Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Utama :
1. Gangguan fungsi kognitif
Misalnya, daya ingat (memory), daya pikir (intellect), daya belajar (learning).
2. Gangguan sensorium,
Misalnya, gangguan kesadaran (consciousness) dan perhatian (attention).
3. Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang :
- Persepsi (halusinasi)
- Isi pikiran (waham/delusi)
- Suasana perasaan dan emosi (depresi, gembira, cemas)
DEMENSIA
Demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang biasanya
bersifatkronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel
(multiple high cortical function), termasuk di dalamnya : daya ingat, daya pikir orientasi,
daya tangkap (comprehension), berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai
(judgment).
Umumnya disertai, dan ada kalanya diawali, dengan kemerosotan (detersioration) dalam
pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi hidup.
Pedoman Diagnostik
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yang sampai mengganggu
kegiatan harian seseorang (personal activities of daily living) seperti : mandi, berpakaian,
makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil.
Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness).
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan.
Diagnosis Banding :-
Delirium (F05.-)
- Demensia Alzheimer (F00.-)
- Gangguan Afektif (F30-F39)
- Retardasi Mental Ringan & Sedang (F70-F71)
- Pendarahan Subdural (traumatik = S06.5, nontraumatik = I62.0)
- Dementia vaskular + alzheimer (F00.2)
F01.0 Demensia Vaskular Onset Akut
Biasanya terjadi secara cepat sesudah serangkaian stroke akibat trombosis
serebrovaskuler, embolisme, atau pendarahan.
Pada kasus-kasus yang jarang, satu infark yang besar dapat sebagai penyebabnya.
F01.1 Demensia Multi Infark
Onsetnya lebih lambat, biasanya setelah serangkaian episode iskemik minor yang
menimbulkan akumulasi dari infark pada parenkim otak.
F01.2 Demensia Vaskular Subkortikal
Fokus kerusakan akibat iskemia pada substansia alba di hemisfer serebal, yang dapat
diduga secara klinis dan dibuktikan dengan CT-Sccan. Korteks serebri biasanya tetap
baik, walaupun demikian gambaran klinis masih mirip dengan demensia pada penyakit
Alzheimer.
F01.3 Demensia Vaskular Campuran Kortikal dan Subkortikal
Komponen campuran kortikal dan subkortikal dapat diduga dan gambaran klinis, hasil
pemeriksaan (termasuk autopsi) atau keduanya.
F01.6 Demensia Vaskular Lainnya
F01.9 Demensia Vaskular YTT
Gangguan psikomotor :
- Hipo- atau hiper-aktivitas dan pengalihan aktivitas yang tidak terduga dari satu ke
yang lain ;
- Waktu bereaksi yang lebih panjang;
- Arus pembicaraan yang bertambah atau berkurang;
- Reaksi terpenjat mengikat;
Gangguan emosional :
- Misalnya depresi, anxientas atau takut, lekas marah, euforia, apatis, atau rasa
kehilangan akal.
Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya hilang-timbul sepanjang hari, dan keadaan
itu berlangsung kurang dari 6 bulan.
F06
Diagnosis Banding :
Gangguan yang memenuhi persyaratan untuk salah satu gangguan dalam Gangguan
Disosiatif (F44.-) dan memenuhi kriteria umum untuk penyebab organik.
Gangguan yang ditandai oleh labilitaas atautidak terkendalinya emosi yang nyata dan
menetap, kelelahan, atau berbagai sensasi fisik yang tak nyaman (seperti pusing) dan
nyeri, sebagai akibat adanya gangguan organik (sering terjadi dalam hubungan dengan
penyakit serebrovaskuler atatu hipertensi).
F06.8 Gangguan Mnetal Lain YDT Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit
Fisik
Contohnya ialah keadaan suasana perasaan (mood) abnormal yan gterjadi ketika
dalam pengobatan dengan steroida atau obat antidepresi
Termasuk : psikosis epileptik YTT
F06.9 Gangguan Mental YTT Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
F07
AKIBAT
PENYAKIT,
Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan yang mantap menunjukkan adanya
penyakit, kerusakan, atau disfungsi otak;
Disetai, dua atau lebih,gamabran berikut :
(a) Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan aktifitas
yan gbetujuan ( goal-di-rected activities), terutama yang memakan waktu lebih
lam adan penundaan kepuasan;
(b) Perubahan perilaku emosional, ditandai oleh labilitas emosional, kegembiraan
yang dangkal dan tak brealasan (eoforia, kejenakaan yang tidak sepadan),
mudah berubah menjdai iritabilitas atau cetusan amarah dan agresi yang
sejenak; pada beberapa keadaan, apati dapat merupakan gambaran yang
menonjol;
(c) Pengungkapan kebuthan dan keinginan tanpa mempertimbangkan konsekuensi
atau kelaziman sosial (pasien mungkin terlibat dalam tindakan dissosial,
seperti mencuri, bertindakan melampaui batas kesopanan seksual, atau makan
secara lahap atau tidak sopan, kurang memperhatikan kebersihan dirinya);
(d) Gangguan proses fikir,dalam bentuk curiga atau pikiran paranoid, dan/atau
preokupasi berlebihan pada satu tema yang biasanya abstrak (seperti soal
agama, benar dan sala)
(e) Kecepatan dan arus pembiraan berubah dengan nyata, dengan gamabran
seperti berputar-putar (circumstantiality), bicara banyak (over-inclusiveness),
alot (viscosity), dan hipergrafia;
(f) Perilaku seksual yang berubah (hiposeksualitas atau perubahan selera seksual).
Diagnosis Banding :
Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan kepribadian dan perilaku akaibat
kerusakan, penyakit atau disfungsi otak,di luar yang telah di cantumkan pada F07.0F07.2; dan kondisi dengna taraf hendaya fungsi kognitif ringan yang belum sampai
demensia dengan gangguan mental progresif seperti penyakit Alzeimer, Parkinson,
dsb.
F07.9 Gengguan Kepribadian dan Perilaku Organik YTT Akibat Penyakit, Kerusakan
dan Disfungsi Otak
F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK YTT