You are on page 1of 6

Anatomi

Skrotum
Skrotum adalah suatu kantong yang terletak tepat dibawah pangkal penis. Fungsinya adalah
untuk membungkus dan melindungi testis dan berfungsi untuk meregulasi posisinya terhadap
area pelvis. Kulit skrotum yang halus ditutupi oleh rambut halus pada pria dewasa dan
berwarna lebih gelap dibandingkan dengan warna kulit didaerah tubuh lainnya dan skrotum
juga mengandung banyak kelenjar sebacea.
Tampilan eksternal dari skrotum dapat berbeda dan bervariasi pada waktu yang berbeda
walaupun pada individu yang sama, hal ini disebabkan oleh adanya kontraksi dan relaksasi
dari otot skrotum. Dartos adalah suatu lapisan serat otot polos yang berada di jaringan
subkutan skrotum. Kremaster adalah suatu ikatan kecil dari otot lurik yang memanjang dari
spermatic cord , suatu fascia yang juga membungkus ductus deferens, pembuluh darah dan
saraf testis. Keduanya dartos dan kremaster secara tidak disadari berkontraksi sebagai respons
terhadap suhu rendah untuk memindahkan testis mendekat ke regio pelvis untuk
mendapatkan kehangatan dari inti tubuh. Otot kremaster adalah perpanjangan dari otot
dinding abdomen yaitu otot oblique interna yang didapat pada saat testis turun ke skrotum.
Karena kremaster adalah otot lurik maka dapat juga dikontraksikan secara sadar. Temperatur
yang tinggi menyebabkan dartos dan kremaster untuk relaksasi. Suhu ideal testis adalah 35 0c,
suhu ini adalah optimal untuk produksi dan penyimpanan spermatozoa.

Skrotum dibagi menjadi dua kompartemen longitudinal oleh septum skrotal. Fungsi spetum
ini adalah untuk mengkompartempenkan setiap testis agar tidak akan menularkan satu sama
lain jika terjadi infeksi. Sebagai tambahan, testis kiri terletak lebih rendah didalam skrotum
dibandingkan dengan testis kanan, ini berfungsi agar tidak terjadi saling menekan. Bagian
septum skrotal yang nampak secara superfisial adalah rephe perineal.
Pembuluh darah arteri yang memperdarahi skrotum berasal dari cabang pudendal interna dari
arteri iliac interna, cabang pudendal eksterna dari arteri femoral dan cabang kremaster dari
arteri epigastrika inferior. Sedangkan untuk sistem vena mengikuti percabangan dari arteri.
Inervasi saraf utama pada skrotum adalah saraf sensorik, yaitu saraf pudendal, saraf
ilioinguinal dan saraf kutaneus femur posterior.
Testis
Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval, berwarna keputihan, berukuran panjang 4cm dan
diameter 2,5 cm. Setiap testis memiliki berat antara 10 14 g. Testis dibungkus oleh 2 lapisan
tunika, lapisan tunika terluar adalah tunika vaginalis, suatu kantong serosa tipis yang berasal
dari peritoneum ketika turunnya testis. Tunika albuginea adalah suatu membran fibrosa yang
kuat dan secara langsung membungkus testis. Tunika albuginea membagi testis menjadi 250300 partisi yang disebut sebagi lobulus testiskular.
Setiap lobulus testis mengandung tubulus seminiferus yang bisa mencapai panjang 70
cm jika dibentangkan. Tubulus seminiferus adalah unit fungsional dari testis, karena disini
terjadi spermatogenesis. Sperma dihasilkan dengan kecepatan ribuan spermatozoa per detik,
lebih dari 100 juta spermatozoa dihasilkan per hari sepanjang hidup seorang pria yang sehat
dan matang secara seksual. Sel yang membentuk dinding tubulus seminiferus adalah sel

sustentakular atau sel sertoli berfungsi untuk menghasilkan dan mensekresi nutrisi untuk
spermatozoa yang sedang berkembang.
Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstisial/ sel leydig. Sel ini berfungsi untuk
memproduksi dan mensekresi hormon seks laki-laki. Testis disebut juga sebagai campuran
dari kelenjar eksokrin dan endokrin, karena menghasilkan spermatozoa dan hormon
androgen.

Ketika spermatozoa terbentuk, spermatozoa akan berpindah dari tubulus seminiferus


dan masuk ke jaringan tubular yang disebut rete testis untuk pematangan. Lalu spermatozoa
ditransportasi keluar testis menuju epididimis melalui suatu serial duktus efferent.
Secara keseluruhan, memakan waktu 8 10 minggu untuk suatu spermatogonium
untuk menjadi spermatozoon yang matur. Didalam ductus spermatika, spermatozoa dapat
bertahan tetap fertil sampai beberapa bulan, jika spermatozoa ini tidak diejakulasi, maka akan
mengalami degenerasi dan terabsorbsi kedalam darah.
Testis mendapatkan aliran darah melalui arteri testiskular, dimana berasal dari aorta
abdominalis. Sedangkan vena testikular kanan langsung bermuara pada vena cava inferior,
sedangkan vena testikular kiri bermuara pada vena renalis kiri.
Inervasi saraf testis memiliki kedua saraf motorik dan sensorik yang berasal dari
segmen torakalis X dari korda spinalis. Inervasi motorik umumnya berasal dari neuron
simpatetik, dan sedikit berasal dari parasimpatetik.

Embriologi (http://www.embryology.ch/anglais/ugenital/diffmorpho04.html)
Proses turunnya testis
Pada usia kehamilan antara bulan ketiga dan awal bulan keempat, testis akan ditransfer dari
area lumbal (ventro-medial menuju mesonephros) menuju ke cikal bakal skrotum. Hal ini
terjadi karena suatu kombinasi dari proses pertumbuhan dan pengaruh hormonal. Testis
gubernakulum juga berperan pada fenomena ini.
Testis gubernakulum muncul pada usia 7 minggu kehamilan dari gubernakulum
bagian bawah, setelah mesonephros mengalami atropi. Pada saat yang sama, kanalis
inguinalis sepanjang gubernakulum bagian bawah, terjadi proses evaginasi dari peritoneum,
prosesus vaginalis, yaitu daerah kanalis inguinalis dimana akan dilewati testis.

Pada saat prosesus vaginalis memanjang kearah caudal, juga ikut tertarik serat otot oblik
internal dan otot transversum bersamanya. Fascia dari otot transversum adalah lapisan
terdalam dan pada regio skrotalis, fascia ini membentuk fascia spermatika interna dari korda
spermatika dan skrotum.
Lapisan otot kremaster dibentuk oleh serat otot oblik internal dan otot transversum.
Sedangkan fascia spermatika eksterna dibentuk dari aponeurosis superfisial dari otot
abdomen oblik eksternal.

Diantara minggu ke 7 dan ke 12, gubernakulum akan mengalami pemendekan dan menarik
turun testis, ductus deferens dan pembuluh darahnya. Antara bulan ke 3 dan ke 7, testis akan
berada pada area kanalis inguinalis. Testis akan memasuki area skrotum pada saat usia
menjelang kelahiran dimana dipengaruhi oleh hormon androgen.
Pada satu tahun pertama kehidupan, bagian teratas dari prosesus vaginalis akan
menghilang dan hanya menyisakan ligamentum peritoneo-vaginal. Sedangkan bagian bawah
prosesus vaginalis akan menetap dan disebut sebagai tunika vaginalis testis, yang terdiri dari
lapisan parietal dan visceral.

You might also like