You are on page 1of 64

http://www.chemotherapie-journal.de/archiv/artikel/2011/05/388.

htm

tmedweb.tulane.edu

Ureterolitiasis
Keywords:
Laki-laki, nyeri pada pinggang kanan hilang
timbul sejak 1 minggu. BAK lancar namun
sedikit berkurang. Nyeri dirasakan dari
pinggang kanan atas menjalar ke
selangkangan.
PF: nyeri ketok costovertebra (-/-).
Lab: urin berwarna kekuningan, kristal
oksalat +3, endapan leukosit 2-4/LPB

Diagnosis kerja: ureterolitiasis

Diagnosis: ureterolithiasis. Alasan: menjalar


ke selangkangan, kolik
Terapi:
Batu diameter 4mm: bisa keluar spontan
via urin
Batu diameter >8mm: surgical intervention
Antara 5mm 8mm: MET (Medical
Expulsion Therapy) Alpha-1-adrenergic
receptor antagonists/Alpha-blocker
(Tamsulosin/ Terazosin) efektif terutama
untuk batu

DD NYERI SKROTUM
Keywords : Anak 18 tahun, nyeri skrotum
kiri
PF : testis eritema, bengkak, posisi
mendatar.
USG : Caput epididimis + corda
spermatika membesar dengan hidrokele
Torsio testis dapat diikuti dengan hidrokel.
Onset akut. Phren sign (-)

dd/ nyeri skrotum

Wajib Dibedakan
Torsio testis
- Nyeri testis
mendadak
- Bell Claper
salah satu testis
lebih tinggi
- Phren sign (-)
- Refleks kremaster
(-)
KEGAWATAN

Epididimitis
Nyeri testis akut
Prehn sign (+)
Refleks kremaster
(+)
- Bisa disertai
discharge purulen.

Pherns sign
Positif bila nyeri berkurang dengan
melakukan elevasi pada testis yang
nyeri
Negatif bila nyeri tidak berkurang
dengan melakukan elevasi pada
testis yang nyeri
Pherns sign positif khas untuk
epididimitis

Penting !!!
Membedakan tiga tipe nyeri kepala primer :
TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan
stress, disertai ketegangan otot leher, intensitas
ringan-sedang
Migrain berdenyut, biasanya unilateral, disertai
mual, muntah, fotofobia, fonofobia, dapat disertai
aura (classic migrain) ataupun tidak (common
migrain), intensitas sedang-berat
Cluster unilateral, periorbita, dapat menjalar ke
temporal/retroorbita, gejala tambahan: lakrimasi,
Sumber: Konsensus
penanganan
nyeri kepala
di indonesia
diplopia,
rinore,nasional
kongesti
nasal, edema
palpebra,
injeksi konjungtiva

Hidrokel
Keywords :
Benjolan pada skrotum kiri sejak 3
bulan lalu. Benjolan tidak terasa
nyeri, tidak dirasakan membesar.
Nyeri tekan (-), transiluminasi (+).
Diagnosis : hidrokel

Pilihan lain
Varikokel teraba massa seperti kantong berisi cacing
Torsio testis nyeri testis akut, refleks kremaster (-),
phren sign (-)
Orkitis akut nyeri testis akut, tanda radang pada testis
( eritema, edema)
Kriptorkismus testis tidak turun ke dalam skrotum
(undescencus testis).

Cedera Pleksus Brakialis


Paralisis Erb
Waiter tips hand
Refleks genggam (+)
Paralisis Klumpke
Clawing Hand
Refleks genggam (-)
Paralisis Total
adduksi lengan yg sakit

Fraktur Monteggia:
Fraktur sepertiga
proksimal ulna dan
dislokasi kepala radius

Fraktur Galeazzi:
Fraktur radius dengan
dislokasi sendi
radioulnar

Jenis fraktur
Fraktur Colles: fraktur radius distal, angulasi
dorsal. Deformitas pada fraktur ini berbentuk
seperti sendok makan (dinner fork deformity).
Fraktur Smith: fraktur radius distal, angulasi
ventral. Sering disebut reverse Colles
fracture.
Fraktur Galeazzi: fraktur radius distal +dislokasi
sendi radius ulna distal.
Fraktur Monteggia: fraktur ulna proksimal +
dislokasi sendi radius ulna proksimal.

