Professional Documents
Culture Documents
c. Kekuatan yang diterapkan pada suatu system berupa tekanan fisik dan
psikologis yang dikenakan pada diri dan pribadi, dan
d. Suatu kondisi ketegangan fisik atau psikologis yang disebabkan oleh
adanya persepsi ketakutan dan kecemasan.
Dari berbagai definisi di atas dapat dinyatakan bahwa stress itu
adalah ketegangan, setiap ketegangan yang dirasakan oleh seseorang akan
mengganggu dan dapat menimbulkan reaksi fisiologis, emosi, kognitif,
maupun perilaku. Stress tidak bias dihindari sepenuhnya, tapi dapat
dikurangi dengan mengabaikan hal-hal yang tidak begitu penting. Setiap
hari kita mengalami berbagai macam stimulasi yang menimbulkan stress,
diantaranya kemacetan, lingkungan yang panas, polusi udara, kebisingan,
tekanan waktu dan lainnya. Dengan mengetahui sumber-sumber stress
dalam kehidupan, kita akan lebih mampu mengelola keadaan yang
menekan-menegangkan tersebut secara efektif. (I Wayan Candra, dalam
Manajemen Stres, 2012.)
2. Fisiologi Stres
Efek stress dapat bersifat mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang
memobilisasi sumber daya yang kita miliki selama menghadapi ancaman
atau bahaya. Caranya adalah dengan mengaktifkan organ-organ tubuh agar
tubuh kita siap mengambil tindakan segera, baik dengan melawan (fight)
atau menghindar/melarikan diri (flight). Perubahan-perubahan ini dapat
meningkatkan kekuatan dan aktivitas mental kita. Aktifitas sistem
endokrin meningkat pada saat kita stress, terutama melalui pengaktifan
aksis-HPA
(Hypothalamic-Pituitary-adrenal-cortical-axis),
meskipun
Adaptasi
Adaptasi adalah proses perubahan dimensi fisiologis dan
psikososial
dalam
berespon
terhadap
stress.
Gerungan
(1996)
eksternal
dan
atau
internal
yang
dinilai
koping
adalah
cara
yang
digunakan
individu
dalam
diri,
adalah
suatu
tindakan
yang
mencoba
akibat
yang
ditimbulkan,
dengan
kata
lain
2) Mekanisme Koping
a. Pengertian Mekanisme Koping
Koping didefinisikan sebagai strategi untuk memanajemen
tingkah laku kepada pemecahan masalah yang paling sederhana
dan realistis, berfungsi untuk membebaskan diri dari masalah
yang nyata maupun tidak nyata, dan koping merupakan semua
usaha secara kognitif dan perilaku untuk mengatasi, mengurangi,
dan tahan terhadap tuntutan-tuntutan Lazarus, 1984 dalam
Safaria, Triantoro, 2009. Menurut Suryani & Widyasih (2008)
secara garis besar mekanisme koping terdiri dari mekanisme
koping adaptif dan maladaptif:
1) Mekanisme koping adaptif
b. Data Minor
1) Penyimpangan realitas berkenaan dengan masalah kesehatan klien
2) Intoleran
3) Penelantaran
4) Agitasi
5) Agresi
6) Penolakan
7) Desersi
8) Depresi
9) Bermusuhan
10) Gangguan restrukturisasi unit keluarga
2)
3)
b. Objektif
1)
2)
3)
4. Ansietas
a. Mayor
Dimanifestasikan oleh gejala dari tiga katagori: fisiologis, emosional,
dan kognitif. Gejala bervariasi sesuai dengan tingkat ansietas.
5. Koping Defensif
a. Mayor
1) Penyangkalan terhadap masalah/kelemahan yang nyata
2) Proyeksi kesalahan/tanggung jawab
3) Rasionalisasi kegagalan
4) Hipersensitivitas terhadap kritik yang ringan
5) Grandiositas
b. Minor
1) Sikap superior yang ditujukan kepada orang lain
2) Kesulitan dalam membangun atau mempertahankan hubungan
3) Tawa yang bermusuhan atau mengejek orang lain
4) Kesulita dalam menguji persepsi terhadap realita
5) Kurangnya kepatuhan atau peran serta dalam pengobatan atau
terapi
6. Stress Berlebihan
a. Fisiologis
1) Sakit kepala
2) Dispepsia
3) Kesulitan tidur
4) Kurang istirahat
5) Letih
b. Emosional
1) Menangis
2) Gelisah
3) Gugup
4) Lelah
5) Marah
6) Tidak sabar
7) Mudah kecewa
8) Merasa sakit
c. Kognitif
1) Penurunan memori
2) Cepat lupa
3) Sulit membuat keputusan
4) Kekhawatiran konstan
5) Penurunan rasa humor
6) Kesulitan berpikir jernih
d. Perilaku
1) Isolasi
2) Penurunan intimasi
3) Merokok berlebihan
4) Intoleransi
5) Makan berlebihan
6) Antipati/menunjukkan sikap permusuhan
C. Pathway
Pathway ini dibuat sesuai dengan diagnosa, tanda gejala, dan penyebab
dari stress koping adaptasi.
