You are on page 1of 18

Effects of Hypothermia for

Perinatal
Asphyxia on Childhood
Outcomes
Rizka dan adit

ABSTRAK
Latar belakang
Dalam
Total
Body
Hypothermia
for
Neonatal Encephalopathy Trial (TOBY), bayi
baru lahir dengan ensefalopati asfiksia
yang mendapat terapi hipotermia terjadi
peningkatkan hasil neurologis pada
usia 18 bulan, namun tidak pasti apakah
hasil terapi tersebut bermanfaat untuk
fungsi neurokognitif.

Metode
Menggunakan penelitian random, 325 bayi

baru lahir dengan ensefalopati asfiksia


Uk 36 minggu atau lebih
Diberikan perawatan standar saja (kontrol)
Dan perawatan dengan hipotermia selama
72 jam dalam waktu 6 jam setelah lahir.
Kemudian mengevaluasi fungsi
neurokognitif dari anak-anak pada usia 6
sampai 7 tahun.
Hasil utama dari analisis ini adalah
frekuensi hidup dengan nilai IQ 85 atau
lebih tinggi.

Latar belakang jurnal


keseluruhan
Ensefalopati asfiksia perinatal

diasosiasikan dengan tingginya


risiko kematian atau kegagalan
perkembangan saraf.
Diantara yang bertahan hidup,
cerebral palsy, kegagalan
fungsional, dan gangguan kognitif.

Dalam

studi
sebelumnya,
hasil
neurologis>>dengan terapi hipotermia pada
usia 6-7 tahun memiliki peningkatan kualitas
hidup lebih besar dibandingkan dengan
kelompok kontrol
tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara kedua kelompok dalam nilai IQ<70 (46
dari 97 anak dalam kelompok hipotermia
dibandingkan dengan 58 dari 93 anak)
Selain itu, tidak ada penurunan yang signifikan
pada gangguan perkembangan saraf lainnya.

METODE
Rancangan Penelitian
Random dengan kohort, 325 bayi dengan

usia kehamilan minimal 36 minggu dengan


ensefalopati asfiksia sedang, dalam jangka
waktu 6 jam setelah lahir untuk mendapat
perawatan standar (kontrol) dan perawatan
dengan hipotermia pada kelompok kontrol
penelitian
dari tahun 2002-2006, di
evaluasi pada usia 6-7 tahun yang
dilakukan sejak tahun 2009-2013.

Inform konsent, dikirimkan ke orang tua.

Setelah izin orang tua diperoleh, seorang


psikolog dan dokter anak, melakukan
penilaian di sekolah anak.
Penilaian
terdiri
atas
pemeriksaan
neurologis dan penilaian neuropsikologis
meliputi fungsi sensorik, kognisi, memori,
perhatian, dan semua bidang yang
mungkin
dipengaruhi
oleh
asfiksia
perinatal.

Pemeriksaan Neurologis
Dilakukan pemeriksaan neurologis secara

terstruktur untuk mendeteksi tanda-tanda


cerebral palsy dan disfungsi neurologis.
Fungsi
saraf motorik dinilai dengan
menggunakan Sistem Klasifikasi Fungsi
Motorik Kasar

Penilaian Psikometrik
Digunakan tes Wechsler Preschool and

Primary Scale of Intelligence III (WPPSI-III)


atau Wechsler Intelligence Scale for
Children IV (WISC-IV)
Hasil dari dua pemeriksaan ini meliputi
pengukuran umum dari IQ

Penilaian Lainnya
peneliti juga menilai aspek ingatan jangka

pendek; mengingat angka, dan menilai


ingatan jangka panjang pendek; dan
menghitung mundur dll

Pembagian kategori
disabilitas ringan (nilai IQ 70-84, tingkat 1 fungsi

motorik kasar [dapat berjalan secara mandiri,


kelainan pada satu atau kedua mata dengan normal
atau mendekati penglihatan normal)
disabilitas sedang (nilai IQ 55-69, tingkat 2 atau 3
fungsi motorik kasar [memiliki kemampuan minimal
untuk melakukan keterampilan motorik kasar atau
membutuhkan bantuan saat berjalan], atau
pengurangan penglihatan)
disabilitas berat (nilai IQ <55, tingkat 4 atau 5 fungsi
motorik kasar [butuh adaptasi ketika duduk atau
memiliki keterbatasan mobilisasi], atau penglihatan
yang tak dapat difungsikan)

DISKUSI
Anak dengan ensefalopati asfiksia yang

dirawat dengan hipotermia langsung


setelah lahir secara signifikan lebih dapat
bertahan hidup dengan nilai IQ 85 atau
lebih.
Proporsi anak yang meninggal di kedua
kelompok hampir sama, akan tetapi
proporsi yang bertahan hidup pada
kelompok hipotermia memiliki nilai IQ 85
atau lebih, dan frekuensi cacat sedang
sampai berat lebih rendah pada kelompok
ini bila dibandingkan dengan kelompok
kontrol.

sekian

You might also like