You are on page 1of 12

Asuhan Keperawatan Anak dengan Masalah Tifoid

Pengkajian
Anamnesa
Anamnesa adalah mengetahui kondisi pasien dengan cara wawancara atau
interview. Mengetahui kondisi pasien untuk saat ini dan masa yang lalu.
Anamnesa mencakup identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
imunisasi, riwayat kesehatan lingkungan dan tempat tinggal.
1. Identitas
Meliputi identitas klien yaitu : nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku/bangsa, golongan darah,
tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, No. RM, diagnose medis, dan alamat.
Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat.
2. Keluhan utama
Pada pasien tifoid biasanya mengeluh perut merasa mual dan kembung, nafsu
makan menurun, panas dan demam.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang ( PQRST )
Mengkaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa
meliputi palliative, provocative, quality, quantity, region, radiaton, severity scala
dan time.
Pada umumnya penyakit pada pasien Thypoid adalah demam, anorexia, mual,
muntah, diare, perasaan tidak enak di perut, pucat (anemi), nyeri kepala pusing,
nyeri otot, lidah tifoid (kotor), gangguan kesadaran berupa somnolen sampai
koma.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit thypoid, apakah tidak pernah,
apakah menderita penyakit lainnya.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah menderita Thypoid atau sakit
yang lainnya.
6. Riwayat Imunisasi
Mengkaji imunisasi yang pernah di berikan kepada klien, seperti imunisasi Polio,
BCG, DPT, dll.
7. Riwayat Psikososial
Psiko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan timbul
gejala-gejala yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang
dideritanya.
8. Lingkungan dan tempat tinggal
Mengkaji lingkungan tempat tinggal klien, mengenai kebersihan lingkungan
tempat tinggal, area lingkungan rumah, dll.

Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum
Biasanya pada pasien typhoid mengalami badan lemah, panas, puccat,
mual, perut tidak enak, anorexia.
2. Kepala
Kepala tidak ada bernjolan, rambut normal, kelopak mata normal,
konjungtiva anemia, mata cowong, muka tidak odema, pucat/bibir kering, lidah

kotor, ditepi dan ditengah merah, fungsi pendengran normal leher simetris, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
3. Dada dan abdomen
Dada normal, bentuk simetris, pola nafas teratur, didaerah abdomen
ditemukan nyeri tekan.
4. Sistem respirasi
Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tambahan, dan tidak terdapat
cuping hidung.
5. Sistem kardiovaskuler
Biasanya pada pasien dengan typoid yang ditemukan tekanan darah yang
meningkat akan tetapi bisa didapatkan tachiardi saat pasien mengalami
peningkatan suhu tubuh.
6. Sistem integument
Kulit bersih, turgor kulit menurun, pucat, berkeringat banyak, akral hangat.
7. Sistem eliminasi
Pada pasien typoid kadang-kadang diare atau konstipasi, produk kemih
pasien bisa mengalami penurunan (kurang dari normal). N -1 cc/kg BB/jam.
8. Sistem muskuloskolesal
Apakah ada gangguan pada extrimitas atas dan bawah atau tidak ada
gangguan.
9. Sistem endokrin
Apakah di dalam penderita thyphoid ada pembesaran kelenjar toroid dan
tonsil.
10. Sistem persyarafan
Apakah kesadarn itu penuh atau apatis, somnolen dan koma, dalam
penderita penyakit thypoid.

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan yang mendukung diagnosis :


Darah tepi; terdapat gambaran leukopenia ringan atau normal, limfositosis relatif
(jarang), dan eosinofilia, mungkin terdapat anemia ringan.
2. Pemeriksaan konfirmasi diagnosis :
Biakan empedu dari bahan darah atau sumsum tulang
Serologis widal bila perlu diulang pada saat penyembuhan.
3. Pemeriksaan penunjang komplikasi :
Perdarahan usus ringan/tersembunyi : uji benzidin tinja.
Perforasi usus/peritonitis : foto polos perut tiga posisi.
Kolesistitis : USG hati dan kandung empe
Meningitis/ensefalitis : punksi lumbal
Bronkhopneumonia : thoraks foto.
Hepatitis : uji faal hati dan SGOT/SGP
B. Analisa Data

DATA

ETIOLOGI

MASALAH

DS :

