You are on page 1of 50

Kebijakan Kurikulum pada Tahun 2016

Pusat Kurikulum dan Perbukuan


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
1

Sistematika
1

Kebijakan Kurikulum 2013

Pelatihan

Pembelajaran

Penilaian

Pendampingan

Monitoring dan Evaluasi

1
Kebijakan Kurikulum 2013

PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUANdan
BALITBANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia

TRISAKTI DAN NAWACITA

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong

Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Nawacita ke 8 dan 9:
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia; memperkuat kurikulum dan peaksanaannya
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan):
1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk
karakter bangsa
2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat
restorasi sosial

Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019


Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV

MONEV

STRATEGI 1
Penguatan Pelaku Pendidikan dan
Kebudayaan
Menguatkan siswa, guru,
kepala sekolah, pengawas,
orangtua dan pemimpin
institusi pendidikan dalam
ekosistem pendidikan.
Memberdayakan pelaku
budaya dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan.
Fokus kebijakan diarahkan
pada penguatan perilaku yang
mandiri dan berkepribadian.

STRATEGI 2
Peningkatan Mutu dan Akses

Meningkatkan mutu pendidikan


sesuai lingkup Standar Nasional
Pendidikan untuk mengoptimalkan
capaian Wajib Belajar 12 tahun.
Meningkatkan ketersediaan serta
keterjangkauan layanan pendidikan,
khususnya bagi masyarakat yang
terpinggirkan.
Fokus kebijakan didasarkan pada
percepatan peningkatan mutu dan
akses untuk menghadapi persaingan
global dengan pemahaman akan
keberagaman, penguatan praktik
baik, dan inovasi.

STRATEGI 3
Pengembangan Efektivitas Birokrasi
melalui Perbaikan Tatakelola dan
Pelibatan Publik
Melibatkan publik dalam seluruh aspek
pengelolaan kebijakan dengan berbasis
data, riset, dan bukti lapangan.
Membantu penguatan kapasitas
tatakelola pada birokrasi pendidikan di
daerah.
Mengembangkan koordinasi dan
kerjasama lintas sektor di tingkat
nasional.

Fokus kebijakan dimulai dari


mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI
yang menjadi teladan dalam tatakelola
yang bersih, efektif, dan efesien serta
melibatkan publik.

Sasaran Penerapan Kurikulum Secara Nasional

KEBIJAKAN
KEBIJAKANK-13
K-13

Mengembangkan kurikulum nasional sebagai acuan minimal di


semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum
setiap sekolah

Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah


berbasis keunggulan lokal

Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam


menerapkan kurikulum nasional dalam tahap selanjutnya secara
mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks
kebutuhannya

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum


yang bermutu dan beragam

Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta


bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa
melalui kurikulum nasional yang utuh

PELATIHAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV

MONEV

Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013


Permasalahan
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN

Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman mata pelajaran, dan buku.

Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial.

Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan sebaran taksonomi antar jenjang.

PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV

Hasil Perbaikan

MONEV

Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku.

Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada mata pelajaran selain
Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan Mata Pelajaran PPKn, pembelajaran dan penilaian hasil
belajar

Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang
pendidikan.

Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah dipelajari, mudah diajarkan, terukur,
dan bermakna untuk dipeljari.
7

Perbaikan Buku

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV

MONEV

Konsekuensi perubahan Kurikulum 2013 adalah perubahan


urutan penyajian materi dalam buku.
Buku lama tetap dapat dipergunakan sebagai sumber belajar
dengan melakukan penyesuaian urutan penyajian materi
pembelajaran.

Peningkatan aspek akuntabilitas dan responsibilitas


diupayakan melalui pencantuman nama, alamat kontak, dan
akun fb dari penerbit, penulis, konsultan, reviewer, penilai,
editor serta ilustrator buku sesuai permendikbud

Prinsip Penilaian Buku


KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Aspek yang Dinilai


1.
2.
3.
4.

