Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Media transmisi mikroorganisme patogen yang tersering di rumah sakit adalah
melalui tangan pekerja kesehatan. Transmisi mikroorganisme patogen melalui tangan
petugas kesehatan membutuhkan lima tahap untuk menimbulkan penularan dari satu
pasien ke pasien lainnya yaitu ( i ) mikroorganisme terdapat di kulit pasien ataupun
pada benda-benda di sekitar pasien , ( ii ) mikroorganisme berpindah ke tangan petugas
kesehatan, ( iii ) mikroorganisme tersebut bertahan di tangan petugas kesehatan, ( iv )
cuci tangan yang tidak benar menyebabkan tangan tetap terkontaminasi, dan akhirnya (
v ) terjadi transmisi silang mikroorganisme melalui tangan yang terkontaminasi
tersebut.
Pada tahun 1938, Price menemukan bahwa bakteri yang terdapat pada tangan
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu flora residen dan flora transient. Flora residen
merupakan mikroorganisme yang berasal dari bawah sel-sel superfisial corneum dan
ditemukan
diatas
permukaan
kulit
misalnya
Staphylococcus
epidermidis,
telah dianggap sebagai salah satu cara untuk menurunkan frekuensi infeksi
nosokomial.
Menurut Boyce dan Pittet tahun 2002 kegagalan melakukan kebersihan tangan
yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosokomial ( HAIs )
dan penyebaran mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan
telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah.
Dari data-data tersebut diatas Rumah Sakit Umum Aulia menaruh perhatian
terhadap hal ini, dengan cara melakukan kepatuhan cuci tangan, menggunakan teknik
pendidikan yang efektif termasuk role model, monitoring dan umpan balik serta
melakukan pendekatan kinerja yang di targetkan ke semua petugas yang bekerja di
rumah sakit ini sehingga dapat mengurangi terjadinya infeksi nosokomial sehingga
dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
II.
Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
Menurunkan kejadian infeksi nosokomial
Mengurangi kontribusi terhadap timbulnya wabah
b. Tujuan khusus
-
Petugas bisa menjaga sikap dan perilaku yang benar sehingga dapat mencegah /
meminimalkan resiko tertular infeksi
III.
Pengertian
a. Kebersihan tangan adalah proses untuk membersihkan tangan dari kotoran dan debris
yang ada di kulit tangan. Kebersihan tangan ini dilakukan dengan cuci tangan.
b. Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
c. Residen flora adalah flora normal yang berada disela kulit dan sulit dihilangkan dan
menjadi penyebab infeksi bila masuk kedalam tubuh melalui tindakan invasif.
d. Transien flora adalah kuman yang berasal dari lingkungan dan tahan hidup selama 24
jam, hidup disekitar kuku, dan merupakan penyebab terjadinya HAIs dan kuman ini
dapat dihilangkan melalui cuci tangan.
e. Healthcare Associated Infection ( HAIs ) adalah infeksi yang terjadi selama proses
perawatan di rumah sakit/ di fasilitas kesehatan lain, dimana pasien tidak ada infeksi
atau tidak dalam masa inkubasi. Atau infeksi yang didapat di rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang/ infeksi petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan.
f. Lima moment cuci tangan adalah lima waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan
yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, sesudah
terkena cairan tubuh pasien, sesudah kontak dengan pasien, sesudah kontak dengan
lingkungan sekitar pasien.
g. Agen antiseptik atau antimikroba adalah bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit
atau jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme transien
maupun residen, sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.
h. Emollient adalah cairan organik ( gliserol, propilen glikol, sorbitol ) yang ditambahkan
pada handscrub dan lotion. Emollient berguna untuk melunakkan kulit dan membantu
mencegah kerusakan kulit.
i. Air bersih adalah air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga
aman untuk diminum serta untuk pemakaian lainnya.
j. Sabun adalah produk-produk pembersih ( batang, cair, lembar atau bubuk ) yang
menurunkan tegangan permukaan sehingga membantu untuk melepaskan kotoran ,
debris dan mikroorganisme yang menempel sementara di tangan.
k. Desinfektan adalah agen mikroba yang digunakan pada obyek ( bukan benda hidup )
untuk membunuh mikroorganisme
BAB II
TATA LAKSANA
Air mengalir
2.
Sabun
3.
Larutan antiseptik
4.
dispenser antiseptik
untuk
dan
BAB III
DOKUMENTASI
1.
dilakukan sewaktu-
4.
Hasil pemantauan akan dianalisa oleh IPCN dan hasil ini akan disampaikan kepada
ketua PPIRS.
BAB IV
PENUTUP
perkembangan
ilmu
pula
buku
ini
akan
direvisi
secara
berkesinambungan, untuk itu mohon masukan dari semua pihak demi terwujudnya Buku
Panduan Kebersihan Tangan yang bermutu. Setiap masukan demi perbaikan Buku
Panduan Kebersihan Tangan ini akan diterima secara terbuka untuk mewujudkan
pelayanan yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA