Professional Documents
Culture Documents
KOMUNITAS 2
ASKEP Keluarga Baru Menikah
DISUSUN OLEH :
Achmad Romdoni
Aji Pramustyo
Calvin Linome
Gootama Catur W.
(1211001)
(1211034)
(1212081)
(1211007)
Mariana Kehi
Nurvina Taurimasari
Ruffun Nisa Haqqu
Yehus Yesuada Kase
(1312089)
(1211025)
(1211026)
(1212065)
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................4
1.3 TUJUAN...................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6
2.1 KELUARGA............................................................................................6
2.1.1 Definisi Keluarga...........................................................................6
2.1.2 Fungsi Keluarga.............................................................................6
2.1.3 Tipe Keluarga.................................................................................7
2.1.4 Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan......................................8
2.2 KELUARGA BARU MENIKAH............................................................8
2.2.1 Definisi...........................................................................................8
2.2.2 Tahap Thap Pasangan Baru Menikah..........................................9
2.2.3 Masalah Yang Biasa Dilakukan Oleh Pasangan Baru Menikah.....9
2.2.4 Tugas Perkembangan......................................................................11
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................16
3.1 PENGKAJIAN.........................................................................................16
3.2 DIAGNOSA.............................................................................................21
3.3 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN...........................................22
BAB IV PENUTUP...........................................................................................26
4.1 KESIMPULAN........................................................................................26
4.2 SARAN....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang
melakukan
fungsinya.
Memerlukan
pemahaman
setiap
tahap
RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian keluarga baru menikah ?
b. Bagaimana tugas perkembangan dan masalah masalah yang terjadi pada
keluarga baru menikah ?
c. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga baru menikah ?
TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga pasangan baru
menikah
b. Tujuan Khusus
4
keluarga pemula(baru
menikah).
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang
terjadi pada keluarga pemula (baru menikah).
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada
keluarga pemula (baru menikah).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
KELUARGA
Definisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
Fungsi Keluarga
Tipe Keluarga
masalah perutangan Anda, toh ia adalah pasangan Anda, tak ada yang
perlu ditutup-tutupi, tetapi perlu dihadapi bersama. Kemudian, cobalah
berhitung dan rencanakan keuangan Anda untuk ke depannya. Jika perlu,
temui ahli perencana keuangan.
b. Mengasingkan diri dari pertemanan
Teman-teman adalah kunci sukses dari pernikahan. Jadi, jangan
mengasingkan diri dari mereka. Jika teman-teman Anda yang lajang
berkumpul, pastikan segalanya sudah dalam keadaan aman di rumah, lalu
ikutlah pergi bersama mereka, tentu dengan seizin suami. Hanya karena
Anda tidak ikut-ikutan flirting bersama pria di klub bukan berarti Anda
tidak bisa menjadi teman yang suportif.
c. Tidak cukup seks
Sebanyak 60 persen pasangan baru menikah yang mengikuti survei
mengatakan bahwa kehidupan seks mereka berantakan. Alasan terbanyakn
ialah kesibukan. Coba untuk menginisiasikan acara berhubungan intim
dengan pasangan. Bahkan, kalau perlu, buat jadwalnya. Jika Anda mulai
terbiasa untuk melakukannya, maka Anda akan makin menginginkannya,
tak tertutup kemungkinan akan makin menyukainya juga.
d. Tidak menjaga tubuh
Pernahkah Anda menyadari, biasanya orang-orang yang baru saja menikah
akan terlihat lebih "makmur" dalam hal berat badan? Ya, entah mengapa,
ini selalu terjadi. Mungkin karena kebiasaan minum atau makan di malam
hari atau karena sibuk berlelah-lelahan pada malam hari sehingga pada
pagi harinya jadi lebih semangat untuk sarapan dalam jumlah banyak.
Wah, ini mesti diwaspadai. Sebaiknya Anda mulai memperbanyak agenda
untuk berolahraga bersama pasangan.
e. Mertua dan ipar
Lima puluh persen pasangan yang disurvei oleh thenest.com memiliki
masalah dengan mertua dan ipar mereka. Cobalah untuk mengatur
ekspektasi, seperti Anda akan datang berkunjung bersama pada akhirnya,
ini akan kembali menghantui Anda.
f. Pertengkaran tak penting
Anda tahu, kadang hidup seatap dengan orang yang Anda pikir sudah
Anda kenal bisa jadi hal yang sangat memusingkan. Cobalah untuk tidak
mudah terpancing amarah. Namun, jika memang emosi marah sudah
9
Tugas Perkembangan
Anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri dan
Masing-
juga
pernyataan
klien
tentang
kenyamanannya
riwayat
kesehatan
dahulu
klien
yang
merupakan
12
kehamilan
ektopik,
metroragia
Data
Kurang
pengetahuan
tentang
keluarga
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1
PENGKAJIAN
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika
terpenuhi.
Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing
anggota
keluarga,
perhatian
terhadap
Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas
rumah, type rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak
septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang
digunakan serta denah rumah.
yang
meliputi
kebiasaan,
lingkungan
fisik,
oleh keluarga .
Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
merupakan faktor yang penting dalam penggelolaan penyakit.
Pengobatan tradisional
15
untuk menentukan
terhadap
psikologis
seseorang
yang
dapat
mengakibatkan kecemasan.
7. Aktiftas
Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruh
terhadap terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga.
8. Data Lingkungan
Karakteristik rumah
Cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik seperti
lantai rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat
mengurangai faktor penyebab terjadinya suatu penyakit.
Karakteristik Lingkungan
16
lingkungan.
Ketenangan
lingkungan
sangat
Struktur Kekuasaan
Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi
kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress
psikologik.
Struktur peran
Menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan
konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan
membuat anggota keluarga puas atau tidak ada konflik dalam
peran, dan sebaliknya bila peran tidak dapat diterima dan
tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan
ketegangan dalam keluarga .
Fungsi sosialisasi.
Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga
dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila
keluarga tidak memberikan kebebasan pada anggotanya,
maka akan mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi.
17
Fungsi kesehatan
Menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan
melatih
anak
untuk
berkehidupan
sosial
sebelum
dan papan
Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat sdalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga .
terhadap situasi/stressor.
Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
Strategi adaptasi disfungsional
18
Strategi
adaptasi
disfungsional
yang
digunakan
DIAGNOSA
Diagnosa yang mungkin berdasarkan pengkajian dan data adalah
a. Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan kurang
Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.
Sedangkan diagnosa keperawatan lain yang dapat timbul yaitu:
b. Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan Kurang
Pengetahuan Terhadap Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.
c. Konflik pengambilan keputusan b.d kurangnya informasi yang relefan
d. ketidakmampuan Koping keluarga b.d gangguan kemampuan untuk
memenuhi tanggung jawab pran skunder.
e. Ketidakefektifan pola seksualitas b.d riwayat ketidakpuasan pengalaman
seksual
3.3
yang dipilih.
Menggambarkan metoda lain yang dapat dipakai dan memilih
salah satu dari metoda tersebut bila pasangan inggin
mengganti metode kontrasepsi.
19
b. Intervensi
Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberika
informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang
kesehatan, dan mendorong sikap emosi yang sehat terhadap
masalah.
Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
yang tepat dengan cara mengidentifikasi konsekwensi tidak
melakukan tindakan, mengidentfikasi sumber sumber yang
dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsukensi tiap
tindakan.
Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota
keluarga yang sakait dengan cara mendemonstrasikan cara
perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
amarahnya
Krarifikasi perasaan anggota keluarga
Jika ada indikasi, minta anggota
keluarga
ventilasi
untuk
yang lain
Jika ada anggota keluarga yang sakit, bantu keluarga untuk
berkeluarga
Menceritakan
mengenai
ketakutan
dan
percaya
keprihatinan
yang
berarti
mengambil keputusan
Kolaborasi denag keluarga untuk mengklarifikasi proses
pengambilan keputusan
22
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada
hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masingmasing, ada pengambil
keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu
rumah.
Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu:
membangun perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,
membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok social, serta
merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua),
mendiskusikan rencana punya anak.
4.2
SARAN
Sebaiknya
sebagai
seorang
perawat/calon
perawat
harus
selalu
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, K.A.2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
Sagung Seto.
Allender, JA & Spradley, B. W. 2001. Community as Partner, Theory and
Practice Nursing. Philadelpia: Lippincott.
Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000. Community Health and Nursing, Concept
and Practice. Lippincott: California.
Carpenitto, L. J. 2000. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta: EGC.
Effendy,N. 1998. Dasar-dasar keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC.
Friedman, M. M. 1998. Family Nursing Research Theory and Practice, 4th
Edition. Connecticu : Aplenton
Iqbal,Wahit dkk. 2005.Ilmu Keerawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi dalam
Praktek Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik, Keluarga.
Jakarta : EGC.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keprawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek. Jakarta :
EGC.
Wright dan Leakey.1984. Penderita Obesitas.Jakarta : PT Pustaka Raya.