Isi
Bahasa
Penyajian
Kegrafikaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Accountable
Responsible
Gradation
Diversity in unity
Nondiscriminatory
Nonpartisan
Impersonal
Repetitiveness
Menuju Zero Error
9

TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN
PENDAMPINGAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV

MONEV

10

Penilaian Kompetensi:Tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan

KEBIJAKAN K-13

KELUASAN KEDALAMAN DAN


KEBERLANJUTAN/SCOPE DAN
SEQUEN

SMA/K

PELATIHAN

SMP
PEMBELAJARAN
PENILAIAN

SD
PENDAMPINGAN

MONEV

FAKTUAL
KONSEPTUAL
PROSEDURAL

TINGKATAN BERPIKIR

METAKOGNITIF
KERANGKA PERBAIKAN KOMPETENSI:
TINGKATAN BERPIKIR DAN KATEGORI PENGETAHUAN PADA KOMPETENSI SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK MATA
PELAJARAN DAN PSIKOPEDAGOGI
11

Tahap Implementasi Kurikulum 2013


Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013.
Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013.
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN

Juli

Juli

Juli

Juli

Juli

2015

2016

2017

2018

2019

PEMBELAJARAN
40% sekolah K06

75% sekolah K06

94% sekolah K06

40% sekolah K13 (kelas


1,4,7,10)

PENILAIAN
PENDAMPINGAN
35% sekolah K13
(kelas 1,4,7,10)

MONEV

Perbaikan K13
6% sekolah K13

6%

25%

35% sekolah K13 (kelas


1,2,4,5,7,8,10,11)

19% sekolah K13

19% sekolah K13

(kelas 1,4,7,10)

(kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)

6% sekolah K13

6% sekolah K13

25% sekolah K13

(semua kelas)

(semua kelas)

(semua kelas)

60%

100%

Tahap implementasi kurikulum nasional dengan pendampingan


sekolah dan pengimbasan dari Sekolah Rintisan

12

Skema Persiapan Sekolah

Kapasitas
sekolah

Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode


komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

contoh:

Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta tingkat


kapasitas sekolah dalam penerapan kurikulum nasional, yang terintegrasi
dengan bentuk assesmen lain yang sudah ada

Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam


rangka percepatan peningkatan kesiapan sekolah

Tahap
Implementasi:
* Kriteria Sekolah Rintisan
dan proses Monev
dikoordinasikan lebih
lanjut oleh unit terkait

Definisi

Rujukan

Menerapkan
Mengembangkan

Siap

Menerapkan

Mengembangkan X

Belum siap

Menerapkan
Mengembangkan

Tahun Ajaran

Sekolah yang
Disiapkan

2015/2016

6%

16.991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah sasaran


dan mandiri K13 + 26 sekolah lulus verifikasi)

2016/2017

19%

Sekolah lainnya*

2017/2018

35%

Sekolah lainnya*

2018/2019

40%

Seluruh sekolah sudah implementasi

X
X

Target

Catatan:
1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk
menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan kurikulum nasional.

13

Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum


KESIAPAN PESERTA DIDIK

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KEBUTUHAN

KEBIJAKAN K-13
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

PELATIHAN

Kurikulum
yang berlaku
secara
nasional

KERANGKA DASAR KURIKULUM


(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

PEMBELAJARAN
PENILAIAN

STRUKTUR KURIKULUM

PENDAMPINGAN

MONEV

STANDAR PROSES

KEMDIKBUD

STANDAR ISI

STANDAR PENILAIAN

SEKOLAH
SILABUS

PENDAMPINGAN DAN
OTORISASI
RPP
PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE SILABUS,
BUKU SISWA DAN GURU SERTA MATERI
AJAR BERMUTU

KURIKULUM TINGKAT
DAERAH DAN SEKOLAH
(Pilihan, Terintegrasi
dengan Keunggulan
Lokal)

MATERI DAN ALAT AJAR

14

Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

No Prov. Kab/Kota Jenjang Rintisan


1
2
3
4

34

444
438
311
234
Total

Total

SD
SMP
SMA
SMK

2.514
1.421
1.163
998
6.096

6.083

Satu
Mandiri Jumlah
Semester
6.808
9.322
3
2.663
4.087
21
989
2.173
2
409
1.409
26*
10.869 16.991