`
D. Pemeriksaan Diagnostik
Modalitas dignostik adalah macam-macam pemeriksaan diagnostik
yang disediakan untuk mendeteksi fungsi otak. Modalitas diagnostik ini
Positron
Emission
Tomography,
yang
dikenal
dengan
sebutan
E. Penatalaksanaan Medis
Stres adalah bagian dari kehidupan dan stres tidak dapat dihindari
tetapi dapat dikurangi dengan cara berespons. Cara yang paling terbaik
adalah menghadapi stres dengan respons rileks dan penilaian yang positif.
Menurut Weiss (2010) berbagai metode pertolongan pertama yang dapat
dilakukan untuk meredakan stres diantaranya:
a. Menangis dan atau berteriak
Penelitian menemukan bahwa menangis membantu mengurangi stres,
karena air mata dapat menyingkirkan iritan, zat kimia yang secara
klinis berhubungan dengan stres. Berteriak menimbulkan efek yang
sama, walaupun tidak menyingkirkan iritan dari sistem saraf jika tidak
disertai menangis. Tindakan berteriak dapat melepaskan stres dengan
menenangkan. Gabungkan
F. Pengkajian Keperawatan
Perawat dapat mengumpulkan data dengan cara observasi,
wawancara, dan pemeriksaan. Data yang didapat dapat dikelompokkan
menjadi :
A. Data fisiologis
1. Peningkatan tekanan darah
2. Ketegangan otot meningkat
3. Peningkatan denyut nadi dan frekuensi napas
4. Keringat dingin pada telapak tangan
5. Tangan dan kaki dingin
6. Sakit kepala
7. Sakit perut (gangguan pencernaan)
8. Suara nada tinggi dan cepat
9. Nafsu makan berubah
10. Frekuensi miksi (proses pengeluaran urine melalui uretra)
bertambah
11. Sukar tidur atau sering terbangun
12. Dilatasi pupil
13. Gula darah meningkat
B. Data psikososial
1. Cemas dan ragu-ragu
2. Depresi
3. Bosan
Keperawatan.2012.,
NANDA
International,
Diagnosis
1. Ketidakefektifan Koping
a. Definisi
Ketidakefektifan koping adalah keadaan ketika individu mengalami
atau berisiko mengalami ketidakmampuan untuk menangani stressor
internal atau lingkungan secara adekuat karena sumber daya (fisik,
psikologis, perilaku dan/atau kognitif) yang tidak memadai (Lynda
Juall Carpenito-Moyet, 2012).
Ketidakefektifan koping adalah ketidakmampuan untuk membentuk
penilaian valid tentang stressor, ketidakadekuatan pilihan respon yang
dilakukan dan/atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya
yang tersedia (NANDA, 2012).
b. Batasan Karakteristik
Menurut Lynda Juall Carpenito-Moyet,2012 batasan karakteristik dari
ketidakefektifan koping adalah sebagai berikut
1) Mayor (Harus ada, satu atau lebih)
a) Pernyataan ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta
bantuan
b) Penggunaan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai
c) Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan
d) Perilaku destruktif terhadap diri sendiri atau orang lain
2) Minor (Mungkin ada)
a) Rasa khawatir kronis, ansietas
b) Melaporkan kesulitan menghadapi stress kehidupan
c) Ketidakefektifan partisipasi sosial
d) Manipulasi verbal
e) Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
f) Pola respons nonasertif
g) Perubahan dalam pola komunikasi yang biasa
Menurut Judith M.Wilkinson, 2011 batasan karakteristik dari
ketidakefektifan koping adalah sebagai berikut
1) Subjektif
a) Perubahan dalam pola komunikasi yang biasanya
b) Kelelahan
c) Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi atau
meminta bantuan secara verbal
2) Objekif
a) Penyalahgunaan zat-zat kimia
b) Penurunan penggunaan dukungan sosial
c) Perilaku merusak terhadap diri sendiri dan orang lain
d) Tingginya angka kesakitan
e) Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
f) Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan peran
g) Ketidakadekuatan menyelesaikan masalah
h) Kurangnya
perilaku
penyelesaian
yang
masalah,
mengarah
termasuk
pada
tujuan
ketidakmampuan
dan
untuk
NANDA
2012-2014
batasan
karakteristik
dari
NANDA 2012-2014
faktor
yang
berhubungan
dari
b. Batasan Karakteristik
Menurut Lynda Juall Carpenito-Moyet,2012 batasan karakteristik dari
ketidakmampuan koping keluarga adalah sebagai berikut
1) Mayor (Harus ada, satu atau lebih)
a) Pemberian asuhan yang kasar atau ceroboh pada klien
b) Kekerasan pasangan
c) Hubungan yang tidak acuh dengan anggota keluarga lain
2) Minor (Mungkin ada)
k) Intoleransi
l) Mengabaikan
perawatan
terhadap
pasien
menyangkut
NANDA 2012-2014
faktor
yang
berhubungan
dari
1) Perilaku
a) Penurunan produktivitas
b) Gerakan yang irelevan
c) Gelisah
d) Melihat sepintas
e) Insomnia
f) Kontak mata yang buruk
g) Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam
peristiwa hidup
h) Agitasi
i) Mengintai
j) Tampak waspada
2) Afektif
a) Gelisah
b) Kesedihan yang mendalam
c) Distress
d) Ketakutan
e) Perasaan tidak adekuat
f) Berfokus pada diri sendiri
g) Peningkatan kewaspadaan
h) Iritabilitas
i) Gugup
j) Senang berlebihan
k) Rasa nyeri yang meningkatkan ketidakberdayaan
l) Peningkatan rasa ketidakberdayaan yang persisten
m) Bingung
n) Menyesal
o) Ragu/tidak percaya diri
p) Khawatir
3) Fisiologis
a) Wajah tegang
b) Tremor tangan
c) Peningkatan keringat
d) Peningkatan ketegangan
e) Gemetar
f) Tremor
g) Suara bergetar
4) Simpatik
a) Anoreksia
b) Eksitasi kardiovaskuler
c) Diare
d) Mulut kering
e) Wajah merah
f) Jantung berdebar-debar
g) Peningkatan tekanan darah
h) Peningkatan denyut nadi
i) Peningkatan reflex
j) Peningkatan frekuensi pernapasan
k) Pupil melebar
l) Kesulitan bernapas
m) Vasokonstriksi superficial
n) Kedutan pada otot
o) Lemah
5) Parasimpatik
a) Nyeri abdomen
b) Penurunan tekanan darah
c) Penurunan denyut nadi
d) Diare
e) Vertigo
f) Letih
g) Mual
h) Gangguan tidur
i) Kesemutan pada ekstremitas
j) Sering berkemih
k) Anyang-anyangan
l) Dorongan segera berkemih
6) Kognitif
a) Menyadari gejala fisiologis
b) Bloking pikiran
c) Konfusi
d) Penurunan lapang persepsi
e) Kesulitan berkonsentrasi
f) Penurunan kemampuan untuk belajar
g) Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
h) Ketakutan terhadap konsekuensi yang tidak spesifik
i) Lupa
j) Gangguan perhatian
k) Khawatir
l) Melamun
m) Cenderung menyalahkan orang lain
c. Faktor yang Berhubungan
Menurut NANDA 2012-2014 faktor yang berhubungan dari ansietas
adalah sebagai berikut
1) Perubahan dalam :
a) Status ekonomi
b) Lingkungan
c) Status kesehatan
d) Pola interaksi
e) Fungsi peran
f) Status peran
2) Pemajanan toksin
3) Terkait keluarga
4) Herediter
5) Infeksi/kontaminan interpersonal
6) Penularan penyakit interpersonal
7) Krisis maturasi
8) Krisis situasional
9) Stress
10) Penyalahgunaan zat
11) Ancaman kematian
12) Ancaman pada :
a) Status ekonomi
b) Lingkungan
c) Status kesehatan
d) Pola interaksi
e) Fungsi peran
f) Status peran
g) Konsep diri
13) Konflik yang tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
14) Konflik yang tidak disadari mengenai nilai yang esensial/penting
15) Kebutuhan yang tidak dipenuhi
5. Koping Defensif
a. Definisi
Koping Defensif adalah proyeksi berulang evaluasi diri positif palsu
berdasarkan pola perlindungan diri yang merupakan pertahanan
terhadap persepsi ancaman untuk memperoleh penghargaan diri yang
positif (Judith M.Wilkinson, 2011).
