You are on page 1of 7

Leiomyoma merupakan suatu kelainan berupa tumor jinak terdiri dari jaringan ikat

(berupa benjolan padat) yg umumnya muncul di uterus atau organ2 pencernaan. Krn dlm
kasus ini disebutkan "uteri", berarti jelas gangguan tersebut terjadi di uterus.
Nah, karena adanya tumor tsb muncul suatu keadaan yg tidak normal. Mioma yang tumbuh
ke dalam rongga rahim dan ukurannya besar dapat menyebabkan gangguan haid, haid
menjadi lebih banyak, lebih lama, dan lebih nyeri.
Dan sangat tepat bila akhirnya pasien diperiksakan ke dokter Obsgyn (Sp.OG). Yaitu dokter
Spesialis Obstetri Ginekologi atau Kandungan.
Selanjutnya kenapa dilakukan histerektomi (:adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim,
uterus) seorang wanita. Dengan demikian, setelah menjalani histerektomi seorang wanita
tidak mungkin lagi untuk hamil dan mempunyai anak.)? Karena (kemungkinan) telah terjadi
mioma yg sangat parah, shg rahim mau tidak mau harus diangkat/diambil utk mencegah
komplikasi yg lebih buruk.
Oleh dr. IGA Ngurah Agung Sentosa, S.Ked.
SUATU masa di rongga perut harus dibedakan asalnya baik itu berasal dari genital atau ekstra
genital. Kemungkinan adanya keganasan membutuhkan diagnosis yang akurat dan terapi
yang agresif, dimana kebanyakan dari masa-masa itu terutama pada usia reproduktif bersifat
jinak. Walaupun begitu, adanya gejala dan tanda yang tumpang tindih antara tumor jinak dan
ganas membuat diagnosis yang akurat menjadi sulit. Salah satu masa pada rongga perut yang
sering dijumpai pada wanita usia reproduktif adalah mioma uteri. Mioma uteri merupakan
tumor jinak yang terdiri dari otot polos dan jaringan ikat fibrus. Merupakan struktur yang
padat, memiliki pseudokapsul, dan membentuk nodul kecil maupun besar yang dapat diraba
pada dinding otot uterus, tumor ini sering juga disebut fibroid, leiomyoma, atau fibromioma.
Tumor ini merupakan tumor jinak dan masa pada uterus yang paling sering ditemui pada
rongga perut wanita. Mioma ini bisa muncul single/tunggal, tapi lebih sering dijumpai
multipel serta memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari ukuran mikroskopik 1 mm sampai
dengan ukuran yang besar yakni 20 cm, dan mengisi hampir seluruh ruang abdomen. Insiden
tertinggi dari mioma ini dijumpai pada wanita usia reproduksi antara 30-45 tahun, dimana
angka insiden yang lebih tinggi dijumpai pada wanita berkulit hitam daripada wanita berkulit
putih, yakni sebesar 3-9x lipat lebih tinggi. Tumor ini tidak terdeteksi sebelum pubertas dan
merupakan tumor yang pertumbuhannya tergantung pada hormon. Sedangkan berdasarkan
otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada
wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri belum pernah (dilaporkan)
terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih
bertumbuh. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39-11,7% pada semua penderita
ginekologi yang dirawat.
Gejala dari mioma bervariasi tergantung dari ukuran, jumlah, dan lokasinya. Kebanyakan
wanita dengan mioma bersifat asimtomatis; gejala muncul dalam 10-40% wanita yang
menderita penyakit ini. Adapun gejala yang mungkin timbul antara lain :1,4

Perdarahan Uterus Abnormal


Merupakan gejala yang paling sering dihubungkan dengan mioma uteri, muncul hingga
>30% wanita yang menderita penyakit ini. Tipe perdarahan yang muncul adalah menorrhagia,
perdarahan berlebih saat periode menstruasi (_+>80 ml). Peningkatan aliran biasanya muncul
secara gradual, tapi perdarahan dapat menyebabkan anemia. Mekanisme pasti terjadinya
peningkatan perdarahan tidak jelas. Faktor-faktor yang mungkin antara lain nekrosis
permukaan endometrium yang ada diatas mioma submukosa; gangguan kontraksi otot uterus
bila terdapat mioma intramural yang luas; peningkatan luas area permukaan kavitas
endometrium; dan perubahan mikovaskulatur endometrium.