25

11.256

17.364

Update per tanggal 19 Februari 2016


Catatan:
Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen No.
233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13 selama 3 Semester (Semester
keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal pelaksanaan
Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26* sekolah) diizinkan melanjutkan mengimplementasikan K13 melalui
Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan pengimbasan dan implementasi bertahap)
15

2
Pelatihan

PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUANdan
BALITBANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia

Jenjang dan Jadwal Pelatihan

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN

IN

Minggu II Maret
Peserta
Tim Pengembang
Tempat
Jakarta
Anggaran Direktorat

796 org

IP

Minggu III Maret I April


Peserta
TPK Provinsi
Tempat
Region
Anggaran Direktorat

PENDAMPINGAN

3.245 org
MONEV

IK

Minggu II
Peserta
Tempat
Anggaran

April II Mei
TPK Kab/kota
LPMP
LPMP

34.548 org

SS

Minggu III April IV Juni


Peserta
TPK Kab/kota
Tempat
LPMP/Sekolah Induk
Anggaran LPMP

254.597 org
17

Rencana Pelatihan Instruktur Nasional


1
2
3
4
5
6
7
8
9

11.00 12.00
12.00 13.00
13.00 13.10
13.10 13.25
13.25 13.45
13.45 14.30
14.30 14.40
14.40 15.00
15.00 16.00

Durasi/
menit
60
60
10
15
10
45
5
20
60

10
11

16.00 16.45
14.45 17.00

45
15

No
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

1
2
3
4
5

Waktu

SD
SMP
SMA
SMK
PKLK
Jumlah

Kegiatan

Narasumber

Chek in Registrasi
Makan Siang
Pembukaan Acara
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Laporan Ketua Panitian
Pengarahan Mendikbud dan Pembukaan secara Resmi
Pembacaan Doa
Break - Mendikbud meninggalkan tempat acara
Pemamparan:
Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti
Penjelasan Teknis Pelatihan dan Pendampingan K13

PESERTA
134
Terdiri atas:
154 Tim Pengembang , LPMP,
204
Guru Berprestasi,
162
Yayasan, Tim Direktorat,
142
Tim Kemenag
Tim Media,
796

MC
Pemandu
Dirjen Dikdasmen
Mendikbud
Kasubdit Program SMP
Panitia
Kabalitbang
Staf Ahli
Panitia

Pembukaan tanggal
20 MARET TAHUN 2016
di Jakarta

18

3
Pembelajaran

PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUANdan
BALITBANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia

Penguatan Pembelajaran

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan


keterampilan secara holistik.
Proses Pembelajaran diselenggarakan:
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
Memberikan ruang yang cukup kepada siswa untuk:
berprakarsa,
berkreativitas, dan
Mengembangkan kemandirian sesuai:
bakat,
minat,
perkembangan fisik dan psikologis siswa
20

Prinsip Pembelajaran

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Dari diberi tahu menuju mencari tahu;


Dari guru sebagai sumber belajar utama menjadi berbasis aneka
sumber belajar;
Dari tekstual menuju penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran holistik/terpadu;
Dari pembelajaran menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi-dimensi;
Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

21

Prinsip Pembelajaran

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan


keterampilan mental (softskills);
Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa
sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran; dan
Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya siswa.

22

4
Penilaian

PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUANdan
BALITBANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pasal 3
1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
2) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif
dalam penilaian.
3) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
a) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b) menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c) menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi; dan
d) memperbaiki proses pembelajaran.

24

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pasal 4
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender;
d. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f.
menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkahlangkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
i.
akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
25

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

Pasal 5
1) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.
2) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan mencakup aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.

Pasal 6
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan dilakukan terhadap
penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.

