Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan zaman dari masa ke masa semakin melonjak tinggi, kebutuhan
akan tenaga listrik akan semakin meningkat pula, khusunya energi listrik di Indonesia
mengalami peningkatan lebih tinggi di bandingkan sebelum-sebelumnya. Penyebab
utamanya adalah semakin berkembangnya industri-industri yang membutuhkan
energi listrik baik jumlah yang besar maupun kecil untuk mengoperasikan mesin
produksi.
Pengoperasian mesin produksi akan berperan penting bila didukung oleh
motor-motor listrik, kebanyakan dari setiap industri baik besar maupun kecil lebih
banyak menggunakan motor AC dengan fasa tunggal maupun tiga fasa.
Motor AC yang lebih banyak di gunakan di industri-industri ialah motor
induksi, karena cara kerja yang mudah, pemeliharaan yang tidak terlalu rumit dan
tidak teralu memakan biaya. Penamaan motor induksi dikarenakan arus motor bukan
berasal dari sumber tertentu, melainkan dari arus yang terinduksi sebagai akibat dari
perbedaan putaran rotor dengan medan putar dari stator.
Oleh sebab itu dalam pembuatan laporan ini ditujukan untuk membahas lebih
jauh mengenai motor induksi 3 fasa.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan adalah :
1. Apa definisi dari motor induksi?
2. Bagaimana prinsip kerja dan karakteristik motor induksi?
3. Bagian bagian utama dari motor induksi?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan ini adalah :
1. Mengetahui definisi dari motor induksi.
2. Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik motor induksi.
3. Mengetahui bagian-bagian utama dari motor induksi.
1.4
Sistematis Penulisan
BAB I
: Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode dan teknik pengumpulan dan sistematis penulisan
BAB II
: Teori Dasar
Menguraikan
BAB IV
: Landasan teori
Berisikan
tentang
alat-alat
yang
digunakan,prosedur
BAB V
BAB II
TEORI DASAR
2.1
energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip
antara medan stator dan medan rotor.
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh
dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang
dihasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di
industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor
induksi tiga fasa dan motor induksi satu fasa. Motor induksi tiga fasa dioperasikan pada
sistem tenaga tiga fasa dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri,
sedangkan motor induksi satu fasa dioperasikan pada sistem tenaga satu fasa yang
banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi satu fasa
mempunyai daya keluaran yang rendah.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan
menghasilkan medan magnet yang berputar. Medan putar pada stator tersebut akan
memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus dan rotor pun akan
ikut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan
rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh
karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan
putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor
bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
2.2
Prinsip Dasar
2.3
Bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya di bagian dalam.
Terbuat dari besi laminasi yang mempunyai slot dengan batang alumunium
atau tembaga.
ke tahanan
luar. Kumparan
dapat
Perbedaan mendasar dari rotor sangkar dengan rotor belit adalah terdapat pada
konstruksi rotor.
1. Rotor sangkar mempunyai :
a. Tahanan rotor tetap.
b. Arus starting tinggi.
c. Torsi starting rendah.
2. Rotor kumparan atau belit :
a. Memungkinkan tahan luar dihubungkan ke tahanan rotor melalui slip
ring yang terhubung ke sikat.
b. Arus starting rendah.
c. Torsi starting tinggi.
Diantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan antara
stator dan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong
6
kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. Celah udara yang terdapat
antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil kerja motor
yang optimum. Bila celah udara antara stator dan rotor terlalu besar akan
mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak antara celah
terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin.Stator dibuat
dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan
ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Stator merupakan bagian yang diam dari motor induksi tiga fasa, pada bagian
stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat (konduktor) dari tiga
kumparan tiga fasa yang disebut kumparan stator, yang masing-masing kumparan
mendapatkan suplai arus tiga fasa, maka pada kumparan tersebut segera timbul
medan putar. Dengan adanya medan magnet putar pada kumparan stator akan
mengakibatkan rotor berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi magnet dengan
kecepatan putar rotor dan kecepatan putar stator. Kawat rotor terdiri dari batangbatang tembaga yang berat, alumunium atau alloy yang dimasukkan ke dalam inti
rotor. Masing-masing ujung kawat dihubungkan singkat dengan end-ring.