b. Batasan Karakteristik
Menurut Judith M.Wilkinson, 2011 batasan karakteristik dari koping
defensif adalah sebagai berikut
1) Subjektif
a) Mengingkari masalah dan kelemahan yang terlihat nyata
b) Kesulitan uji realitas
3) Kognitif
7) Penurunan memori
8) Cepat lupa
9) Sulit membuat keputusan
10) Kekhawatiran konstan
11) Penurunan rasa humor
12) Kesulitan berpikir jernih
4) Perilaku
7) Isolasi
8) Penurunan intimasi
9) Merokok berlebihan
10) Intoleransi
11) Makan berlebihan
12) Antipati/menunjukkan sikap permusuhan
c. Faktor yang Berhubungan
Menurut NANDA 2012-2014 faktor yang berhubungan dari stress
berlebihan adalah sebagai berikut
a. Sumber-sumber yang tidak adekuat (mis., tingkat financial, sosial,
pendidikan/pengetahuan)
b. Stressor yang intens (mis., perilaku kekerasan dalam keluarga,
sakit kronis, sakit terminal)
c. Banyak stressor penyerta (mis., ancaman/tuntutan lingkungan;
ancaman/tuntutan fisik; ancaman/tuntutan sosial)
d. Stressor berulang (mis., kekerasan dalam keluarga, sakit kronis,
sakit terminal).
H. Rencana Keperawatan
Dalam melakukan asuhan keperawatan, kita sebagai perawat wajib
mengetahui diagnosa keperawatan dan tujuan dilakukannya asuhan
keperawatan baru kita dapat menentukan rencana keperawatan yang akan kita
berikan kepada klien.
No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Hasil
1
Ketidakefektifan koping
NOC
NIC
a. Decision making
b. Role inhasmet
valid
c. Sosial support
tentang
stressor,
Decision making
a. Menginformasika
n
pasien
alternative
atau
respon
solusi
lain
yang
dan/atau
dilakukan
ketidakmampuan
efektif
komunikasi
yang
biasa
verbal
dukungan sosial
destruktif
untuk
membuat
keputusan
pasien
mengidentifikasi
penurunan stress
penggunaan
pasien
c. Bantu
c. Mengatakan
b. Penurunan
penanganan
b. Memfasilitasi
secara
d. Perilaku
Batasan Karakteristik
c. Perilaku
a. Mengidentifikasi
keuntungan,
d. Klien
mengatakan
kerugian
telah
menerima
keadaan
tentang keadaannya
e. Mampu
dan
Role inhancemet
d. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi
mengidentifikasi
strategi
bermacam macam
koping
yang tinggi
tentang
nilai kehidupan
e. Bantu
f. Ketidakmampuan
pasien
identifikasi strategi
memerhatikan
positif
informasi
g. Ketidakmampuan
untuk
yang dimiliki
memenuhi kebutuhan
Coping enhancement
dasar
f. Anjurkan
h. Ketidakmampuan
memenuhi
harapan
peran
i. Pemecahan
pasien
untuk
mengidentifikasi
gambaran
masalah
perubahan
yang
perilaku
realistis
g. Gunakan
pendekatan tenang
pencapaian tujuan
dan meyakinkan
k. Kurangnya
resolusi
masalah
h. Hindari
pengambilan
l. Konsentrasi buruk
keputusan
m. Mengungkapkan
ketidakmampuan
untuk
mengatasi
masalah
risiko,
Gangguan Tidur,
o. Penyalahgunaan zat
p. Menggunakan koping
mengganggu
perilaku adaptif
Faktor yang berhubungan
a. Gangguan dalam pola
penilaian
ancaman,
melepas tekanan
b. Gangguan dalam pola
melepaskan tekanan /
ketegangan
c. Perbedaan
gender
ancaman
yang tinggi
e. Ketidakmampuan
untuk
n. Pengambilan
yang
pada
mengubah
dengan diagnosis,
terapi
dan
prognosis
Anticipatory Guidance
tidak adekuat
g. Dukungan sosial yang
tidak adekuat yang
diciptakan
oleh
karakteristik
hubungan
h. Tingkat percaya diri
yang tidak adekuat
dalam
kemampuan
mengatasi masalah
i. Tingkat
persepsi
control
yang
tidak
adekuat
j. Ketidak
adekuat
kesempatan
untuk
bersiap
2
terhadap
stressor
Ketidakmampuan koping NOC
keluarga
a. Family
keluarga
atau
kapasitas
kemampuannya
kemampuan
/
dan
klien
untuk
NIC
penting
mengenai
Disable
a. Bantu
keluarga
b. Parenting, Impaired
dalam
mengenal
c. Therapeutic
masalah (misalnya
Regimen
penatalaksanaan
Management,
konflik kekerasan,
Ineffective
kekerasan seksual)
d. Violence
Other
adaptasikeduanya terhadap
Kriteria hasil :
masalah kesehatan.
