You are on page 1of 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul
Dalam modul ini akan dikaji tentang metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
metode yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah secara ilmiah. Materi
pembahasan akan difokuskan pada hal-hal tentang pengertian metode ilmiah dan langkahlangkah metode ilmiah. Modul ini dapat dipelajari secara mandiri, kerja kelompok atau
tutorial. Pada akhir kegiatan
pembelajaran diharapkan siswa dapat:
1. Memahami pengertian metode ilmiah.
2. Menerapkan langkah-langkah metode ilmiah.
3. Mampu mengidentifikasi objek secara terencana dan sistematis untuk
memperoleh informasi gejala alam biotik.A. Materi Pembelajaran
Metode ilmiah adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan langkah ilmiah yang teratur, sistematis dan terkontrol. Manusia mempunyai
sifat ingin tahu yang sangat besar dalam menentukan kebenaran mengenai suatu hal yang
belum terungkap. Untuk itu diperlukan pembuktian dengan mengungkapkan semua hal secara
logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian untuk
mengungkap ataupun memperoleh hasil penemuan yang diharapkan tersebutlah yang disebut
langkah-langkah ilmiah atau metode ilmiah.
Metodologi berasal dari kata method dan logos, Method berarti cara dan logos berarti
ilmu atau akal. Jadi metodologi adalah suatu cara yang masuk akal untuk menemukan dan
mengungkapkan sebuah kebenaran ilmu.
Dalam modul ini akan dibahas mengenai pengertian metode ilmiah, dan langkah-langkah
metode ilmiah.
Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar, yaitu :
1. Kegiatan Belajar 1, membahas tentang pengertian metode ilmiah
2. Kegiatan Belajar 2, membahas tentang langkah-langkah metode ilmiah.
B. Prasyarat
Sebelum memahami konsep tentang metode ilmiah, peserta didik harus mengetahui
lebih dulu tentang memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.

C. Petunjuk penggunaan modul


1. Petunjuk bagi peserta didik :
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran dengan menggunakan
modul ini ikutilah langkah-langkah sebagai berikut :
* Baca dan fahami pendahuluan terutama standart kompetensi dan kegiatan
* Mulailah dengan mempelajari dan memahami uraian materi, buat catatan-catatan kecil jika
diperlukan.
* Kerjakan latihan pada setiap akhir kegiatan belajar untuk mengukur pemahaman terhadap
materi yang telah anda pelajari.
* Ujilah diri kalian dengan mengerjakan soal-soal test yang terdapat pada akhir setiap
kegiatan
belajar, kalau penguasaan anda sesuai kriteria teruskan ke kegiatan belajar berikutnya.
2. Petunjuk bagi pendidik
Agar peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai hasil maksimal perlu
diperhatikan hal-hal berikut ini :
* Sebelum peserta didik mempelajari keseluruhan modul ini pendidik dapat membantu
memahami standart kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
* Arahkan peserta didik untuk selalu mengikuti prosedur penggunaan modul
* Layanan terhadap peserta didik dapat dilakukan secara individual dan klasikal.
* Jika ada peserta didik menyatakan sudah selesai mempelajari modul ini perlu diadakan
review
untuk mengetahui ketuntasan belajarnya.
D.Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik mampu menjelaskan tentang
pengertian metode ilmiah dan tentang langkah-langkah metode ilmiah.
Standart Kompetensi

: 1. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan

Kompetensi Dasar

: 1.1 Mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis


Untuk memperoleh informasi gejala alam biotik.

E.Cek Kemampuan

No.
1
2
3

Pertanyaan
Apakah anda sudah mengetahui tentang metode ilmiah
Apakah anda sudah memahami ciri-ciri metode ilmiah
Apakah anda sudah memahami langkah-langkah metode

ilmiah
Apakah anda sudah mengetahui peran metode ilmiah

Ya

Tidak

dalam kehidupan sehari-hari


Apabila anda menjawab TIDAK pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
modul ini. Tetapi jika anda menjawab YA, lanjutkanlah untuk mengerjakan latihan dan tes
yang terdapat pada setiap akhir kegiatan.

