Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana
Keperawatan
Oleh:
Andini Mardiantina
NIM S10001
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Andini Mardiantina
NIM S10.001
Telah diujikan pada tanggal 14 Juli 2014 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan.
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Penguji,
Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep
NIK : 201279102
ii
SURAT PERNYATAAN
: S10.001
Andini Mardiantina
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan
Tugas Perkembangan pada Anak Usia Prasekolah. Dalam penyusunan skripsi ini,
penulis mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis
menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini
tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Ibu Dra. Agnes Sri Harti, Msi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2.
Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku kepala Program Studi S1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta danpenguji.
3.
4.
5.
Para Bunda pengajar PAUD Chinta Ananda Sukoharjo yang telah memberikan
izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6.
iv
7.
Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta yang telah membantu penulis.
8.
Bapak Sumarno dan ibu Sartinah tercinta yang tak henti hentinya mendoakan
penulis dan selalu memberikan motivasi serta dukungan terbesar kepada
penulis.
9.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak.
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................
i
ii
SURAT PERNYATAAN............................................................................
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 6
1.5 Keaslian Penelitian....................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Anak Prasekolah ...............................................
11
2.2 Pendidikan Anak Prasekolah.....................................................
13
2.3 Pendidikan Formal di PAUD. ...................................................
14
2.4 Pendidikan Non Formal di Rumah............................................
16
2.5 Tugas Perkembangan Anak Prasekolah. ...................................
18
2.6 Denver II .................................................................................... 21
2.6 Kerangka Teori ........................................................................... 27
2.7 Kerangka Konsep ........................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................
29
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................
29
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
30
3.4 Devisi Operasional ....................................................................
30
3.5 Alat penelitian dan Cara Pengumpulan Data ............................
31
3.6 Uji Coba Instrumen ..................................................................
33
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .......................................
33
3.8 Etika Penelitian .......................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Anslisa Univariat ......................................................................
4.2 Anslisa Bivariat .......................................................................
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Perkembangan .........................................................................
5.2 Lingkungan Keluarga ...............................................................
5.3 Personal sosial ...........................................................................
5.4 Motorik Halus ..........................................................................
5.5 Motorik Kasar .........................................................................
vi
36
39
40
40
42
42
43
44
45
47
47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Kerangka Teori ............................................................................ ..... 18
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .............................................................................. 8
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran 1
: Jadwal penelitian
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
: Dokomentasi
Andini Mardiantina
Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini dengan Tugas Perkembangan pada Anak
Prasekolah
Abstrak
xi
Andini Mardiantina
THE CORRELATION BETWEEN EARLY CHILDHOOD EDUCATION
AND DEVELOPMENTAL TASK IN PRE-SCHOOL CHILDREN
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
bahasa
pada
anak
usia
dini
sangatlah
pesat.
Perkembangan bahasa pada anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
(lingkungan). Perkembangan bahasa pada anak usia dini dipengaruhi paling
banyak adalah di lingkungan. Pergaulan di lingkunan tanpa diawasi keluarga
membuat perkembangan bahasa pada anak menjadi tidak baik. Pola asuh orang
tua juga turut serta dalam pembentukan perkembangan bahasa pada anak, pola
asuh orang tua yang baik dan tepat akan membuat perkembangan bahasa pada
anak semakin baik. Tempat rehabilitasi medik RSCM tahun 2006 dari1125
anak terdapat 10,13% anak mengalami gangguan bicara dan bahasa. RS
Karyadi Semarang tahun 2007 terdapar 2,98% anak mengalami gangguan
bicara (Kumboyono, Kapti, Hayati 2013).
Keterampilan sosial sangat penting bagi setiap manusia. Sehingga
perkembangan sosial perlu dipantau sejak dini. Keberhasilan anak dalam
menjalin interaksi dengan lingkungan sosial khususnya dengan teman sebaya
akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. Hubungan
dengan teman sebaya sangat efektif dalam perkembangan sosial anak. Bukan
nilai pelajaran sekolahnya, dan bukan perilaku dalam kelasnya, melainkan
kualitas hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang sangat berpengaruh
(Astutu 2013).