a. Hubungan
b. Dorong partisipasi
keluarga
dalam
semua pertemuan
pemberi
Batasan karakteristik
Asuhan
pasien
a. Pengabaian
interaksi
dan
b. Agresi
hubungan
yang
c. Agitasi
positif
antara
kelompok
c. Dorong
keluarga
untuk
memperlihatkan
kekhawatiran dan
d. Menjamin
rutinitas
biasa
tanpa
menghormati
pemberi
dan
penerima asuhan
b. Performa
kebutuhan klien
e. Peningkatan
perawatan
langsung
ketergantungan klien
membantu
merencanakan
pemberi
asuhan
untuk
perawatan
pascahospitalisas
d. Bantu memotivasi
:penyediaan
keluarga
f. Depresi
perawatan kesehatan
berubah
g. Membelot
dan
membantu pasien
h. Tidak menghormati
beradaptasi
kepada
dengan
kebutuhan klien
i. Perilaku
yang
perawatan
anggota
keluarga
keluarga
oleh
mengganggu
pemberi
perawatan
kesejahteraan
keluarga
j. Permusuhan
pemberi
individualisasi
l. Gangguan
persepsi
stressor,perubahan
,
atau
ancaman
yang mengganggu
c. Kesejahteraan
k. Gangguan
untuk
pemenuhan
asuhan
derajat
persepsi
positif
mengenai
membangun kembali
memberikan
kehidupan
kondisi
kehidupan
penenangan,
pemberi
perawatan
penerimaan,
sendiri
primer
yang
m. Intoleran
n. Perawatan
mengabaikan
dorongan
selama
d. Potensial ketahanan
periode stress
yang
Pemberi Asuhan :
e. Memfasilitasi
klien
faktor
yang
dan
partisipasi keluarga
meningkatkan
dalam
perawatan
dasar manusia
kontinuitas
emosi
dan
o. Perawatan
mangabaikan
dalam
yang
perawatan
klien
pemberi
hal
pengobatan penyakit
p. Hubungan
mengabaikan
yang
keluaarga
oleh
perawatan
dalam
pasien
f. Dukungan
keluarga
meningkatkan
lama
nilai,
e. Koping keluarga :
fisik
minat
tujuan keluarga
:
dan
mengenai
klien
r. Psikosomatis
s. Penolakan
t. Merasakan
tanda
penyakit klien
Faktor yang berhubungan
a. Penenganan resistesi
keluarga
terhadap
pengobatan
yang
berubah-ubah
tindakan
untuk
mengelola
stressor
yang
pelayanan
: kapasitas system
kesehatan
keluarga
sesuai
mempertahankan
rutinitas
perasaan
(mis.,rasa
bersalah,
cemas,
permusuhan,
putus
dan
yang
h. Mendorong pasien
dan
ikut
dalam
mengembangkan
strategi
komunitas
untuk
fungsi
jika
sakit
atau
i. Mendorong pasien
ada
keluarga
kronis
mengalami
ketunandayaan
mengatasi
bantuan
stabilitas
finansial
untuk
memenuhi
kebutuhan
spiritual,
jika
diperlukan
j. Bantu
anggota
dalam
mengklarifikasi
apa yang mereka
harapkan
dan
butuhkan
satu
sama lain
Caregiver Support
k. Menyediakan
anggota
keluarga
j. Mampu
menyelesaikan
konflik
mencari dorongan
keluarga
masalah keluarga
h. Mencari
mengungkapkan
asa)
dalam
g. Mampu
tidak
memfasilitasi lokal
f. Normalisasi keluarga
yang
penggunaan
orang terdekat
ambivalen
Kesehatan
sumber keluarga
anggota
sangat
Sistem
pasien
g. Panduan
membebani sumber-
mengoptimalkan
yang
keluarga
tanpa
kekerasan
k. Memperlihatkan
informasi penting,
advokasi,
dan
dukungan
yang
dibutuhkan
untuk
memfasilitasi
perawatan
primer
fleksibilitas peran
professional
l. Mengungkapkan
kesehatan
peningkatan
Family Support
kemampuan
untuk
melakukan
koping
terhadap perubahan
dalam struktur dan
dinamika keluarga
m. Mengungkapkan
perasaan yang tidak
terselesaikan
n. Identifikasi
gaya
koping
yang
bertentangan
o. Partisipasi
dalam
pengembangan
dan
implementasi
3
rencana perawatan.