BAB II
PEMBELAJARAN
3

A. Rencana Belajar Siswa


Jenis

Tanggal

Waktu

kegiatan

Tempat

Alasan

Tanda-

Belajar

Perubahan

tangan
Guru

Kegiatan

2 Jam

belajar 1

Pelajaran

Kegiatan

6 Jam

Belajar 2

Pelajaran

Di Sekolah

Di Sekolah

B. Kegiatan Belajar I
Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1
1. Menjelaskan pengertian tentang metode ilmiah
2. Menjelaskan kegunaan metode ilmiah
Uraian Materi
1. Metode Ilmiah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lahir dari karya budi manusia, yakni memanfatkan
kemampuan indera dan akal pikirannya. Olah karya budi merupakan aktivitas berpikir,
bersikap dan pengembangan ketrampilan. Aktivitas berpikir bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Lewat ketrampilan menggunakan alat ukur, baik peralatan ukur yang
cangih maupun tidak. Manusia dapat memanfaatkan alat indranya untuk mengoptimalkan
kesadaran berfikir dalam mengamati, menyelidiki gejala benda dan gejala kejadian. Langkah
berfikir ini dapat juga dijelaskan bermula dari fakta sampai diperoleh teori.

Berfikir ilmiah memerlukan cara kerja dan alur berfikir yang khusus untuk
mengembangkan proses dan kemampuan penalaran. Ada dua cara pengembangan berfikir
dalam IPA yang seringkali juga disebut logika, yakni berfikir induktif dan deduktif.Berfikir
induktif merupakan berpikir dari hal khusus ke hal yang umum. Pengamatan menempati
kedudukan yang penting dalam pengumpulan fakta. Penalaran lewat fakta empiris memiliki
posisi yang menentukan dalam perolehan pengetahuan tentang IPA. Disini perlu pencatatan
tentang keadaan yang diamati. Fakta-fakta perlu didasari dengan bukti. Dengan berfikir
induktif manusia akan memiliki catatan-cataan yang teratur dan sistematis tentang gerhana
bulan, gerhana matahari, gempa bumi dan banjir. Dari keteraturan gejala dan tidak ragu-ragu
lagi tentang catatan fakta tersebut maka dihasilkan teori tentang kejadian alam tersebut. Jadi
berfikir induktif adalah proses berfikir yang bertolak dari fakta-fakta berulang dan dihasilkan
generalisasi, yang berupa teori yang mantap.
Eksperimentasi merupakan kegiatan yang bersumber pada data empiris. Eksperimen
merupakan kegiatan yang berkaiatan dengan fakta-fakta baru pada IPA. Dalam
pelaksanaannya eksperimen IPA seringkali diperlukan perlakuan khusus dengan menerapkan
secara terkendali atau dikontrol supaya gejala yang diamati tidak mengalami perubahan
terlalu besar. Penyimpangan yang besar dapat mengakibatkan hasil penalaran tersebut sukar
dilakukan verifikasi empiris dan disimpulkan. Pada pendekatan ilmiah, pekerjaan dimulai
dengan meragukan kebenaran sesuatu hal. Keragu-raguan ini kemudian dipecahkan melalui
bukti-bukti yang dapat dikumpulkan. Pendekatan ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pelaksanaanya

dilakukan

secara

sistematis.

Langkah-langkah

dan

prosedur

pelaksanannya mengikuti aturan-aturan tertentu yang telah baku.


b. Pelaksanaanya dilakukan secara teliti dan hati-hati.
c. Pelaksananya bersikap skeptis ( meragukan segala hal )
d. Langkah-langkah yang ditempuh bersifat logis dan obyektif.
Suatu kegiatan disebut ilmiah apabila memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1. Terhindar dari pengaruh-pengaruh pemikiran subyektif
2. Data yang diperoleh merupakan fakta yang ada di lokasi penelitisan , bukan perkiraan
yang
dibuat sendiri ( fiktif) atau hayalan semata.
3. Dilakukan dengan jujur, tidak memutarbalikkan fakta, serta membeberkan segala sesuatu
yang diamati secara faktual tanpa menutup-nutupinya.
4. Memegang teguh obyektifitas
5. Pelaksanaanya berpedoman pada langkah-langkah yang bersifat sistematis dan analitis.
5

