Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaikbaiknya. Makalah ini membahas tentang hasil penilaian terhadap sebuah bangunan yang ditinjau
dari berbagai aspek sesuai dengan kriteria penilaian yang nantinya akan memberikan kesimpulan
apakah kadar Arsitektur Bali pada bangunan tersebut sudah memenuhi syarat Arsitektur Bali.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Arsitektur Bali 3, Fakultas
Teknik Arsitektur, Universitas Udayana. Dalam penyusunannya, makalah ini mengambil materi
dari beberapa sumber literatur yang diantaranya didapatkan dari tim pengajar mata kuliah ini.
Maka dari itu diucapkan terimakasih kepada orang-orang yang terlibat dalam mendukung proses
penyelesaian makalah ini baik dalam bentuk dukungan materi, sumber literatur, maupun moral.
Adapun diantaranya :
1. Ir. I Wayan Gomudha, MT. Sebagai koordinator mata kuliah Arsitektur Bali 3.
2. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT. sebagai tim dosen yang memberikan
materi tentang pengaplikasian Nirupa dan Rinupa Arsitektur Bali.
3. Ir. I Wayan Meganada, MS.Ars. Sebagai anggota tim dosen yang memberikan
pengertian logika dari Arsitektur Bali pada era modern.
4. Teman-teman yang memberikan dukungan moral dalam penyelesaian makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat menjadi refrensi dalam mengetahui cara dalam menilai
kadar Arsitektur Bali dalam sebuah bangunan dengan aspek penilaian yang pasti dan tepat
sehingga dapat disimpulkan apakah bangunan tersebut memiliki kadar Arsitektur Bali yang
memenuhi syarat atau tidak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1
Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
1.4 Metode Penulisan...................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PROFIL OBJEK OBSERVASI........................................................................................................6
2.1 Swiss Bel Inn Hotel................................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................8
PENILAIAN....................................................................................................................................8
3.1 Penilaian Kinerja Arsitektur Bali Terhadap Hasil Karya Desain Maupun Karya Terbangun 8
3.1.1 Panduan penilaian..........................................................................................................12
3.1.2 Jumlah Nilai Indikator :.................................................................................................12
BAB IV..........................................................................................................................................13
SOLUSI PERBAIKAN.................................................................................................................13
4.1 Filosofi tri hita karana sebagai inti arsitektur tradisional bali.............................................13
4.2 Tata ruang orientasi..............................................................................................................13
4.3 Tata Letak/Setting Massa.....................................................................................................13
4.4 Tata Bangunan......................................................................................................................14
4.5 Penilaian Kinerja Arsitektur Bali Terhadap Hasil Karya Desain Maupun Karya Terbangun
....................................................................................................................................................15
4.5.1 Panduan penilaian :.......................................................................................................18
4.5.2 Jumlah Nilai Indikator :.................................................................................................19
BAB V...........................................................................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan makalah ini dilatarbelakangi oleh adanya penugasan dari mata kuliah
Arsitektur Bali 3, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Penugasan ini
mengharuskan mahasiswa untuk memberikan penilaian terhadap sebuah bangunan modern yang
sekiranya memiliki kadar Arsitektur Bali yang kurang dari 50%. Dengan begitu mahasiswa dapat
menilai dan dapat merevisi bangunan tersebut sesuai dengan aspek penilaian yyang sudah
diberikan sebelumnya.
Arsitektur Bali III 3
membuat
tampilan
bangunan
dengan Arsitektur
Bali
semakin
berkurang
keberadaannya. Hal ini memberikan efek yang sangat bisa dirasakan yaitu berkurangnya
identitas Bali yang selama ini menjadi daya tarik dan ciri khas yang dimiliki Bali. Ketidak
tegasan pemerintah dalam mengatur dan menertibkan Perda yang ada tentang pengaplikasian
Arsitektur Bali pada bangunan adalah salah satu faktor terbesar bebasnya berdiri bangunanbangunan yang menghilangkan karakter asli dan ciri khas Bali.
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih mendetail tentang
bagaimana cara memberikan penilaian terhadap sebuah bangunan dengan tujuan mengetahui
seberapa besar kadar Arsitektur Bali yang digunakan pada bangunan tersebut. Dengan
mengetahui cara penilaian terhadap sebuah bangunan tentunya akan memberikan wawasan baru
tentang bagaiamana sebuah bangunan itu dinilai dari segi Arsitektur Bali yang memenuhi syarat
untuk dibangun di Bali.
Tentunya mengetahui hal tersebut adalah hal yang wajib untuk seorang arsitek khususnya
arsitek diBali untuk nantinya dapat dikembangkan dan dapat diaplikasikan dalam sebuah
perancangan bangunan yang memiliki ciri khas dan mempertahankan nilai Arsitektur Bali pada
bangunan tersebut.
