ASUHAN PASCA PERSALINAN,

OPERASI OBSTETRI DAN

GINEKOLOGI

PASCA PERSALINAN

Pasca Persalinan

Menilai ulang uterus dan memastikan

berkontraksi dengan baik
Mencelupkan kedua tangan yang memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
membilas
kedua
tangan
yang
masih
bersarung tangan dengan air disienfeksi
tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan
kain yang bersih dan kering

Melepaskan klem bedah dan meletakkannya

ke dalam larutan klorin 0,5%
Menyelimuti bayi dan menutupi bagian kepala
Inisiasi Menyusu Dini

Pemantauan kontraksi uterus dan persalinan

pervaginam: j
- 2-3kali dalam 15 menit pertama
- setiap 15 menit pada 1 jam pertama
- setiap 20-30 menit pada jam kedua
Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana
melakukan massase uterus dan memeriksa
kontraksi uterus

Mengevaluasi kehilangan darah

Memeriksa TTV dan keadaan kanung kemih
setiap 15 menit selama satu jam pertama dan
30 menit selama jam kedua
Memeriksa temeperatur tubuh ibu setiap jam
selama 2 jam pertama pasca persalinan
Melakukan tindakan yang sesuai untuk
temuan yang tidak normal

Masa Nifas

Dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.

Keperluan Ibu

Informasi dan Konseling tentang :

Perawatan bayi dan pemberian ASI
Kesehatan pribadi, higine dan masa
penyembuhan
Kehidupan sexual
Kontrasepsi
Nutrisi

Elemen Kunci Pelayanan Kesehatan Pasca

Persalinan
6- 12 jam

3 6 hari

6 minggu

6 bulan

Bayi
-Nafas
-Kehangatan
-Minum
- Tapi Pusat
-Imunisasi

-Minum
-Infeksi
- Tes Rutin

- Berat badan
- Pemberian
ASI
-Imunisasi

- Tumbuh
kembang
-Weaning

- Breast care
- Suhu/infeksi
-Lokia
- Mood

-Pemulihan
-Anemia
- Kontrasepsi

- Kesehatan
umum
-Kontrasepsi
- Morbiditas
lanjut

Ibu
- Kehilangan
darah
-Nyeri
- Tanda bahaya

OPERASI OBSTETRI
( Sectio Sesarea)

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Penanganan Awal
1. Periksa

Kondisi pasien
.Cek tanda vital setiap 15 menit selama jam
pertama, kemudian setiap 30 menit pada jam
selanjutnya
.Periksa tingkat kesadaran setiap 15 menit
sampai sadar
.Cek kontraksi uterus jangan sampai lembek
. 2. Jalan nafasRecovery
bersih dan Room
cukup ventilasi

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Analgesia

Pemberian analgesik setelah bedah sangat

penting
- Supositoria
Analgesik
yang dapatKetoprofen
diberikan 2x/12
jam , atau
- Tramadol oral tiap 6 jam atau
- Injeksi Petidin 50-70 mg/6jam
(bila perlu)

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Fungsi Gastrointestinal

Fungsi GI pada pasien obstetri yang tindakannya

tidak terlalu berat akan kembali normal dalam
waktu 12 jam

Jika tindakan tidak berat berikan pasien diet

cair

Jika ada tanda infeksi/Sc karena partus macet

atau rupture uteri tunggu sampai bising usus
timbul

Jika sudah flatus dan peristaltik baik berikan

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Pembalutan dan Perawatan Luka
Berfungsi : penghalang dan
pelindung terhadap infeksi
selama proses penyembuhan
/reepitelisasi.

Jika pembalut luka terdapat

perarahan
sedikit/ keluar
cairan tiak terlalu banyak,
jangan mengganti pembalut :
Perkuat
pembalut
dan
pantau cairan yang keluar.

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Perawatan Fungsi Kandung Kemih
KAPAN MELEPAS KATETER?
Jika urine jernih, kateter di lepas 8 jam setelah
bedah atau sudah semalam
Jika urine tidak jernih, biarkan kateter dipasang
sampai jernih.

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Antibiotik

Jika ada tanda infeksi atau pasien demam, berikan

antibiotika sampai bebas demam selama 48 jam
Suhu > 38 C pascabedah hari ke-2 harus dicari
penyebabnya
Yakinkan pasien tidak panas min. 24 jam sebelum
keluar dari RS

Prinsip Perawatan Pascaopertaif

Memulangkan Pasien
1.
2.
3.
4.

2 hari pasca Sectio Sesarea berencana tanpa

komplikasi
Perawatan 3 -4 hari cukup untuk pasien.
Pasien diminta kontrol setelah 7 hari setelah
pasien pulang
Segera datang bila terapat perdarahan, demam,
dan nyeri perut berlebihan

REFERENSI

Prawiroharjo, Sarwono. 2011. Ilmu

Kandungan. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono

TERIMAKASIH