Professional Documents
Culture Documents
: 06081381419048
Jarak
Penyelesaian:
1. Panjang OH
= 2 + 2
= 2 + (2 2)2
= 2 +
= 2 +
32
2
3
= a 2
(2)
L. 1
=
=
=
L. 2
1
2
1
2
1
4
1
2
1
. .
. .
2 2
. .
3
= 2. a 2 .
L. 1
1
4
2 2
=
=
L. 2
1
. a 2 .
1 2
2
4
1
3
a
2
2
1 2
2
2
3
a
2
(2 2 . 3)
(2 3)
(2 3)
2.
cos
2 + 2 2
2. 2 . 2
2
3
2
3
2
(2) + (a )2 (a )2
=
=
3
2
2. (2 ). (a )
22
22 3
1
3
cos
1
3
=
=
2
2
3
6
1
3
3
3
6
1
2. T.ABC adalah bidang empat beraturan, dengan AB = 16. Jika P dan Q masing-masing
pertengahan TA dan BC, maka tentukan PQ.
3. Diketahui bidang empat D.ABC beraturan dengan AB = 10, dengan titik P dan Q masingmasing merupakan titik tengah dari BA dan DC. Hitunglah jarak AB ke CD!
Penyelesaian:
1. Dapat dilihat dari gambar, bahwa AF sejajar dengan diagonal bidang dari CDHG, yaitu
DG. Seperti yang kita ketahui bahwa antara dua garis sejajar terdapat jarak. Selain itu,
garis juga terbentuk minimal dari 2 titik. Maka terdapat titik A dan titik F yang sejajar
dengan titik D dan titik G. Lalu kita hubungkan, karena G merupakan proyeksi titik F
pada bidang CDHG. Begitu juga dengan titik A.
Jadi, jarak AF ke bidang CDHG ialah sama dengan panjang AD atau FG, yaitu 6cm.
2. T.ABC
Langkah pertama:
60
30
Garis bagi
90
60
2 2
=
=
=
162 82
256 64
192
Langkah kedua:
Garis Bagi
2 2
=
=
=
162 82
256 64
192
Langkah ketiga:
Q
Garis Bagi
90-X
90-X
192
T
PQ
90 90
P
=
=
2 2
(192 ) 82
=
=
=
192 64
128
82
Langkah pertama:
C
A
P
Soal ini sama dengan soal sebelumnya, jadi keterangan yang ada di gambar juga perhitungannya
juga tidak jauh berbeda bahkan persis sama, yang membedakan hanyalah pada penamaan titik
sudutnya.
Perhatikan merupakan segitiga samasisi karena, maka masing-masing sudutnya bernilai
60. Garis CP merupakan garis bagi, karena terdapat titik pada garis CP yang letaknya sama jauh
dari BC dan AC. CP tegak lurus BC dengan segitiga terbagi menjadi dua dan < bernilai 90
untuk tiap-tiap segitiga sehingga segitiga yang terbentuk menjadi segitiga siku-siku. Sehingga
nilai CP dapat dicari dengan:
CP
2 2
102 52
=
=
100 25
75
Langkah kedua:
2 2
(10)2 52
=
=
100 25
75
Langkah ketiga:
PQ
2 2
(75 ) 52
=
=
=
75 25
50
52
2. Kubus ABCD.EFGH
= 2 + 2
= 52 + 52
= 25 + 25
= 50
= 52
= 2 2
5
= (5)2 (2 2)2
= 25
25
= 25
25
(2)
50
=2
25
2
25
=2
=
5
2
5
2
2
= 2 2
5
Jadi, jarak garis PQ ke bidang BDHF sama dengan tinggi trapesium, yaitu PT = 2 2 .
3. Jarak antara bidang ACH dan bidang BEG
a. bidang ACH dan bidang BEG membentuk sebuah segitiga. Garis bagi dari kedua
segitiga ini membentuk bangun jajargenjang di bidang diagonal BDHF.