koping NOC
Penurunan
kelurga
a. Caregiver Stressors
b. Family
anggota
keluarga
yang
Coping,
Disable
NIC
Coping Enhancement
a. Dukungan
Pemberi Asuhan :
c. Parenting, Impaired
Menyediakan
nyaman,
bantuan,
atau
d. Parental
informasi penting,
motivasi
tidak
adekuat,
Conflict
advokasi,
dan
e. Therapeutic
dukungan
yang
tidak
efektif,
atau
Role,
Regimen
dibutuhkan untuk
Management,
memfasilitasi
Ineffective
perawatan primer
Kriteria Hasil :
menguasai
adaptif
terkait
tugas-tugas
masalah
a. Keluarga
kesehatan
mengalami
Batasan karakteristik
penurunan
tidak
professional
kesehatan
koping
b. Peningkatan
Obyektif
keluarga
a. Orang
terdekat
b. Hubungan pasien
mengupayakan perilaku
pemberi
asistif/
adekuat
membantu
mengupayakan perilaku
suportif/
mendukung
menunjukkan
perilaku
yang tidak
sesuai
dengan
kemampuan klien
d. Orang
perilaku
yang
sesuai
tidak
dengan
kebutuhan
otonomi
klien
e. Orang
menunjukkan
protektif
kebutuhan
beradaptasi
c. Stresor, perubahan
atau
ancaman
yang mengganggu
pemenuhan
tuntutan dan peran
e. Normalisasi keluarga
f. Performa yang baik
asuhan
hidup
d. Dukungan emosi :
memberikan
penenangan,
penerimaan
langsung
dorongan
dan
selama
e. Promosi
keterlibatan
keluarga
memfasilitasi
partisipasi
keluarga
dalam
terdekat
perawatan
emosi
perilaku
yang
sesuai
tidak
f. Mobilitas
dengan
keluarga:
otonomi
klien
penggunaan
kekuatan keluarga
f. Orang
memasuki
keluarga
meningkat
pemberi
membantu pasien
periode stress
terdekat
menunjukkan
protektif
asuhan
kesehatan keluarga
d. Koping
dengan persepsi
yang meningkat
c. Orang
protektif
kesehatan
c. Kesejahteraan emosi
pemberi
b. Orang
koping
terdekat
komunikasi
untuk
mempengaruhi
kesehatan
dengan klien
kearah
pasien
yang
positif
g. Pemeliharaan
Subyektif
proses keluarga :
a. Klien mengungkapkan
meminimalkan
keluhan
mengenai
masalah
kesehatan
b. Orang
yang
dampak gangguan
proses keluarga
h. Dukungan
keluarga
terdekat
meningkatkan
mengungkapkan
tujuan keluarga
adekuat
yang
mengganggu
c. Orang
menggambarkan
memfasilitasi
dengan
penggunaan
pelayanan
kesehatan
sesuai
orang
perkembangan
dapat
dihadapi
pembelajaran
kemampuan untuk
klien
memahami
kemampuan
meningkatkan
memproses
dalam
yang
j. Fasilitas
reaksi personal
mempengaruhi
sistem
Kesehatan
terdekat
preokupasi
i. Panduan
dan
informasi
suportif
k. Membantu orang
lain
bagi klien
anak
sakit
mengalami
ketunandayaan
kronis
e. Disorganisasi keluarga
dalam
memberikan
yang sementara
pengalaman hidup
f. Kegelisahan sementara
dan
bagi klien
mereka
keluarga
l. Rawat
rehat
memberikan
perawatan jangkapendek
4
Ansietas
NOC
NIC
a. Anxiety self-control
Anxiety
b. Anxiety level
(penurunan
c. Coping
kecemasan)
a. Gunakan
a. Klien
mampu
mengidentifikasi dan
perasaan
mengungkapkan
takut
yang
gejala cemas
b. Mengidentifikasi,
merupakan
memperingatkan
menunjukkan tehnik
cemas
c. Vital
mengontrol
dalam
batas normal
ekspresi
a. Perilaku:
bahasa
1) Penurunan
2) Gerakan
ireleven
yang
semua
selama prosedur
tubuh,
pasien
wajah,
situasi stress
tubuh
tingkat
produktivitas