Motor induksi dengan rotor belitan mempunyai rotor dengan belitan
kumparan tiga fasa sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor juga
mempunyai jumlah kutub yang sama. Penambahan tahanan luar sampai harga
tertentu, dapat membuat kopel mula mencapai harga kopel maksimmnya. Kopel mula
yang besar memang diperlukan pada saat start. Motor induksi jenis ini
memungkinkan penambahan (pengaturan) tahanan luar. Tahanan luar yang dapat
diatur ini dihubungkan ke rotor melalui cincin. Selain untuk menghasilkan kopel
mula yang besar, tahanan luar dapat diperlukan untuk membatasi arus mula yang
besar pada saat start. Disamping itu dengan mengubah ubah tahanan luar, kecepatan
motor dapat diatur.
2.4
stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
7
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau
tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang
tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor
yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi
yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi
stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slotslotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutub ini menentukan
kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya.
Makin besar jumlah kutub akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar
medan stator dan sebaliknya.
Prinsip kerja pada motor induksi tiga fasa adalah perputaran motor pada mesin
arus bolak balik ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang
dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila kumparan
stator dihubungkan dalam fasa banyak umumnya fasa 3. hubungan dapat berupa
hubungan bintang atau delta.
Ada beberapa prinsip kerja motor induksi: Apabila sumber tegangan 3 fasa
dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah medan putar dengan kecepatan
rpm dengan fs = frekuensi stator (Stator line frequency) atau frekuensi jala-jala dan p
= jumlah kutub pada motor. Medan stator tersebut akan memotong batang konduktor
pada rotor. Akibatnya pada kumparan jangkar (rotor) timbul tegangan induksi Karena
kumparan jangkar merupakan kumparan tertutup, ggl akan menghasilkan arus.
Adanya arus didalam medan magnet menimbulkan gaya pada rotor. Bila kopel mula
yang dihasilkan oleh gaya pada rotor besar akan memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh
medan putar stator. Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan
relatif antara kecepatan medan stator dengan kecepatan berputar rotor. Perbedaan
kecepatan disebut slip dinyatakan dengan bila tegangan tidak akan terinduksi dan arus
8
tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel.
Kopel motor akan ditimbulkan apabila lebih kecil dari . Dilihat dari cara kerjanya,
motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
2.5
sangkar. Pada rotor sangkat terdapat alur-alur yang berpenampang bundar. Dalam
alur-alur ini terdapat batang-batang kawat yang diujung-ujungnya saling dihubung
singkat dengan cincin tembaga dan ditempatkan pada tepi muka dan tepi belakang
dari besi rotor. Karena batang-batang kawat dalam alur-alur rotor dihubung singkat
maka tahannya kecil, dengan tahanan kecil maka pemakaian arus pada awal
perputaran besar.
Sesuai dengan penjelasan diatas maka motor induksi pada saat awal
perputaran akan membutuhkan arus yang besar. Besarnya empat sampai lima kali,
bahkan sampai tujuh kali dari besarnya arus stator pada waktu berputar normal dan
beban penuh.
Pemakaian arus start yang besar pada permulaan berjalan akan membutuhkan
daya yang besar, hal ini menimbulkan kerugian pada industri yang memakai motor
induksi tersebut. Untuk mengatasi pemakaian arus start yang besar maka dalam
pengoperasian motor induksi tiga fasa menggunakan system pengasutan. Adapun
macam-macan pengasutan, yaitu :
a. Sistem DOL (Direct On Line)
Menjalankan motor dengan cara ini adalah menghubungkan motor
langsung kejala-jala dengan tegangan penuh. Tetapi cara ini kurang
menguntungkan, karena adanya arus starting yang tinggi. Arus starting yang
tinggi menyebabkan drop tegangan pada jaringan sehingga mengganggu
sistem yang lain.
Oleh karena itu sistem ini hanya digunakan untuk motor induksi rotor
sangkat tiga fasa yang mempunyai daya kecil.
b. Mereduser tegangan
Mereduser (memperkecil) tegangan yang masuk ke motor. Cara ini
dikenal dalam beberapa bentuk starting, yaitu :
9
10
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1
3.2
Prosedur Percobaan
A. Percobaan DC
Langkah-langkah percobaan :
1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 3.1, dan memastikan bahwa
sumber tegangan dalam keadaan off.
2.
3.
4.
5. Mengatur arus pada power supply DC sehingga kita dapat nilai Rs dari
6.
7.
8.
9.
10.
perbandingan V dengan I
Mengatur arus hingga minimum
Mengatur tegangan pada power supply hingga 8 Volt
Mencatat hasil percobaan arus dan tegangannya.
Mematikan power supply DC
Mematikan MCB jala-jala
11
11.
