Professional Documents
Culture Documents
4.1
Pertamina Refinery Unit II Dumai. Berada di provinsi Riau dan telah memberikan
sumbangan yang nyata bagi perkembangan dan kemajuan daerah khususnya
Sungai Pakning., serta telah memberikan sumbangan yang besar dalam memenuhi
Bahan Bakar Minyak Nasional
Berbagai produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar
Minyak (NBM) telah dihasilkan oleh pertamina RU II Sei Pakning memenuhi
kebutuhan dalam negri maupun luar negri seperti produk-produk NBM dan
LSWR.
Salah satu komitment pertamina menjadi kilang minyak kebanggan nasional
terus berupa yang meningkatkan program kehandalan kilang dan kualitas dalam
mengelola minyak mentah
28
diantaranya yaitu
29
4.3
Bahan Baku
Bahan Baku adalah minyak mentah (Crude Oil) yang terdiri dari :
1. SLC (Sumatra Ligth Crude)
2. LCO (Lirik Crude Oil)
3. SPC (Selat Panjang Crude)
a.
1. Sumatra Ligth Crude (SLC). Berasal dari lapangan Minas dan Duri yang
dihasilkan PT. Cevron Pasific Indonesia dkirim ke Sungai Pakning dengan
kapal laut yang berbobot 17.000-35.000 Dwt dari Dumai.
2. Lirik Crude Oil (LCO). Berasal dari lapangan Lirik yang di hasilkan
Pertamina, dengan kapal laut dikirim ke Sungai Pakning melalui Sungan Siak.
3. Selat Panjang Crude (SPC). Berasal dari selat panjang dikirim dengan kapal
kesungai pakning.
b.
Proses Pengolahan
30
akan membentuk uap dan cairan panas kemudian dimasukan kedalam kolom
fraksinasi (Bejana Disdtilasi D-10) untuk proses pemisahan fraksi minyak.
3. Pemisahan Fraksi-Fraksi
Di dalam kolom fraksinasi (Bejana Distilasi D-1) terjadi proses distilasi, yaitu
pemisahan fraksi yang satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan titik didih
(Boiling rangengya).
d.
Persentase produk yang di hasilkan terhadap Bahan Baku yang diolah adalah :
a.
BahanBakarMinyak
Service
1. Uji laboraterium
2. Pelabuhan Kursus
3. Shipping Agency
4.4
sebagai berikut:
Visi tahun 2015 PT. Pertamina Production Sungai Pakning menjadi kilang
(BERCAHAYA) yaitu Bersih, Cantik, Harmonis, Andal & Terpercaya Small is
beautifull.
a.
Strategi Obyektif
1. Pelanggan
Menjamin
tersedia
nya
produk
BBM
dan
intermediate
serta
31
2. Keuangan
Penurunan biaya produksi dengan mengoptimalkan pemakaian energy / SDA
Optimal Anggaran Biaya Operasi yang berdasarkan Cost Effectiveness (Cost
and Benefit).
3. Proses Bisnis Internal
Peningkatan mutu proses kerja melalui penguasaan dan penyempurnaan STK
secara terus menerus. Peningkatan keselamatan secara proses dan dampak
terhadap lingkungan melalui penerapan manajemen kesaelamatan MKP dan
system manajemen lingkungan SML ISO 14001.
4. Pembelajaran pertumbuhan SDM.
Peningkatan kapabilitas
pekerjan
berdasarkan
Strategi Inisiatif
1. Keandalan Operasi
Penyehatan Pusat Pembangkit Tenaga Listrik (PPTL). Penyehatan Enginer
driver. Standarlisasi piping system. Penataan ulang system pemeliharaan ulang.
2. Add Value Product
Optimal Crude Sludge, Maximeze Yield Product, Minimize Refinery Loss.
Peningktan system pengendaian oprerasi, pencipta product alternative.
3. Pemakaian Energi
Peningkatan energy Heater dan Pre-Heater, penyempurnaan system isolasi,
peningkatan kinerja Boiller, Minimize Steam Leak,(ZERO Leak), peningkatan
efisien pola operasi GT.
4. Cost Effectininess
Peningkatan control/pengendalian anggaran biaya operasi, penyempurnaan
system penetapan harga satuan, penyempurnaan system, pengadaan barang
dan jasa.
5. Penerapan MKP dan SML
32
1. Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak
menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman
pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
2. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong
pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan
menghargai kinerja
3. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa
4. Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
33
Map Kilang
4.7
digambar berikut :
34
35