Nyeri
Mioma yang tidak berkomplikasi biasanya tidak menyebabkan nyeri. Nyeri akut
dihubungkan dengan fibroid, biasanya disebabkan oleh torsi pedunculated myoma atau infark
yang progresif menjadi degenerasi carneous dalam mioma. Nyeri biasanya seperti nyeri
kram, bila mioma submukosum dalam kavitas endometrium bertindak sebagai benda asing.
Beberapa pasien dengan mioma intramural mengeluhkan dismenore yang muncul lagi setelah
beberapa tahun periode menstruasi bebas nyeri.

Tekanan
Begitu mioma membesar, akan memberi rasa seperti rasa berat pada pelvik atau gejala
tekanan pada struktur-struktur di sekitarnya.
1. Sering kencing, adalah gejala yang sering muncul bila mioma yang tumbuh menyebabkan
penekanan pada kandung kencing.
2. Retensi urine, jarang terjadi, biasanya terjadi bila pertumbuhan mioma menyebabkan
uterus retroversi terfiksasi yang mendorong serviks ke anterior di bawah simfisis pubis di
area sudut uretrovesikuler posterior.
3. Efek tekanan mioma asimtomatis biasanya disebabkan oleh ekstensi laterla atau mioma
intralegamen, yang menyebabkan obstruksi ureter unilateral dan hidronefrosis.
4. Konstipasi dan susah defekasi dapat disebabkan oleh mioma posterior yang besar.
5. Kompres vaskulatur rongga perut oleh uterus yang membesar dengan hebat dapat

menyebabkan varicositis atau edema ekstremitas bawah.

A. Pengertian
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan
Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal
myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri (97%), belum pernah
ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.
B. Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil
penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung pada sel-sel
otot imatur yang terdapat pada Cell Nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus
oleh hormon estrogen.
C. Lokalisasi Mioma Uteri
1. Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding
uterus.
2. Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum uteri dan menonjol dalam
kavum itu.
3. Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan menonjol pada permukaan
uterus.
D. Komplikasi
1. Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar, sekonyong
konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause
2. Torsi (putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini
terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan
dan akan tampak gambaran klinik dari abdomenakut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang dapat melalui
kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini kemungkinan gangguan situasi
dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
A. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningkat,
Eritrosit : turun
2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan
ukurannya.
4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan
operasi.
6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan
operasi.
B. Cara Penanganan Mioma Uteri
Indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai. Pada mioma
uteri yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati masa menopause tidak
diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan pelvic secara rutin tiap tiga bulan atau
enam bulan. Adapun cara penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan
pengobatan operatif diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan
histerektomi total abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal dengan nama Total
Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy (TAH-BSO). TAHBSO
adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, serviks, kedua tuba falofii dan
ovarium dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada malignan neoplasmatic desease,
leymyoma dan chronic endrometriosis (Tucker, Susan Martin, 1998).
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa
jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
3. Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang ketidakmampuan
memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan, akibat pada hubungan seksual.
4. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan terjadinya perdarahan yang
berulang-ulang.
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.
RENCANA KEPERAWATAN
Dx 1

Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan system saraf
akibat penyempitan kanalis servikalis oleh myoma
Tujuan
Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu mengidentifikasi cara
mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya.
Intervensi dan Rasional
1. Observasi adanya nyeri dan tingkat nyeri.
Memudahkan tindakan keperawatan
2. Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri
Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang dialaminya.
3. Ajarkan teknik relaksasi
Meningkatkan kenyamanan klien
4. Anjurkan untuk menggunakan kompres hangat
Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien
5. Kolaborasi pemberian analgesik
Mengurangi nyeri
Dx 2
Gangguan eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan
neoplasma pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik.
Tujuan
Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami terjadinya
retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan retensi
urine.
Intervensi dan Rasional
1. Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine
Melihat perubahan pola eliminasi klien
2. Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien

3. Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat, mengatur posisi,
mengalirkan air keran.
Mencegah terjadinya retensi urine

Gangguan Reproduksi
Infertilitas akibat adanya mioma tidak biasa terjadi. Infertilitas dapat terjadi bila mioma
mempengaruhi transportasi tuba normal atau implantasi ovum yang terfertilisasi.
1. Mioma intramural besar yang berlokasi di kornu dapat menutup pars interstisialis tuba.
2. Perdarahan kontinu pada pasien dengan mioma submukosum dapat mengganggu
implantasi; endometrium diatas mioma dapat tidak mengalami fase-fase seperti endometrium
normal, sehingga merupakan permukaan yang tidak baik untuk implantasi.
3. Terdapat peningkatan insiden abortus dan kelahiran prematur pada pasien dengan mioma
submukosum atau intramural.

Kelainan Berhubungan dengan Kehamilan


Mioma uteri pada 0,3%-7,2% kehamilan biasanya muncul sebelum konsepsi dan dapat
meningkat ukurannya selama gestasi.
1. Insiden abortus spontan lebih tinggi pada wanita dengan mioma, tetapi mioma merupakan
penyebab abortus yang tidak biasa.
2. Kelahiran prematur dapat meningkat pada wanita dengan mioma.
3. Dalam trimester ketiga, mioma dapat menjadi faktor penyebab malpresentasi, obstruksi
mekanik, atau distosia uteri. Mioma-mioma yang besar pada segmen bawah uterus dapat
menghalangi penurunan bagian presentasi janin. Mioma intramural dapat mempengaruhi
kontraksi uterus dan persalinan normal.
4. Perdarahan Post Partum (HPP) lebih sering terjadi pada pasien dengan mioma uteri.
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55% dari semua mioma uteri tidak
membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma itu masih
kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Walaupun demikian mioma uteri

memerlukan pengamatan setiap 3-6 bulan. Dalam menopause dapat terhenti pertumbuhannya
atau menjadi lisut. Apabila terlihat adanya suatu perubahan yang berbahaya dapat terdeteksi
dengan cepat agar dapat diadakan tindakan segera. Dalam dekade terakhir ada usaha
mengobati mioma uterus dengan GnRH agonist (GnRHa). Hal ini didasarkan atas pemikiran
mioma uterus terdiri atas sel-sel otot yang diperkirakan dipengaruhi oleh estrogen. GnRHa
yang mengatur reseptor gonadotropin di hipofisis akan mengurangi sekresi gonadotropin
yang mempengaruhi mioma. Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selama 16 minggu pada
mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus dalam
keseluruhannya lebih kecil. Akan tetapi setelah pemberian GnRHa dihentikan, mioma yang
lisut itu tumbuh kembali di bawah pengaruh estrogen oleh karena mioma itu masih
mengandung reseptor estrogen dalam konsentrasi yang tinggi. Perlu diingat bahwa penderita
mioma uteri sering mengalami menopause yang terlambat.
a. Pengobatan Operatif
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan
ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada myom geburt dengan cara
ekstirpasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma subserosum dapat mudah dilaksanakan
apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi ini dikerjakan karena keinginan memperoleh
anak, maka kemumgkinan akan terjadi kehamilan adalah 30-50%. Perlu disadari bahwa 2535% dari penderita tersebut akan masih memerlukan histerektomi. Histerektomi adalah
pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat
dilaksanakan per abdominam atau per vaginam. Yang akhir ini jarang dilakukan karena uterus
harus lebih kecil dari telor angsa dan tidak ada perlekatan dengan sekitarnya. Adanya
prolapsus uteri akan mempermudah prosedur pembedahan. Histerektomi total umumnya
dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. Histerektomi
supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus
keseluruhannya.
b. Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami
menopause. Radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat kontra indikasi untuk
tindakan operatif. Akhir-akhir ini kontra indikasi tersebut makin berkurang. Radioterapi
hendaknya hanya dikerjakan apabila tidak ada keganasan pada uterus.

You might also like