Professional Documents
Culture Documents
Adanya komitmen politik dari para eksekuti,maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi lagi
agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen
politik tersebut.
c. Penerimaan sosial ( Social acceptance )
Penerimaan sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat.Suatu program
kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan,maka langkah
selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan
masyarakat.
d. Dukungan sistem ( System support )
Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang
jelas mendukung. Mengingat bahwa masalah kesehatan merupakan dampak dari berbagai
sektor, maka program untuk pemecahanya atau penangulanganya harus bersama-sama
dengan sektor lain.
2. KEGITAN KEGIATAN ADVOKASI
a. Lobi Politik (political lobbying)
Lobi adalah berbincang-bincang secara informal kepada para pejabat untuk
menginformasikan dan membahas masalah dari program kesehatan yang akan dilaksanakan.
b. Seminar atau presentasi
Seminar atau presentasi yang dihadiri oleh para pejabat lintas program dan lintas sektor.
Petugas kesehatan menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, lengkap dengan data
dan ilustrasi yang menarik, serta rencana program pemecahannya, diperoleh komitmen dan
dukungan terhadap program yang akan dilaksanakan.
c. Media advokasi (media advocacy)
Advokasi media adalah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media
khususnya media massa. Melalui media cetak maupun media elektronik permasalahan
kesehatan disajikan baik dalam bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampain pendapat,
dan sebagainya.
d. Perkumpulan (asosiasi) peminat
Asosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minat atau keterkaitan terhadap
masalah terntu atau perkumpulan profesi adalah juaga merupakan bentuk advokasi.
3. ARGUMENTASI UNTUK ADVOKASI
Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat memperkuat argumentasi dalam melakukan
kegiatan advokasi yaitu :
a. Crideble
Artinya program yang kita tawarkan atau ajukan itu harus menyakinkan para penentu
kebijakan atau pembuat keputusan. Oleh sebab itu sebaiknya sebelum program itu diajukan
harus dilakukan kajian lapangan, jangan hanya berdasarkan data atau laporan yang tersedia
yang kadang tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.
b. Feasible
Artinya program yang diajukan tersebut baik secara teknik, politik, maupun ekonomi
dimungkinkan atau layak. Layak secara teknik artinya program tersebut dapat dilaksanakn,
petugas mempunyai kemampuan kyang cukup sarana dan prasarana pendukung tersedia,
secara politik artinya program tersebut tidak akan membawa dampak politik pada
masyarakat, sedangkan layak secara ekonomi artinya didukung oleh dana yang cukup.
c. Relevant
Artinya program yang diajukan tersebut paling tidak mencakup dua kreteria, yaitu :
memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar-benar dapat memecahkan masalah yang
dirasakan masyarakat. Oleh sebab itu semua program yang benar-benar relevan, dalam arti
dapat membantu pemecahan masalah masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat
maka program yang ingin didukung dengan pejabat harus sering dikomunokasikan melalui
berbagai kesempatan atau pertemuan, baik pertemuan formal atau informal,melalui seminar
dan sebagainya.
4. Visualisasi.
Seperti telah disebutkan di atas, untuk memperileh perhatian dari para pembuat atau penentu
kebijakan, maka pesan-pesan atau program-program kesehtan yang kita tawarkan harus
mempunyai intestas tinggi. Disamping itu impormasi atau pesan yang menarik perlu
divisualisasi dalam media, khususnya media interpersonal.media interpersonal yang paling
efektif dalam rangka komunikasi advokasi adalah flip chard, booklet, slidi atau video
cassette. Pesan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang diilustrasikan melaluigrafik, table,
gambar, atau foto.
D. INDIKATOR ADVOKASI
Advokasi sebagai suatu kegiatan , sudah barang tentu mempunyai masukan (input)
---proses---keluaran (output). Dibawah ini akan diuraikan tentang evaluasi advokasi serta
indikator-indikator evaluasi tentang 3 komponen tersebut yaitu:
1. Input
Input untuk kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang akan melakukan
advokasi (advocator) yakni data atau informasi yang membantu atau mendukung argumen
dalam advokasi.
2. Proses
Proses advokasi adalah kegiatan untuk melakukan advokasi, oleh sebab itu evaluasi proses
advokasi harus sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi tersebut.
3. Output
Keluaran atau output advokasi sektor kesehatan, dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk,
yakni: output dalam bentuk perangkat lunak (soft ware) dan output dalam bentuk perngkat
keras (hard ware).
E. UNSUR-UNSUR ADVOKASI
Ada 8 unsur dasar advokasi,yaitu :
1. Penetepan tujuan advokasi
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
3. Identifikasi khalayak sasaran
4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasif
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi.
F. PENDEKATAN UTAMA ADVOKASI
Ada 5 pendekatan utama advokasi,yaitu :
1. Melibatkan para pemimpin
2. Bekerja dengan media massa
3. Membangun kemitraan
4. Memobilisasi massa
5. Membangun kapasitas.
PENDAHULUAN
Penulis menulis makalah tentang advokasi pendidikan kesehatan untuk menambah wawasan
dan mengetahui tentang advokasi pendidikan kesehatan. Dengan kita mengetahui dan
memahami advokasi pendidikan kesehatan, akan memudahkan kita dalam melakukan
promosi pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Di dalam makalah ini akan dijelaskan
tentang advokasi pendidikan kesehatan.
Yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Pengertian advokasi
Prinsip-prinsip advokasi
Komunikasi dalam advokasi
Indikator advokasi
Unsur-unsur advokasi
http://peterpaper.blogspot.com/2010/08/advocacy-dalam-promosi-kesehatan.html
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo,soekijo. 1990. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Glenz, Karen. 1990. Health Behavior and Health Education, Theory Research and Practice.
San Francisco,oxford: Joosey-Bas Publiser.