Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Erni Yuliastuti, S.Si.T., M.Kes
Disusun oleh :
Putri Wulandari
NIM : P07124112264
SEMESTER III
LEMBAR PERSETUJUAN
BIMBINGAN KASUS
OLEH :
NAMA : PUTRI WULANDARI
NIM : P07124112264
Telah di konsultasikan dan disetujui oleh pembimbing Asuhan kebidanan untuk diajukan sebagai
salah satu tugas bagi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan
Semester III Jalur Umum
Pembimbing
Mahasiswa
Putri Wulandari
NIM. P07124112264
KONSEP DASAR
KELUARGA BERENCANA
1. KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
jarak kehamilan dengan memakai Kontrasepsi. ( Mochtar, 1998: 255 ). Kontrasepsi atau
antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi. ( Mochtar,
1998 : 256 ) KB Suntik Kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg
estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM (Intra Muskuler) sebulan sekali (Cyclofem) dan 50
mg Noretindon enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
( Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kontrasepsi : 11 46 )
Monofasik :
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen / progesterone (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.
Bifasik : pil yang tersedia didalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/
progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Trifasik : pil yang tersedia di dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/ progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.
b. Cara Kerja
Menekan ovulasi.
Mencegah implantasi.
Lendir servik mengental sehingga sulit di lalui oleh sperma.
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
c. Keuntungan
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah berkurang. (mencegah anemia), dan tidak
terjadi nyeri haid.
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamilan. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan. Dapat digunakan sebagai
KB darurat.
d. Efek Samping
Pusing.
Nyeri payudara.
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan. Tidak mencegah IMS, HIV/ AIDS
Pil Progestin
a. Jenis mini pil
b. Cara Kerja
Menekan sekresi gondotropin dan sentesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
c. Keuntungan
d. Keterbatasan
Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.
Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkolosis atau
obat epilepsy.
Hirsutisme (tubuh rambut/ bulu berlebihan didaerah muka), tetapi sangat jarang terjadi.
Suntikan KB
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya
makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB adalah karena aman, sederhana ,
efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.
Dua farmasi menemukan suntikan KB hampir bersamaan :
1. Upjohn company (1958).
a. Depo provera yang mengandung medroxyprogesteron acetat 150 mgr.
b. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetat 50 mgr dan komponen estrogen.
2. Schering AG (1957)
Norigest 200 mgr yang merupakan derivat testosteron.
a. Mekanisme kerja suntikan KB
Mekanisme kerja komponen progesteron atau derivat testosteron adalah :
Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
Mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa.
Perubahan peristaltik tuba fallopii, sehingga konsepsi dihambat.
Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi.
b. Keuntungan suntikan KB
c. Kerugian suntikan KB
Perdarahan yang tidak menentu
Terjadi amenorea (tidak datang bulan) berkepanjangan
Masih terjadi kemungkinan hamil.
d. Kapan suntikan KB dapat diberikan
1) Pascapersalinan
Segera ketika masih di rumah sakit
Jadwal suntikan berikutnya
2) Pasca-abortus
Segera setelah perawatan
Jadwal waktu suntikan diperhitungkan
3) Interval
Hari kelima menstruasi
Jadwal waktu diperhitungkan
Jadwal waktu suntikan berikutnya diperhitungkan dengan pedoman :
1. Depoprovera :
interval 12 minggu
2. Norigest
:
interval 8 minggu
3. Cyclofem
:
interval 4 minggu
Dengan pedoman tersebut kepada peserta KB dapat memperhitungkan kedatangannya
dengan tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB Cyclofem merupakan suntikan KB masa
depan, karena mempunyai keuntungan :
1. Diberikan setiap 4 minggu.
2. Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi.
3. Pemberian aman, efektif, dan relatif mudah.
Suntik kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depomedroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat yang diberikan injeksi IM (Intra Muskuler) sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg
Noretindon enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
a. Cara Kerja
Menekan ovulasi.
b. Efektivitas
Sangat efektif (0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
c. Keuntungan Kontrasepsi
Jangka panjang.
d. Keuntungan Nonkontrasepsi.
Mencegah anemia.
Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/ spotting, atau
perdarahan sela sampai sepuluh hari.
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga.
Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah
pada paru atau otak, dan kemungkinannya timbulnya tumor hati.
Suntik Progestin
a. Jenis
b. Cara Kerja
Mencegah ovulasi.
c. Keuntungan
Sangat efektif.
d. Efektifitas
Memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
e. Keterbatasannya
Sering ditemukan gangguan haid, seperti : Siklus haid yang memendek atau memanjang
Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
suntik).
f. Indikasi
Usia Reproduksi.
Perokok
Tekanan Darah > 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah/ anemia
berat
Menggunakan obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis (rifampisin)
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi.
g. Kontra Indikasi
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu
tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan
seksual.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak
perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan
jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan
dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat
segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat
diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat
hari ke-7 silus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan
setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.
i. Cara penggunaan
Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular
dalam didaerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan
kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan
setiap 90 hari.
Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol yang dibasahi oleh
etil/isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik setelah kulit kering
baru disuntik.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I. B. G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : Kedokteran EGC.
Manuaba, I. A. C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Kedokteran EGC.
SUAMI
Nama
Ny. M
Nama
Tn. S
Umur
22 tahun
Umur
30 tahun
Pekerjaan
IRT
Pekerjaan
Swasta
Pendidikan
SD
Pendidikan
SMP
Agama
Islam
Agama
Islam
Alamat
Jl. Kelayan B
Alamat
Jl. Kelayan B
Prolog
Ibu telah menjadi akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan sejak 1 tahun 3 bulan yang lalu.
Sebelumnya ibu tidak menggunakan kontrasepsi apapun karena keinginan setelah menikah
langsung memiliki anak. Menikah sudah 2 tahun lamanya. Memiliki satu orang anak yang
sekarang berumur 1 tahun 6 bulan.
Data Subjektif
Ibu mengatakan ingin kontrasepsi suntik 3 bulan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
sebelumnya. Ibu mengeluh haidnya tidak teratur selama menggunakan kontrasepsi suntik 3
bulan..
Data Objektif
K/U baik, BB : 43 kg, TD : 90/60
Assesment
P1A0 Akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan
Planning
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi kesehatan ibu dalam keadaan
baik, ibu mengerti.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa haid tidak teratur merupakan hal yang normal karena
merupakan efek samping dari penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan yang mengandung
hormon progesteron yang mempengaruhi siklus haid.
3. Menyiapkan obat kontrasepsi suntik 3 bulan dengan memasukkan obat kedalam spuit
sebanyak 3 cc, obat telah siap.
4. Menyiapkan posisi ibu dengan meminta kerja sama ibu untuk baring telentang.
1
5. Memberikan injeksi kontrasepsi suntik 3 bulan pada glutea 3 bagian antara SIAS dan os
coocygis.
6. Menyepakati kunjungan ulang 11 minggu kemudian yaitu tanggal 29 03 2014.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan pada kartu KB milik
pasien dan buku register KB.