Professional Documents
Culture Documents
ANAK DENGAN
HIDROCEPHALUS
Oleh :
VERA VERONIKA
P. 17420113035
US
L
A
F
SE
O
R
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis
HID
..
.
i
g
o
Etiol
SI
A
K
I
F
I
S
KLA
lanjutan..
Produksi likuor yang berlebihan
disebabkan tumor pleksus khoroid.
Gangguan aliran likuor merupakan awal
dari kebanyakan kasus hidrosefalus.
Peningkatan resistensi yang disebabkan
gangguan aliran akan meningkatkan
tekanan likuor secara proporsional dalam
upaya mempertahankan resorbsi yang
seimbang.
Peningkatan tekanan sinus vena
mempunyai dua konsekuensi, yaitu
peningkatan tekanan vena kortikal
sehingga menyebabkan volume vaskuler
intrakranial bertambah dan peningkatan
tekanan intrakranial sampai batas yang
dibutuhkan untuk mempertahankan aliran
likuor terhadap tekanan sinus vena yang
F. PATHWAY
Infeksi
Perdarahan
Perlekatan meningen
Fibrosis
Liptomeninge
n
KelainanKongenit
al
Hidrocefalu
s
CSS
Berlebih
Kepala
membesar
Kulit meregang hingga
tipis / pasien tidak
dapat bergerak atau
menggerakkan kepala
Kerusakan
mobilisasi
Kurang
pengetahua
n
Peningkatan
TIK
Penekanan
saraf lokal
Gangguan
aliran darah ke
otak
Sekresi
prostagladin,
bradikinin
Gangguan
perfusi jaringan
serebral
Nyeri
Saraf tertekan
( N.Vagus,
glosofaringeal, facialis)
Imobilasi
Aktivitas
Krisis pada
keluarga
Obliterasi Subarahnoid
Mual / muntah
Kekurangan
cairan
Kurang info
Anoreksia
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
Kecemasan
MANIFESTASI KLINIS
1.Hidrosefalus terjadi pada
masa neonatus
2.Hidrosefalus terjadi pada
akhir masa kanak-kanak
lanjutan.. .
Pada Neonatus
a. Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3
tahun.
b. Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela
menjadi tegang, keras, sedikit tinggi dari permukaan
tengkorak.
c. Tanda tanda peningkatan tekanan intracranial antara lain :
d. Muntah
e. Gelisah
f. Menangis dengan suara ringgi
g. Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi,
peningkatan pernafasan dan tidak teratur, perubahan pupil,
lethargi stupor.
1. Peningkatan tonus otot ekstrimitas
2. Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluhpembuluh darah terlihat jelas.
3. Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat
seolah-olah di atas Iris
4. Bayi tidak dapat melihat ke atas, sunset eyes
5. Strabismus, nystagmus, atropi optic
6. Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.
lanjutan.. .
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.Rontgen foto kepala
2.Transimulasi
3.Lingkaran kepala
4.Ventrikulografi
5.Ultrasonografi
6.CT Scan kepala
7.MRI (Magnetic Resonance
Imaging)
lanjutan.. .
Bayi Lanjut :
1. Pembesaran frontal atau bossing
2. Depresi mata
3. Tanda setting sun (sklera terlihat diatas iris)
4. Pupil lambat dalam berespons , dan dengan
respons yang tidak sama terhadap cahaya
Bayi, Umum :
5. Peka rangsang
6. Letargi
7. Bayi menangis bila di angkat atau di ayun dan diam
bila di biarkan berbaring
8. Kerja reflek dini bayi menetap
9. Respons normal tidak terlihat
Dapat menunjukkan hal-hal berikut :
10.Perubahan tingkat kesadaran
11.Opistotonus (sering kali bersifat ekstrem)
12.Spastisitas ekstremitas bawah
lanjutan.. .
Kasus kasus parah :
1. Sulit menghisap makanan
2. Menangis melengking, singkat dan bernada tinggi
3. Kesulitan kardiopulmonal
Masa kanak-kanak :
4. Sakit kepala pada saat bangun, membaik setelah
muntah atau postur tegak
5. Papiledema
6. Strabismus
7. Tanda-tanda saluran ekstrapiramidal (misal : ataksia)
8. Peka rangsang
9. Letargi
10.Apatis
11.Konfusi
12.Sering bicara tidak logis
A. IDENTITAS
Identitas :
Umur : paling sering terjadi pada usia dibawah duan tahun
Jenis kelamin : laki dan perempuan mempunyai kemungkinan
yang sama
Suku /golongan : semua golongan beresiko
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit / keluhan utama : Pembesaran pada kepala,
muntah, gelisah, nyeri kepala, lelah apatis, penglihatan ganda,
perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.
2. Riwayat Penyakit dahulu
Antrenatal : Perdarahan ketika hamil
Natal : Perdarahan pada saat melahirkan, trauma sewaktu
lahir
Postnatal : Infeksi, meningitis, TBC, neoplasma
3. Riwayat penyakit keluarga :
Apakah keluarga memiliki penyakit menular atau penyakit
keturunan, serta riwayat anggota keluarga yang perna
menderita Hidrosefalus.
c. Post natal :
Umur 5 bulan : mulai bisa mengangkat kepala
Umur 8 bulan : mulai bisa merangkak
Umur 9 bulan : Terkena infeksi
C. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Pola Aktivitas Sehari-Hari (Adl)
a. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan ( Makan dan
minum ) :
Klien cenderung mual dan muntah, nafsu makan menurun
b. Pola Eliminasi BAK/BAB : Oliguria
c. Pola istirahat tidur : Kelemahan, lelah, Insomnia
d. Kebersihan diri (PH) : Gangguan kesadaran sehingga
kebersihan perlu dijaga.
e. Aktivitas lain : Pembesaran kepala, perubahan pupil,
penglihatan
ganda sehingga imobolitas.
2. Pengkajian Persistem
B1 ( Breath ) : Dispnea, ronchi, peningkatan frekuensi
napas
B2 ( Blood ) : Pucat, peningkatan systole tekanan darah,
penurunan nadi
B3 ( Brain )
: Sakit kepala, gangguan kesadaran, dahi
menonjol dan mengkilat, pembesaran kepala, perubahan
pupil, penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer,
strabismus ( juling ), tidak dapat melihat
keatas sunset
eyes , kejang
B4 ( Bladder ) : Oliguria
B5 ( Bowel ) : Mual, muntah, malas makan
B6 ( Bone )
: Kelemahan, lelah, peningkatan tonus otot
ekstrimitas
3. Observasi TTV
Peningkatan systole tekanan darah
Penurunan nadi / bradikardia
Peningkatan frekuensi pernapasan.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kulit :
Inspeksi : Lesi (+/-)
Palpasi : Turgor > detik
b. Kepala
Inspeksi : Pembesaran pada kepala, dahi menonjol dan
mengkilat
Palpasi : Nyeri tekan (+)
c. Mata :
Inspeksi : Perubahan pupil, penglihatan ganda, strabismus
( juling ), tidak
dapat melihat keatas sunset eyes
Palpasi : Odem (+/-)
d. Hidung :
Inspeksi : Perdarahan (-/+), Cubing hidung (-/+)
e. Paru :
Inspeksi : bentuk dada, bentuk torak
Palpasi : Vocal fremitus (+)
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Biasanya nafas melengking
f. Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis (+)
Perkusi :
Batas Atas : N = ICS II
Pemeriksaan penunjang
1.CT scan
2.Fungsi ventrikel
3.EEG
4.MRI
TERIMAKASIH