You are on page 1of 7

WAYANG PERCA 2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Anisykurlillah Ika M.
Nadia Eka Fitriani
Arief Setiadi
Suci Vitriani P.Z
Siyang Nurhidayat
Dwi kurniati
Anindhiya Setyaningrum

/ NIM 11108241109
/ NIM 11108241119
/ NIM 11108241136
/ NIM 11108244018
/ NIM 11108244019
/ NIM 11108244024
/ NIM 11108244083

Tema

: Cerita Rakyat

Judul

: Keong Mas

Deskripsi Cerita

Di Kerajaan Daha, hiduplah dua orang putri yang sangat cantik jelita. Putri nan cantik jelita
tersebut bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Kedua putri Raja tersebut hidup sangat bahagia
dan serba kecukupan.
Pada suatu hari datanglah seorang pangeran yang sangat tampan dari Kerajaan Kahuripan ke
Kerajaan Daha. Pangeran tersebut bernama Raden Inu Kertapati. Maksud kedatangannya ke
Kerajaan Daha adalah untuk melamar Candra Kirana. Kedatangan Raden Inu Kertapati sangat
disambut baik oleh Raja Kertamarta, dan akhirnya Candra Kirana ditunangkan dengan Raden Inu
Kertapati. Pertunangan itu ternyata membuat Dewi Galuh merasa iri. Oleh karena itu Dewi Galuh
lalu pergi ke rumah Nenek Sihir. Dia meminta agar nenek sihir itu menyihir Candra Kirana menjadi
sesuatu yang menjijikkan dan dijauhkan dari Raden Inu. Nenek Sihir pun menyetujui permintaan
Dewi Galuh, dan menyihir Candra Kirana menjadi Keong Emas, lalu membuangnya ke sungai.
Suatu hari seorang nenek dadapan sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas
terangkut dalam jalanya tersebut. Keong Emas itu lalu dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan.
Besoknya nenek itu mencari ikan lagi di sungai, tetapi tak mendapat ikan seekorpun. Kemudian
Nenek tersebut memutuskan untuk pulang saja, sesampainya di rumah ia sangat kaget sekali, karena
di meja sudah tersedia masakan yang sangat enak-enak. Si nenek bertanya-tanya pada dirinya
sendiri, siapa yang mengirim masakan ini. Begitu pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani
kejadian serupa, keesokan paginya nenek ingin mengintip apa yang terjadi pada saat dia pergi
mencari ikan. Nenek itu lalu berpura-pura pergi ke sungai untuk mencari ikan seperti biasanya, lalu
pergi ke belakang rumah untuk mengintipnya.
Setelah beberapa saat, si nenek sangat terkejut. Karena keong emas yang ada ditempayan
berubah wujud menjadi gadis cantik. Gadis tersebut lalu memasak dan menyiapkan masakan
tersebut di meja. Karena merasa penasaran, lalu nenek tersebut memberanikan diri untuk menegur
1

putri nan cantik itu. Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?, tanya si nenek. "Aku
adalah putri kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir utusan saudaraku
karena merasa iri kepadaku", kata gadis itu.Setelah menjawab pertanyaan dari nenek, Candra
Kirana berubah lagi menjadi Keong Emas, dan nenek sangat terheran-heran.
Sementara pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu Candra Kirana
menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun
akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati.
Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui
tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan menurutinya padahal raden Inu diberikan arah
yang salah.
Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan, diberinya
kakek itu makan. Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia menolong Raden Inu dari burung
gagak itu. Kakek itu memukul burung gagak dengan tongkatnya, dan burung itu menjadi asap.
Akhirnya Raden Inu diberitahu dimana Candra kirana berada, disuruhnya raden itu pergi kedesa
Dadapan. Setelah berjalan berhari-hari sampailah ia kedesa Dadapan. Ia menghampiri sebuah gubuk
yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Di gubuk itu ia
sangat terkejut, karena dari balik jendela ia melihat Candra Kirana sedang memasak. Akhirnya sihir
dari nenek sihir pun hilang karena perjumpaan itu.
Akhirnya Raden Inu memboyong tunangannya beserta nenek yang baik hati tersebut ke
istana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Baginda Kertamarta. Baginda
minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya.Dewi Galuh lalu mendapat hukuman yang
setimpal.Karena Dewi Galuh merasa takut, maka dia melarikan diri ke hutan.Akhirnya pernikahan
Candra kirana dan Raden Inu Kertapati pun berlangsung, dan pesta tersebut sangat meriah.Akhirnya
mereka hidup bahagia.
Dialog

