Professional Documents
Culture Documents
2.
Segi tiga anterior. Limfadenopati, kista brankialis kleft, tumor kelenjar liur
atau kista.
3.
1.
Limfadenopati
Pembesaran kelenjar getah bening (pembengkakan kelenjar), paling
sering dijumpai berupa benjolan pada leher ukurannya bervariasi mulai dari
pembengkakan yang bisa diraba sampai beberapa cm diameternya.
Limfadenopati yang mungkin bisa terjadi dilokasi manapun. Lokasi
yang paling sering adalah anterior dari otot sternokleidomastoideus dibawah
sudut mandibula dan dibelakang telinga.
Infeksi biasanya merupakan penyebab dari limfadenopati, sering oleh
virus faringitis yang menyebabkan pembesaran tonsilar node di bawah
sudut mandibula. Kelenjar getah bening ini jarang suppurasi, tetapi
pembesaran KGB nya sampai beberapa bulan.
2.
b.
Patofisiologi.
Tidak
diketahui
dengan
pasti
mengapa
kelenjar
c.
3.
Limfadenitis Kronis
Pembesaran KGB yang menetap, lama setelah bukti-bukti adanya
infeksi menghilang. Keadaan ini sering sekali dijumpai. Bisa disebabkan oleh
infeksi banal maupun spesifik (limfadenitis tbc).
a.
Klinis.
Sering
dijumpai
tonsillar
nodes
kemungkinan
Limfadenitis kronis tuberculose. Biasanya sekunder dari infeksi paruparu. Di Indonesia sering kali dijumpai (endemis). Infeksi bisa juga
disebabkan oleh mycobacterium atipik yang masuk melalui faring
(jarang di Indonesia).
i.
ii.
Penyakit Hodgkin. Sangat jarang ditemukan pada anak-anak prasekolah, tetapi frekwensi nya meningkat pada umur belasan dan dewasa
muda, sering berupa solid tumor. Hampir 1 dalam 100 kasus
pembesaran
KGB,
merupakan
keganasan.
Hal
ini
mungkin
radiasi.
Diagnosis
ditegakkan
dengan
biopsi.
4.
b.
c.
d.
Bila
kista
sudah
terinfeksi,
berikan
antibiotik.
Biasanya
Nodul tiroid
Nodul pada tiroid harus dipikirkan pada diagnosis deferensial bila massa
terletak low anterior leher. Dianjurkan untuk di buat tiroid scan.
6.
b.
Klinis.
i. Sinus celah brankialis. Sinus akan tampak sebagai lubang muara
pada kulit di angulus mandibula (celah brankial- 1) atau sepsanjang
tepi anterior m. sternokleidomastoid (celah brankial-2). Sinus dari
celah ke-2 lebih sering dijumpai dan mengeluarkan air liur.
ii. Kista celah brankial. Timbul pada tempat yang sama dengan sinus,
tetapi mungkin sulit dibedakan dengan pembengkakan KGB atau
benjolan leher lain, terutama bila terinfeksi. Kista celah brankial
perta jarang ditemukan.
iii. Sisa arkus brankialis. Kecil, berupa massa kartilago terletak subkutis
terletak
bisa
dimana
saja
disepanjang
tepi
anterior
otot
d.
antibiotik
sebelum
dilakukan
pembedahan.
Selama
7.
Kista dermoid
Termasuk kista - kista berisi kelenjar sebaseus dan folikel rambut. Kista
epidermoid tidak memiliki komponen terswebut. Keduanya berisi material
sebasea.
a.
b.
Klinis.
i. Kista dermoid banyak teredapat di ujung lateral alis (angular
dermoid).
ii. Kista epidermoid sering ditemukan digaris tengah leher, sehingga
sulit dibedakan dengan kista duktus tiroglosus. Bisa timbul dimana
saja.
c.
8.
b.
c.
d.
e.
Limfangioma
Termasuk higroma kistik dari parotis atau kelenjar submaksiler yang
lebihn jarang dibanding hemangioma tetapi sering kali dikelirukan antara
keduanya.
a.
Limfangioma biasanya akan tampak pada saat lahir dan akan cepat
membesar
pada
beberapa
bulan
pertama.
Bisa
juga
terjadi
hemelimfangioma.
b.
Secara tipikal timbul setelah umur tahun ke 7 sebagai massa kerad yang
asimtomatik dan tumbuhnya lambat.
b.
c.
d.
Hemangioendotelioma.
b.
Limfoepitelioma.
c.
Cystadenoma.
d.
Neuroma.
e.
Lipoma.
b.
Angka kesembuhan pasca eksisi nya sangat tinggi, karena sangat jarang
bermetastase jauh.
b.
Indikasi pembedahan
Diindikasikan untuk hampir semua tumor pada kelenjar air liur.
Pembedahan ini merupakan terapi kuratif untuk hampir kebanyakan lesi jinak
dan ganas kelenjar liur. Bila diagnosis masih diragukan, dilakukan biopsi.
Bila akan dilakukan eksisi radikal termasuk mengangkat neves fasialis, maka
pemeriksaan histopatologi definitif harus dilakukan sebelumnya.
15. Miscellaneous Neck Masses
a.
Higroma kistik. Melekat erat, lunak, masa kistik pada leher pada bayi
baru lahir.
b.
Kista bronkogenik.
i.
ii.
Tumor jaringan lunak. Tumor jinak maupun ganas bisa berkembang dari
jaringan lunak pada leher dan timbul sebagai tumor asimtomatik.
Rabdomiosarkoma paling sering ditemukan pada leher. Bisa juga berupa
Lipoma,
fibroma,
neurofibroma,
fibrosarkoma,
liposarkoma,
Metastase
tumor. Neuroblastoma
merupakan
tumor
yg
sering
Tortikolis.
Teraba
sebagai
pada
keras,
terdapat
pada
otot