You are on page 1of 6

Anatomi kandung kemih

Kandung kemih merupakan bagian paling anterior dari organ viseral pelvis.
Walaupun kandung kemih terletak didalam rongga pelvis ketika kosong, kandung
kemih dapat mengembang kearah superior menuju abdomen ketika kondisi
penuh.
Kandung kemih yang kosong berbentuk seperti piramid yang apeks, basis,
permukaan superior, dan 2 permukaan inferolateral.

Apeks kandung kemih mengarah menuju puncak simfisis pubis


Basis kandung kemih berbentuk seperti segitiga terbalik dan menghadap
posteroinferior. Ureter memasuki kandung kemih pada puncak sudut dari
basis ini, dan urethra bermuara pada bagian inferior sudut bawah basis.
Area segitiga diantara dua pembukaan ureter dan urethra disebut sebagai
trigonum.
Permukaan inferolateral dari kandung kemih terletak diantara otot levator
ani diafragma pelvis dan otot obturator interna diatas perlekatannya
dengan diafragma pelvis.
Permukaan superior berbentuk sedikit kubah dalam keadaan kosong dan
akan membalon keatas saat kandung kemih terisi.

Leher kandung kemih


Leher kandung kemih melingkari pangkal dari urethra. Leher ini adalah bagian
paling inferior dari kandung kemih. Leher kandung kemih berikatan dengan
ikatan fibromuskular.

Anatomi organ reproduksi wanita

Vagina
Vagina adalah organ kopulasi wanita yang terditi dari tabung fibromuscular
yang dapat berdistensi yang memanjang dari perineum melalui dasar pelvis
menuju rongga pelvis. Dinding anterior vagina berbatasan dengan
dasar/basis kandung kemih dan urethra. Dinding posterior vagina berbatasan
dengan rektum.

Fisiologi Miksi
Miksi atau urinisasi merupakan proses pengosongan kandung kemih. Setelah
dibentuk oleh ginjal, urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih. Aliran
ini dipengaruhi oleh gaya tarik bumi, selain itu juga kontraksi peristaltik otot
polos dalam dinding ureter. Karena urin secara terus menerus dibentuk oleh
ginjal, kandung kemih harus memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup
(Sherwood, 2001).
Mekanisme miksi bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga
impuls saraf volunter. Pada pengeluaran urin dibutuhkan kontraksi aktif otot
detrusor, maka:
Bagian otot trigonum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi
sebagai sfingter uretra internal yang diinervasi oleh neuron parasimpatis.

Sfingter uretra eksternal terbentuk dari serabut otot rangka dari otot
perineal transversa dibawah kendali volunter. Selain itu bagian pubokoksigeus
pada otot elevator juga berkontriksi dalam pembentukan sfingter.
Rata-rata pengeluaran urin adalah 1,5 l per hari, walaupun bisa
berkurang hingga kurang dari 1 l per harinya dan meningkat hingga
mendekati 20 l per hari.
Refleks berkemih dicetuskan apabila reseptor-reseptor regang di dalam
dinding kandung kemih terangsang. Kandung kemih orang dewasa dapat
menampung sampai 250 atau 450 ml urin sebelum tegangan di dinding
kandung kemih untuk mengaktifkan reseptor regang. Makin besar
peregangan melebihi ambang ini, makin besar tingkat pengaktifan reseptor.
Selain refleks ini dimulai, refleks ini bersifat regenerasi sendiri (Guyton dan
Hall, 2007; Sherwood, 2001).
Refleks berkemih terjadi dengan cara:
Impuls pada medulla spinalis dikirim ke otak dan menghasilkan impuls
parasimpatis yang menjalankan melalui saraf splanknik pelvis ke kandung
kemih.
Refleks perkemihan menyebabkan otot detrusor kontraksi dan relaksasi
sfingter internal dan eksternal (Sloane, 2003).
Pada anak-anak, miksi merupakan sebuah refleks lokal spinal dimana
pengosongan kandung kemih dengan pencapaian tekanan kritis. Sedangkan
pada dewasa, refleks ini dibawah kontrol volunter sehingga dapat diinhibisi
oleh otak (Thomas dan Stanley, 2007).
Selama miksi, proses yang terjadi berupa:
Refleks detrusor meregang, mencetuskan refleks kontraksi dari otot-otot
tersebut sehingga timbul keinginan untuk miksi.
Relaksasi otot puborectalis sehingga kandung kemih akan turun sedikit
sehingga penghambatan uvula menurun dan segmen bagian pertama uretra
melebar.
Relaksasi otot sfingter uretra eksterna memungkinkan kandung kemih
untuk mengosongkan isinya dan dapat dibantu dengan tindakan valsava.
Pada akhir proses miksi, kontraksi kuat dari otot sfingter uretra eksterna
dan dasar panggul akan mengeluarkan sisa urin dalam uretra, setelah itu otot
detrusor relaksasi kembali untuk pengisian urin selanjutnya (Wibowo dan
Parayan, 2009).
Gangguan pada sistem saraf pusat atau komponen saluran kemih bagian
bawah dapat menyebabkan tidak sempurnanya pengeluaran dan retensi urin
atau tidak dapat menahan miksi, atau gejala-gejala kompleks kandung kemih

yang berlebihan dengan karakteristik berupa sesak dan miksi berulang-ulang


dengan atau tanpa inkontinensia urin .
Pengisian dan pengeluaran urin pada kandung kemih dikontrol oleh sirkuit
saraf di otak, medula spinalis, dan ganglia. Sirkuit ini mengkoordinasikan
aktifitas otot polos di detrusor dan uretra. Suprapontin mempengaruhi
keadaan on-off switch pada saluran kemih bagian bawah dengan dua cara
operasi yaitu penyimpanan dan pengeluaran.
Berkemih dapat dicegah dengan kontraksi sfingter uretra eksterna yang
disadari. Namun, jika kandung kemih terus menerus diisi dan teregang, maka
kontrol sudah tidak mampu lagi mengendalikan (Sherwood, 2001).
Berkemih juga dapat secara sengaja dimulai walaupun kandung kemih
belum tergang oleh relaksasi volunter sfingter uretra eksterna dan diafragma
pelvis. Penurunan lantai panggul juga memungkinkan kandung kemih turun,
yang secara simultan membuka sfingter uretra eksterna dan meregangkan
kandung kemih. Pengaktifan reseptor-reseptor regang menyebabkan kandung
kemih berkontraksi melalui refleks miksi. Pengosongan kandung kemih secara
volunter dapat dibantu oleh kontruksi dinding abdomen dan diafragma
pernafasan yang meningkatkan tekanan intraabdominal sehingga memeras
kandung kemih untuk mengosongkan isinya (Sherwood, 2001).
Jadi, refleks berkemih merupakan sebuah siklus yang lengkap. Terdiri dari:
1. Kenaikan tekanan secara progresif
2. Periode tekanan menetap
3. Kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal Bila refleks
miksi yang terjadi tidak mampu mengosongkan, keadaan terinhibisi selama
beberapa menit hingga 1 jam atau lebih sebelum terjadi refleks berikutnya.
Bila kandung kemih terus menerus diisi, akan terjadi refleks miksi yang
semakin sering dan kuat (Guyton dan Hall, 2007).

INI DAPUS ANATOMINYA YA NEY

You might also like