You are on page 1of 12

HUBUNGAN MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI, SENI DAN AGAMA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
IPA Terapan
yang dibina oleh Bapak Ridwan Joharmawan dan Ibu Metri Dian Insani

Oleh
Arini Roichatul Jannah
(130351603596)
Off A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Januari 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia

adalah makhluk

ciptaan Tuhan yang paling

sempurna keadaannya. Selain bentuk atau rupa yang paling baik


dan sempurna, manusia juga masih dibekali kemampuan akal.
Ilmu pengetahuan (sains), teknologi, dan seni atau biasa
disingkat IPTEKS adalah salah satu contoh dari hasil olah pikiran
atau akal manusia yang kemudian disebut dengan kebudayaan.
Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan umat manusia itu
sendiri berbagai macam hasil-hasil kebudayaan manusia ini terus
terus berkembang hingga kini. IPTEKS sebagai salah satu hasil
dari kebudayaan manusia itu juga terus berkembang, terlebih
lagi pada era sekarang ini, dimana IPTEKS telah mencapai
tahapan perkembangan yang sangat spektakuler.
Dengan perkembangan IPTEKS yang sangat pesat, segala
persoalan yang tadinya sulit menjadi semakin mudah serta
masalah yang tadinya berat menjadi semakin ringan dan lain
sebagainya. Namun, meskipun ada beberapa kemudahan atau
manfaat yang bisa diperoleh dari kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut pada sisi lainnya ternyata
IPTEKS juga dapat membawa hal-hal lain yang bersifat merusak
(negatif).
Selain sains, teknologi dan seni, manusia juga erat hubungannya dengan
agama. Bahkan kebutuhan agama bagi manusia adalah mutlak. Agama sangat
berperan dalam kehidupan manusia dimulai dari zaman primitif saat ilmu
pengetahuan belum berkembang, hingga zaman modern saat ini dimana ilmu dan
teknologi telah maju.
.Berikut akan dijelaskan lebih mendalam hubungan antara
manusia, sains, teknologi, seni dan agama dalam kehidupan
manusia.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah


yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian manusia, sains, teknologi, seni dan agama?


2. Bagaimana hubungan antara manusia, sains, teknologi, seni dan agama
dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pengertian manusia, sains, teknologi, seni dan agama.
2. Mendeskripsikan hubungan antara manusia, sains, teknologi, seni dan
agama dalam kehidupan sehari-hari.
3.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia, Sains, Teknologi, Seni dan Agama
2.1.1 Pengertian Manusia
Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang berfikir, merasa,
bersikap dan bertindak. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda
menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi, dimana dalam agama dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan
lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
2.1.2 Pengertian Teknologi
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau
keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan
pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian
teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Teknologi sebagai barang buatan.
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan.
Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan
adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi
sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada
kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
2. Teknologi sebagai kegiatan manusia.

Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan.


Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
3. Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan.
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu
membuat (produk) dan ilmu menggunakan (konsumsi). Ilmu tersebut
merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai
sumber.
Contoh-contoh teknologi:
Teknologi komunikasi
Suatu sistem yang memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi dengan
siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan
waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.
Teknologi informasi
Suatu sistem yang memudahkan seseorang untuk memperoleh berbagai
macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relatif
singkat. Misal: internet, tv.
Bioteknologi
Suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis.
Misal: Kloning pada hewan dan tumbuhan.
Kegagalan dalam bidang teknologi yang pernah saya alami adalah
saat mempunyai printer dirumah, saya tidak tau cara merawatnya dengan
baik, tidak tau cara menginstall, dan akhirnya baru beberapa bulan printer
tersebut rusak.
2.1.3

Pengertian Sains
Sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya

adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains


merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone
menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk
dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and
process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11).
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para
ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan

tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah,


merumuskan

hipotesis,

merancang

eksperimen,

mengumpulkan

data,

menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa


karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam
dapat berbentuk kuantitas.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana
pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar
(1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur
politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan
budayanya.

