Professional Documents
Culture Documents
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Direktur RSUD Sultan Imanudin Pangkalan
Bun,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
Halaman :
Asma kardial adalah asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung atau
disebut juga edema paru kardiogenik
Mengenal dan Memberi bantuan pada pasien dengan asma kardial.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Diagnosis
Untuk mendiagnosis asma kardial kita perlu membedakannya dari asma
bronchial dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Asma
kardial merupakan perjalanan penyakit dari gagal jantung karena itu disertai
oleh gejala-gejala gagal jantung lainnya.
1. Anamnesis
- Gejala gejala berupa sesak nafas yang spesifik pada saat istirahat atau saat
beraktivitas atau rasa lemah atau tidak bertenaga.
Untuk menilai derajat gangguan kapasitas fungsional dar gagal jantung, New
York Heart Association (NYHA) membagi HF menjadi empat klasifikasi.
Kelas I : sesak tinbul sdaat beraktivitas berlebih
Kelas II : sesak timbul saat aktivitas sedang
Kelas III : sesak timbul pada saat aktivitas ringan
Kelas IV : sasak timbul pada saat istirahat
Sesak nafas terjadi pada saat berbaring dan dapat dikurangi dengan
sikap duduk atau berdiri (Ortopnue)
Serangan sesak nafas terjadi pada malam hari, pasien yang sedang
tertidur terbangun karena sesak (Paroksismal Nokturnal Dispneu)
ASMA KARDIAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Direktur RSUD Sultan Imanudin Pangkalan
Bun,
Halaman :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
2. Pemeriksaan fisik
Ditemukannya gejala-gejala :
Takikardi >120/menit
Kardiomegali
Gallop S3
Ronki paru
Edema paru
Penatalaksanaan
Ditujukan terhadap 3 hal yaitu :
A. Pengobatan non-spesifik Payah Jantung Kiri Akut.
B. Pengobatan faktor presipitasi.
C. Pengobatan penyakit dasar jantungnya
Aminophyline :
Berguna apabila edema paru disertai bronkhokonstriksi atau pada penderita
yang belum jelas edema paru oleh karena asma bronchial atau asma kardial,
karena selain bersifat bronchodilator juga mempunyai efek inotropik positif,
venodilatasi ringan dan diuretic ringan. Dosis biasanya 5 mg/kgBB intravena
dalam 10 menit dan dilanjutkan drip intravena 0,5 mg/kgBB/jam. Dosis
dikurangi pada orang tua, penyakit hati dan gangguan fungsi ginjal. Setelah 12
jam dosis dikurangi menjadi 0,1 mg/kgBB/jam.
ASMA KARDIAL
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
INDIKATOR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Disetujui Oleh :
Direktur RSUD Sultan Imanudin Pangkalan
Bun,
Halaman :