c. Jelaskan
d. Pahami prespektif
d. Postur
Batasan Karakteristik
pelaku
pasien
yang
sign
harapan
terhadap
yang
untuk
yang
menenangkan
jelas
mengungkapkan dan
individu
pendekatan
b. Nyatakan dengan
isyarat
kewaspadaan
Reduction
dan
aktivitas
e. Temani
terhadap
pasien
untuk memberikan
menunjukkan
keamanan
berkurangnya
mengurangi takut
kecemasan
f. Dorong
dan
keluarga
3) Gelisah
untuk
4) Melihat sepintas
anak
5) Insomnia
menemani
g. Lakukan
back/
neck rub
h. Dengarkan dengan
7) Mengekspresikan
kekawatiran karena
perubahan
dalam
peristiwa hidup
penuh perhatian
i. Identifikasi tingkat
kecemasan
j. Bantu
pasien
8) Agitasi
mengenal
9) Mengintai
yang
menimbulkan
b. Affektif :
kecemasan
1) Gelisah, Distres
2) Kesedihan
yang
mendalam
k. Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
3) Ketakutan
perasaan,
4) Perasaan
tidak
adekua
ketakutan,
persepsi
l. Instruksikan
pasien
6) Peningkatan
menggunakan
kewaspadan
teknik relaksasi
7) Iritabilitas
8) Gugup
situasi
m. Berikan
senang
berlebihan
meningkatkan
ketidak berdayaan
10) Peningkatan
rasa
ketidak berdayaan
yang persiste
untuk mengurangi
kecemasan
obat
tidak
percaya diri
13) Khawatir
c. Fisiologis
1) Wajah
tegang,
tremor tangan
2) Peningkatan
keringa
3) Peningkatan
ketegangan
4) Gemetar, tremor
5) Suara bergetar
d. Simpatik
1) Anoreksia
2) Eksitasi
kardiovaskular
3) Diare,
mulut
kering
4) Wajah merah
5) Jantung berdebardebar
6) Peningkatan
tekanan darah
7) Peningkatan
denyut nadi
8) Peningkatan reflek
9) Peningkataan
frekwensi
pernapasan,
pupil
meleba
10) Kesulitan bernapas
11) Vasokontriksi
superfisial
12) Lemah,
Kedutan
pada otot
e. Parasimpatik
1) Nyeri abdomen
2) Penurunan tekanan
darah
3) Penurunan denyut
nadi
4) Diare,
Mual,
Vertigo
5) Letih,
Gangguan
tidur
6) Kesemutan
pada
extremitas
7) Sering berkemih
8) Anyang-anyangan
9) Dorongan
segera
berkemih
f. Kognitif :
1) Menyadari
gejala
fisiologis
2) Bloking
fikiran,
Konfus
3) Penurunan lapang
perseps
4) Kesulitan
berkonsentrasi
5) Penurunan
kemampuan
belajar
6) Penurunan
kemampuan untuk
memecahkan
masala
7) Ketakutan terhadap
konsekwensi yang
tidak spesifik
8) Lupa,
Gangguan
perhatian
9) Khawati, Melamun
10) Cenderung
menyalahkan
orang lain
Faktor Yang Berhubungan :
1) Perubahan
dalam
( status ekonomi,
lingkungan,
status
kesehatan,
pola
interaksi,
fungsi
maturasi,
Krisis situasional
8) Stres,
kematian
Ancaman
9) Penyalahgunaan zat
10) Ancaman
(status
pada
ekonomi,
lingkungan,
status
kesehatan,
pola
interaksi,
fungsi
tidak
disadari
mengenai
tujuan
penting
hidup
12) Konflik
tidak
disadari
mengenai
tujuan
penting
hidup
13) Konflik
tidak
disadari
mngenai
nilai
yang
esensial/penting
14) Kebutuhan
yang
tidak dipenuhi
Koping Defensif
NOC
NIC
Status Peningkatan
Koping,
individu
menampilkan
evaluasi-diri Keterampilan
Diri,
Lingkungan,
terhadap
ancaman
yang Individu
Penatalaksanaan
Kurangi
tuntutan
(NORRIS
&
KUNES- Indikator
CONELL 1987)
stress meningkat
a. Mengidentifikasi
Mayor (80%-100%)
respons defensive
1) Penyangkalan terhadap
b. Menetapkan
b.