PAUD Chinta Ananda Sukoharjo merupakan salah satu tempat
pendidikan usia dini di jawa tengah. PAUD ini menampung anak sebanyak 24
orang. Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada
tanggal 16 Desember 2013 di dapatkan hasil 5 anak yang masing masing
berumur 3 tahun 2 anak, 4 tahun 1 anak, dan 5 tahun 2 anak. Anak yangberumur
3 tahun rata-rata hanya bisa melakukan kegiatan seperti mencorat coret,
menirukan kata kata, sebagian belum bisa bersosialisasi dengan baik pada
teman sebayanya. Anak yang berumur 4 tahun rata rata hanya bisa mewarnai
gambar, berdiri sendiri, dan untuk yang lain seperti menggunakan sendok
garpu, memakai pakaian sendiri belum bisa. Anak yang berumur 5 tahun rata
tugas
Judul
Metode
Hasil Penelitian
Penelitian
Agung, AA2010
Penerapan
Metode
Hasil
explicit
penelitian
instruction
digunakan
melalui
kegiatan
yang ini
penelitian
menunjukan
bahwa
terjadi
halus
meningkatkan
perkembangan
diterapkan model
motorik halus.
pembelajaran
explicit
instructionmelalui
kegiatan bermain
warna.
Gustiana,
2011
DA Pengaruh
Metode
Hasil
permainan
penelitian
yang penelitian
modifikasi
digunakan
ialah menunjukan
dari
ini
terhadap
kuantitatif
yaitu bahwa
kemampuan
metode
kuasi perbedaan
kognitif dengan
penelitian
terdapat
yang
signifikan
desain kemampuan
yang motorik
kasar
digunakan
antara kelompok
nonequivalent
kontrol
dan
control
design.
Hayati, N 2013
ini Hasil
dari
penelitian
dengan
desaindeskriptif
iniadalah terdapat
perkembangan
kerelasi
bahasa
dengan hubungan
yang
di
tua
posyandu
dengan
mawar wilayah
perkembangan
kerja
Pukesmas
prasekolah (p =
Ampah
0,033).
Kecamatan
Dusun Tengah
Kabupaten
Barito
2013
Timur
10
Astut, M 2013
Implementasi
program
yang
dari
digunakan penelitian
ini
metode menjelaskan
implementasi
mendorong
program
perkembangan
school
sosial
peserta
menerapkan
didik
TK
pembelajaran
Unggulan Al-
menggunakan
Yalu
joyfull
Magelang
Kota
fullday
serta
learningfaktor
penghambat
masih
ditemui
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tingkat
kedewasaan
yang
berlangsung
secara
11
12
13
atau
mengkatagorikan
pendidikan
prasekolah
14
pendidikan
keluarga
atau
pendidikan
yang
15
16
17
MeningkatkanPartisipasi
terhadap
Proses
Pendidikan
Keluarga
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan proses pendidikan
bisa berasal dari pemerintah maupun dari masyarakat khususnya
keluarga. Upaya- upaya yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Masyarakat punya kesadaran terhadap pendidikan keluarga
b. Melibatkan diri dalam aktivitas keluarga
c. Melaksanakan proses kegiatan pendidikan keluarga
d.
18
19
20
4. Ucapan
Kemampuan pengucapan kata-kata merupakan hasil belajar melalui
peniruan melalui suara-suara yang di dengar dari orang lain.
2.5.4 Perkembangan personal sosial pada anak usia 3-6 tahun
Ketrampilan personal sosial dalam hidup sangatlah penting,
sehingga perkembangan personal sosial perlu dipantau sejak usia dini.
Agar dapat bersosialisasi dengan teman sebaya di lingkungan keluarga
ataupun lingkungan sekolah. Anak usia 3-6 tahun biasanya sudah bisa
untuk mengembangangkan sikap percaya terhadap orang lain, belajar
mengenal objek-objek, bahasa, berjalan, berjalan, berpakaian dsb
(Astuti 2013).
Menurut Yusuf (2012) bentuk-bentuk tingkah laku sosial yaitu :
1. Pembangkangan (negativisme)
Suatu bentuk tingkah laku melawan.
2. Agresi (agression)
Suatu bentuk reaksi terhadap frustasi, yaitu perilaku menyerang
balik secara fisik.