Klien mengeluh
badannya panas
DO :

Suhu tubuh > 380 C

Leukosit < 5000 / mm3

Frekuensi nadi > 100x /


menit

Muka merah

Bibir pecah-pecah

Banyak keringat

Makanan yang terkontaminasi

Gangguan

Salmonela Typosa atau Salmonela

keseimbangan

Paratyphi A,B,C

suhu

Masuk usus halus lalu terjadi


proses infeksi
Masuk ke dalam aliran darah
Bakteri melepas Endotoksin

Merangsang sintesa dalam


pelepasan zat pytrogen oleh
leukosit pada jaringan yang
merangsang

Infeksi disampaikan Hypotalamus


bagian termoregulator melalui
ductus toracicus.
DS :

badan lemas
DO :
Porsi makan tidak
habis dari yang
disediakan

Gangguan
pemenuhan

Klien mengatakan
mulut terasa pahit dan

Proses infeksi di usus halus


Fungsi usus halus dalam

kebutuhan

mengabsorbsi makanan terganggu

nutrisi

Sari-sari makanan yang diabsorbsi


menurun
Nutrisi kurang terpenuhi

Klien tampak lemah

Klien muntah

Berat badan menurun


DS :

aktivitas
DO :
Porsi makan tidak

Gangguan
aktivitas

Klien mengatakan
lemah untuk melakukan

Intake nutrisi lemah


Metabolisme glukosa terganggu

sehari-hari

Pembentukan ATP dan ADP


terganggu

habis

Klien tampak lemah


Klien bedrest, aktivitas
di bantu

Energi berkurang dan terjadi


kelemahan otot

DS : -

Aktivitas terganggu
Peningkatan suhu tubuh

DO :

Suhu tubuh . 380C

Pengeluaran sekresi
keringat banyak

Minum air kurang

Bibir kering dan pecah-

Potensial
terjadi
dehidrasi

Dilatasi pembuluh darah

pecah

Evaporasi berlebih

Dehidrasi

C. Diagnosa Perawatan
1. Gangguan keseimbangan suhu tubuh ( hyperthermia ) berhubungan dengan
adanya infeksi dalam tubuh
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan absorbsi makanan terganggu
3. Gangguan aktivitas sehari-hari sehubungan dengan kondisi pasien lemah.
4. Potensial terjadi dehidrasi berhubungan dengan pemasukan cairan yang kurang
D. Perencanaan Keperawatan
No
.
1.

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Perawatan
Gangguan

Suhu tubuh

keseimbangan suhu

normal dalam

tubuh (hyperthermia)

waktu 3x24 jam

merupakan

berhubungan dengan

dengan criteria :

acuan untuk

- Observasi TTV
tiap 4 jam sekali

adanya infeksi dalam - Suhu : 36


tubuh. Ditandai
DS :

Tanda-tanda
vital

mengetahui

37 0 C

keadaan umum

dengan :

Rasional

pasien
- Klien tidak

- Berikan

Klien dan

Klien mengeluh

mengeluh

penjelasan

keluarga

badannya panas

adanya panas

kepada klien dan mengetahui

DO :

badan

keluarga tentang

sebab dari

Suhu tubuh > 380 C

peningkatan

peningkatan

Leukosit < 5000 /

suhu tubuh

suhu dan
membantu

mm3

mengurangi

Frekuensi nadi >

kecemasan

100x / menit

Muka merah

Bibir pecah-pecah

yang timbul
- Anjurkan klien

Menjaga agar

menggunakan

klien merasa

Banyak keringat

pakaian tipis dan nyaman,


menyerap

pakaian tipis

keringat

akan
membantu
mengurangi
penguapan
Agar klien
merasa tenang

- Batasi
pengunjung

dan udara di
dalam ruangan
tidak terasa
panas
Peningkatan
suhu tubuh
mengakibatkan

- Anjurkan pasien

penguapan

untuk banyak

tubuh

minum, minum

meningkat

2,5 liter / 24

sehingga perlu

jam

diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak
Untuk
membantu
menurunkan
suhu tubuh

- Memberikan
kompres dingin

Antibiotik
untuk
mengurangi
infeksi dan
antipiretik

- Kolaborasi

untuk

dengan dokter

menurangi

dalam

panas.

pemberian
antibiotik dan
2.