Sebagai

perwujudan

eksternal

suatu

epistemologi,

sains

membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara


produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas
Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu
peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan
rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan
objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan
(termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi
mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang
didasarkan atas hasil sains.
Kegagalan dibidang sains yang saya alami adalah belum bisa
mengaplikasikan sains itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya
adalah, meskipun saat sekolah ataupun kuliah sudah diajarkan tentang
rangkaian listrik saya belum bisa mempraktekkannya dalam kehidupan seharihari, seperti saat saklar lampu rusak ataupun kabel setrika konslet masih belum
bisa membenarkannya sendiri. Selain itu kegagalan sains lainnya yang pernah
saya alami adalah meskipun tau bahwa zat aditif buatan seperti pewarna tekstil
sering dipakai dalam produk saos, tetapi masih juga sering memakai atau
memakan saos yang mengandung pewarna tekstil tersebut, meskipun tau
sebenarnya sering mengkonsumsi zat pewarna tekstil yang berada dalam saos
tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan.
2.1.4

Pengertian Seni

Seni berasal dari bahasa Latin, yaitu ars yang berarti


kemahiran.
sebagai

Secara

suatu

etimologis,

kemahiran

dalam

seni

(art) diformulasikan

membuat

barang

atau

mengerjakan sesuatu. Pengertian seni merupakan kebalikan


dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan (sentuhan)
manusia. Seni merupakan ekpresi jiwa seseorang yang hasil
ekspresi tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya
manusia. Seni dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi
yang tidak bisa dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya
manusia, termasuk teknologi, di dalamnya mendapat sentuhan
keindahan atau estetika.
Saya pernah mengalami kegagalan dalam seni. Seni
merupakan keindahan atau estetika yang mencangkup banyak
hal. Contoh sederhana adalah saat kita berpakaian, hal
tersebut juga merupakan seni, seni dalam hal fashion untuk
memadu-padankan baju. Kegagalan seni yang pernah saya
alami adalah salah kostum. Sebenarnya ini bukan murni
kegagalan seni tetapi juga kurang komunikasi dengan teman.
Saat itu teman mengajak keluar, tetapi saya tidak bertanya
teman saya ingin mengajak kemana. Saya keluar dengan
pakaian yang rapi, memakai gamis dan berhijab yang sangat
rumit. Ternyata teman saya mengajak saya untuk melihat
lomba basket antar fakultas dikampus, yang seharusnya saat
menonton lomba dibidang olahraga pakaian yang digunakan
adalah pakaian sederhana. Selain kejadian itu, kegagalan seni
yang saya alami sampai sekarang dibidang musik adalah
belum bisa peka dengan suara musik (gamelan).
2.1.5

Pengertian Agama
Agama berasal dari bahasa sansekerta. Menurut pengertian umat

hindu penganut mazhab siwa, kata agama yang dipergunakan dalam bahasa
Indonesia sebagai istilah kerohanian, berasal dari kata Gam yang berarti pergi,

Gam diberi awalan A yang berarti Agam berarti kebalikan dari pergi yang
artinya datang, dan diberi akhiran A menjadi agama dengan arti kedatangan.
Secara umum, agama langit/samawi merupakan ajaran atau syariat
dari Tuhan yang diturunkan dengan jalan wahyu, diturunkan kepada nabi/rasul
manusia melalui wahyu. Ada pula yang mengatakan definisi agama secara
umum adalah kepercayaan yang suci yang terkumpul dalam suatu set prilaku
yang menunjukkan kecintaan, kekaguman,dan ketundukan pada suatu
Dzat/Tuhan.
Agama adalah fitrah ketentuan mutlak bagi Manusia tanpa manusia
agama bukan berarti apa-apa, karena Agama memang ditujukan bagi manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari saya pernah mengalami kegagalan
agama, yang dimaksudkan kegagalan agama disini adalah belum mengerti
tentang agama. Hal yang pernah saya alami adalah sewaktu kecil sebelum
mengerti tentang agama saya sering mengagetkan teman saya saat solat,
mengganggu mereka hingga teman saya batal solat karena tertawa.
2.2 Hubungan Manusia, Sains, Teknologi, Seni dan Agama
Berbicara tentang hubungan antara manusia, sains, teknologi, seni dan
agama itu menandakan bahwa semuanya saling memiliki keterikatan satu sama
lain. Bagaimana jadinya jika hasil penemuan dibidang sains tidak didukung oleh
adanya perkembangan teknologi. Sebab, dengan teknologi hasil penemuan
tersebut bisa dikembangkan serta direalisasikan agar bisa dinikmati oleh
masyarakat seperti saat ini. Misalnya saja, terdapat sebuah fenomena atau contoh
kasus mengenai alam semesta, tentu saja semua itu berkaitan erat dengan ilmu
sains. Namun, dalam hal ini teknologi juga turut mendukung agar terciptanya
sebuah pengetahuan serta penemuan yang dilakukan oleh seseorang . Sehingga
hasil penemuan tersebut bisa diperkenalkan serta dikembangkan melalui adanya
perkembangan teknologi.
Baik sains, teknologi maupun seni hasil produknya dapat dirasakan
disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains,
teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh
baik secara negatif maupun secara positif
1. Pengaruh positif

a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun


kelompok)

terhadap

perkembangan

ekonomi,

politik,

militer, dan

pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.


b. Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih
mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh
manusia.
c. Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang
perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga
dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi terhadap manusia. Selain itu
sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa
dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta
yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali
menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia. terutama dalam hal
kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:
a) Menipisnya lapisan ozon
b) Terjadi polusi udara, air dan tanah
c) Terjadi pemanasan global
d) Rusaknya ekosistem laut
e) Pergaulan dan seks bebas
f) dan penyakit moral.
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan
pengaruh yang positif bagi manusia maka sains, teknologi dan seni seharusnya
mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral
dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Sehingga disinilah peran agama sangat
dibutuhkan. Hanya dengan agama manusia dapat hidup teratur dan terkendali,
selain itu agama juga sebagai penggerak atau pendorong untuk semangat
hidup yang lebih baik didunia dan untuk kembali ketempat yang lebih kekal
yaitu diakhirat kelak. Keimanan dan ketaqwaan terhadap ajaran agama adalah
merupakan kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan manusia yang tidak

ada batasnya, hal itu merupakan pengawasan interen yang ada pada diri
seseorang sedang pengawasan ekterennya adalah norma atau aturan.
Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat
penting dalam kehidupan manusia.
1. Karena agama sumber moral
2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala
suka maupun dikala duka
Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari empat
kebutuhan tersebut dan selalu berkaitan satu sama lain.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk yang berfikir, merasa, bersikap dan
bertindak. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut
biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Sedangkan
Sains menurut Kuslan Stone adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara
untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Teknologi
berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan.
Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan
teoritis pada masalah-masalah praktis. Seni secara etimologis,
diformulasikan sebagai suatu kemahiran dalam membuat
barang

atau

mengerjakan

sesuatu.

Pengertian

seni

merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan


(sentuhan)

manusia.

Agama

secara

umum

didefinisikan

sebagai

kepercayaan yang suci yang terkumpul dalam suatu set perilaku yang
menunjukkan

kecintaan,

kekaguman,dan

ketundukan

pada

suatu

Dzat/Tuhan.
Manusia, sains, teknologi, seni, dan agama mempunyai hubungan
yang sangat erat dalam kehidupan sehari-hari. Lima unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan satu persatu. Perkembangan IPTEKS (Ilmu, Teknologi,
dan Sains) akan mempunyai pengaruh bagi kehidupan manusia. Pengaruh
tersebut bisa pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Oleh karena itu
agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang positif
bagi manusia maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu
mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan
menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Sehingga disinilah peran agama sangat
dibutuhkan untuk menata moral manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Junaidi. 2010. Pengertian Sains, Teknologi, dan Seni, (Online),
(http://www.junaidi.co.cc/2010/03/pengertian-sains-teknologi-danseni.html). Diakses 29 Januari 2016
Purnama. 2012. Manusia, Sains, Teknologi, Seni dan Lingkungan, (Online),
(http://purnama-bgp.blogspot.co.id/2012/06/manusia-sains-teknologiseni-dan.html). Diakses 29 Januari 2016
Puspito, Hendro. 1983. Sosiologi Agama. Jakarta: Kanisius.
Rais, Abdul. 2013. Hubungan Manusia dengan Agama, (Online),
(http://abdulrais12415.blogspot.co.id/2013/02/hubungan-manusiadengan-agama.html). Diakses 29 Januari 2016
Ramdhan. 2011. Hubungan Manusia dengan Agama, (Online),
(http://ramdhangaduhrara.blogspot.co.id/2011/06/hubungan-manusiadengan-agama.html). Diakses 29 Januari 2016
Suparsa, Nengah. 2013. Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia,
(Online), (http://s4p4r54.blogspot.co.id/2013/11/makna-sains-teknologidan-seni-bagi.html). Diakses 29 Januari 2016
Wahyuni, Nurul. 2014. Hubungan Sains, Teknologi dan Masyarakat, (Online),
(http://nurulwahyuni19.blogspot.co.id/2014/10/hubungan-sainsteknologi-dan-masyarakat.html). Diakses 29 Januari 2016

You might also like