6. Pengolahan dan analisis didasarkan pada fakta yang terkumpul.


Upaya memperoleh kebenaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah dilakukan
manusia lewat penelitian ilmiah.
Kata penelitian berasal dari bahasa inggris yaitu research. Research berasal dari kata re yang
bararti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian secara harfiah arti dari
research atau riset adalah mencari kembali. Penelitian ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Bersifat ilmiah artinya dilakukan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian yang menyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara obyektif.
2. Merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus di mana hasil suatu penelitian selalu
dapat disempurnakan lagi atau dapat dilanjutkan lagi oleh peneliti lain.
Adapun penelitian ilmiah memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Penjajagan
Fungsi ini disebut fungsi eksploratif. Maksudnya penelitian berfungsi untuk menemukan
sesuatu yang belum ada atau mengisi kekosongan dan kekurangan ilmu.
b. Pengujian
Fungsi ini disebut juga fungsi verifikatif. Maksudnya penelitian berfungsi untuk
pengujian kebenaran suatu pengetahuan yang sudah ada.
c. Pengembangan
Fungsi ini disebut juga fungsi developmental. Maksudnya penelitian berfungsi untuk
mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Berdasarkan tingkat analisis yang direncanakan peneliti untuk data yang hendak
dikumpulkan, penelitian dibagi menjadi :
1. Penelitian Eksplorasi
Penelitian ini berupaya mendapatkan informasi elementer ( mendasar ) tentang
permasalahan
atau keadaan yang masih jarang atau belum pernah diteliti. Pada penelitian ini, peneliti
merencanakan penelitiannya secara khusus merumuskan hipotesis. Pertanyaan yang
dikemukakan dalam pennelitian ini seringkali dimulai dengan kata Apa
2. Penelitian deskriptif
Seandainya telah terdapat informasi mengenai sesuatu masalah atau keadaan., akan tetapi
informasi tersebut belum cukup terinci, seorang peneliti mungkin akan tertarik mengadakan
penelitian yang merinci lebih lanjut informasi tersebut. Penelitian yang berupaya
menyajikan rincian lebih lanjut dari informasi tadi disebut penelitian deskriktif. Pada
6

peneliti deskriktif ini, pertanyaan peneliti dimulai dengan kata tanya Bagaimana
3. Penelitian Eksplanasi
Penelitian ini berupaya menganalisis hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.Hasil
studi eksplorasi dan deskripsi mendasari penelitian eksplanasi ini. Penelitian eksplanasi
merupakan penelitian yang dirancang untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi.
Dalam penelitian ini, kata kunci adalah kata tanya Mengapa.
4. Penelitian Prediksi
Penelitian ini berupaya mengambarkan atau menjelaskan apa yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang.
Berdasarkan tempat pengumpulan data dilakukan, penelitian dibedakan sebagai
berikut :
1. Penelitian laboratorium, yaitu penelitian yang mengumpulkan datanya dilakukan dalam
laboratorium.
2. Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan dari berbagai literatur
yang terdapat dalam perpustakaan ataupun sumber-sumber lainnya.
3. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan
atau di lingkungan masyarakat tertentu.
2. Sikap Ilmiah
Seorang ilmuwan (sainstis) harus memiliki sikap ilmiah dalam melakukan kerja ilmiah
menggunakan metode ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang harus dimiliki sainstis adalah:2
a. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan penelitian-penelitian
demi mendapatkan sesuatu yang baru.
b. Jujur
Dalam melakukan penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya selalu menerima
kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data
hasil penelitiannya.
c. Tekun
Tekun berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan penelitian terhadap suatu masalah
tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu masalah, penelitian
harus
diulang-ulang untuk mendapatkan data yang akurat. Dengan data yang akurat maka
kesimpulan yang didapat juga lebih akurat.
7

d. Teliti
Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang teliti dalam
melakukan penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga menghasilkan data
yang baik.
e. Objektif
Objektif artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian tidak boleh
Dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus berdasarkan fakta yang
diperoleh. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka artinya mau menerima pendapat
yang benar dari orang ain.
f. Terbuka Menerima Pendapat Yang Benar
Artinya bahwa kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat.
Kalau ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus menerimanya.
3. Kegunaan Metode Ilmiah
Dengan adanya sikap ilmiah dan metode ilmiah akan menghasilkan penemuanpenemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan manusia.
Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain:
a. Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang
memuaskan.
b. Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
c. Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka
teki.
C. Rangkuman
1. Metode ilmiah adalah cara pemecahan masalah yang dilakukan melalui langkah- langkah
dan cara tertentu yang berurutan
2. Peranan metode ilmiah adalah :
a. Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang
memuaskan.
b. Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
c. Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka
teki.
D. Tugas
Mencari tentang langkah-langkah metode ilmiah dari berbagai sumber.
8