BAB II
PROFIL OBJEK OBSERVASI
kepada
yang
ingin
BAB III
PENILAIAN
3.1 Penilaian Kinerja Arsitektur Bali Terhadap Hasil Karya Desain Maupun
Karya Terbangun
NO
a.
I
RATING/GRADE
KINERJA
INDIKATOR
b.
FILOSOFI TRI HITA KARANA SEBAGAI
c.
KET
d.
4
1
3
1
dan estetis).
Merupakan suatu Lingkung Bina yang
memiliki Atmosphere (suasana dan karakter)
1.3
2
1
3 - 15
2
1
2
1
kosmos).
Jumlah : II
III
3 - 15
2
1
3.3
IV
3 - 15
TATA BANGUNAN
4.1 Sosok Bangunan :
Menerapkan sejak awal sosok Bali dengan
struktur fisik Tri Angga secara proporsiaonal
a
3
1
Jumlah : 4.1.
2 - 10
miring / bulat.
Tata olah bentuk mencerminkan tata olah
b. handicraft dan dihindari karakter tata olah
mesin (cleaness, excactness, prececision).
Jumlah : 4.2.
4.3 Skala dan Proporsi :
Tidak terjadi di luar skala manusia dan di
a. luar proporsi manusia (out of human scale &
2 - 10
2 - 10
3 - 15
2 - 10
8 10
JUMLAH SEMUA
2
5
0
50
(Gomudha : Penilaian Kinerja Arsitektur Bali Terhadap Hasil Karya Desain Maupun Karya
Terbangun. 1999)
3.1.1 Panduan penilaian
Skor sesuai dengan kriteria dan nilai dasar yang dicapai Indikator dengan rating/grade : 1,2,3,4,5
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
E = < 50
D = 51 54
C = 55 64
B = 65 79
A = 80 - 100
Disusun dan dikembangkan dari Penelitian tugas mata kuliah Arsitektur Bali 3,
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 2015,
Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB IV
SOLUSI PERBAIKAN
4.1 Filosofi Tri Hita Karana sebagai Inti Arsitektur Tradisional Bali
Dikutip dari http://www.babadbali.com/canangsari/trihitakarana.htm. Istilah Tri Hita
Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 Nopember 1966, pada waktu diselenggarakan
Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Dwijendra
Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan dharmanya
untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana ini berkembang, meluas, dan
memasyarakat.
Menerapkan dan memperbaiki konsep tri hita karena yang terdapat dalam sebuah
bangunan sebagai inti arsitektur traadisional bali bisa berupa memberi penghijauan pada sekitar
bangunan, hal ini diupayakan untuk mempererat hubungan manusia dengan alam, kemudian
dengan memperhatikan arah kiblat, hal ini diupayakan untuk mempererat hubungan manusia
dengan tuhan, karena pada umumnya konsep tri hita karana merupakan konsep yang
menyeimbangkan hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan
tuhan. Maka dari itu sebaiknya masik masing aspek mendapat keseimbangan yang ideal.
dalam
segi hunian arsitektur bali seharusnya bangunan memilki jarak-jarak tertentu yang menggunakan
ukuran bali seperti sikut tapak lengkat dll. Namun berhubung bangunan ini berfungsi komersial
Arsitektur Bali III 12
dan memerlukan banyak kamar hal tersebut tidak dapat diterapkan disini. Keberadaan ruang
bebas (sesa) di dalam bangunan ini tergolong kurang, seharusnya lebih banyak memiliki ruang
luar agar tetap memiliki peluang sosok Bali dalam bangunan ini, dan jika ditinjau dari segi
keamanan, pencegahan kebakaran, sirkulasi udara, ruang luar ini pun sangat dibutuhkan . Dalam
setting masa akibat view juga terdapat kesalahan karena arah orientasi tidur yang tidak sesuai
dengan kiblat Bali (utara/timur), beberapa tempat tidur dalam kamar hotel ini mengarah ke
(kepala: selatan, kaki: utara) .
1.
2.
3.