12.
hubung singkat
7. Menurunkan tegangan perlahan-lahan sampai bernilai nol
8. Mematikan saklar autotrafo
9. Mematikan MCB jala-jala
10. Menggambar wiring diagram
11. Merapihkan rangkaian percobaan hubung singkat, setelah percobaan
selesai.
C. Percobaan beban nol
12
13
wattmeter pada pengukuran P pada beban (lampu pijar) 300, 600 dan 900
Watt.
8. Menurunkan tegangan pada autotrafo sedikit demi sedikit hingga
mencapai harga tegangan nol.
9. Mematikan MCB 3 fasa.
10. Melaporkan kepada asisten bahwa percobaan telah selesai.
14
3.3
MESIN AC ASINKRON
220 / 380
[V]
14 / 8
[A]
V/I
RPM
1500 rpm
50 Hz
Cos
0.8
Phase
Daya
3 Hp
15
DATA PENGAMATAN
Data Percobaan DC
I
3,1 A
8V
72 W
66 V
5,89 A
Io
6W
380
4,38
1497
VLL
VLN
VDC
Tidak berbeban
380 V
220
4,46 A
186 W
1500 rpm
220 V
300 Watt
380 V
220
3.85 A
111 W
1490 rpm
178.3 V
600 Watt
383 V
220
3.91 A
146 W
1486 rpm
176.5 V
900 Watt
382 V
220
3.89 A
174 W
1486 rpm
175.6 V
16
3.4
Pengolahan Data
Percobaan Arus DC
17
Percobaan Berbeban
Sebelum dibebani
18
3.5
Wiring Diagram
19
20
BAB IV
ANALISA DAN TUGAS AKHIR
4.1
Analisa
1. Tahanan dalam pada motor induksi dapat di lakukan dengan percobaan DC.
2. Kita melakukan percobaan beban nol ini bertujuanya untuk mengetahui
karakteristik dari motor induksi, di pengujian ini arus I1 = 0 atau arus tidak
21
mengalir karena motor bekerja tanpa beban dapat di sebut juga dengan circuit
(OC), mengakibatkan besar arus yang melewatinya sangat kecil dan dapat
dikatakan sama dengan nol.
3. Ketika motor induksi di beri beban berbeban, semakin besar beban yang di pakai
maka akan berpengaruh pada putaran motor yang semakin melambat.
4.2
Tugas Akhir
1. Hitunglah resistansi dan reaktansi pada setiap percobaan yang di lakukan
2. Buatlah diagram lingkaran dari data percobaan
3. Bandingkan dan analisa hasil perhitungan dengan diagram lingkaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi
energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip
antar medan stator dan medan rotor.
Prinsip kerja dari motor induksi tiga fasa ialah apabila sumber tegangan 3 fasa
dipasang pada kumparan medan (stator), timbullah medan putar dengan kecepatan
rpm dengan fs = frekuensi stator (Stator line frequency) atau frekuensi jala-jala dan p
= jumlah kutub pada motor. Medan stator tersebut akan memotong batang konduktor
pada rotor. Akibatnya pada kumparan jangkar (rotor) timbul tegangan induksi Karena
kumparan jangkar merupakan kumparan tertutup, ggl akan menghasilkan arus.
22
Adanya arus didalam medan magnet menimbulkan gaya pada rotor. Bila kopel mula
yang dihasilkan oleh gaya pada rotor besar akan memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh
medan putar stator.
- Percobaan arus DC bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam motor
-
induksi.
Pengujian short circuit/hubung singkat bertujuan untuk mengetahui impedansi
5.2
Saran
1. Cek semua alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan
percobaan.
2. Setelah terangkai semua, lakukan pengecekan jumper pastikan tidak ada
bagian yang kendor.
3. Pada saat menaikan tegangan pada autotrafo usahakan jangan perlahan.
4. Sebelum melepas semua jumper pada kompone rangkaian pastikan semua
listrik atau sumber tegangan dalam keadaan OFF, turunkan tegangan pada
autotrafo.lalu matikan sumber tegangan (MCB)
23
DAFTAR PUSTAKA
Sutedjo, Abdurrahman.Motor Induksi Tiga Fasa.
http://www.scribd.com/doc/11026244/Motor-Induksi-Tiga-Phase
http://www.scribd.com/doc/50045535/27/Membalik-Arah-Putaran-MotorInduksi-3-fasa
Dasar-Dasar Motor Induksi oleh Parekh (2003)
24