1. Jelaskan pengertian metode ilmiah !


2. Sebutkan peranan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan !
3. Berikan contoh-contoh masalah yang bisa ditangani dengan mengunakan metode
ilmiah.
E. Tes Formatif
A. Jelaskan arti istilah di bawah ini !
1. Metode ilmiah
..................................................................................................................................................
..
2. Sikap ilmiah
..................................................................................................................................................
...
3. Hipotesis
..................................................................................................................................................
...
4. Objek
..................................................................................................................................................
...
5. Eksperimen
..................................................................................................................................................
..
6. Teori
..................................................................................................................................................
..
7. Masalah
..................................................................................................................................................
..
8. Variabel
.................................................................................................................................................
...
9

9. Objektif
.................................................................................................................................................
...
10. Kerja Ilmiah
................................................................................................................................................
....
b. Jawah dengan singkat dan tepat C. Uji Kompetensi
Rumus Tingkat penguasan Materi Pembelajaran
Koreksilah jawaban test anda. Setelah diketahui jawaban benar, gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap kegiatan belajar 1 ini.
Rumus :
Soal Uraian Obyektif :
Nilai Uraian = Skor Perolehan X 10
Skor Maksimal
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% - 100% = Baik sekali
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
<70% = Kurang
Bila anda mencpai penguasaan 80 % atau lebih anda dapat meneruskan ke kegiatan 2. Bila
belum mencapai 80 % silahkan anda pelajari kembali kegiatan 1.

Kegiatan Belajar 2
A. Tujuan kegiatan Pembelajaran 2
10

1. Menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah


2. Membahas tentang contoh-contoh dalam mengunakan metode ilmiah dalam sebuah
penelitian.
Uraian Materi
Dalam melakukan penelitian secara ilmiah, para ilmuwan menggunakan langkahlangkah metode ilmiah yang tersusun secara sistematis, Rumusan langkah-langkah metode
ilmiah yang biasa dilakukan para ilmuwan dalam memecahkan masalah adalah:
a. Menemukan dan merumuskan masalah
b. Mengadakan observasi / pengumpulan data
c. Menyusun dugaan sementara / hipotesis
d. Merancang eksperimen untuk menguji hipotesis.
e. Melakukan percobaan
f. Menarik kesimpulan
g. Menguji kesimpulan dengan eksperimen lain.
h. Merumuskan hukum, konsep atau prinsip.
Pada langkah-langkah metode ilmiah terdapat tahap mengumpulkan data atau
keterangan. Data adalah hasil dari setiap pengamatan atau percobaan yang berupa keterangan
atau ilustrasi mengenai suatu hal yang berbentuk kategori atau bilangan. Berdasarkan sifatnya
data dibedakan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang
dikategorikan menurut kualitas obyek yang dipelajari dan disajikan bukan dalam bentuk
bilangan. Data kuantitaf yaitu data yang berbentuk bilangan. Biasanya diperoleh dari hasil
pengukuran atau perhitungan.
Contoh-contoh dalam mengunakan metode ilmiah dalam sebuah penelitian adalah
1. Merumuskan masalah
Sebelum melakukan penelitian diperlukan masalah yang hendak diteliti. Masalah yang
akan diteliti dirumuskan dalam kalimat tanya, dapat 1 atau 2 masalah. Masalah dirumuskan
secara jelas dan lengkap agar dapat dicari jalan penyelesaian yang tepat. Perumusan masalah
digunakan untuk membatasi objek penelitian yang akan dilaksanakan. Rumusan masalah
diwakili oleh pertanyaan-pertanyaan tentang objek penelitian. Contoh : Di sekolah guru IPA
menugaskan untuk menentukan jaringan floem atau xylem yang berfungsi untuk mengangkut
air di dalam tubuh tumbuhan. Setelah mendapat gambaran masalah maka dirumuskan masalah
11

