You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN CVD SI/SH

Definisi Stroke
sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan
fungsi otak secara fokal maupun global, yang
dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang
menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain
kecuali gangguan vaskuler.
Menurut Penyebab dibagi menjadi:
Jenis Iskemik disebabkan emboli atau Trombus
Jenis perdarahan disebabkan pecahnya pembuluh
darah otak dapat karena berry aneuris akibat
hipertensi tak terkontrol yang mengubah
morfologi arteriol otak atau pecahnya pembuluh
darah otak karena kelainan kongenital pada
pembuluh darah otak tersebut.

Menurut Black (2005) Stroke dibagi :


Transient Icchemic Attack/TIA atau serangan otak
sepintas.Transient Icchemic Attack/TIA adalah terjadinya
defisit neurologik dalam waktu 30 menit dan berlangsung
kurang dari 24 jam tanpa meninggalkan gejala sisa.Selama
terjadi serangan neurologik tidak terdapat defisit neurologik
permanent.TIA dapat diakibatkan karena mikroemboli dari
plak atherosklerotik pembuluh darah ekstrakranial dan
untuk sementara menginterupsi oksigenasi otak.
Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND) atau
serangan otak iskemik yang reversibel. Istilah serangan
otak iskemik yang reversibel kadang-kadang digunakan jika
gejala sisa defisit neurologik masih terjadi setelah 24 jam
serangan tetapi tidak mengakibatkan gejala sisa setelah
beberapa hari atau beberapa minggu.

Sroke in Evolution. atau stroke progressif


terjadi dalam beberapa jam sampai
beberapa hari. Stroke progresif ini terjadi
akibat pembesaran thrombus di
dalampembuluh darah arteri. Perburukan
neurologik dapat ditemukan sampai 72 jam
setelah jaringan otak mengalami infark.
Completed Stroke /Completed Stroke
terjadi defisit neurologik tidak mengalami
perbaikan dalam waktu 2 3 hari.

Faktor Risiko
1). Hipertensi, yang merupakan faktor risiko
utama terjadinya strok iskemik dan strok
hemoragik.
2). Penyakit kardiovaskular dan atrial fibrilasi.
3). Diabetes Melitus dapat meningkatkan
risiko strok.
4). Faktor risiko lainnya : hiperlipidemia,
merokok cigarette, konsumsi alkohol
berlebihan, penggunaan kokain dan obesitas

Petofisiologi
D:\materi ngajar\ngajar distikes\patfi
s SH.doc

Fungsional otak

Tanda dan Gejala

Penurunan Kesadaran
Kehilangan Fungsi Motorik
Gangguan Sensori
Gangguan Komunikasi
Gangguan Perilaku dan Emosional
Disfungsi Kandung Kemih
Gangguan Koordinasi dan Gait

Pemeriksaan

CT Scan. Pemeriksaan awal untuk nenentukan apakah


pasien termasuk strok hemoragik atau non hemoragik.
Pemeriksaan ini dapat melihat adanya edema,
hematoma, iskemia dan infark.
Angiografi Serebral. Membantu menentukan penyebab
strok secara spesifik, seperti perdarahan atau
obstruksi arteri, ada tidaknya oklusi atau rupture.
Pungsi Lumbal. Menunjukkan adanya tekanan normal
dan biasanya ada trombosisi, emboli serebral, TIA.
MRI. Menunjukkan daerah yang mengalami infakr,
hemoragik, kelainan bentuk arteri-vena.
EEG. Mengidentifikasi masalah didasarkan pada
gelombang otak dan mungkin

Brain CT : Perdarahan intraserebral di lobus


frontotemporal dekstra volume kira-kira
30 cc + midline shift (+)

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan strok dapat dibagi
menjadi dua fase yaitu fase akut dan
fase paska akut. Selama fase akut
tindakan keperawatan ditujukan
untuk mempertahankan fungsi vital
pasien (life saving) dan memfasilitasi
perbaikan neuron.