Adenokarsinoma prostat
Sering kencing malam hari, sering
merasa kebelet dan sulit menahan
BAK. BAK sering tidak lampias, nyeri,
dan kadang berwarna kemerahan.
Colok dubur: pembesaran prostat
asimetris, permukan berbenjolbenjol, konsistensi keras.
Diagnosis ? Adenokarsinoma prostat

Pilihan lain
Hipertrofi prostat jinak Colok dubur: prostat
kenyal, nodul (-), pool atas tidak teraba.
Nefrolitiasis hematuria, nyeri pinggang, nyeri
ketok CVA (+), leukosit + eritrosit pada urinalisis,
diagnosis pasti dengan BNO IVP.
Sistitis anyang-anyangan, BAK tidak lampias,
nyeri tekan suprapubik (+)
Uretritis nyeri kencing, nyeri tekan suprapubik (-).

Rangkuman

Hematom intraserebral
Perdarahan parenkhim otak, disebabkan oleh pecahnya arteri
intraserebral mono atau multiple

FRAKTUR BASIS KRANII:


1. Anterior
Gejala dan tanda klinis:
- keluarnya cairan likuor melalui hidung / rhinorea
- perdarahan bilateral periorbital ecchymosis / racoon
eye
- anosmia
2. Media
gejala dan tanda klinis:
- keluarnya cairan likuor melalui telinga / otorrhea
- Gangguan n. VII & VIII

3. Posterior
Gejala dan tanda klinis:
- Bilateral mastoid ecchymosis / battles
sign
Penunjang diagnostik:
- Memastikan cairan serebrospinal
secara sederhana dengan tes halo
- scaning otak resolusi tinggi dan irisan
3 mm (50%+) (high resolution and thin
section)

ICH

Hematom
subdural

Dari berbagai

Hematom
epidural

Dix-Hallpike
Perasat yang digunakan untuk mendiagnosis BPPV adalah:
Dix-Hallpike
Side Lying

Perasat untuk terapi:


Epley
Brand-Daroft
Liberatory (semont)

Kobrak: Pemeriksaan keseimbangan dengan menginduksi


nistagmus dengan air es (0o C, 5 cc, selama 20 detik)
Dix-Hallpike lebih sering digunakan daripada side lying
karena pada posisi kepala tersebut sempurna untuk
canalith repositioning treatment

Pilihan Lain
A. Hematoma epidural perdarahan
pada epidural; interval Lucid; bentuk
bikonveks
C. Herniasi tonsilaris tonsil
serebelum turun ke foramen
magnum
D. Komosio cerebri gegar otak;
penurunan kesadaran tanpa
kerusakan anatomis
E. Contusi cerebri memar pada jar

Migraine
Migrain = nyeri kepala
paroksismal,
unilateral, berdenyut,
berakhir dalam 4-72 jam,
disertai mual-muntah
dan/atau fotofobia, dapat
didahului dengan aura
Aura = gejala neurologik
fokal yang
mendahului/menyertai
serangan migren. Bisa
berupa visual (co. Kilatan
cahaya), sensorik,
motorik.
Sumber : Konsensus nasional
penanganan nyeri kepala di

Migren tanpa aura =


common migraine
Migren dengan aura =
classic migraine
Terapi :
Non spesifik : analgetik,
OAINS, anti emetic
Spesifik : sumatriptan,
derivate ergotamin (sudah
jarang dipakai),

Profilaksis :
amitriptilin Beta bloker,
asam valproat,, CCB

Tension
headache

Migraine headache

Cluster headache

Kualitas

Ditekan/diikat

Berdenyut

Menusuk

Intensitas

Ringan atau
sedang

Sedang atau berat

Berat sekali

Lokasi

Bilateral

Unilateral

Unilateral

Memberat dengan
aktivitas

Tidak

Ya

Tidak

Mual

Ada/tidak

Ada

Tidak ada

Muntah

Tidak ada

Ada

Tidak ada

Fotofobia

Ada/tidak

Ada

Tidak ada

Fonofobia

Ada/tidak

Ada

Tidak ada

Aura

Tidak ada

Ada (classic)/tidak
(common)