sebagai berikut : Jaringan apa pada tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air pada
tubuh tumbuhan.
2. Melakukan observasi
Setelah masalah ditentukan peneliti perlu mengenal permasalahan tersebut lebih
mendalam melalui studi atau telaah kepustakaan maupun studi pendahuluan di lapangan.
Observasi adalah pengamatan terhadap lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang
paling tepat untuk penelitian.Peneliti perlu mempelajari bahan-bahan bacaan yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti, seperti : ensiklopedi, kamus lengkap, buku laporan hasil
penelitian terdahulu dan buku ilmiah lainnya. Hal lain yang perlu dipelajari dari studi
kepustakaan adalah definisi konsep-konsep yang terkandung dalam masalah tersebut. Studi
kepustakaan dalam tahap ini membantu peneliti dalam mempersiapkan langkah berikutnya,
antara lain dalam merumuskan batasan penelitian dan batasan konsep. Dalam hal ini peneliti
juga bisa mengunakan indra penciuman, penglihatan , pendengaran, perasa dan pengecap
untuk mencari informasi atau data.
3. Mengajukan dugaan sementara ( hipotesis)
Masalah yang belum terpecahkan menimbulkan dugaan-dugaan yang belum
terjawabkan secara ilmiah. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah sebagai
pertanyaan dalam penelitian, yang harus diuji benar atau tidak, dengan verifikasi data yang
telah dikumpulkan. Dari data dan informasi yang diperoleh seorang peneliti dapat
mengajukan dugaan sementara. Hipotesis ini penting karena hipotesis inilah yang akan diuji
untuk menjawab permasalahan yang ada. Contoh : Dugaan dari permasalahan di atas adalah
air didalam tubuh tumbuhan diangkut oleh jaringan xylem.
4. Merancang eksperimen untuk menguji hipotesis
Eksperimen adalah percobaan yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang ada.
Sebelum eksperimen dilakukan, terlebih dahulu harus ada perencanaan/rancangan penelitian.
Dalam perencanaan penelitian meliputi metode eksperimen yang akan digunakan, alat,bahan,
teknik analisis data yang akan digunakan dalam eksperimen hingga mendapatkan hasil yang
akurat.
Eksperimen dibedakan menjadi dua tahap yaitu :
a. Perencanaan eksperimen, yaitu dengan merenacanakan dan mempersiapkan alat dan bahan

12

b. Pelaksanaan eksperimen, factor yang memperngaruhi percobaan adalah variable.


Pelaksanaan eksperimen dapat berjalan baik, bila perancangan eksperimen sudah matang.
Pelaksanaan eksperimen adalah proses penelitian yang akan menghasilkan data-data
eksperimen yang akan dianalisis untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang sudah
dirumuskan. Peneliti harus melakukan percobaan untuk menguji kebenaran hipotesisnya.
Sebelumnya juga harus dirancang percobaan yang akan dilakukan supaya hasil yang
didapatkan sesuai target atau sasaran. Contoh dalam kasus diatas adalah siswa melakukan
percobaan untuk menguji bahwa air di dalam tumbuhan diangkut xylem. Hipotesis yang telah
diajukan perlu diuji dengan melakukan percobaan. sehingga harus ditentukan terlebih dahulu.
Ada tiga jenis variabel dalam penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
Adalah faktor yang memberi pengaruh dan sengaja dibuat berbeda dalam percobaan.
2. Variabel tak bebas
Adalah faktor yang memberi pengaruh dan sengaja dibuat sama dalam percobaan.
3. Variabel terikat
Faktor yang muncul akibat variabel bebas.
5. Melakukan percobaan.
Setelah peneliti menentukan rancangan percobaan yang telah ditentukan maka
percobaan dapat dilaksanakan .
Percobaan dilakukan dengan mengelupas kulit batang Allamanda hingga terlihat bagian
kayunya. Pada percobaan dapat diberi perlakuan :
a. Bagian floem ditutup dengan vaselin
b. Bagian xylem ditutup dengan vaselin
c. Bagian floem dan xylem tidak ditutup dengan vaselin. Kemudian Allamanda ditanam
di media air menggunakan botol gelap.
Berdasarkan hasil percobaan ternyata Allamanda yang floemnya ditutup vaselin dapat
tetap bertahan hidup sedang Allamanda yang xilemnya ditutup vaselin beberapa hari terlihat
layu dan akhirnya mati.