Pengkajian

Change in the level of consciousness or responsiveness as evidenced


by movement, resistance to changes of position,and response to
stimulation; orientation to time, place, and person
Presence or absence of voluntary or involuntary movements of the
extremities; muscle tone; body posture; and position of the head
Stiffness or flaccidity of the neck
Eye opening, comparative size of pupils and pupillary reactions to
light, and ocular position
Color of the face and extremities; temperature and moisture of the
skin
Quality and rates of pulse and respiration; arterial blood gas values
as indicated, body temperature, and arterial pressure
Ability to speak
Volume of fluids ingested or administered; volume of urine excreted
each 24 hours
Presence of bleeding
Bloodd [ressure changing

Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan serebral bd penurunan suplai O2
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
hemiparesis,
kehilangan keseimbangan, spastis dan trauma otak
Nyeri bahu berhubungan dengan hemiplegia and Disuse
Defisit Perawatan Diri (hygiene, toileting, grooming, and feeding)
berhubungan dengan gejala sisa
Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan resepsi
sensori, integrasi dan nterpretasi.
Gangguan menelan berhubungan kelemahan otot menelan
Inkontinensia berhubungan dengan kelemahan bladder, instabil
detrusor, atau kerusakan komunikasil
Gangguan proses pikir berhubungan dengan kerusakan otak,
kebingungan, atau ketidakmampuan mengikuti perintah
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan otak
Rissiko
gangguan
integritas
kulit
berhubungan
dengan
hemiparesis/hemiplegia, atau penurunanmobility
Terputusnya proses keluarga berhubungan dengan beban caregiving
Gangguan seksualitas berhubungan dengan gangguan neurologi,
takut gagal

\
Risiko infeksi berhubungan dengan
tindakan infasif, penurunan sistem imun,
invasi bakteri pada trauma, pneumonia
Risiko disuse syndrom dan toleransi
aktifitas berhubungan dengan gangguan
motorik, penurunan kesadaran, bed rest
Gangguan proses pikir berhubungan
dengan gangguan fungsi serebral
Terputusnya proses keluarga berhubungan
dengan krisis situasional

Kasus
Pemicu:Kasus IV
Keluhan utama pasien masuk RS adalah
kelemahan anggota gerak sebelah kiri
secara tiba-tiba saat pasien akan tidur,
mual tidak ada, rasa pusing berputar
(+),muntah (-), bicara pelo(+), tersedak
(+), meracau (+), riwayat DM (-),
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan
pasien jarang memeriksakan diri, riwayat
strok (-). Tekanan darah 180/100 mmHg,
Hasil EKG : Sinus Tachicardi, Pasien
masuh ruang rawat pada tanggal 8
maret 2009 dan penulis melakukan
pengkajian pada tanggal 9 Maret 2009.

Setelah dirawat dikajiDiit 1600 kalori cair,


bising usus 13x/menit, perkusi timpani,
palpasi supel,
Disfagia derajat II
(disfonia, ngiler, dan batuk), muntah (-),
pasien mengeluh perut terasa kembung
dan ingin muntah. Hasil laboratorium :
albumin 3 mg/dl, kolesterol 150 mg/dl
trigliserida 78 (50 150 mg/dl), HDL 45
mg/dl (N 45 60 mg/dl), LDL 86 mg/dl
(50 130). Tinggi badan adalah 160 cm,
LILA 33 cm, perkiraan BB berdasar tinggi
badan dan LILA adalah 70 kg,

Perdarahan lambung 200 cc, warna


coklat kehitaman, turgor elastis, edema
tidak ditemukan, bibir dan mukosa
lembab. masukan cairan per NGT 2000
cc. IVFD 1000 cc. 2000 cc. Hasil
laboratorium: Na 155 meq/L (N 132-147
meq/L), K 3.4 meq/L (N 3.3 -5.4 meq/L),
Cl 111 meq/L (94 111 meq/L), Cr
darah 0.4 mg/dl (0.5-1.3 mg/dl, ureum
darah 25 mg/dl ( 10 50 mg/dl), asam
urat darah 2.5 mg/dl (2.6 6 mg/dl)., Ht
3.4 mg/dl

Pertanyaan:

1. Susunlah diagnosa keperawtan


pada Ny TS
2. Susunlah rencana keperawatan
pada Ny TS

evaluasi
S: pasien mengatakan bahwa masih
lemah separuh angota gerak sebelah kiri,
pusing, bicara kacau, nafsu makan tetap,
mual, tersedak
O : perut kembung, ttv : TD : 150/80
mmhg, N : 96 x/mnt, S: 36,5oC, RR: 24
x/mnt, BB: ?, TB: ?, turgor kulit elastis,
mukosa bibir lembab
A: tujuan berhasil sebagian
P : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

You might also like