You are on page 1of 2

Pada praktikum kita kali ini kita akan menetukan tegangan permukaan

dari suatu cairan dan kita akan membuktikan pengaruh surfaktan terhadap
tegangan permukaan cairan.Hal pertama yang dilakukan pada praktikum ini
adalah menyiapkan alat dan bahan.Alatnya antara lain cawan,beaker
gelas,pipet,batang pengaduk,alat pengukur tegangan permukaan,pelat
kaca,kawat cicin,penara,dan timbangan digital.Sedangkan bahan yang
digunakan adalah oleum ricini sebagai cairan yang akan diuji tegangan
permukaannya dan natrium lauril sulfat 10% sebagai surfaktan atau amfifil.
Setelah alat dan bahan siap,kita harus mengkalibrassi alat penetu
tegangan permukan caranya dengan kita harus pemasangkan pelat
kaca,kemudian geser bagian pemberat sampai skala yang menunjukan
tegangan permukaan menuju pada angka nol.Proses kalibrasi alat ini sangat
penting jadi saat melakukannya kita harus benar-benar teliti agar hasil
pengkuran nantinya akurat dan presisi.
Setelah alat dikalibrasi kita akan menentukan tegangan permukaan. Zat
yang akan di uji disiapkan. Yang pertama yaitu oleum ricini 20 ml. Pada zat
pertama ini tidak dicampurkan surfaktan karena kita akan mengukur tegangan
permukaan dari cairan oleum ricini.Setelah itu cairan dimasukkan dalam
cawan petri agar didapat permukaan cairan yang luas sehingga memudahkan
percobaan.Kemudian pelat kaca yang tergantung pada alat penentu tegangan
permukaan dicelupkan pada cairan dalam cawan. Pelat dicelupkan hanya
sampai pada permukaan cairan saja karena yang akan kita amati adalah
tegangan permukaan,jika pelat kaca dicelupkan terlalu dalam,itu akan
mempersulit kita dalam mentukan besar tegangan yang ditunjukan oleh skala
saat pelat kaca terlepas dari permukaan. Setelah pelat kaca dicelupkan pada
permukaan tarik cawan petri pelan-pelan agar pelat terlepas dari permukaan
cairan. Lihat skala yang ditunjukkan oleh alat tepat saat pelat terlepas dari
permukaan cairan. Hal ini harus dilakukan dengan sangat teliti karena waktu
terlepasnya pelat dari permukaan cairan sangat singkat dan skala yang
ditunjukkan alat berubah sangat cepat. Pembacaan skala saat pelat terlepas
juga harus tepat karena hal ini akan mempengaruhi hasil perhitungan. Posisi
mata pembaca skala harus sejajar dengan skala pada alat penentu tegangan
permukaan agar penbacaan dilakukan dengan benar.
Selanjutnya bersihkan cairan yang menempel pada pelat kaca sampai
bersih agar tidak terjadi kesalahan saat penyetaraan beban.Kemudian berikan
beban pada tempat di atas pelat sampai skala menunjukkan angka yang sama
dengan angka yang ditunjukkan saat pelat terlepas dari permukaan.Pastikan
hal ini dilakukan dengan seteliti mungkin.Kemudian timbang beban dengan
neraca digital,agar lebih akurat dan mudah. Hasil penimbangan akan
digunakan untuk menghitung tegangan permukaan.Percobaan ini dilakukan
tiga kali untuk setiap zat ataupun campuran zat dan surfaktan dengan
komposisi yang sama agar hasil yang didapat lebih presisi.
Prosedur selanjutnya sama dengan prosedur yang telah dijelaskan
sebelumnya.Yaitu
mengkalibrasi
alat
dan
menentukan
tegangan

permukaan.Tetapi zat yang di uji ditambah kan dengan surfaktan agar kita
mengetahui pengaruh surfaktan terhadap tegangan permukaan dan surfaktan
yang digunakan adalah natrium lauril sulfat10%.Untuk zat cair kedua
digunakan oleum ricini sebanyak 18,8 ml dan natrium lauri sulfat 10%
sebanyak 1,2 ml. Zat uji yang ketiga merupakan campuran 18,6ml oleum ricini
dengan 1,4 ml natrium laurit sulfat 10%.Zat uji yang keempat merupakan
campuran 18,4 ml oleum ricini dengan 1,6 ml natrium lauril sufat 10%.Zat uji
yang kelima yaitu campuran dari 18,2 ml oleum ricini dengan 1,8 ml natrium
lauril sulfat 10%. Zat uji yang keenam yaitu campuran dari 18 ml oleum ricini
dengan 2 ml natrium lauril sulfat 10%.

Konsentrasi surfaktan pada tiap larutan sengaja ditingkatkan agar kita


mengetahui berapa konsentrasi surfaktan yg dibutuhkan untuk membentuk
konsentrasi misel kritis. Pastikan saat mencampurkan surfaktan,surfaktan
terlarut sempurna agar surfaktan menyebar dengan rata.
Setelah itu dilakukan uji untuk mengukur tegangan permukaan
menggunakan kawat berbentuk cicin.Prinsip dan prosedurnya sama dengan
pengujian menggunakan pelat kaca,hanya saja pelat kaca diganti dengan
kawat berbentuk cicin.Zat cair yang di uji juga sama dengan keenam zat cair
yang digunakan dalam pengujian menggunakan pelat kaca.
Kemudian diukur panjang pelat kaca dan tebal pelat kaca menggunakan
jangka sorong agar lebih presisi. Demikian pula kita harus mengukur panjang
kawat menggunakan mistar.Sebenarnya proses pengukuran ini bisa dilakukan
diawal ataupun diakhir tergantung pada praktikan.
Setelah percobaan selesai dilakukan barulah dilakukan perhitungan data
dari hasil percobaan.Data diolah dengan menggunakan persamaan =

F
2L

F
untuk percobaan dengan menggunakan kawat dan persamaan = 2( p+ t) . s

You might also like