Tidak ada

Gejala penyerta

Lakrimasi, injeksi
konjungtiva, rinorea,
dan perspirasi wajah
yang ipsilateral

Penting !!!
Membedakan tiga tipe nyeri kepala primer :
TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan
stress, disertai ketegangan otot leher, intensitas
ringan-sedang
Migrain berdenyut, biasanya unilateral, disertai
mual, muntah, fotofobia, fonofobia, dapat disertai
aura (classic migrain) ataupun tidak (common
migrain), intensitas sedang-berat
Cluster seperti ditusuk, unilateral, periorbita,
dapat menjalar ke temporal/retroorbita, gejala
Sumber: Konsensus
nasional diplopia,
penangananrinore,
nyeri kepala
di indonesia
tambahan:
lakrimasi,
kongesti
nasal,
edema palpebra, injeksi konjungtiva

Tatalaksana nyeri kepala


(ringkasan)
Tension headache
Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan
parasetamol
Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau nortriptilin)
Migraine headache
hindari pencetus
terapi abortif:
non spesifik: acetaminofen, NSAID
spesifik: triptan, ergotamine, DHE
Bila tidak respon opioid dan analgetik yang mengandung
butalbital
Cluster headache
Akut: triptan atau ergot dengan metoclopramide
Preventif: Calcium channel blockers, amitriptilin

Neuralgia trigeminal
Neuralgia trigeminal nyeri di wajah yang berat seperti
ditusuk, mengikuti distibusi sensoris nervus kranialis V, rekuren
dan kronik
Gejala dan tanda: nyeri wajah unilateral, biasanya sisi wajah
kanan, seperti tertusuk,mengikuti distribusi nervus
trigeminus biasanya menjalar ke area maksila atau
mandibula
Frekuensi
serangan bervariasi dari

<1x/hari sampai >10 kali/jam ratusan


kali/hari
Pemicu:
Mengunyah, berbicara, tersenyum
Minum minuman dingin/panas
Sikat gigi, bercukur
Terpajan udara dingin

Tatalaksana:

Carbamazepine

Sumber: emedicine trigeminal neuralgia

Arteritis Kranial
Arteritis kranial =arteritis
temporal= giant cell
arteritis=horton disease
Sering mengenai arteri
temporalis
Peradangan pada arteri
lumen menyempit nyeri
hingga kebutaan
Gejala:nyeri yang
terlokalisasi di daerah
arteri temporalis,
terdapat nyeri tekan,
Sumber: emedicine arteritis kranial
penglihatan
ganda

GBS
Patogenesis
Demielinasi serabut saraf
perifer akibat proses
autoimun

Tatalaksana :
plasmafaresis atau
IVIG
Sumber :
www.emedicine.Medscape.

TERAPI
Keywords:
kedua tungkainya lemah mendadak.
Kelemahan simetris dan disertai kesemutan
di telapak kaki
Beberapa jam kemudian kedua lengannya ikut
lemah (ascending paralysis)
Riwayat ISPA, DIARE 9 hari yl
PF: kekuatan motorik amat menurun disertai
refleks fisiologis yang menurun

Diagnosis: Guillain Barre syndrome


Tatalaksana: IVIG, plasmaferesis

BPPV
Keywords
keluhan pusing berputar terutama
ketika berubah posisi. Pada
pemeriksaan didapatkan hasil dix
hallpike manuever (+) (tes diagnostik
utk BPPV)
Diagnosis: BPPV
Tatalaksana:
Betahistine
Appley maneuver

Epley manuver=terapi

Pendekatan vertigo
Pusing berputar vertigo. Bedakan dengan dizziness
atau melayang!! Kalo vertigo pasien merasa
dirinya/lingkungannya yang berputar. Dizziness = seperti
di atas kapal, melayang
Secara umum vertigo dapat dibagi menjadi dua:
Vertigo sentral

Onset gradual
less-intense
Ada riwayat HT, CVA, gangguan keseimbangan/koordinasi

Vertigo perifer
Onset mendadak (bedakan dengan soal yang keluhannya
sudah berlangsung lama)
Disertai mual/muntah + keluhan telinga (tinnitus/penurunan
pendengaran)

Sumber :
www.emedicine.Medsca

Penyakit Meniere, Labirinitis


Supuratif & Neuritis Vestibularis
PENYAKIT MENIERE
Peningkatan tekanan dalam sistem
endolimfatik telinga dalam

LABIRINITIS SUPURATIF
Komplikasi meningitis atau otitis
media

Gejala dan tanda


Gangguan pendengaran
Vertigo
Tinnitus
Telinga terasa penuh

Manifestasi klinis
Gangguan keseimbangan dan
gangguan pendengaran

Tata laksana :
Betahistine, diazepam (vestibulosupresan),
surgery

Penunjang
MRI dengan kontras (baku emas)
NEURITIS VESTIBULARIS
Serangan vertigo mendadak
tanpa pencetus, tapi
pendengaran normal.
Tata laksana

