You are on page 1of 2

Efek samping

Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi
bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah
menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu
pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang
penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang
berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif
makanan yang aman dan murah.
Undang-undang
Menurut undang-undang RI No.7 tahun 1996 tentang Pangan, pada Bab II mengenai
Keamanan Pangan, pasal 10 tentang Bahan Tambahan Pangan dicantumkan :
1. Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang
menggunakan bahan apa pun sebagai bahan tambahan pangan yang
dinyatakan terlarang atau melampau ambang batas maksimal yang telah
ditetapkan.
2. Pemerintah menetapkan lebih lanjut bahan yang dilarang dan atau daoat
digunakan sebagai bahan tambahan pangan dalam kegiatan atau proses
produksi pangan serta ambang batas maksimal sebagai mana dimaksud pada
ayat 1.
Kehalalan
Daftar bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya :
Tabel 1 Daftar Bahan Kimia dalam Makanan yang Diragukan Kehalalannya
Bahan Makanan
Alasan
Potasium nitrat (E252)
Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Untuk pengawet
kering, mempertahankan warna daging. Contoh pada sosis, ham,
keju Belanda.
Asam Tartarat (E334)
Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine. Sebagai
antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, roti,
minuman, tepung telur, wine, dll.
Larutan asam tartarat
Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksida, buffer,
E335, E337, E353 (dari
pengemulsi, dll.
E334)
Gliserol/gliserin (E422)
Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari
minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut
flavor, menjaga kelembaban (humektan), plasticizer pada
pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, kue, camilan, dll.
Asam Lemak dan
Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani.
turunannya, E430, E431, Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti
E433, E434, E435, E436 dan kue, donat, produk susu (es krim), desserts beku, minuman,
dll.

Pengemulsi yang dibuat


dari gliserol dan/atau
asam lemak (E470E495)
Edible bone phosphate
Asam stearat
L-sistein E920

Wine vinegar dan malt


vinegar

Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk


menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi,
penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll.
Terdapat pada snack, margarin, desserts coklat, cake, puding.
Dibuat dari tulang hewan, anti caking agent, suplemen mineral.
Terdapat pada makanan suplemen.
Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dbuat
secara sintetik anticracking agent.
Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu
manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar
pembuatan flavor daging. Untuk produksi tepung dan produk roti,
bumbu dan perisa (flavor).
Masing-masing dibuat dari wine dan bir. Sebagai pemberi flavor
bumbu-bumbu, saus, salad.

You might also like