Seperti gambar di bawah ini:
L.
=pxl
= 2
= 2 2
= 2 . .
1
= 2 . 2 2 .
1
= 4 2 2
Karena ada dua segitiga yang kongruen, maka untuk segitiga yang lain luasnya juga
sama, maka:
L.
= L. x 2
1
= 4 2 2 2
1
= 2 2 2
Maka kita dapat mencari luas jajargenjang dengan cara:
L. jajargenjang
= L. persegi panjang BDHF - L.
= 2 2
1
1
2
2 2
= 2 2 2
dengan luas jajargenjang yang telah diketahui, maka tinggi jajargenjang dapat diketahui.
L. jajargenjang
=
axt
1
2 2
2
1
2
1 2
2
2
1
6
2
6 6
12
6
23
1
3
Jadi, jarak antara bidang ACH dan bidang BEG sama dengan tinggi bangun jajargenjang, yaitu
1
3
3 .
b. jarak antara bidang BDE dan bidang CFH
bidang BDE dan bidang CFH membentuk sebuah segitiga. Garis bagi dari kedua
segitiga ini membentuk bangun jajargenjang di bidang diagonal ACGE.
Seperti gambar di bawah ini:
L.
=pxl
= 2
= 2 2
= 2 . .
1
= 2 . 2 2 .
1
= 4 2 2
Karena ada dua segitiga yang kongruen, maka untuk segitiga yang lain luasnya juga
sama, maka:
L. = L. x 2
1
= 4 2 2 2
1
= 2 2 2
Maka kita dapat mencari luas jajargenjang dengan cara:
L. jajargenjang
= L. persegi panjang ACGE - L.
= 2 2
1
1
2
2 2
= 2 2 2
dengan luas jajargenjang yang telah diketahui, maka tinggi jajargenjang dapat diketahui.
L. jajargenjang
1
2 2
2
axt
1
2
1 2
2
2
1
6
2
6 6
12
6
23
1
3
Jadi, jarak antara bidang BDE dan bidang CFH sama dengan tinggi bangun jajargenjang, yaitu
1
3
3 .
4. Kubus PQRS.TUVW
Jarak antara rusuk VW dengan bidang diagonal RSTU dapat diwakili dengan jarak antara
titik V ke garis UR atau titik W ke garis TS. Maka segitiga yang terbentuk:
= 2 = 122 cm
UV
= 2
1
1
= 2 2
=
1
2
(12)2
= 62 cm
= 2 2
= (12)2 (62)2
= 144 72
= 72
= 62 cm
Jadi, jarak antara rusuk VW dengan bidang diagonal RSTU sama dengan panjang VV, yaitu
62 cm.
5. T.ABC
kita diperintahkan untuk menghitung jarak titik A ke bidang TBC, maka dapat kita
gambarkan segitiganya sebagai berikut:
karena TA sudah diketahui, maka kita harus mencari panjang AA dan TA.
(i)
AA
Perhatikan
5
2
2cm.
= 2 2
Sehingga AA
= (5)2 (2 2)2
= 25
25
=2
=
5
2
5
2
2
= 2 2 cm
(ii)
TA
5
TA = 5cm ; AA = 2 2 cm
25
2
= 2 + 2
TA
= (5)2 + (2 2)2
= 25 +
25
2
75
=2
=
53
2
5
2
2
= 2 6 cm
L. 1
= 2 . .
1 5
= 2 . 2 2. 5
=
L. 2
25
4
2 cm2
= 2 . .
1 5
= 2 . 2 6.
L. 1
25
4
AO
=
=
=
=
=
=
=
=
L. 2
1 5
. 6.
2 2
25
2
4
5
6
4
52
6
6
6
512
6
5.2 3
6
10 3
6
53
3
cm
Jadi, jarak titik A ke bidang TBC sama dengan jarak AO, yaitu
53
3
cm.