Professional Documents
Culture Documents
Pada
dasarnya konsumen membeli produk karena hendak memanfaatkan nilai dari produk yang
dibelinya. nilai produk diwujudkan dalam manfaat serta berbagai atribut yang membungkus
produk; sehingga pebisnis terus membangun kekuatan produknya melalui berbagai atribut
produk. Oleh karena itu, persaingan dalam memperebutkan hati konsumen tidak lagi terbatas
pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan
merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, (Aaker, 1991 dalam Rahma,
2007).
Merk telah menjadi cara efektif untuk meraih keunggulan kompetitif berkelanjutan
dengan membentuk brand image (citra merek) yang baik dimata konsumen. Brand imageitu
sendiri adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen.
(Rangkuti, 2004). Keberadaan merek semakin penting mengingat persaingan yang terjadi
mengarah pada persaingan global dan terjadi antar industry, pasar telah semakin terbuka.
Keadaan ini mendorong perusahaan untuk terus kreatif dan mendorong inovasi dengan
memperhatikan merk, seperti yang dikemukakan Urde (1994), perusahaan di masa depan
akan semakin bergantung padabrand.
Disisi lain, sikap akan mendorong minat dan keinginan konsumen dan membentuk
perilaku, dan membangun ketertarikan serta keyakinan konsumen terhadap produk. Merek
dapat mempengaruhi minat beli konsumen, menjelaskan bahwa citra terhadap merek
berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu
merek. Sikap biasanya memainkan perasaan utama dalam membentuk perilaku. Sedangkan
minat itu sendiri menurut Slamet adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu hal diluar diri (Sutisna, 2003, Slamet,
2003).
Disisi lain, membentuk kepuasan dalam diri individu yang menghasikan kesan
kualitas (persepsi nilai yang dirasakan pelanggan atas mutu produk) terhadap suatu
merek dapatmenciptakan pembelian berulang, merek khususnya brand image mempunyai
posisi strategis dalam persaingan yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan dalam rangka
menarik minat konsumen dalam menggunakan produk yang ditawarkan. Oleh karena
itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan menganalisis bagaimana brand image pada
produk sepatu merek Converse All Star dalam mempengaruhi minat beli
konsumen khususnya mahasiswa pengguna sepatu Converse All Star di Universitas Haluoleo
Kendari dilihat dari reputasinya, tingkat dikenalnya sebuah merek, hubungan emosional
terhadap merek, serta kesetiaan konsumen terhadap merek. Oleh karena itu, penulis
mengangkat judul
penelitianAnalisis
Pengaruh Brand
Image (Citra
Merek) SepatuConverse All Star Terhadap Minat Beli Konsumen Pengguna
Sepatu Converse All Star di Kalangan Mahasiswa di Kota Kendari.
Proses perkembangan zaman yang ditandai dengan pertukaran budaya dari luar
daerah hingga negara, menjadi salah satu alasan dalam kreativitas dunia fashion.
Gaya populer atau fashion yang dihasilkan akan menjadi sebuah identitas budaya
dari negara tersebut.