You are on page 1of 16

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

PADA NY. M DENGAN METODE KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN


DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
TAHUN 2014

Pembimbing :
Erni Yuliastuti, S.Si.T., M.Kes

Disusun oleh :
Putri Wulandari
NIM : P07124112264
SEMESTER III

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2013/2014

LEMBAR PERSETUJUAN
BIMBINGAN KASUS

Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana


Pada Ny. M dengan Metode Kontrasepsi Suntik Tiga Bulan
di Puskesmas Kelayan Timur
Tahun 2014

OLEH :
NAMA : PUTRI WULANDARI
NIM : P07124112264

Telah di konsultasikan dan disetujui oleh pembimbing Asuhan kebidanan untuk diajukan sebagai
salah satu tugas bagi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan
Semester III Jalur Umum

Pembimbing

Erni Yuliastuti, S.Si.T., M.Kes


NIP. 197407231993022001

Mahasiswa

Putri Wulandari
NIM. P07124112264

KONSEP DASAR
KELUARGA BERENCANA

1. KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
jarak kehamilan dengan memakai Kontrasepsi. ( Mochtar, 1998: 255 ). Kontrasepsi atau
antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi. ( Mochtar,
1998 : 256 ) KB Suntik Kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg
estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM (Intra Muskuler) sebulan sekali (Cyclofem) dan 50
mg Noretindon enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
( Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kontrasepsi : 11 46 )

2. MACAM MACAM KONTRASEPSI HORMONAL


Pil Kombinasi (hormone estrogen dan progestin)
Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun
belum.
a. Jenis

Monofasik :
pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen / progesterone (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.

Bifasik : pil yang tersedia didalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/
progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Trifasik : pil yang tersedia di dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
estrogen/ progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.

b. Cara Kerja
Menekan ovulasi.
Mencegah implantasi.
Lendir servik mengental sehingga sulit di lalui oleh sperma.

Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
c. Keuntungan

Memiliki efektifitas yang tinggi.

Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.

Pil Tidak mengganggu hubungan seksual.

Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah berkurang. (mencegah anemia), dan tidak
terjadi nyeri haid.

Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamilan. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause

Mudah dihentikan setiap saat.

Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan. Dapat digunakan sebagai
KB darurat.

Membantu mencegah : Kehamilan ektopik, Kanker ovarium, Kanker endometrium, Kista


ovarium, Penyakit radang panggul, Kelainan jinak pada payudara.

d. Efek Samping

Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari.

Mual terutama 3 bulan pertama.

Perdarahan bercak (spotting) terutama 3 bulan pertama.

Pusing.

Nyeri payudara.

Berat badan naik sedikit.

Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.

Tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.

Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan. Tidak mencegah IMS, HIV/ AIDS

Pil Progestin
a. Jenis mini pil

Kemasan dengan isi 35 pil : 300 g Levonorgestrel atau 350 g noretindon.

Kemasan dengan isi 28 pil : 75 g desogestrel.

b. Cara Kerja

Menekan sekresi gondotropin dan sentesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).

Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.

Mengentalkan lendir servik sehingga menghambat penitrasi sperma.

Mengubah motalitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.

c. Keuntungan

Sangat efektif bila digunakan secara benar.

Tidak mengganggu hubungan seksual.

Tidak mempengaruhi ASI.

Kesuburan cepat kembali.

Nyaman dan mudah digunakan.

Sedikit efek samping.

Dapat dihentikan setiap saat.

Tidak mengandung estrogen.

d. Keterbatasan

Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (spotting).

Peningkatan atau penurunan berat badan.

Harus di gunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.

Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.

Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis dan jerawat.

Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil.

Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkolosis atau
obat epilepsy.

Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.

Hirsutisme (tubuh rambut/ bulu berlebihan didaerah muka), tetapi sangat jarang terjadi.

Suntikan KB
Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya
makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB adalah karena aman, sederhana ,
efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.
Dua farmasi menemukan suntikan KB hampir bersamaan :
1. Upjohn company (1958).
a. Depo provera yang mengandung medroxyprogesteron acetat 150 mgr.
b. Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetat 50 mgr dan komponen estrogen.
2. Schering AG (1957)
Norigest 200 mgr yang merupakan derivat testosteron.
a. Mekanisme kerja suntikan KB
Mekanisme kerja komponen progesteron atau derivat testosteron adalah :
Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
Mengentalkan lendir serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa.
Perubahan peristaltik tuba fallopii, sehingga konsepsi dihambat.
Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi.
b. Keuntungan suntikan KB

Pemberiannya sederhana setiap 8 sampai 12 minggu


Tingkat efektivitasnya tinggi
Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
Pengawasan medis yang ringan
Dapat dipakai-diberikan pascapersalinan, pascakeguguran atau pascamenstruasi
Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi
Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan mendapatkan
menstruasi

c. Kerugian suntikan KB
Perdarahan yang tidak menentu
Terjadi amenorea (tidak datang bulan) berkepanjangan
Masih terjadi kemungkinan hamil.
d. Kapan suntikan KB dapat diberikan
1) Pascapersalinan
Segera ketika masih di rumah sakit
Jadwal suntikan berikutnya
2) Pasca-abortus
Segera setelah perawatan
Jadwal waktu suntikan diperhitungkan
3) Interval
Hari kelima menstruasi
Jadwal waktu diperhitungkan
Jadwal waktu suntikan berikutnya diperhitungkan dengan pedoman :
1. Depoprovera :
interval 12 minggu
2. Norigest
:
interval 8 minggu
3. Cyclofem
:
interval 4 minggu
Dengan pedoman tersebut kepada peserta KB dapat memperhitungkan kedatangannya
dengan tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB Cyclofem merupakan suntikan KB masa
depan, karena mempunyai keuntungan :
1. Diberikan setiap 4 minggu.
2. Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi.
3. Pemberian aman, efektif, dan relatif mudah.

