Professional Documents
Culture Documents
Pubertas
ISROFAH, S.Kep., Ns., M.Kep
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
PENDAHULUAN
Pubertas merupakan suatu proses yang alamiah dan
pasti dialami oleh semua manusia dimana terjadi
perubahan fisik dari tubuh anak-anak menjadi bertubuh
layaknya orang dewasa dan telah memiliki kemampuan
bereproduksi.
Keadaan ini diinisiasi oleh sistem hormon dari otak
yang menuju ke gonad (ovarium dan testes) dan
meresponnya dengan menghasilkan berbagai hormon
yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan,
fungsi atau transformasi dari otak, tulang, otot, kulit,
payudara, menstruasi dan organ-organ reproduksi
lainnya, seperti organ genitalia (penis dan vagina) dan
organ seksual sekunder lainnya (rambut pubis).
Proses ini juga menandai peningkatan kematangan
psikologis manusia secara sosial yang disebut telah
menjadi seseorang remaja.
PENGERTIAN
Monks (2002: 263) pubertas adalah
berasal dari kata puber
yaitupubescereyang artinya mendapat
pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu
tanda kelamin sekunder yang
menunjukkan perkembangan seksual.
Root dalam Hurlock (2004) Pubertas
merupakan suatu tahap dalam
perkembangan dimana terjadi
kematangan alatalat seksual dan
tercapai kemampuan reproduksi.
TUJUAN
PENGERTIAN
Pubertas Prekoks
adalah suatu
keadaan dimana
masa pubertas anak
terjadi lebih awal
pada umumnya, yaitu
sekitar umur sebelum
8 tahun pada anak
perempuan dan usia
sebelum 9 tahun
pada anak laki-laki
EPIDEMOLOGI
Dari berbagai sumber seluruhnyamenyatakan
bahwa insiden Pubertas Prekoks dominan
terjadi pada anak-anak perempuan
dibandingkan laki-laki.
Hal ini dimungkinkan karena Pubertas Prekoks
membawa sifat genetik yang autosomal
dominan dan lebih sering akibat paparan
hormon estrogen dini pada usia bayi.
Anak perempuan sering diakibatkan etiologi
yang idiopatik dan sebaliknya pada anak lakilaki secara signifikan terbanyak diakibatkan
adanya penyakit pada otak.
Age of onset
between 7-7.9 year olds
6 year olds
< 6 years old.
59.6%
22.4%
18%
Etiology
Gonadotropin Dependent
Gonadotropin independent
97.7%
2.3%
Neurogenic abnormalities
(MR/CT skull)
18.4%
ETIOLOGI
Hingga saat ini penyebab dari Pubertas
Prekoks masih belum diketahui secara pasti.
Internal
gangguan organ endokrin, genetika
keluarga (autosomal dominan),
abnormalitas genetalia (gangguan organ
kelamin), penyakit pada otak, dan tumor
yang menghasilkan hormon reproduksi.
Namun disamping itu, terdapat faktor
psikologis (emosi) dan stressor lingkungan
ekternal yang cukup memegang peranan.
ETIOLOGI
Sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa
seorang anak perempuan yang gemuk atau
memilikibody mass index(BMI) bernilai obesitas
seringkali menunjukkan ciri-ciri fisik terjadinya
pubertas dini.
Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A
(BPA) yang merupakan bahan baku pembuatan
barang-barang dari plastik dan sering digunakan
oleh bayi maupun anak kecil (dot atau botol
plastik) dapat menstimulus peningkatan kadar
hormon estrogen yang pada akhirnya dapat
memicu terjadinya Pubertas Prekoks
FAKTOR RESIKO
Jenis kelamin perempuan.
Umumnya pada ras Afrika-Amerika.
Seseorang yang mengalami Obesitas
(Kegemukan).
Terpapar hormone seksual (kosmetik
ataupun makanan).
Sedang mengidap suatu penyakit
genetik ataupun gangguan metabolik.
FAKTOR RESIKO
Pubertas prekoks banyak ditemui pada
pasien dengan sindrom McCune-Albright
atau Hiperplasia Adrenal Kongenital,
yaitu suatukondisiperkembangan
abnormal dari produksi hormon
androgen pada laki-laki.
