Professional Documents
Culture Documents
OLEH
Nama
: Ratnawaty
NIM
: 70200108072
Kelompok
: II (Dua)
Asisten
LEMBAR PENGESAHAN
: Ratnawaty
NIM
: 70200108072
Kelompok
: II (dua)
Tanggal Praktikum
: 20 Oktober 2011
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan
dapat diterima.
Samata, 26 Oktober 2011
Koordinator Asisten
Asisten
Dosen Penanggungjawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar
bagi perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak
dapat berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu
kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi
faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Arif
Sumantri, 2010)
B. Rumusan Masalah
1. Berapa kandungan Total Dissolved Solid (TDS) pada air sumur,?
2. Berapa kandungan Total Suspended Solid (TSS) pada air sumur ?
3. Apakah air sumur tersebut layak untuk dikomsumsi?
C. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui Total Dissolved Solid (TDS) pada air sumur gali
2. Untuk mengetahui Total Suspended Solid (TSS) pada air sumur gali
3. Untuk mengetahui air sumur tersebut layak komsumsi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang
TDS ( Total Dissolved Solid) adalah variable jumlah zat padat tidak
larut (mayoritas merupakan mineral jenis an-organik) didalam air. TDS
digunakan sebagai acuan mengukur kadar "kemurnian air dalam satuan
ppm (part per million) atau mg/ltr (desikator)
Secara umum air dibedakan menjadi 4 golongan berdasarkan faktor
TDS nya :
Air Organik = 0 - 1 ppm
Air Murni = 11 - 10 ppm
Air Mineral = 11 - 250 ppm
Air Tanah = 251 - 1000 ppm
Semakin rendah faktor TDS nya maka kecenderungan dari kualitas
kemurnian air akan semakin baik / tinggi. Dalam kaitan penting tersebut,
HDO Balance- Water memiliki faktor TDS < 2 ppm, sehingga sangat
terbukti kualitas kemurnian dari air HDO. Di Indonesia sendiri rata-rata
kadar TDS di dalam air minum berkisar antara 50 - 100 ppm. Beberapa
mungkin juga menambahkan kadar oksigen dalam air.( Anonim 2009 )
D. Pengertian TDS dan TSS
TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat
organic maupun anorganic, mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah
larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per
Million (PPM) atau sama dengan milligram per Liter (mg/L). Umumnya
berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan)
harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2106
bahan-bahan
tersuspensi
BAB III
METODE PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil Pengukuran
242 mg/L
242 mg/L
saring sebelum
saring setelah
saringan
saringan
47,0205
47,0228
50mL
46mg/L
36,3603
36,3604
50mL
2 mg/L
N
0
Volume
Hasil
B. Perhitungan
TSS (Total Suspended Solid)
Mg/L zat (padat) tersuspensi = (a b) x 1000
c
Keterangan :
a = bobot setalah saringan
b = bobot sebelum saringan
c = mL sampel
1. Cawan A = (47,0228 47,0205) x 1000 = 46 mg/L
0,05 liter
2. Cawan B = (36,3604 36,3603) x 1000 = 2 mg/L
0,05 liter
C. Pembahasan
Sampel yang digunakan pada pengujian ini adalah air sumur gali
dari Desa Salodong dimana sumur yang di ambil sampelnya sebanyak
tigas sumur.
yang
berisi
kertas
penyaring
di
pindahkan
ke
dalam
dengan
metode
gravimetri,
yaitu
dimulai
dengan
ini dimaksudkan agar alat tersebut dalam keadaan bersih dan mencegah
bercampurnya limbah yang akan mempemgaruhi hasil pengujian.
Adapun hasil dari pengujian TDS dengan metode konduktometri
pada air sumur adalah 242mg/l
Pada pengukuran TDS kali ini di gunakan metode konduktiviti
meter dengan alasan pengukurannya jauh lebih simple dan aman di
bandingkan dengan metode gravimetric yang jauh lebih berisiko di
karenakan alat-alat yang digunakan lebih berbahaya,tapi untuk keakuratan
pengukuran sebaiknya digunakan metode gravimetri
Nilai Ambang Batas (NAB) baku mutu air minum berdasarkan
World Health Organization (WHO), kadar padatan terlarut sebesar 1000
ppm (Anonymous3, 1992). Sedangkan NAB kadar padatan tersuspensi
sebesar 50mg/L menurut baku mutu air kelas 1. Tetapi dalam hal ini
karena yang diuji adalah air limbah laboratorium maka standar nilai TSS
dan TDS lebih rendah daripada untuk air minum, dan berdasarkan hasil
yang diperoleh dari percobaan maka nilainya
membahayakan.
Adapun dampak apabila kandumgan TSS dan TDS berlebih dalam
air, selain kadar estetika yang tidak enak dilihat karena meyebabkan air
berwarna dan berbau juga dapat menyebabkan sinar matahari tidak dapat
masuk kedalam air sehingga proses fotosintesis terhambat akibatnya
ekosistem biota laut dapat terganggu.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Hasil dari penghitungan TSS pada air sumur pada cawan A sebelum
dan sesudah pemanasan = 46mg/l dan pada cawan B sebelum dan
sesudah pemanasan = 2mg/l
2. Hasil dari pengujian TDS dengan metode konduktometri pada air
sumur sebesar 243mg/l sebelum maupun sesudah pengadukan.
3. Air yang di teliti layak komsumsi.
B. Saran
Sebaiknya sampel yang digunakan dapat lebih bervariasi
sumbernya sehingga dapat dilakukan perbandingan hasil.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Nur. 2000. Uji Selektivitas Membran Ultrafiltrasi pada Proses Pemisahan
TDS
(Total
Dissolved
Solid)
dalam
Bittern.
Diakses
di
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26949/4/chapter%20II.pdf.
22 Oktober 2011.