Suntik kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depomedroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol
sipionat yang diberikan injeksi IM (Intra Muskuler) sebulan sekali (Cyclofem) dan 50 mg
Noretindon enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.
a. Cara Kerja

Menekan ovulasi.

Membuat lender servik menjadi kental sehingga penitrasi sperma terganggu.

Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu.

Menghambat transportasi gamet terganggu.

b. Efektivitas
Sangat efektif (0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan.
c. Keuntungan Kontrasepsi

Resiko terhadap kesehatan kecil.

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.

Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.

Efek samping sangat kecil.

Jangka panjang.

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

d. Keuntungan Nonkontrasepsi.

Mengurangi jumlah pendarahan.

Mengurangi nyeri saat haid.

Mencegah anemia.

Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.

Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.

Mencegah kehamilan ektopik.

Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul.

Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopouse.

e. Kerugian / Efek samping

Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/ spotting, atau
perdarahan sela sampai sepuluh hari.

Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga.

Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.

Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan epilepsi


( fenitoin dan barbiturat) atau obat tubercolosis ( rifampisin).

Dapat terjadi perubahan berat badan.

Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah
pada paru atau otak, dan kemungkinannya timbulnya tumor hati.

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B


virus, atau infeksi virus HIV.

Kemungkinannya terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Suntik Progestin
a. Jenis

Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang


diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular.

Depo Noretisteron Enatat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg Noretindron


enatat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.

b. Cara Kerja

Mencegah ovulasi.

Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penitrasi sperma.

Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.

Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

c. Keuntungan

Sangat efektif.

Pencegahan kehamilan jangka panjang.

Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri.

Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

Dapat digunakan perempuan usia >35 tahun sampai menopause.

Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.

Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

Mencegah beberapa penyakit radang panggul.

Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).

d. Efektifitas
Memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
e. Keterbatasannya

Sering ditemukan gangguan haid, seperti : Siklus haid yang memendek atau memanjang

Perdarahan yang banyak atau sedikit

Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

Tidak haid sama sekali

Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
suntik).

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual.

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,


menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas dan jerawat

f. Indikasi

Usia Reproduksi.

Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak.

Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.

Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

Pasca persalinan dan tidak menyusui.

Setelah abortus atau keguguran.

Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi

Perokok

Tekanan Darah > 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah/ anemia
berat

Menggunakan obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberculosis (rifampisin)

Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Anemia defisiensi besi

Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi.

g. Kontra Indikasi

Hamil atau diduga hamil.

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.

Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

Diabetes Mellitus disertai kompilkasi.

h. Waktu Mulai Menggunakan Suntik Progestin

Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.

Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.

Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu
tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan
seksual.

Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak
perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.

Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan
jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan
dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.

Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat
segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat
diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat
hari ke-7 silus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.

Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat diberikan
setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual.

i. Cara penggunaan

Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular
dalam didaerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan
kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan
setiap 90 hari.

Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol yang dibasahi oleh
etil/isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik setelah kulit kering
baru disuntik.

Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi


suntik tidak perlu didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan
menghilangkannya denganmenghangatkannya.

j. Intruksi bagi klien


Klien harus kembali ketempat pelayanan kesehatan atau klinik untuk mendapatkan suntikan
kembali setiap 12 minggu untuk DMPA.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, I. B. G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : Kedokteran EGC.
Manuaba, I. A. C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Kedokteran EGC.

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


PADA NY. M DENGAN METODE KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN
DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
TAHUN 2014

Tanggal 11 Januari 2014, Jam 10.00 Wita


Identitas
ISTRI

SUAMI

Nama

Ny. M

Nama

Tn. S

Umur

22 tahun

Umur

30 tahun

Pekerjaan

IRT

Pekerjaan

Swasta

Pendidikan

SD

Pendidikan

SMP

Agama

Islam

Agama

Islam

Alamat

Jl. Kelayan B

Alamat

Jl. Kelayan B

Prolog
Ibu telah menjadi akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan sejak 1 tahun 3 bulan yang lalu.
Sebelumnya ibu tidak menggunakan kontrasepsi apapun karena keinginan setelah menikah
langsung memiliki anak. Menikah sudah 2 tahun lamanya. Memiliki satu orang anak yang
sekarang berumur 1 tahun 6 bulan.
Data Subjektif
Ibu mengatakan ingin kontrasepsi suntik 3 bulan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
sebelumnya. Ibu mengeluh haidnya tidak teratur selama menggunakan kontrasepsi suntik 3
bulan..
Data Objektif
K/U baik, BB : 43 kg, TD : 90/60

mmHg, N : 72 x/m, R : 20 x/m, T : 37o C

Assesment
P1A0 Akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan
Planning
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi kesehatan ibu dalam keadaan
baik, ibu mengerti.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa haid tidak teratur merupakan hal yang normal karena
merupakan efek samping dari penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan yang mengandung
hormon progesteron yang mempengaruhi siklus haid.
3. Menyiapkan obat kontrasepsi suntik 3 bulan dengan memasukkan obat kedalam spuit
sebanyak 3 cc, obat telah siap.
4. Menyiapkan posisi ibu dengan meminta kerja sama ibu untuk baring telentang.
1
5. Memberikan injeksi kontrasepsi suntik 3 bulan pada glutea 3 bagian antara SIAS dan os
coocygis.
6. Menyepakati kunjungan ulang 11 minggu kemudian yaitu tanggal 29 03 2014.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan pada kartu KB milik
pasien dan buku register KB.

You might also like