MONEV

Pasal 7
1) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan berbagai instrumen
penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok,
dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh Satuan Pendidikan dalam bentuk
Penilaian Akhir dan/atau Ujian Sekolah/Madrasah memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa serta memiliki bukti validitas empirik.
26

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pasal 8
Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
a. perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran
pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar;
c. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru
kelas;
d. hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk predikat
atau deskripsi;
e. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
f. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
g. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan
h. peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
27

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pasal 9
Mekanisme Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan meliputi:
a. menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan;
b. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan
Pendidikan;
c. penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan Ujian
Sekolah/Madrasah;
d. Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir semester dan Penilaian Akhir
tahun;
e. hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau
deskripsi;
f. hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
nilai, predikat dan deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran;
g. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh
pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan; dan
h. kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat
dewan guru.
28

Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pasal 10
1) Hasil belajar yang diperoleh dari penilaian oleh
pendidik digunakan untuk menentukan kenaikan kelas
peserta didik.
2) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila hasil
belajar dari paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran pada
kompetensi pengetahuan, keterampilan belum tuntas
dan/atau sikap belum baik.
3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) tidak berlaku bagi peserta didik
SDLB/SMPLB/SMALB/SMKLB.

29

5
Pendampingan

PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUANdan
BALITBANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia

Pengertian dan Tujuan Pendampingan

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pengertian
Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan kurikulum yang
diberikan kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite
sekolah, dan pemangku kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai kurikulum yang berlaku.
Tujuan
1. Umum
Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada
pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan
pemangku kepentingan di sekolah untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara efektif
dan efisien.
2. Khusus
Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah
Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan secara personal,
dan spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum secara langsung di sekolah.
Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum di sekolah.
Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah melalui
Program Pendampingan yang dilakukan secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
31

Indikator Keberhasilan
1.Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada
sekolah terkait pelaksanaan kurikulum
KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

2.Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:


Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi diri sekolah
Budaya sekolah
3.Guru semakin:
Memahami:
proses pembelajaran dan penilaiannya.
buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya
permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan
penanggulangannya
Terampil:
melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat
rapor
mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana
pembelajaran
mengelola pembelajaran.
4.Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua)
semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.
32

Pola Pendampingan

KEBIJAKAN K-13

Instruktur yang terseleksi

Model on dan in

Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi

Pendekatan In House Training (IHT)


PELAKSANAAN

PERSIAPAN

PELATIHAN
PENYUSUNAN MATERI
PENDAMPINGAN

PEMBELAJARAN

No.

PENENTUAN
PENDAMPING

PELATIHAN
Alokasi
PENDAMPING

Materi

PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Waktu
(JP @45

PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN

Penyaji IN

PELAPORAN
PENDAMPINGAN

Penyaji IP

Pe

Materi
1 Materi
UmumPelatihan
1.1. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti
1.2. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
1.3. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran
1.4. Kompetensi, Materi, dan Pembelajaran
1.5. Penilaian Hasil Belajar dan Pengelolaan Nilai
1.6. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah
(termasuk penjelasan pertanggungjawaban Biaya Operasional
Pendampingan kepada peserta yang mewakili Induk Kluster)

12
Dilaksanakan oleh Direktorat
- Online LPMP
2 Tim PBP Direktorat
Tim PBP Direktorat
Penyiapan Materi Pelatihan
- Off line LPMP
2 KaBalitbang/KaPuskurbuk KaBalitbang/KaPuskurbuk
Jadwal dan Lokasi Pelatihan
Pendampingan
2 Tim Literasi dan Puskurbuk Tim Literasi dan PuskurbukLPMP
2 Kabid Puskurbuk/TPK Pusat Instruktur Nasional
Instruktur
2 KaPuspendik/Kabid
Instruktur Nasional
Instruktur
2 Kasubdit Kurikulum
Kasubdit Kurikulum
LPMP

2 Materi Pokok

36

33

Alur Model On In

KEBIJAKAN K-13

Persiapan

Workshop
Bersama Sekolah
Rintisan dan
Imbas (IN-1)

Pelaksanaan
Pembelajaran di
dalam kelas
Rintisan dan Imbas
(ON-1)

Evaluasi Kinerja;
Hasil ON-2 dan IN2

Pelaksanaan
Pembelajaran di
dalam kelas
Rintisan dan Imbas
(ON-2)

Evaluasi Kinerja;
Hasil ON-1 dan IN1

PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Pelaksanaan
Disesuaikan
Kondisi
Direktorat

Tim Pendamping merupakan kolaborasi atas:


Sekolah Rintisan dan Imbas
34

Kriteria Calon Pendamping

KEBIJAKAN K-13

Calon Pendamping adalah telah mengikuti Pelatihan K13, Guru, Kepala


Sekolah, Pengawas, dan Tim Pengembang Kurikulum, yang memenuhi
kriteria sebagai berikut.

PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

1. Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan


Pembelajaran;
2. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan di bidang
pendidikan;
3. Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;
4. Diutamakan memiliki prestasi akademik;
5. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai
Narasumber/Pendamping/Fasilitator dalam bidang pendidikan;
6. Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan
mekanisme yang ditetapkan oleh Direktorat terkait;
7. Direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang berwenang.

35

6
Monitoring dan Evaluasi

PUSAT KURIKULUM
DAN PERBUKUANdan
BALITBANG
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
Kementerian
Pendidikan
Kebudayaan
Republik
Indonesia

Tujuan dan Manfaat Monev Tahun Pelajaran 2016/2017

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Tujuan
Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar berjalan sesuai
dengan rencana.
Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah dan
memerlukan penanganan segera.
Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah dan guru
terhadap siswa dalam proses pembelajaran.
Untuk mengetahui kesesuaian antara ide, desain, dokumen, dan
implementasi kurikulum
Manfaat
Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dalam skema pengembangan dan implementasi
kurikulum secara nasional
Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik serta inovasi di
Sekolah Rintisan
Bahan masukan perbaikan kurikulum
37

Kedudukan dan Proses Monev Kurikulum dan Implementasi

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

38

Monev Kurikulum

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

39

Penetapan Fokus Monev

KEBIJAKAN K-13

PELATIHAN

Penyiapan Materi Bimtek Monev


Pembuatan Aplikasi Monev

Workshop Persiapan Monev

Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi, Kab/Kota

PENDAMPINGAN

MONEV

KOORDINATOR

Penyiapan Draf Juknis dan


Instrumen Monev

Rakor Persiapan Monev Internal


Kemdikbud

PEMBELAJARAN
PENILAIAN

Penyusunan
juknis dan
instrumen
Monev

Alur Monev Implementasi


Direktorat
UKMP3

1. Juknis Monev
2. Instrumen Monev
3. Materi Bimtek Monev

Direktorat

Bimtek Petugas Monev

Pelaksanaan Monev di Lapangan

Provinsi
Kab/Kota
UKMP3

Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev

Rakor Hasil Monev (Perumusan Kebijakan Baru)

D
i
r
e
k
t
o
r
a
t

D
i
r
e
k
t
o
r
a
t

40

Komponen Indikator Monev

KEBIJAKAN K-13
PELATIHAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PENDAMPINGAN

MONEV

Komponen
Buku

Indikator
Kebenaran, kelengkapan, keterbacaan, tataletak dan
fisik, pengiriman, kesesuaian penggunaan
Pelatihan
Materi, pelatih, manfaat, teknis pelaksanaan (pelatihan
guru dan bimtek pendampingan)
Proses
Pemahaman materi, pemahaman proses,
Pembelajaran
(kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran)
Kompetensi guru
Proses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, manfaat
Manajemen
Pembelajaran
Layanan Siswa
dan Budaya
Sekolah

Penjadwalan, alokasi guru, fasilitas, kelas, siswa,


keterkaitan dengan ekstrakurikuler/ko-kurikuler
Bimbingan konseling dan karir, administrasi kesiswaan,
pembinaan karakter, keamanan dan kebersihan sekolah
41

TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


PETA SEBARAN

Total Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013: 17.364 Sekolah


Per 19 Februari 2016
43

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


SUMATERA
PETA SEBARAN

44

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


JAWA
PETA SEBARAN

45

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


KALIMANTAN
PETA SEBARAN

46

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


SULAWESI
PETA SEBARAN

47

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


BALI DAN NUSA TENGGARA
PETA SEBARAN

48

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


MALUKU DAN MALUKU UTARA
PETA SEBARAN

49

PETA SEBARAN SEKOLAH PELAKSANA KURIKULUM 2013


PAPUA
PETA SEBARAN

50

You might also like