154. Kolinesterase
inhibitor
Sukirno, 86 tahun, dibawa ke dengan
keluhan akhir-akhir ini sering lupa
dan memori jangka pendeknya
terganggu. Riwayat terkena stroke 1
tahun yang lalu.
Diagnosis: Alzheimer Demensia
Terapi: cholinesterase inhibitor

Alzheimer (ATROFI SEREBRAL,


terutama LOBUS TEMPORAL)
Sulit menyerap informasi baru
Sifat progresif
Usia > 65 tahun
Belum diketahui penyebab pasti
Terapi : inhibitor kolinesterase,
antagonis NMDA

Pembunuhan
Pembunuhan anak sendiri: dilakukan
oleh ibu atas anak kandungnya
ketika dilahirkan/tidak berapa lama
setelah dilahirkan
(Syarat: dilakukan ibu kandung, jika
dibunuh orang lain = pembunuhan
hukuman >> berat), waktu: saat
belum timbul kasih sayang
Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik
FKUI

Tanyakan...
1. Viabel? >28 mgg; PB >35; BB>1000
g; LK>32, tidak ada cacat bawaan fatal
2. Apakah lahir mati/hidup? tidak
bernapas (dada belum mengembang,
uji apung paru negatif)
3. Apa sudah dirawat? verniks kaseosa,
tali pusat, pakaian
4. Apa sebab kematiannya? trauma
lahir? asfiksia?
Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik
FKUI

BELLs PALSY
Keywords:
mulutnya yang tiba-tiba mencong
ke arah tertentu
lidah pelo dan kelopak mata yang
sulit ditutup, serta dahi tidak
dapat digerakkan.
menggunakan kipas angin yang
diarahkan langsung ke wajahnya

Diagnosis: Bells Palsy


Terapi: Kortikosteroid
Sumber: emedicine

Bells Palsy
Gejala:
Dahi tidak bisa
digerakkan
Lagoftalmus (tidak
bisa menutup mata)
Tidak bisa
menggembungkan pipi
Tidak bisa senyum
atau bersiul
Mulut mencong ke sisi
sehat
Buku Neurologi Klinik Snell

Diagnosis Diferensial Infeksi SSP


Klinis/Lab.

Ensefalitis

Meningitis
bakterial

Mening.TBC

Mening.virus

Ensefalopati

Onset

Akut

Akut

Kronik

Akut

Akut/kronik

Demam

< 7 hari

< 7 hari

> 7 hari

< 7 hari

</> 7 hari/(-)

Kejang

Umum/fok
al

Umum

Umum

Umum

Umum

Penurunan
kesadaran

Somnolensopor

Apatis

Variasi, apatis sopor

CM - Apatis

Apatis Somnolen

Paresis

+/-

+/-

++/-

Perbaikan
kesadaran

Lambat

Cepat

Lambat

Cepat

Cepat/Lambat

Etiologi

Tidak dpt
diidentifika
si

++/-

TBC/riw. kontak

Ekstra SSP

Terapi

Simpt/anti
viral

Antibiotik

Tuberkulostatik

Simpt.

Atasi penyakit
primer

PENTING !!!
Cairan Serebrospinal pada
Infeksi SSP
Bact.men

Viral men

TBC men

Encephalitis

Encephalop
athy

Tekanan

Normal/

Makros.

Keruh

Jernih

Xantokrom

Jernih

Jernih

Lekosit

> 1000

10-1000

500-1000

10-500

< 10

PMN (%)

+++

MN (%)

+++

+++

++

Protein

Normal/

Normal

Normal

Glukosa

Normal

Normal

Normal

Gram
/Rapid T.