Pasien mampu

pemenuhan

mempertahankan klien dan

meningkatkan

kebutuhan nutrisi

kebutuhan

keluarga tentang

pengetahuan

kurang dari

nutrisi adekuat,

manfaat

klien tentang

kebutuhan

dengan criteria :

makanan/nutrisi

nutrisi

Untuk

berhubungan dengan - Nafsu makan

sehingga

absorbsi makanan

motivasi untuk

terganggu. Ditandai

antipiretik.
- Jelaskan pada

Gangguan

meningkat
- Pasien mampu

makan

dengan :

menghabiskan

meningkat.

DS :

makanan sesuai

Klien mengatakan

dengan porsi

badan klien

mengetahui

mulut terasa pahit

yang diberikan

setiap 2 hari

peningkatan

- Timbang berat

Untuk

dan badan lemas

dan penurunan

DO :

berat badan

Porsi makan tidak


habis dari yang
disediakan

Klien tampak lemah

Klien muntah

Berat badan
menurun

- Beri nutrisi

Untuk

dengan diet

meningkatkan

lembek, tidak

asupan

mengandung

makanan

banyak serat,

karena mudah

tidak

ditelan.

merangsang,
maupun
menimbulkan
banyak gas dan

dihidangkan saat
masih hangat.
- Beri makanan
dalam porsi
kecil dan

Untuk

frekuensi sering.

menghindari
mual dan
muntah

- Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
antasida dan

Antasida

nutrisi parenteral mengurangi


rasa mual dan
muntah.
Nutrisi
parenteral
dibutuhkan
terutama jika
kebutuhan
nutrisi per oral
3.

Gangguan aktivitas

Aktivitas sehari- - Beri motivasi

sangat kurang
Agar pasien

sehari-hari

hari terpenuhi

pada pasien dan

dan keluarga

sehubungan dengan

dalam waktu 3x

kelurga untuk

mengetahui

kondisi pasien

24 jam, dengan

melakukan

pentingnya

lemah. Ditandai

criteria :

mobilisasi

mobilisasi bagi

sebatas

pasien yang
bedrest

dengan :

- Klien mampu

DS :

melakukan

kemampuan

Klien mengatakan

aktivitas tanpa

(missal. Miring

lemah untuk

dibantu

kanan, miring

melakukan aktivitas

kiri)

DO :

Untuk

Porsi makan tidak

mengetahui

habis

sejauh mana

Klien tampak lemah

Klien bedrest,

- Kaji
kemampuan

kelemahan
yang terjadi

pasien dalam

aktivitas di bantu

beraktivitas

Mempermudah

(makan, minum)

pasien dalam
melakukan
aktivitas.

- Dekatkan

Menghindari

keperluan pasien

kekakuan

dalam

sendi dan

jangkauannya.

mencegah
adanya
dekubitus

- Berikan latihan
mobilisasi
secara bertahap
sesudah demam
4

hilang
Berikan

Mempermudah

cairan tidak

penjelasan

pemberian

berhubungan dengan

terjadi dalam

tentang

cairan

pemasukan cairan

kurun waktu

pentingnya

(minum) pada

yang kurang,

3x24 jam ,

kebutuhan

pasien.

ditandai dengan :

dengan criteria :

cairan pada

Potensial terjadi

Kekurangan

dehidrasi

DS : DO :

- Turgor kembali
normal

Suhu tubuh . 380 C

- Kelopak mata

Pengeluaran sekresi

tidak cekung

pasien dan

Untuk

keluarga

mengetahui
keseimbangan

Observasi

cairan

keringat banyak

Minum air kurang

Bibir kering dan

- Klien tampak

pemasukan dan

segar

pengeluaran
cairan

Untuk
pemenuhan

pecah-pecah

kebutuhan
cairan
-

Anjurkan pasien

Untuk

untuk banyak

pemenuhan

minum 2,5

kebutuhan

liter / 24 jam.

cairan dan
mencegah

Observasi

adanya edema.

kelancaran

Untuk

tetesan infuse.

pemenuhan
kebutuhan
cairan yang
tidak terpenuhi
(secara

Kolaborasi
dengan dokter
untuk terapi
cairan (oral /
parenteral).

parenteral).

You might also like