Pada kasus yang jarang, Pubertas
Prekoks memiliki hubungan dengan
kejadian hipotiroidism.
KLASIFIKASI
(PENGGOLONGAN)
1. idiopathic central precocious
pubertyatauGnRH-dependent
(Pubertas Prekoks Sentral).
2. peripheral precocious
pubertyatauprecocious
pseudopuberty (Pubertas Prekoks
Perifer).
Perubahan hormonal
pada pubertas
Fisik
Hormonal
Hormonal
Gonadotropin
Gonadotropin
Sex
SexSteroid
Steroid
Growth
GrowthHormone
Hormone
Sistem reproduksi
seks sekunder
growth spurt
Tinggi Akhir
Maturasi sistem reproduksi
Fertilitas
Nutrisi
Aktivitas
Genetik
Penyakit
Trend sekuler
Awitan pubertas
Dini
Normal
Terlambat
MANIFESTASI KLINIS
Perempuan
Payudara membesar.
Tumbuhnya rambut
pubis dan rambut tipis
pada lengan bawah.
Bertambah tinggi
dengan cepat.
Mulainya menstruasi.
Tumbuh jerawat.
Munculnya bau badan.
Laki-laki
Pembesaran testis dan
penis.
Tumbuhnya rambut
pubis, lengan bawah
dan wajah.
Peningkatan tinggi
dengan cepat.
Suara memberat
Tumbuh jerawat
Munculnya bau badan
DIAGNOSIS
Tes kadar hormon LH dan FSH basal,
Uji GnRH terstimulasi, esterogen dan
progesterone serum, -HCG, 17-OH
progesteron, estradiol dan beberapa
pemeriksaan hormonal lainnya atas
indikasi
radiologis diagnostik (pencitraan umur
tulang dan survey tulang (McCuneAlbright) dan etiologi dilakukan CTScan/MRI kepala dan USG pelvis/adrenal
PENATALAKSANAAN
Tata Laksana Pubertas Prekoks
SentralGnRH analogue yang biasanya
terdiri dari suntikan bulanan berupa
leuprolide yang menghentikan aksis HPG
dan menghambat perkembangan.
Terapi tersebut dilanjutkan hingga pasien
mencapai umur pubertas normal yang
sesuai. Apabila mereka lupa atau
menghentikan pengobatan, maka proses
pubertas akan dimulai lagi.
PENATALAKSANAAN
Tata Laksana Pubertas Prekoks
Perifer penanganan pada penyakit
yang mendasari timbulnya Pubertas
Prekoks ; misalnya karena konsumsi
obat, maka obat tersebut
dihentikan ; contohnya pada tumor,
maka segera lakukan pembedahan
reseksi tumor agar menghentikan
agresifitas pubertas.
Prognosis (Nilai
Kesembuhan)
Studi melaporkan tingginya
efektifitas dan keberhasilan
pengobatan Pubertas Prekoks apabila
diberikan sedini mungkin dan
haruslah mencapai tujuan terapi,
yaitu tercapai umur pubertas normal
yang sesuai
ASKEP
PENGKAJIAN
o
o
o
o
o
Identitas klien
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwat penyakit keluarga
Riwayat psikososial
ASKEP
PEMERIKSAAN FISIK
tanda vital, termasuk tinggi badan,
berat badan dan perkembangan
seksual
Keadaan umum
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Kecemasan berhubunngan dengan
kurang pengetahuan
2. Ketidak seimbangan nutrisi B/D
anoreksia
Kesimpulan
Akibat kerja hormonal pada pubertas
Timbulnya tanda-tanda seks sekunder
Pematangan sistem reproduksi
Adanya percepatan tumbuh
Penutupan epifisis tulang
Kesimpulan
Ciri pertumbuhan linier pada
pubertas
Adanya percepatan tumbuh akibat kerja
GH dan steroid seks
Akhir pertumbuhan linier
Adanya perbedaan tinggi dewasa antara
pria dan wanita
DAFTAR PUSTAKA