Positif

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Sumber :

Pilihan lainnya
Bicara lancar tetapi tidak bisa mengerti pembicaraan, mampu
mengulang Afasia transkortikal sensorik
Bicara tidak lancar tetapi bisa mengerti pembicaraan, tidak
mampu mengulang isi pembicaraan Afasia motorik
(Broca)
Bicara tidak lancar tetapi bisa mengerti pembicaraan, mampu
mengulang isi pembicaraan Afasia transkortikal motorik
Bicara lancar, bisa mengerti pembicaraan, tetapi mampu
mengulang isi pembicaraan Afasia konduktif
Bicara tidak lancar, tidak bisa mengerti pembicaraan,mampu
mengulang isi pembicaraan Afasia transkortikal
campuran
Bicara tidak lancar, tidak bisa mengerti pembicaraan, tidak
mampu mengulang isi pembicaraan Afasia global
Note: warna orange sering keluar

Perbedaan UMN dan LMN

Stroke iskemik Vs Stroke hemoragik


Etiologi: trombus/emboli
Klinis:

Anamnesis: defisit
neurologis akut
(seringnya hemiparesis)
PF: kesadaran umumnya
tidak menurun
tanda lesi UMN
(hiperrefleks, ada refleks
patologis)
Penunjang (CT Scan):
area hipodens
serebrum
Tatalaksana:

Etiologi: perdarahan
intraserebral
Klinis:
Anamnesis: defisit
neurologis akut
+penurunan
kesadaran+nyeri
kepala+muntah
proyektil
PF: tanda lesi UMN,
hipertensi
Penunjang (CT Scan):
area hiperdens di
serebrum
Tatalaksana:

Stroke in evolution
episode dalam stroke iskemik saat gejala perlahanlahan memberat mencapai maksimal (permanen)

MS & ALS
Multiple sclerosis
Penyakit autoimun yang
menyerang selubung myelin
neuron
Wanita > pria
Gejala : kehilangan
keseimbangan, spasme otot,
gangguan koordinasi, tremor,
kelemahan otot
Pemeriksaan : MRI, tes fungsi
motorik, sensorik, dan otonom
Tatalaksana : steroid saat
serangan, fisioterapi,
simtomatik sesuai keluhan,
beta interferon untuk
memperlambat progresi

Amyotrophic lateral
sclerosis
Penyakit degenerative
menyerang motor neuron
Gejala dimulai dari
ekstremitas berupa sering
tersandung, kelemahan
otot, kaku, drop foot dan
wrist foot
Progresif, dapat
menyerang otot
pernapasan
Tatalaksana : riluzole,
nutrisi parenteral, ventilasi
mekanik
Sumber
:
www.emedicine.Medscape.
com

Carpal Tunnel Syndrome


Keywords:
keluhan nyeri tangan kanan sejak satu bulan yang
lalu. Nyeri membuatnya sering terbangun bila
tidur malam hari
PF: Tinel sign (+), Phalen sign (+), dan atrofi otot
abduktor policis brevis.

Diagnosis: Carpal tunnel syndrome


Patogenesis: penekanan nervus medianus
(saraf perifer)

Terapi:
Penggunaan splint pada malam hari (3 minggu)
Medikamentosa: NSAID, injeksi steroid
Terapi lainnya: Yoga

Pemeriksaan pada CTS

Manifestasi Klinis Carpal tunnel


syndrome
Kumpulan tanda dan gejala akibat penekanan nervus
medianus dalam terowongan karpal (carpal tunnel)
Gejala umum: kesemutan, kebas, nyeri pada lokasi yang
dipersarafi nervus medianus (terutama pada malam hari)

Gejala lain: kadang pasien


menjatuhkan barang yang
digenggam tanpa terasa,
gejala intermiten.
Gejala malam hari biasanya
cukup spesifik untuk CTS
terutama bila gejala
berkurang jika menggerakgerakkanSumber:
tangan.
emedicine carpal tunnel syndrome
Sumber: emedicine carpal tunnel syndrome

Tarsal Tunnel Syndrome & Lesi


Nervus Perifer
Tarsal tunnel syndrome

Akibat kompresi nervus


tibialis
Nyeri yang menjalar dari
pergelangan kaki medial ke
arah distal
Klinis:
Tata laksana: injeksi steroid,
bedah kalau tidak mempan

Lesi nervus

radialis: wrist drop


medianus: tidak bisa
oposisi, MCP I-II tidak bisa
fleksi, PIP dan DIP I-II tidak
bisa ekstensi
..ulnaris: MCP IV-V tidak bisa
fleksi, PIP dan DIP IV-V tidak
bisa ekstensi

LUKA MEMAR
Luka memar berwarna kekuningan.
Perkiraan waktu kejadian?
Pada saat timbul merah kemudian
akan menjadi ungu atau hitam
Hijau setelah 4-5 hari
Menjadi kuning dalam 7-10 hari
Menghilang dalam 14-15 hari
Sumber: buku ilmu kedokteran forensik hal.
38