Gunakan
sikap
tujuan mengurangi
sikap
masalah/kelemahan
yang
realistis defensive
yang nyata
bersama
2) Proyeksi
pemberi asuhan.
kesalahan/tanggung
c. Bekerja
jawab
efektif
3) Rasionalisasi kegagalan
4) Hipersensitivitas
terhadap
kritik
yang
ringan
5) Grandiositas
Minor (50%-79%)
6) Sikap
superior
yang
dalam
membangun
atau
mempertahankan
hubungan
8) Tawa yang bermusuhan
atau mengejek orang
lain
9) Kesulitan
dalam
menguji
persepsi
terhadap realita
10) Kurangnya
kepatuhan
secara
untuk
yang efektif
dan
Hambatan
Interaksi
Sosial
Stress Berlebihan
NOC
NIC
individu
kelompok
jumlah
ansietas,
Kesehatan, modifikasi
perilaku,
mengalami Tingkat
dan
permintaan/tuntutan
sangat
atau Keyakinan
Penurunan
jenis Koping,
Intervensi
latihan
Pengetahuan: fisik
membebani
berlebihan
Ansietas, peningkatan
a.
a. Mengidentifikasi
Bantu
Individu
memerlukan tindakan.
Batasan Karakteristik
dikendalikan
stressor
a. Fisiologis
1) Sakit kepala
2) Dispepsia
3) Kesulitan
tidur
4) Kurang
istirahat
5) Letih
b. Emosional
1) Menangis
yang
tidak
dan
dapat
dikendalikan
ekstrinsik
b. Mengidentifikasi
dapat dikontrol)
b.
mengurangi
atau
Ajarkan
individu
menghilangkan,
guna meningkatkan
keberhasilan
dan
penatalaksanaan
peningkatan
stress
cara
mengatasi
denyut
2) Gelisa
pernapasan
3) Gugup
4) Lelah
kuat
5) Marah
Mandle 2006)
6) Tidak sabar
7) Mudah
serta
(Edelman
&
satu
atau
kecewa
8) Merasa sakit
c. Kognitif
berikutnya
1) Penutunan
memori
2) Cepat lupa
3) Sulit
kebutuhan
membuat
spiritual
keputusan
diidentifikasi
4) Kekhawatira
n konstan
5) Penurunan
rasa humor
6) Kesulitan
yang
kurang,
untuk
menetapkan
tujuam
berpikir
jernih
d. Perilaku
1) Isolasi
2) Penurunan
intimasi
3) Merokok
berlebihan
4) Intoleransi
5) Makan
berlebihan
6) Antipati/men
unjukkan
sikap
permusuhan
Faktor yang berhubungan :
Faktor yang berhubungan
dengan Stress Berlebihan
untuk satu individu dapat
dan
meningkatkan
kesehatan
g. Berikan
pendidikan
penanganan,
situasional,
lingkungan,
dan/atau
personal,
Patofisiologis
Berhubungan
dengan
koping terhadap :
1) Panyakit
akut
(infark
miokard,
fraktur
pinggul
2) Penyakit
kronis
(artritis,
depresi,
COPD)
3) Penyakit
terminal
4) Diagnosis
baru (kanker,
herpes
genital, HIV,
multiple
sclerosis,
diabetes
mellitus)
5) Kondisi
kecacatan
Situasional
(Personal,
Lingkungan)
Berhubungan
kehilangan
dengan
actual
atau
dengan
koping terhadap :
1) Kematian
2) Penyerangan
3) Perang
Berhubungan
perubahan
dengan
actual
persepsi
atau
status
sosioekonomi
sekunder
akibat :
1) Tidak
bekerja
2) Promosi
3) Kehancuran
property
personal
4) Pekerjaan
baru
5) Penyakit
Berhubungan
dengan
koping terhadap:
1) Perilaku
kekerasan
dalam
keluarg
2) Penyalahgun
aan zat
3) Anggota
keluarga
yang baru
4) Masalah
hubungan
5) Maturasional
Berhubungan
dengan
koping terhadap :
1) Pensiu
2) Kehilangan
tempat
tinggal
3) Perubahan
finansial
4) Kehilangan
fungsional
I. Referensi
NANDA,NIC-NOC.
2015.
Panduan
Penyusuhan
Asuhan
Keperawatan
Lynda
Juall,
dan
Moyet.
2012.
Buku
Saku
Diagnosis
Keperawatan.Jakarta: EGC
Anonim.Koping.Available:http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14968.
Diakses padaSabtu, 29 Agustus 2015 pukul 16. 29 WITA
Candra. 2012. Manajemen Stres. Denpasar : Poltekkes Denpasar jurusan
Keperawatan
Amrie,
Muhammad.
2011.
Penatalaksanaan
Stress.
Available:
2010.
Asuhan
Keperawatan
Stres
Adaptasi.
Available: