeri pada ulu hati, merasa lemah dan sulit beraktivitas
B.
Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri, cemas dan tegang. Klien dan keluarga menanyakan
tentang kondisi kehamilan berhubungan dengan kesehatannya, Klien mengatakan merasa
khawatir dengan keadaan yang selalu ingin muntah khususnya setelah habis makan.
C.
Istirahat tidur
Ibu mengatakan tidak bisa tidur siang , pucat,lemah dan kelelahan, tidur malam kurang lebih 5-6
jam. Tampak lingkaran hitam pada mata. Klien mengatakan tubuhnya terasa lemah, Klien hanya
terbaring ditempat tidur
Lingkaran hitam tampak pada mata
D. Hygiene prenatal
Aktivitas kebersihan diri berupa mandi seperti yang dilakukan pada saat sebelum hamil, ibu
mandi di kamar mandi dengan menggunakan air dan sabun, dengan frekuensi.2 kali sehari. Kulit
ibu kelihatan kering walaupun sudah menggunakan hand body atau lotion.sedangkan untuk oral
hygiene ibu menyikat gigi 2 kali perhari yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur malam
E.
Eliminasi
Ibu mengatakan bab konsistensi keras dan hanya sedikit, frekuensi bab 1 kali perhari, ibu
mengatakan tidak perrnah menggunakan pencahar (masalah bab tidak ada), frekuensi miksi 4
sampai 5 kali perhari, kesulitan dalam berkemih tidak ada.
F.
Makanan/cairan
Kehilangan nafsu makan, mual muntah (setelah makan) sehari kurang lebih 4 5 kali , nyeri ulu
hati. Pemeriksaan Hb (tanggal 30-07-2004; dengan hasil 11 gr%) Klien mengatakan sering
muntah (4 5 kali)/setelah selesai makan, Klien mengatakan malas makan, Turgor kulit
menurun, Kenaikan berat badan 1 kg sejak kehamilan, BB sekarang 50 kg, BB sebelum hamil 49
kg.
DAFTAR MENU KLIEN
WAKTU
JENIS MAKANAN
JUMLAH
PAGI
Nasi
Sayur
Telur/ikan
Air putih/susu
1 piring
Scukupnya
1 butir/1 potong
1gelas
SIANG
Nasi
Sayur
Ikan/daging
Tempe/Tahu
Jeruk/pisang/langsat
Air putih
1 piring
secukupnya
1 potong
1 potong
1 potong
1 gelas
MALAM
Nasi
Sayur
Ikan/telur
Air putih
1 piring
secukupnya
1 potong/1 buah
1 gelas
G. Pernapasan
Dalam masa kehamilannya ibu mengatakan tidak ada perubahan pola perrnafasan yang dialami
H. Keamanan
Suhu 37,8 o C, tidak ada reaksi sensitifitas terhadap makanan dan obat-obatan, ibu belum pernah
mendapat transfusi darah.
I.
Sexualitas
Tidak dikaji
J. Interaksi sosial
Ibu sudah menikah kurang lebih 2 tahun, ibu tinggal bersama suami , ibu berperan dalam
mengambil keputusan, frekuensi kontak sosial selalu dilakukan bila ada waktu senggang.
K. Penyuluhan dan pembelajaran
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, pendidikan ibu SMA, ibu memerlukan
penjelasan terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan mual muntah yang ia rasakan,
apabila mual muntah dirasakan semakin parah anjurkan ibu untuk memeriksakan diri ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat.
III. Riwayat Kebidanan
G1 P0 A0
Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan ibu belum punya perencanaan tentang
jumlah anak yang akan ia miliki nantinya.
V. Hasil pemeriksaan :
1. Keadaan umum klien baik.
2. BB sebelum hamil
: 49 Kg
3. BB sekarang
: 50 Kg
4. TB
: 150 cm
5. TD
: 110/70 MmHg
6. Nadi
: 112 x / menit
7. Suhu
: 37,8o C
8. Pernafasan
: 20 x/ menit
9. Palpasi
LI
LII
: Belum teraba
LIII
: Belum teraba
LIV
: BAP
10. Auskultasi
: Belum terdengar.
Analisa Data
N
Data
Etiologi
Masalah
o
1.
DS :
Klien mengatakan sering
muntah (4 5 kali)/
setelah selesai makan
Pengaruh Hormon
DO:
Kehamilan
Merangsang N. Vagus
BB sekarang 50 kg
BB sebelum hamil 49 kg
Hb 11 gr %
Mual
Muntah
Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan
Tubuh
tubuh
2.
Klien mengatakan
tubuhnya terasa lemah
DO :
Mual Muntah
Intoleran
aktivitas
Energi menurun
Intoleran aktivitas
Analisa Data
N
Data
Etiologi
Masalah
o
3.
DS :
Klien dan keluarga
menanyakan tentang
kondisi kehamilan
berhubungan dengan
kesehatannya
Klien mengatakan
merasa khawatir dengan
keadaan yang selalu ingin
muntah khususnya
setelah habis makan
Cemas
Mual Muntah
Anoreksia
Perubahan Status
Kesehatan
DO :
Wajah tampak tegang
Raut wajah murung
Kurang Informasi
mengenai penyakit yang
diderita
Risiko
DS : -
terjadinya fetal
Cemas
distress
DO : Nausea&vomitus
berlebihan.
Dehidrasi
Penurunan
Vol.CES&Plasma
Hemokonsentrasi
Aliran darah ke
jar.berkurang
Nutrisi &
5.
O2 ke jar.berkurang
Risiko tinggi
terjadinya
hambatan
tumbuh dan
Suplai O2 ke janin
berkurang
DS : DO : -
Risiko terjadinyaFetal
distres
Lepasnya Hormon
kortisol
Merangsang sekresi
perkembangan
janin.
asam lambung
Rusaknya mukosa
lambung
Menstimulus CTZ
Nausea&vomite berlebihan
Risiko
tinggi
terjaninya gangguan
hambatan pertumbuhan &
perkembangan
Diagnosa Keperawatan
1.
Tanggal
Ditemukan
30-07-2004
30-07-2004
2.
Intoleran
aktivitas
b/d
penurunan
energi
metabolik
3.
Cemas
b/d
kurang
informasi
dan
koping
individu tidak efektif
Tanggal
Teratasi
-
30-07-2004
30-07-2004
Risiko
terjadinya
distress
fetal
4.
5.
30-07-2004
30-07-2004
30-07-2004
30-07-2004
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan
muntah berlebihan.
2.
3.
4.
C. RENCANA KEPERAWATAN
1.
INTERVENSI
1. Batasi intake oral hingga
muntah berhenti.
inukosa mulut.
10. Untuk mempertahankan integritas
mukosa mulut.
RASIONAL
1. Memberikan data berkenaan
dengan semua kondisi. Peningkatan
kadar hormon Korionik gonadotropin
(HCG), perubahan metabolisme
karbohidrat dan penurunan motilitas
gastrik memperberat mual/muntah
pada trimester
2.
2. Membantu dalam
mengenyampingkan penyebab lain
untuk mengatasi masalah khusus
dalam mengidentifikasi intervensi.
RASIONAL
RASIONAL
1. Menghemat energi dan
menghindari pengeluaran tenaga
yang terus-menerus untuk
meminimalkan kelelahan/kepekaan
uterus.