3. Berselisih / bertengkar (quarreling)
Apabila seorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap
dan perilaku anak lain.
4. Menggoda (teasing)
Sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif.
5. Persaingan (rivarly)
21
2.6 Denver II
2.6.1 Pengertian
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari
Denver Development Screening Test(DDST) dan Revisied Denver
Developmental Screening Test(DDST-R) adalah salah satu dari metode
skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes
diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit (Rusana
2010).
2.6.2 Tujuan dilakukan Denver II
Tujuan
dilakukan
Denver
IIuntuk
mengetahui
proses
pada
anak
usia
prasekolah.
Termasuk
juga
22
dilakukan
Denver II
untuk
mengetahui
tahap
23
3. Sektor bahasa.
Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan (Salimah 2011).
4. Sektor gerakan motorik kasar.
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar.
Contohnyaduduk, melompat, berjalan (Saputra 2005).
2.6.5 Prosedur Melakukan Denver II
1. Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.
2. Jelaskan maksud dan tujuan test Denver IIpada orang tua.
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur.
a. Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal
pemeriksaan pada formulir.
b. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi
tanggal lahir.
5. Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak
yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan
berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal
pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat
digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna
yang berbeda.
24
7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan
dari kita sesuai dengan apa yang ingin ditestkan.
8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan
dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas
perkembangan yang terletak disebelah kiri garis umur, kemudian
dilanjutkan sampai ke kanan garis umur.
a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang
paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas
perkembanagan yang ditembus garis umur.
b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada
langkahi (gagal / menolak / tidak ada kesempatan), lakukan uji
coba tambahan kesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama
sampai anak dapat lulus3 tugas perkembangan.
c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan pada
langkahi, lakukan tugas perkembangan tambahan kesebelah
kanan garis umur pada sektor yang sama sampai anak :gagal
pada 3 tugas perkembangan.
9. Beri skor penilaian dan catat pada formulir Denver II(Rosana 2010).
2.6.6 Skor dalam Denver II
1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau
ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa
anak dapat melakukannya).
25
2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba
dengan baik atau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa
anak tidak dapat melakukannya dengan baik.
3. Refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji
coba. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak
apa yang harus dilakukan, jika tidak menanyakan kepada anak
apakah dapat melakukannya (uji coba yang dilaporkan oleh ibu /
pengasuh anak tidak diskor sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda
R (Rosana 2010).
2.6.7
1. Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia
kronologis.
2. OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan
garis usia antara ke-25 dan ke-75.
3. Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia
kronologis diatas atau diantara ke-75 dan ke-90.
26
4. Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia
kronologis. Dapat dianggap sebagai keterlambatan, karena
ketidak mampuan untuk melakukan tugas tertentu (Rohanati
2009).
2.6.8 Hasil dari Denver II
1. Normal
a. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
b. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
2. Suspect / di duga
a. Bila didapatkan = 2 caution dan / atau = 1 keterlambatan.
b. Lakukan uji ulang dalam 1 2 minggu untuk menghilangkan
factor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
3. Untestable / tidak dapat diuji
a. Bila ada skor menolak pada = 1 uji coba tertelak disebelah kiri
garis umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis
umur pada daerah7590%.
b. Lakukan uji ulang dalam 1 2 minggu (Rosana 2010).
27
PAUD
Motorik Halus
Motorik Kasar
Anak Usia 36 Tahun
(Prasekolah)
Tugas Perkembangan
Bahasa
Personal sosial
FAKTOR INTERNAL :
FAKTOR EKSTERNAL :
1.Keturunan 1. Lingkungan
2. Jenis Kelamin
a.Lingkungan Keluarga
3. Umur
b.Lingkungan Sekolah
28
Motorik Halus
PAUD
Motorik Kasar
Bahasa
Non PAUD
soaialisasi
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI :
1. U sia
2. Jenis Kelamin
3. Lingkungan
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
2.6 Hipotesis
Ho : Ada hubungan antara Tugas Perkembangan berhubungan dengan
Pendidikan Anak Usia Dini 3-6 tahun (prasekolah).