6. Menarik Kesimpulan

13

Hasil eksperimen dianalisis dan ditafsirkan untuk menjawab permasalahan dan


membuat kesimpulan. Dari hasil percobaan yang ada, peneliti dapat menarik kesimpulkan.
Dalam menarik kesimpulan diperlukan kejujuran dan kecermatan karena jika salah dalam
menarik kesimpulan akan mengakibatkan hasil penelitian sia-sia. Dalam kasus diatas peneliti
menyimpulkan bahwa air di alam tumbuhan diangkut oleh xylem.
7. Pelaporan Penelitian
Di akhir penelitian akan dirumuskan suatu kesimpulan yang menjadi konsep/teori.
Secara keseluruhan pelaporan penelitian berisi tentang rumusan masalah hingga hasil akhir
(kesimpulan) dari proses penelitian. Pengkomunikasian hasil penelitian dapat dilakukan
secara tertulis dan lisan, dalam bentuk penyampaian data-data hasil penelitian, analisis hasil
penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
C. Rangkuman
Langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Menemukan dan merumuskan masalah
b. Mengadakan observasi / pengumpulan data
c. Menyusun dugaan sementara / hipotesis
d. Merancang eksperimen untuk menguji hipotesis.
e. Melakukan percobaan
f. Menarik kesimpulan
g. Menguji kesimpulan dengan eksperimen lain.
h. Merumuskan hukum, konsep atau prinsip.
D. Tugas
Buatlah rancangan suatu pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah!
E. Tes Formatif
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Penerapan metode ilmiah bertujuan untuk:
a. mengubah sikap hidup manusia

b. menunjang kemampuan teknologi

c. mengembangkan penemuan-penemuan baru


d. membuat manusia sejahtera

e. menguji hiptesis
14

2. Kegiatan:
1. mengadakan ekspsrimen
2. menarik kesimpulan
3. menyusun hipotesis
4. mengumpulkan data
5. merumuskan masalah
Urutan metode ilmiah yang benar adalah:
a. 1, 2, 3, 4, 5

b. 5, 3, 1, 4, 2

c. 4, 5, 3, 2, 1

d. 5, 4, 3, 1, 2

e. 4, 3, 5, 2, 1

3. Berikut ini adalah sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang peneliti (ilmuwan), kecuali:
a. tekun

b. Teliti

c. Objektif

d. pandai bertanya

e. jujur

4. Langkah pertama dalam metode ilmiah adalah:


a. menyusun hipotesis

b. merumuskan masalah

c. melakukan eksperimen

d. menguji hipotesis

e. mengumpulkan data

5. Seorang siswa akan menerapkan metode ilmiah, setelah mengumpulkan data maka
siswa tersebut segera:
a. melakukan observasi

b. menyusun hipotesis

c. melakukan eksperimen

d. menguji hipotesis

e. menarik kesimpulan
6. Melakukan pengamatan di lingkungan sekitar untuk menentukan objek yang tepat
disebut:
a. hipotesis

b. eksperimen

c. observasi

d. Objektif

e. kerja ilmiah7

7. Selalu menerima kenyataan dari hasil dan tidak mengada-ada disebut sikap:
a. objektif

b. Jujur

c. Tekun

d. Teliti

e. terbuka

8. Dapat menerima pendapat yang benar dari orang lain adalah sikap:
a. tekun

b. Teliti

c. Terbuka

d. Jujur

e. Objektif

9. Setelah memiliki hipotesis, seorang ilmuwan melakukan:


a. membuat teori
c. merumuskan masalah

b. membuat kesimpulan
d. melakukan eksperimen

e. melakukan observasi
10. Sikap yang tidak mudah putus asa dalam proses penelitian, disebut:
a. teliti

b. Obyektif

c. Tekun

15

d. Terbuka

e. Jujur

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !


1. Jawaban sementara atas masalah-masalah yang sudah dirumuskan disebut
...............................
2. Hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadi. Hal ini adalah sikap
....................
3. Sikap yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian adalah
......................................................
4. Untuk mendapatkan data yang akurat, percobaan harus diulang-ulang. Dalam hal ini
seorang ilmuwan harus memiliki
sikap ..........................................................................................................
5. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan langkah
ilmiah disebut .................................................................................
Rumus Tingkat penguasan Materi Pembelajaran
Koreksilah jawaban test anda. Setelah diketahui jawaban benar, gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap kegiatan belajar 1 ini.
Rumus :
1. Soal Pilihan Ganda :
Nilai Pilihan Ganda = Skor Perolehan X 10
Skor Makasimal
2. Soal Uraian Obyektif :
Nilai Uraian = Skor Perolehan X 10
Skor Maksimal
Perbandingan bobot untuk soal pilihan ganda dan soal uraian obyektif adalah 6 : 4,sehingga
nilai total:
Nilai Total = ( 60 % x Nilai Pilihan ganda ) + ( 40 % x Nilai Uraian Obyektif )
Arti tingkat penguasaan yang anda capai :
90% - 100% = Baik sekali
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
<70% = Kurang
Bila anda mencpai penguasaan 80 % atau lebih anda dapat meneruskan ke kegiatan
selanjutnya. Bila belum mencapai 80 % silahkan anda pelajari kembali kegiatan 2.
16

DAFTAR PUSTAKA
Adek Novita, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMK, CV Pustaka manggala
Budi Martono, dkk, (2008), Ilmu Pengetahuian Alam SMK, jakarta, Direktorat Pembinaan
Sekolah menengah kejuruan
Hamid Muhammad, ( 2005), Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Alam Buku 3,
Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional
Suharsimi Arikunto, dkk, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, jakarta, PT Bumi Aksara
Susilo, (2007), Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta, Pustaka Book Publisher
Tim MGMP IPA SMK, ( 2008) , Modul IPA, Bojonegoro.

