Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetika Dasar
disusun oleh:
Alia Rizli Meidina
Dea Syofiatul R
Lugina Rizky Khaerunisa
Wisal Andiani
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah swt, Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya makalah ini bisa
terselesaikan. Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Besar Muhammad saw, beserta para
sahabatnya,
serta
pengikutnya
sampai
akhir
zaman.
Makalah ini berjudul Makanan Cair atau enteral. Makalah ini disusun dengan
tujuan memudahkan penulis dalam proses belajar mengajar, guna menambah wawasan bagi
rekan-rekan sehingga mampu untuk berpikir agar menjadi lebih maju. Penulis menyadari
bahwa penyelasaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan,
saran, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas dukungannya. Semoga bantuan yang
telah rekan-rekan berikan akan menjadi amal ibadah yang tak ternilai harganya.
Besar harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik yang
membangun penuis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makanan cair merupakan makanan yang karena konsistensinya diberikan
kepada pasien kritis (infeksi akut, demam sangat tinggi, nafsu makan sangat rendah,
stroke, tidak dapat mengunyah/sulit menelan). Macam makanan cair ada makanan cair
bening/jernih, makanan cair penuh, dan makanan cair kental. Tujuan pemberian
makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan gizi.
Makanan diberikan dalam bentuk cair yang dibuat dengan susu atau tanpa
susu. Syarat pemberian makanan cair yaitu jumlah makanan cair yang diberikan
disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan energi, bila diberikan lewat pipa,
konsistensi dibuat sedemikian rupa hingga dapat melalui pipa yang digunakan untuk
bayi dan anak, tidak merangsang saluran cerna, diberikan dalam porsi kecil dan sering
(6-8 kali sehari), dan osmolaritas <400 mOsm/L.
BAB II
MAKANAN CAIR
tertentu, keadaan mual dan muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca
pendarahan saluran cerna. Nilai gizinya sangat rendah karena hanya terdiri dari
sumber karbohidrat.
Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah, air gula, kaldu
jernih, serta cairan yang mudah dicerna seperti cairan yang mengandung
maltodekstrin. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tiggi dan rendah
sisa.
c. Rendah laktosa
intolerance)
Yang dianjurkan yaitu susu rendah laktosa, maizena, telur ayam, margari,
minyak, gula dan sari buah
d. Tanpa susu
: tidak tahan protein susu
Yang dianjurkan yaitu kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah, telur
dan tepung serealia
2. Formula Komersial
a. Rendah/bebas laktosa
: tidak tahan terhadap laktosa
1
b. Dengan MCT
: malabsrobsi lemak
c. Dengan BCAA2
: sirosis hati
d. Protein tinggi
: katabolisme meningkat
e. Protein rendah
: gagal ginjal
f. Protein terhidrolisa
: alergi protein
g. Tanpa susu
: tidak tahan proein susu
h. Dengan serat
: perlu suplemen serat
i. Rendah sisa
: reseksi usus
j. Indeks glikemik rendah : diabetes melitus
c. Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau
semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan
mudah ditelan. Menurut keadaan penyakit, makanan cair kental dapat diberikan
langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan penuh ke
makanan saring.
Tujuan diet makanan cair kental adalah memberikan makanan yang tidak
memerlukan proses mengunyah, mudah ditelan dan mencegah terjadiny aspirasi
yang memenuhi kebutuhan gizi.
Syarat-syarat makanan cair kental adalah sebagai berikut:
1. Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
2. Cukup energi dan protein
3. Diberikan bertahap menuju makanan lunak
4. Porsi diberikan kesil tapi sering (tiap 2-3 jam)
Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan
menenlan, serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk kedalam saluran
pernafasan) seperti pada penyakit yang disertau peradangan, ulkus peptikum, atau
gangguaan struktural atau motorik pada rongga mulut. Makanan ini dapat
mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Formula Makanan Cair (Energi 1800 kkal, Protein 50 g)
Bahan Makanan
Maizena
Telur ayam
Tempe
Kacang hijau
Labu kuning
Margarin
Gula pasir
Berat
(gram
)
Keterangan
Sari mangga
Sari melon
Susu cair
Bahan Makanan
Maizena
Telur ayam
Tempe
Kacang hijau
Labu kuning
Margarin
Gula pasir
Sari mangga
Sari melon
100
90
150
Berat
(gram
)
20
100
50
20
100
20
150
100
90
Susu cair
150
JUMLAH
Energi
(kkal)
68,2
154
100,5
64,6
51
144
591
46
34,38
384,7
5
1638,
43
Protei
n
(gram
)
0,06
12,4
10,4
4,58
1,7
0,12
0
0,4
0,54
Lemak
(gram
)
0
10,8
4,4
0,3
0,5
16,2
0
0,2
0,18
KH
(gram
)
17
0,7
6,75
11,36
10
0,8
94
11,9
7,47
18,45
22,5
48,65
55,08
27,15
187,1
3
Air matang :
Formula Makanan cair untuk 1 kali pemberian (200 cc/ 300 kkal)
Bahan Makanan
Maizena
Kuning telur
Pisang
Labu kuning
Air jeruk manis
Susu kedelai
Gula pasir
Minyak
9 Kacang hijau
10 Melon
11 Tahu
Berat
(gra
m)
Keterangan
N
o
Bahan Makanan
Energi
Protei
n
(gra
m)
0,1
Lem
ak
Karbo
(gra (gram
m)
)
0
17
39,8
8
0,88
0,8
24,3
0,5
10
0,2
11
6,3
12,5
0 150,4
5
0
0,15
5,68
125
100
100
100
250
160
5
10
(kkal)
68,6
443,7
5
108
51
44
102,5
582,4
45,1
32,3
Melon
90
34,4
0,5
0,2
7,5
Tahu
55
37,4
1549,
45
4,3
2,5
55,5
3
0,9
240,1
6
1 Maizena
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
Bera
t
(gra
m)
20
Kuning telur
Pisang
Labu kuning
Air jeruk manis
Susu kedelai
Gula pasir
Minyak
Kacang hijau
JUMLAH
20,38
1
1,7
0,8
8,8
0
0
2,29
39,87