H1 : Tidak ada hubungan antara Tugas Perkembangan dengan Pendidikan
Anak Usia Dini 3-6 tahun (prasekolah).
BAB III
METODE PENELITIAN
29
30
Devinisi operasional
No
Variabel
Definisi
Alat
Parameter/I
Skala
operasional
Ukur
ndikator
Ukur
penilaian
1.
PendidikanUsia
Pendidikan anak
Lembar
1= PAUD
Dini
usia
dini
yang
observasi 2=non
(Variabel
menempuh
pen-
PAUD
Independen)
didikan di PAUD
Nominal
2.
Tugas
perkembangan
perkembangan
2= Suspect
31
anak prasekolah
dari
aspek
(3-6 tahun)
motorik
halus,
motorik
kasar,
bahasa
dan
personal sosial.
Variabel
1. Jenis kelamin
Definisi
Alat
Parameter/Indi
Skala
operasional
Ukur
kator penilaian
Ukur
Lembar
1 = perempuan
Nominal
: laki-laki atau
observasi 2 = laki-laki
perempuan
2. Lingkungan
Lingkungan yang
terlibat dalam
mengasuh anak
Nominal
1=orang tua
observasi 2=pengasuh
3=orangtua dan
pengasuh
Lembar
32
5.Anak umur 6 tahun alat yang digunakan adalah gambar, kubus, pakaian,
sikat gigi, kaos, dan bola.
3.5.2
Dikatakan
Advanced bila melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia
kronologis, OK bila melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong
berdasarkan garis usia antara ke-25 dan ke-75, Caution bila gagal atau
menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis diatas atau
diantara ke-75 dan ke-90, Delay bila gagal pada suatu pokok secara
menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis. Dapat dianggap sebagai
keterlambatan, karena ketidak mampuan untuk melakukan tugas tertentu
(Rohanati 2009).
33
Uji validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo 2003). Mengukur validitas
dalam instrumen pengelolaan perkembangan anak diukur menggunakan
observasi tes Denver II yang telah teruji kebenarannya, dengan kategori
normal, suspect, dan unstable (Ariunto 2010).
3.6.2
Uji Relabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena
instrumen tersebut sudah baik. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas tes dalam
penelitian ini menggunakan uji Chi square.
34
Data yang sudah melalui proses editing diberikan kode data. Kode
data sebelum diberi perlakuan diberi kode (S1), sedangkan datang
yang sesudah diberi perlakuan diberi kode data (S2).
3. Entri Data
Data yang sudah diberi kode dimasukan dalam program aplikasi
sistem excel untuk mempermudah dalam memasukan sistem analisa
SPSS.
4. Tabulating
Data yang sudah dimasukan keprogram aplikasi sistem excel
dikumpulkan menjadi 1 sehingga ada 2 kelompok yaitu kelompok
PAUD dan non PAUD.
3.7.2
Analisa Data
1. Analisis bivariat
Hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas perkembangan pada
anak diuji dengan Chi square. Chi square digunakan untuk mengetahui
hubungan antara 2 variabel nominal dengan nominal atau nominal
dengan ordinal. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:
a. Jika nilai p value maka tidak ada hubungan antara pendidikan
usia dini dengan tugas perkembangan pada anak
b. Jika nilai p value < maka ada hubungan antara pendidikan usia dini
dengan tugas perkembangan anak (Dahlan 2005).
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Frekuensi
23
25
48
persen(%)
47,7
52,3
100
Tabel 4.1 menyatakan bahwa sebagian besar anak PAUD berjenis kelamin
perempuan.
4.1.2. Lingkungan
Tabel 4.2 Lingkungan Anak PAUD dan tidak PAUD
Lingkungan
orang tua
orang tua dan pengasuh
Total
Frekuensi
40
8
48
persen(%)
83,3
16,7
100
Tabel 4.2 menyatakan bahwa sebagian besar anak diasuh oleh orang tua.
36
37
Frekuensi
16
8
24
persen(%)
66,7
33,3
100
38
Tabel 4.6 menyatakan bahwa perkembangan personal sosial anak PAUD dan tidak
PAUD sebagian besar advanced.