Pada zaman dahulu di Kerajaan Daha, hiduplah seorang raja bernama Raja Kertamarta yang
memiliki dua orang putri yang sangat cantik jelita. Putri nan cantik jelita tersebut bernama Candra
Kirana dan Dewi Galuh. Kedua putri Raja tersebut hidup sangat bahagia dan serba kecukupan.
Hingga suatu hari datanglah seorang pangeran yang sangat tampan dari Kerajaan Kahuripan ke
Kerajaan Daha. Pangeran tersebut bernama Raden Inu Kertapati. Maksud kedatangannya ke
Kerajaan Daha adalah untuk melamar Candra Kirana. Kedatangan Raden Inu Kertapati sangat
disambut baik oleh Raja Kertamarta.

Raja

: Putriku, kemarilah! ( Memanggil kedua putrinya)

Kirana

: ( Menghampiri) Ada apa, ayah?

Galuh

: ( Datang menyusul di belakang Kirana) Apakah ayah juga memanggilku?

Raja

: Iya, putriku. Ada yang ingin ayah sampaikan pada kalian berdua. Lusa, Raden
Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan akan datang kemari.

Galuh

: Lalu kenapa? Apa hubungannya dengan kami, Ayah?

Raja

: Ayah sudah membuat perjanjian dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati, bahwa

Ayah akan menikahkan salah satu putri Ayah dengan Raden Inu.
: ( Berbinar senang) Siapa diantara kami yang akan dinikahkan dengan Raden Inu,

Galuh
Ayah?
Raja

: Kami sudah sepakat untuk menikahkan Candra Kirana dengan Raden Inu.

Kirana

: ( Tersenyum gembira dan memeluk Raja) Terima kasih, AyahAku sangat

bahagia sekali. Pernikahan ini adalah impianku sejak kecil


: Benarkah putriku? Kalau begitu memang tidak salah, Ayah memilihmu sebagai

Raja

calon isteri Raden Inu. Ayo, kita persiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan Raden
Inu.
Raja dan Candra Kirana meninggalkan ruangan yang kini hanya dihuni oleh Dewi Galuh.
Meskipun Candra Kirana dan Ayahnya bahagia dengan pertunangan ini, ternyata Dewi Galuh
mempunyai pendapat yang berbeda. Pertunangan itu ternyata membuat Dewi Galuh merasa iri.
: Aku tidak setuju dengan pertunangan ini! Kenapa harus Kirana yang dipilih dan

Galuh

bukan aku!? Padahal secara nyata jelas aku yang lebih cantik dari dia!! Huh, ini tidak adil! Hanya
aku satu-satunya yang akan menjadi istri Raden Inu!! Hanya aku, bukan Kirana! Sekarang apa yang
harus kulakukan?( Berpikir keras sembari mondar-mandir)
Setelah berpikir keras Dewi Galuh akhirnya menemukan cara untuk menggagalkan
pertunangan Kirana dan Raden Inu. Oleh karena itu Dewi Galuh lalu pergi ke rumah Nenek Sihir.
Dia meminta agar nenek sihir itu menyihir Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikkan dan
dijauhkan dari Raden Inu. Nenek Sihir pun menyetujui permintaan Dewi Galuh, dan menyihir
Candra Kirana menjadi Keong Emas, lalu membuangnya ke sungai.
Galuh

: Permisi!! Apa ada orang di sini!??

Penyihir

: Silakan masuk gadis cantik, kemarilah

Galuh

: Hm, aku membutuhkan bantuanmu! Tolong bantu aku!

Penyihir

: kamu ingin aku melakukan apa?


3

Galuh

: Aku ingin pertunangan Kirana dengan Raden Inu dibatalkan!

Penyihir

: ( Manggut-manggut) Baiklah aku mengerti maksudmu. Lalu kamu ingin

aku melakukan apa untuk Kirana? Menyihirnya?? Sihir apa yang kamu inginkan?
: Aku ingin kau menyihir Candra Kirana menjadi Sesuatu yang

Galuh

menjijikkan! Yang jelas aku ingin Kirana menderita!


Penyihir

: Baiklah, aku akan menyihir Candra Kirana sehingga dia tidak dapat

bertunangan dan menikah dengan Raden Inu!


: ( Tersenyum senang) Terimakasih atas bantuanmu, senang bekerja sama

Galuh

dengan penyihir sepertimu! Ini uang sebagai imbalannya.


