Anies meminta sekolah menjadi taman dan ekosistem pendidikan yang
penuh tantangan namun menyenangkan bagi semua warganya. Kepala Sekolah
bersemangat membangun budaya baik di sekolahnya serta membina warganya, guru-guru tulus dan gembira dalam mendidik serta menginspirasi, dan siswa senang belajar di sekolah. Anies berharap, kebiasaan-kebiasaan baik semestinya dikerjakan dengan rutin agar membentuk budi pekerti dan menjadi karakter serta budaya warga sekolah. Bukan hanya budi pekerti siswa, tetapi juga budi pekerti dari Guru, Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan lainnya. Mulai tahun ini, Kemendikbud mencanangkan gerakan penumbuhan budi pekerti melalui sekolah. Diharapkan, melalui gerakan tersebut, siswa memiliki karakter kemepimpinan yang mulia sebagai generasi emas penerus bangsa menuju 100 tahun Indonesia Merdeka pada 2045. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta guru pada tahun pelajaran baru 2015/2016 untuk mulai memberlakukan kebiasaan baru di sekolah. Awalnya program ini melalui tahap diajarkan, lalu dibiasakan, dan disiplinkan, sehingga dapat menjadi kebiasaan dan kebudayaan. Berikut kebiasaan yang akan diterapkan Mendikbud Anies, seperti yang SekolahDasar.Net lansir dari Berita Satu (10/07/15). Setiap Senin akan ada upacara bendera, dan setiap hari sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) guru dan siswa wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebelum pulang wajib menyanyikan lagu daerah, lagu-lagu nasional, dan lagu bernuasa patriotik, dan diiringin dengan doa. Sebelum pelajaran dimulai, anak diberi kesempatan untuk membaca buku salama 15 menit. Buku bacaan yang boleh dibaca dapat dipilih sendiri sesuai minat anak. Jika buku yang dibutuhkan tidak ada di perpustakaan sekolah anak boleh membawa buku dari rumah, dan siap dibacakan di dalam kelas setelah mendapat izin dari guru, apakah buku itu layak dibaca atau tidak.
Baca juga: Mendikbud Minta Sekolah Harus Menyenangkan
Selain melatih siswa, guru membiasakan untuk memberikan salam,
senyum, sapa, kepada anakanak dengan tujuan anak-anak terbiasa. Anies menegaskan, kewajiban yang rutin dijalankan di sekolah juga harus dijalankan di rumah. Orangtua harus lebih peduli dengan anak dengan menyempatkan waktu minimal 20 menit untuk mengobrol dengannya, karena tanpa disadari kebiasaan tersebut membuat anak berani tampil dan mau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Anies mengatakan, anak yang banyak membaca akan terbiasa mencintai bacaan. Kebiasaan gemar membaca dapat mengubah keadaan bangsa sebab saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rendah minat membaca.