4.1.7. Perkembangan motorik halus anak PAUD dan tidak PAUD
Tabel 4.7 perkembangan motorik halus anak PAUD dan tidak PAUD
motorik halus
Advanced
OK
Caution
Delay
Total
PAUD
7
6
8
3
24
Persen(%)
29,2
25,5
33,34
12,5
100
Tabel 4.7 menyatakan bahwa perkembangan motorik halus anak PAUD sebagian
besar dikategorikan caution dan anak tidak PAUD sebagian besar dikategorikan
advanced.
4.1.8. Perkembangan bahasa anak PAUD dan tidak PAUD
Tabel 4.8 perkembangan bahasa anak PAUD dan tidak PAUD
Bahasa
Advanced
OK
Caution
Delay
Total
PAUD
15
6
2
1
24
Persen(%)
62,5
25,5
8,3
4,2
100
39
Tabel 4.8 menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak PAUD sebagian besar
dikategorikan advanceddan perkembangan bahasa anak tidak PAUD sebagian
besar dikategorikan caution.
4.1.9. Perkembangan motorik kasar anak PAUD dan tidak PAUD
Tabel 4.9 perkembangan motorik kasar anak PAUD dan
motorik kasar
Advanced
OK
Caution
Delay
Total
PAUD
19
3
2
24
Tabel 4.9 menyatakan bahwa sebagian besar perkembangan motorik kasar anak
PAUD dan tidak PAUD dikategorikan advanced.
1.2 Analisis Bivariat
1.2.1
Perkembangan
Normal
Suspect
Total
PAUD
16
8
24
Persen
66,7%
33,3%
100,0%
nonPAUD
11
13
24
persen
45,8%
54,2%
100,0%
Chi
hitung
p-value
2,116
0,146
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden
5.1.1Perkembangan
Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD
cenderung lebih banyak memiliki tugas perkembangan secara normal
(33,3%) dibandingkan tugas perkembangan secara suspect(16,7%).
Sedangkan pada anak yang tidak sekolah PAUD cenderung lebih
banyak anak yang memiliki tugas perkembangan suspect (27,1%)
dibandingkan anak yang memiliki tugas perkembangan normal
(22,9%). Meskipun demikian hasil pengujian secara statistik diperoleh
bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan usia dini dengan tugas
perkembangan pada anak di PAUD Chinta Ananda Sukoharjo.
Perkembangan normal berarti sebagian besar anak PAUD
memiliki perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, dan
personal sosial yang baik. Perkembangan anak dipantau dari metode
denver II. Metode ini melihat perkembangan anak dengan memantau
motorik halus, motorik kasar, bahasan dan personal sosial (Martini
2006).
5.1.1 Lingkungan Keluarga
Hasil penelitian diperoleh bahwa anak-anak PAUD dan tidak
PAUD sebanyak (83.3%) semuanya diasuh oleh orang tua hanya ada
(16,7%) anak yang diasuh oleh orang tua dan pengasuh. Keberadaan
40
41
keluarga
terdapat
berbagai
fungsi
yang
Personal Sosial
42
Motorik Halus
Hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang sekolah PAUD
ternyata lebih banyak anak yang dikategorikan advance dalam
perkembangan motorik halus. Di sisi lain diperoleh juga bahwa anak
43
Motorik Kasar
Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar anak PAUD
dikategorikan advance, dan pada anak nonPAUD dikategorikan
44
mampu
melakukan
gerakan-gerakan
seperti
berlari,
Bahasa
Hasil penelitian diperoleh bahwa perkembangan bahasa anak
PAUD sebagian besar dikategorikan advance sedangkan pada anak
non PAUD perkembangan bahasanya dikategorikan coution.
45
PAUD
memiliki
perkembangan
bahasa
lebih
baik
bahasa
anak-anak
PAUD.
Guru
melatih
46
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penelitian tentang hubungan pendidikan usia dini dengan tugas
perkembangan pada anak di PAUD Chinta ananda Sukoharjo diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
6.1.1
6.1.2
6.1.3
6.1.4
Anak
PAUD
memiliki
perkembangan
bahasa
lebik
baik
6.2 Saran
6.2.1
Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan khususnya orang tua agar
47
48
DAFTAR PUSTAKA