You are on page 1of 25

Asuhan Keperawatan pada

pasien HIV/AIDS dengan Infeksi


Oportunistik

Agung Waluyo, SKp, MSc, PhD

Diagnosa Keperawatan pada HIV


dengan infeksi mulut & tenggorokan
1.
2.

Gangguan integritas mukosa mulut


Tidak efektifnya pemenuhan
kebutuhan nutrisi

Intervensi Keperawatan dari Dx


Infeksi mulut: 1

Kaji integritas
membran mukosa
Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
Lakukan oral
hygiene, gunakan
H2O2 kumur

Intervensi Keperawatan dari


Dx Infeksi mulut: 1

Anjurkan gosok
gigi dg sikat gigi
lembut
Berikan
pengobatan
untuk
Kandidiasis atau
Oral hairy
leukoplakia

Intervensi Keperawatan dari Dx


Infeksi mulut: 2

Hitung kebutuhan
kalori pasien
Berikan porsi kecil
& sering
Berikan makanan
dingin/segar, tidak
pedas

Intervensi Keperawatan dari


Dx Infeksi mulut: 2

Berikan
minuman/cemil
an bergizi antar
waktu makan
Cuci mulut
sebelum
makan

Infeksi Oportunistik:

Diare

B.a.b. cair >3x/24 jam


Penyebab: infeksi bakteri, virus, & jamur
Infeksi permukaan usus berkurang
permukaan usus tempat menyerap
makanan diare

Terapi Diare

Salmonella & shigelosis

Campilobakter

Eritromycine 4 x 500 mg/hr slm 5 hr

Giardiasis

Kotrimoxazol 2 x 960 mg/hr slm 7 hr


Ciprofloxasin 2 x 500 mg/hr slm 7 hr

Metronidazol 3 x 500 mg/hr slm 5 hr

E. histoltika

Metronidazol 3 x 500 mg/hr slm 7 hr

Diagnosa Keperawatan pada HIV


dengan diare
1.

2.

Gangguan keseimbangan cairan &


elektrolit
Gangguan pola eliminasi

Intervensi Keperawatan dari Dx


Diare: 1 & 2

Kaji intake & output


Kaji tanda-tanda
dehidrasi
Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
Anjurkan pasien tirah
baring

Intervensi Keperawatan dari


Dx Diare: 1 & 2

Tempatkan pasien di
tempat tidur berlubang
Feses segera di buang
Identifikasi
makanan/minuman
pencetus diare
Berikan pengobatan
untuk diare

Bagaimana dengan intervensi


keperawatan pada

ODHA yang Hepatitis &


ODHA yang Meningitis

???

Diagnosa Keperawatan pada HIV


dengan Hepatitis

Gangguan nutrisi: kurang dari


kebutuhan tubuh
Keterbatasan aktifitas

Intervensi Keperawatan dari


Dx Hepatitis: 1 & 2

Hitung kebutuhan
kalori pasien
Beri posisi duduk
saat makan
Bersihkan mulut
sebelum makan
Berikan jus buah
Catat asupan/hari

Intervensi Keperawatan dari


Dx Hepatitis: 1 & 2

Anjurkan pasien untuk


bed-rest
Libatkan pasien dalam
perencanaan aktifitas
Lakukan aktifitas secara
bertahap

Diagnosa Keperawatan pada HIV


dengan Meningitis

Gangguan perfusi jaringan otak


Resiko cedera
Gangguan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari

Intervensi Keperawatan dari


Dx Meningitis: 1, 2 & 3

Berikan posisi tidur terlentang dengan


posisi kepala di tinggikan 15-30
Anjurkan pasien bed-rest
Pastikan pembatas tempat tidur
terpasang
0

Intervensi Keperawatan dari


Dx Meningitis: 1, 2 & 3

Berikan terapi O2 &


pengobatan sesuai program
Berikan latihan pergerakan.
Mulai dengan memperkuat
otot akibat bed rest lama
Bantu pasien memenuhi
kebutuhan sehari-hari

Jadilah pendengar yang baik


untuk setiap keluhan pasien

Gangguan Konsep Diri: HDR

Tujuan Umum

Klien tidak merasa rendah diri dan malu atas keadaanya yang
telah didiagnosis HIV positif sehingga klien masih bisa
melakukan kegiatan-kegiatan yang masih mungkin untuk
dilakukannya

Tujuan Khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat


Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan

Bina hubungan saling percaya


Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.
Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien serta
kegiatan yang masih bisa dilakukan meskipun penyakit
menyebabkan keterbatasan pada diri nya.
Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan
memberi pujian yang realistis.
Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat
digunakan.
Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah
pulang ke rumah.

Lanjt..

Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan


setiap hari sesuai kemampuan.
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien
lakukan.
Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
Beri pujian atas keberhasilan
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat
klien.
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

Isolasi Sosial

Tujuan

Membina hubungan saling percaya


Menyadari penyebab isolasi sosial
Berinteraksi dengan orang lain

Tindakan

Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien


Berkenalan dengan klien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
disukai, serta tanyakan nama dan panggilan klien
Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini
Buat kontrak asuhan: apa yang akan dilakukan bersama klien, berapa lama
waktu yang diperlukan, dimana tempatnya
Jelaskan bahwa Saudara akan merahasiakan informasi yang diperoleh
untuk kepentingan terapi
Setiap saat tunjukkan sikap empati pada klien
Menanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang
lain
Menanyakan apa yang menyebabkan klien tidak mau berinteraksi dengan
orang lain
Dilakukan dengan cara mendiskusikan keuntungan bila klien memiliki
banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka.
Mendiskusikan kerugian bila klien hanya mengurung diri dan tidak bergaul
dengan orang lain
Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik klien

Terima Kasih
atas Partisipasi
Saudara/i

You might also like