Penyihir

: ( Menerima uang itu) Sekarang aku akan mempersiapkan kutukan

untuknya
: Kutunggu kabar darimu, penyihir!! ( meninggalkan rumah nenek sihir dan

Galuh
kembali ke Istana)

Keesokan harinya Candra Kirana pergi ke pasar membeli keperluan untuk menyambut
kedatangan Raden Inu Kertapati besok. Sepulang dari pasar Kirana melewati sebuah sungai. Di
sungai tersebut kirana dihadang oleh seorang perempuan tua yang buruk rupa. Perempuan tua itu
adalah nenek sihir yang diperintah oleh Galuh untuk menyihir Kirana.
Penyihir

: Hwahahahaha!! Candra Kirana! Apa kabarmu, Hah? Kelihatannya kamu

sangat senang hari ini? Hwahahaha


Kirana

: (terkejut) Siapa kamu? Kenapa kamu sangat buruk rupa?

Penyihir

: Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu menjadi keong!!

Kirana

: Kenapa kamu ingin menyihirku? Apa salahku?

Penyihir

: Saudaramu yang menyuruhku untuk menyihirmu.

Kirana

: Galuh? Tidak mungkin, kau pasti berbohong !

Penyihir

: Untuk apa aku berbohong, itulah kenyataannya.

Kirana

: Tapi kenapa Galuh melakukan itu?

Penyihir

: Sudah ! jangan banyak omong ! terima saja nasibmu ! hahahaha. (

mengucapkan mantra untuk menyihir Kirana menjadi Keong)


Kirana

: AAAAA!!!! ( Berubah jadi keong emas)

Penyihir

: Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu siang

hari, tapi bila menjelang malam, kamu akan kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan berakhir
bila kamu bertemu dengan Raden Inu!! Hwahahaha!!!
4

Candra Kirana telah dikutuk menjadi keong emas dan dibuang ke sungai hingga terdampar di
Desa Dadapan. Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala, dan keong emas
terangkut dalam jalanya tersebut. Keong Emas itu lalu dibawanya pulang dan ditaruh di tempayan.
Nenek

: Oh, keong yang sangat cantik!! Aku akan membawanya pulang!

Setibanya dipondok, nenek itu meletakkan keong itu di tempat yang aman. Lalu dia beristirahat
sejenak di kursi.
Nenek

: Sampai jam segini aku belum juga mendapatkan ikan. Aku harus mencari

ikan lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa? ( Pergi keluar untuk mencari ikan)
Nenek itu kembali mencari ikan di sungai.
Kirana

: Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi kan ada seorang nenek yang

membawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia harus mencari ikan terlebih dahulu.
Aku akan membuatkan makanan untuknya.
Hingga menjelang malam nenek itu tidak mendapat ikan seekorpun. Kemudian Nenek
tersebut memutuskan untuk pulang saja, sesampainya di rumah ia sangat kaget, karena di meja
sudah tersedia masakan yang sangat enak-enak. Si nenek bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa
yang memgirim masakan ini. Begitu pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani kejadian serupa,
keesokan paginya nenek ingin mengintip apa yang terjadi pada saat dia pergi mencari ikan. Nenek
itu lalu berpura-pura pergi ke sungai untuk mencari ikan seperti biasanya, lalu pergi ke belakang
rumah untuk mengintipnya. Setelah beberapa saat, si nenek sangat terkejut. Karena keong emas
yang ada ditempayan berubah wujud menjadi gadis cantik. Gadis tersebut lalu memasak dan
menyiapkan masakan tersebut di meja. Karena merasa penasaran, lalu nenek tersebut
memberanikan diri untuk menegur putri nan cantik itu.
Nenek

: Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?

Kirana

: ( Menoleh kaget) Aku.akuaku Candra Kirana. Aku adalah putri

kerajaan Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir utusan saudaraku karena merasa iri
kepadaku
Nenek

: ( Merasa iba) kasihan sekali dirimu, NakNenek tidak tahu saudara

macam apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi namanya manusia kalau sudah
cemburu,apapun dia lakukan! Ya, sudahsementara kamu boleh tinggal di sini, Nak
Kirana

: Terimakasih, Nek

Sementara itu pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu candra kirana
menghilang. Iapun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun
5

akhirnya tahu dan mengubah dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati.
Raden Inu Kertapati Kaget sekali melihat burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui
tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti dan menurutinya padahal raden Inu diberikan arah
yang salah.
Raden Inu
Burung Gagak

: (Terkejut) siapa kau ?