17

. Langkah-Langkah Metode Ilmiah


f. Pelaporan Penelitian
Di akhir penelitian akan dirumuskan suatu kesimpulan yang menjadi konsep
/teori. Secara keseluruhan pelaporan penelitian berisi tentang rumusan masalah
hingga hasil akhir (kesimpulan) dari proses penelitian. Pengkomunikasian hasil
penelitian dapat dilakukan secara tertulis dan lisan, dalam bentuk penyampaian datadata hasil penelitian, analisis hasil penelitian dan kesimpulan yang dirumuskan untuk
menjawab rumusan masalah yang ada.
4. Kerja Ilmiah
Dalam mengembangkan metode ilmiah, para ilmuwan bekerja berlandaskan teori,
hipotesis dan sistematis. Diawali dengan adanya masalah yang dihadapi, para
ilmuwan berusaha mencari cara pemecahannya. Dalam mencari pemecahan,
ilmuwan berusaha mencari keterangan melalui berbagai proses, misalnya membaca
buku jurnal, maupun mengadakan observasi. Dari keterangan keterangan akan
disusun sebuah hipotesis. Kebenaran hipotesis akan diuji melalui eksperimen. Dari
eksperimen akan diperoleh data.
Selanjutnya data akan diolah dan diperoleh kesimpulan. Untuk meyakinkan
kebenaran dari kesimpulan hasil eksperimen, dilakukan eksperimen ulang. Setelah
dilakukan eksperimen berulang-ulang hasilnya tetap sama maka kesimpulan tadi
dapat diterima kebenarannya dan dianggap sebagai teori atau hukum. Cara kerja
ilmuwan dengan menerapkan langkah-langkah metode ilmiah, dikenal dengan kerja
ilmiah. Di lingkungan sekolah, pengembangan metode ilmiah dilakukan melalui kerja
ilmiah. Dalam verja ilmiah, para siswa diperkenalkan pembelajaran dengan
pendekatan keterampilan proses. Melalui
pendekatan keterampilan proses, siswa dan instruktur dituntut senantiasa bersikap
kritis terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Beberapa macam
kemampuan keterampilan proses dalam kerja ilmiah harus ditumbuhkembangkan
pada setiap siswa antara lain, mengamati/observasi,
mengelompokan, mencari hubungan, meramalkan, menafsirkan, mengajukan
pertanyaan, menerapkan/aplikasi, merencanakan percobaan dan
mengkomunikasikannya.
a. Mengkelompokan/klasifikasi
Kemampuan melakukan observasi dapat diterapkan untuk mengamati objek-objek
yang berada di sekitar sekolah. Untuk menyusun suatu objek penelitian perlu
18