Angga
Gambar 3, 4.4 Bagian Depan Hotel Swiss Bel Inn,
Seminyak, Kuta
pada
bangunan
ini,
dan kaki pada bangunan ini bisa diperjelas, seperti dengan paduraksa pada setiap kolom praktis
yang dapat memperjelas bagian badan dan kaki bangunan. Paduraksa tsb. Juga dapat membantu
peluang sosok Bali sebagai ornament. Bentuk atap yang digunakan bukan merupakan atap
limasan layak nya arsitektur Bali seharus nya menggunakan atap limasan dan dilengkapi oleh
murda dan ikut celedu untuk mencirikan bangunan khas arsitektur Bali. Karena tidak
menggunakan atap limasan secara tidak langsung tidak terdapat overstek pada bangunan ini. Tata
olah bangunan ini juga tidak mencerminkan tata olah Handicraft seperti
ornament bali
seharusnya. Seharusnya pada bangunan ini terdapat Tembok Penyengker dan Angkul-angkul /
Pemesuan Langgam Bali sebagai penghadir jati diri atau identitas Bali.
4.5 Penilaian Kinerja Arsitektur Bali Terhadap Hasil Karya Desain Maupun
Karya Terbangun
NO
a.
I
RATING/GRADE
KINERJA
INDIKATOR
b.
FILOSOFI TRI HITA KARANA SEBAGAI
c.
KET
d.
3
1
4
1
dan estetis).
Merupakan suatu Lingkung Bina yang
memiliki Atmosphere (suasana dan karakter)
1.3
3
1
3 - 15
10
3
1
3
1
kosmos).
Jumlah : II
III
3 - 15
10
3
1
3 - 15
3.3
IV
TATA BANGUNAN
4.1 Sosok Bangunan :
Menerapkan sejak awal sosok Bali dengan
struktur fisik Tri Angga secara proporsiaonal
a
3
1
2 - 10
miring / bulat.
Tata olah bentuk mencerminkan tata olah
b. handicraft dan dihindari karakter tata olah
mesin (cleaness, excactness, prececision).
Jumlah : 4.2.
4.3 Skala dan Proporsi :
Tidak terjadi di luar skala manusia dan di
a. luar proporsi manusia (out of human scale &
2 - 10
2 - 10
3 - 15
10
2 - 10
8 10
JUMLAH SEMUA
0
64
(Gomudha : Penilaian Kinerja Arsitektur Bali Terhadap Hasil Karya Desain Maupun Karya
Terbangun. 1999)
NB : Angka yang berwarna merah merupakan nilai sebelum perbaikan
4.5.1 Panduan penilaian :
Skor sesuai dengan kriteria dan nilai dasar yang dicapai Indikator dengan rating/grade : 1,2,3,4,5
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Jelek
Kurang
Cukup
Baik
Baik sekali
E = < 50
D = 51 54
C = 55 64
B = 65 79
A = 80 - 100
Disusun dan dikembangkan dari Penelitian tugas mata kuliah Arsitektur Bali 3, Jurusan
Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, 2015,
Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gaya Arsitektur Bali merupakan sebuah identitas yang harus dilestarikan mengingat
ketatnya persaingan dalm dunia Arsitektur yang saling menunjukkan taringnya masing-masing
dengan membuat sebuah bangunan yang fenomenal dan menggemparkan dunia. Hal ini
terkadang membuat banyaknya identitas asli dari sebuah wilayah terhapuskan dengan maraknya
pembangunan-pembangunan baru yang lebih mengutamakan pada persaingan tersebut. Tanpa
disadari identitas yang dimiliki saat ini justru adalah asset berharga yang sebaiknya
dikembangkan dengan mengaplikasikan gaya dan langgam-langgamnya pada bangunanbangunan baru yang ingin dirancang yang sebagaian besar merupakan bangunan modern.
Bangunan modern tentunya memiliki fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat pada wilayah tersebut. Tidak menutup kemungkinan suatu bangunan modern yang
berfokus pada penyediaan fasilitas umum yang dibutuhkan orang banyak justru tidak
memperhatikan identitas Bali tersebut pada perancangan bangunannya. Hal inilah yang harus
dibenahi untuk mengembalikan identitas Bali dengan gaya Arsitektur Bali yang sesungguhnya
cukup fenomenal didunia sehingga banyak orang-orang asing yang ingin dating keBali untuk
Arsitektur Bali III 18
menikmati keindahan bangunan-bangunannya yang memiliki ciri khas dan nuansa Bali yang
sangat terasa.
3.2 Saran
Penilaian terhadap bangunan untuk mengetahui kadar Arsitektur Bali pada bangunan
tersebut tentunya tidak hanya untuk menilai bangunan yang sudah ada maupun bangunan
rancangan orang lain. Namun dengan mengetahui cara menilai ini seorang arsitek tentunya dapat
menggunakan penilaian tersebut pada rancangannya sebelum mulai dibangun, sehingga
bangunan yang dirancang memiliki nilai yang baik dalam persentase kadar Arsitektur Bali.
Dengan begitu Arsitek tersebut dapat memberikan kontribusinya terhadap pelestarian identitas
Bali dan ciri khas Bali yang hampir hilang.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.