: Tenang anak muda, aku akan menunjukkan arah ke Desa Dadapan, di

sana kamu akan bertemu dengan Candra Kirana.


Raden Inu
Burung Gagak
Raden Inu

: Darimana kau tahu tujuan perjalananku? Siapa kau sebenarnya?


: Kau tidak perlu tahu siapa aku, ikuti saja petunjuk yang kuberikan.
: Baiklah, terima kasih atas pertolonganmu.

Setelah berjalan cukup jauh mengikuti petunjuk arah dari burung gagak, Raden Inu tidak juga
menemukan Desa Dadapan. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yang sedang
kelaparan, diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek adalah orang sakti yang baik Ia menolong
Raden Inu dari burung gagak itu.
Kakek

: Tolonglah nak, sudah beberapa hari kakek tidak makan.

Raden Inu

: oh, ini kek, ada sedikit makanan.

Kakek

: Terima kasih anak muda. Janganlah kau mengikuti petunjuk yang

diberikan burung gagak tadi, dia sebenarnya adalah jelmaan nenek sihir, dia memberikan arah yang
salah padamu.
Raden Inu

: Lalu apa yang harus kulakukan kek?

Kakek

: Berjalanlah mengikuti aliran sungai ini, di ujung sana kau akan

menemukan Desa Dadapan.


Raden Inu

: Terima kasih kek, saya akan melanjutkan perjalanan ini.

Kakek

: Pergilah anak muda, hati-hati dalam perjalananmu.

Raden Inu

: Baiklah kek.

Setelah berjalan berhari-hari sampailah Raden Inu di desa Dadapan Ia menghampiri sebuah
gubuk yang dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Di gubuk itu
ia sangat terkejut, karena dia bertemu dengan Candra Kirana. Akhirnya sihir dari nenek sihir pun
hilang karena perjumpaan itu.
Raden Inu

: Ah,di sana ada pondok! Mungkin aku bisa numpang istirahat di sana

untuk sementara waktu dan setidaknya aku mendapat seteguk air. Aku merasa lelah sekali setelah
berjalan sejauh ini. ( Menghampiri pondok itu) Permisi!!
6

Kirana

: Iya, sebentar ( membuka pintu)

Raden Inu

: (Terkejut) Itukah kamu.Candra Kirana?

Kirana

: Raden Inu? Kenapa bisa ada di sini?

Raden Inu

: Ceritanya panjang, sudah berhari-hari aku mencarimu. Sekarang ayo kita

pulang, ayahmu sudah menunggumu.


: Terimakasih banyak, karena kamu sudah menyelamatkanku.

Kirana

Dari dalam rumah terdengar suara nenek memanggil Kirana.


Nenek

: Siapa, Kirana?

Kirana

: Oh, Nenekkenalkan ini adalah Raden Inu yang Kirana ceritakan waktu

itu. Dia menjemput Kirana untuk pulang. Tapi, Kirana tidak tega meninggalkan Nenek sendirian.
Nenek

: Tidak apa-apa, Kirana. Pulanglah, pasti kamu merindukan eluargamu.

Raden Inu

: Begini saja, Nenek akan kita bawa ke Istana dan hidup bersama kita bila

kita nanti menikah. Nenek, ayo kita pergi ke Kerajaan Daha.


Akhirnya Raden Inu memboyong Candra Kirana beserta nenek yang baik hati tersebut ke
istana, dan Candra Kirana menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Baginda Kertamarta.
Baginda minta maaf kepada Candra Kirana dan sebaliknya. Dewi Galuh lalu mendapat hukuman
yang setimpal. Karena Dewi Galuh merasa takut, maka dia melarikan diri ke hutan. Pernikahan
Candra kirana dan Raden Inu Kertapati pun berlangsung, dan pesta tersebut sangat meriah.
Akhirnya mereka hidup bahagia.

Penokohan

1. Candra Kirana

: Cantik, tabah, mau bekerja, sabar, baik hati

2. Raden Inu kertapati

: Tampan, pantang menyerah, baik hati, setia, pemberani, penolong

3.

Baginda Raja Kertamarta : Bijaksana, baik hati

4. Dewi Galuh

: Cantik, Iri, Jahat, dengki

5. Nenek sihir

: Jahat

6. Nenek Dadapan

:Baik hati, penolong, penyayang

7. Kakek Sakti

: Baik hati, sakti

You might also like