PEMBUSUKAN
Dtemukan mayat tenggelam dan telah
mengalami pembusukan, bagian tubuh
manakah yang paling awal membusuk?
Decomposition: proses degradasi jaringan terutama
protein akibat autolisis dan kerja bakteri pembusuk
terutama Klostridium welchii. Mulai tampak 24 jam
setelah mati berupa warna kehijauan pada

kanan bawah (caecum)

perut

. Larva lalat
muncul 36-48 jam setelah kematian, menetas 24
jam kemudian.

142. D. Anoksia akibat karbon


monoksida
Mekanisme kematian pada
seseorang yang mati terkurung dan
terbakar ditemukan luka bakar grade
adalah...
2 Mekanisme
kematian: Kekacauan fisik yang dihasilkan
oleh penyebab kematian

Contoh: perdarahan, kerusakan jaringan otak


Beberapa penyebab bisa memiliki mekanisme yang sama
(perdarahan bisa disebabkan oleh luka tusuk, luka tembak,
atau kanker)
Sebaliknya, satu penyebab bisa menghasilkan kematian
melalui beberapa mekanisme (luka tembak bisa menghasilkan
perdarahan, bisa juga menghasilkan kerusakan jaringan otak)

Pada kasus combustion pada ruangan tertutup terjadi


trauma inhalasi yang menyebabkan anoksia akibat
CO
Anoksia anemik terdapat O2 pada paru namun O2

143.
Pemeriksaan dilakukan pada hari Senin
jam 12.00-15.00. didapatkan kekakuan
pada hampir semua sendi, kecuali sendi
kedua lutut
Rigor mortis/kaku mayat: Mulai tampak
setelah 2 jam, dari luar ke tengah, lengkap
setelah 12 jam, dipertahankan setelah 12
jam, kemudian menghilang dalam urutan
yang sama.
Pada kasus: kekakuan baru mulai menghilang
( 14-26 jam)

Pembunuhan

Bunuh Diri

Simpul mati
Satu
Datar
Dekat

Hidup
Satu/lebih
Serong ke atas
Jauh

KORBAN
Jejas jerat
Luka perlawanan
Luka-luka lain
Jarak dari lantai

Datar
+
Ada
Jauh

Meninggi ke arah
simpul
Dekat

TKP
Lokasi
Kondisi
Pakaian

Variasi
Tidak teratur
Robek/tidak teratur

Sembunyi
Teratur
Rapi dan baik

Alat

Dari si pembunuh

Berasal dari TKP

Surat peninggalan

Ruangan

Tak teratur, terkunci


dari luar

Teratur, terkunci dari


dalam

ALAT PENJERAT
Simpul
Jumlah lilitan
Arah
Jarat titik tumpusimpul

196. A. Kasus kontrol


Ada kelompok kasus dan kontrol !!!
ORT
H
O
K

2 jenis kohort:
Prospective cohort
Retrospective/historical
cohort
Subjek diikuti untuk periode
tertentu
SANGAT BAIK
menilai KAUSALITAS
Relatif LAMA dan MAHAL
Menghitung RELATIF RISK
(RR)

CASEROL
N2TKELOMPOK:
Kelompok
CO

kasus (sakit) dan kelompok


kontrol (sehat)
Retrospektif, sewaktu
DAPAT melihat KAUSALITAS
Umum digunakan pada
KASUS LANGKA
Menghitung ODDS RATIO
(OR)

POTONG
TANG
LINDeskriptif,
sewaktu

HUBUNGAN ASOSIASI
TIDAK KAUSALITAS
CEPAT DAN MURAH
Menghitung RELATIF RISK
(RR)

NOMOR:157

C
MARAH (ANGER)

DENIAL

I FEEL FINE

ANGER

KENAPA
SAYA?!

NOT TO
ME

BARGAINING

JIKA SEMBUH,
!

DEPRESSION

IM SO
SAD!

ACCEPTANCE

THIS CANT BE
HAPPENING

Apapun diberikan jika


sembuh

Pasien menyadari kondisinya


sekarat
Cenderung menangis, tidak suka
dijenguk

IM GOING TO BE
OK!
http://psychcentral.com/lib/the-5-stages-of-loss-and-grief/000617

You might also like