Professional Documents
Culture Documents
Terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 22 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Penyebab
Sebagian besar disebabkan karena kelainan kromosom hasil konsepsi. Beberapa penyebab lain
adalah trauma, kelainan alat kandungan dan sebab yang tidak diketahui.
Gambaran Klinis
Adanya gejala kehamilan (terlambat haid, mual/ muntah pada pagi hari) yang disertai
perdarahan pervaginam (mulai bercak sampai bergumpal) dan / atau nyeri perut bagian bawah,
mengarahkan ke diagnosis abortus.
Abortus Inkompletus (Keguguran tidak lengkap) Perdarahan pervaginam banyak, nyeri perut
sedangsampai hebat. Riwayat keluar jaringan hasil konsepsi sebagian, ostium serviks bisa masih
terbuka atau mulai tertutup.
Missed Abortion (Keguguran yang tertahan) Abortus dengan hasil konsepsi tetap tertahan
intra uterin selama 2 minggu atau lebih. Riwayat perdarahan pervaginam sedikit, tanpa nyeri perut,
ostium serviks masih tertutup. Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih kecil) dari usia gestasi yang
seharusnya.
Diagnosis
Penatalaksanaan
Pada puskesmas non perawatan :
Abortus Imminens
Pantang senggama
Setelah tirah baring 3 hari, evaluasi ulang diagnosis, bila masih abortus imminens tirah
baring di lanjutkan
Mobilisasi bertahap (duduk berdiri berjalan) dimulai apabila diyakini tidak ada
perdarahan pervaginam 24 jam
Bila mungkin lakukan stabilisasi keadaan umum dengan pembebasan jalan nafas,
pemberian oksigenasi (O2 2 4 liter per menit), pemasangan cairan intravena kristaloid (Ringer
Laktat / Ringer Asetat / NaCl 0,9 %) sesuai pedoman resusitasi.
Pasien dirujuk setelah tanda vital dalam batas normal ke Puskesmas Perawatan atau RS
Abortus Insipiens
Perlu segera dilakukan pengeluaran hasil konsepsi dan pengosongan kavum uteri. Dapat
dilakukan dengan abortus tang, sendok kuret, dan kuret hisap
Abortus Inkompletus
Perlu segera dilakukan pengosongan kavum uteri. Dapat dilakukan dengan abortus tang,
sendok kuret, dan kuret hisap
Segera atasi kegawatdaruratan :
1. Oksigenisasi 2 4 liter/menit
2. Pemberian cairan i.v kristaloid (NaCl 0,9%, Ringer Laktat, Ringer Asetat)
3. Transfusi bila Hb kurang dari 3d 8 g/dl
Abortus Kompletus
Missed Abortion
Bila terjadi gangguan faal hemostasis dan hipofibrinogenemia, segera rujuk di rumah
sakit yang mampu untuk transfusi trombosit / Buffy-Coat dan
Hasil konsepsi perlu dievakuasi dari kavum uteri. Dilaksanakan setelah dipastikan tidak
terdapat gangguan faal hemostasis.