dilakukan pengamatan terhadap persamaan dan perbedaan, kemudian


mengelompokan objek berdasarkan tujuan tertentu. Ketrampilan proses
mengelompokan ini disebut dengan penggolongan/klasifikasi. Dalam sains,
klasifikasi membantu untuk menyederhanakan objek sehingga mudah dipelajari
dan dipahami. Klasifikasi sangat diperlukan dalam proses pembentukan konsep.
Oleh sebab itu, klasifikasi merupakan keterampilan proses yang mutlak harus
dikembangkan pada para ilmuwan-ilmuwan muda. Beberapa cara untuk melakukan
klasifikasi objek-objek sains, antara lain sebagai berikut:
1) Menyusun klasifikasi biner berdasarkan ciri yang tampak
Klasifikasi ini mengelompokan objek-objek sains dalam dua kelompok berdasarkan
ada tidaknya suatu ciri yang telah ditentukan. Objek yang memiliki ciri tertentu
dikelompokan ke dalam satu kelompok dan objek yang tidak memiliki ciri tertentu
dikelompokkan dalam kelompok lain.
Contoh: objek yang ada adalah ikan, burung, ayam, ular dan kambing.
Dari objek tersebut dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu kelompok
hewan yang mempunyai kaki dan hewan yang tidak mempunyai kaki. Hewan yang
mempunyai kaki yaitu burung, kucing, ayam, dan kambing. Hewan yang tidak
mempunyai kaki yaitu ikan dan ular. Hewan yang berkaki dapat dibedakan menjadi
dua kelompok secara biner, yaitu hewan berambut atau tidak berambut. Kucing dan
kambing merupakan hewan yang berambut.
2) Menyusun klasifikasi bertingkat
Menurut Funk, dkk (1985), bahwa klasifikasi bertingkat memiliki karakteristik khusus
sebagai berikut:
a) Memungkinkan untuk menyusun beberapa pengelompokan yang berbeda,
tergantung dari ciri nyata yang digunakan.
b) Bila setiap benda yang termasuk di dalam kelompok asal sudah dipisahkan
menjadi kategori yang anggotanya hanya suatu benda/objek, berarti penyusunan
klasifikasi telah selesai.
c) Deskripsi dari setiap benda diperoleh dengan merangkum seluruh ciri yang dimiliki
kategori tempat benda/objek tersebut berada.
Pada klasifikasi ini, akan dapat terbentuk hirarki kelompok benda-benda tadi.
3) Mengurutkan secara seri

19

Klasifikasi cara ini, yaitu mengelompokan objek-objek sains kedalam urutan


berdasarkan mampu atau tidaknya benda tersebut menunjukan ciri-ciri tersebut.
Objek-objek itu diurutkan
dari yang kecil ke besar atau dari yang pendek ke panjang dan seterusnya.
Untuk mengelompokan atau memisahkan objek ke dalam kelompok yang lebih kecil,
dapat menggunakan pasangan sifat atau ciri-ciri kontras yang ditemukan pada
makhluk tersebut. Pada tingkatan yang paling besar, biasanya ciri kontras yang
dipergunakan adalah ciri morfologi. Pada tatanan selanjutnya, mengguna
kan ciri anatomi dan ciri fisiologi. Contoh pasangan sifat/ciri kontras yang
dipergunakan untuk mengelompokan hewan, misalnya kulit berambut dengan kulit
tidak berambut, kulit bersisik dengan tidak bersisik,
bertulang kebelakang dengan tidak bertulang kebelakang, berkaki dengan tidak
berkaki, dan sebagainya. Ciri-ciri makhluk hidup yang berpasangan dan
dipergunakan untuk mencandra
serta mengelompokan makhluk hidup disebut kunci determinasi. Karena ciri yang
dipergunakan terdiri atas pasangan-pasangan, maka sering disebut kunci dikotomi.
Di bawah
ini contoh kunci dikotomi tumbuhan.
a) Apakah tumbuhan tersebut memiliki pembuluh pengangkut?
(1) Ya, lanjutkan ke.............................................................. b
(2) Tidak ............................................................................... Bryophyta (lumut)
b) Apakah tumbuhan tersebut menghasilkan biji?
(1) Ya, lanjutkan ke ............................................................. c
(2) Tidak .............................................................................. Pterydophyta (pakupakuan)
c) Apakah biji tersebut terlindungi daun buah?
(1) Ya................................................................................... Gymnospermae
(tumbuhan berbiji terbuka)
(2) Tidak, lanjutkan ke ........................................................ d
d) Apakah tumbuhan tersebut bijinya ketika berkecambah tetap utuh?
(1) Ya................................................................................... kelas
monokotiledoneae,lanjutkan ke............................................e
(2) Tidak, membelah menjadi dua...................................... kelas Dikotiledonaeae
e) Apakah batangnya keras berupa kayu?
20

(1) Ya................................................................................... Palmae


lanjutkan ke ................................................................... f
(2) Tidak, lanjutkan ke ........................................................ dst
f) Apakah pelepah daunnya berkumpul membentuk rozet batang?
(1) Tidak, lanjutkan ke ........................................................ g
(2) Ya................................................................................... kelapa
g) Apakah di sekitar pelepah daun dihasilkan ijuk?
(1) Ya................................................................................... aren
(2) Tidak, lanjutkan ke ........................................................ dst
Kegiatan mengkelompokan makhluk hidup, diakhiri dengan pemberian nama
organisme menggunakan aturan yang telah ditetapkan.
b. Menafsirkan dan memprediksi
Keterampilan proses yang lain, setelah mengelompokkan adalah menafsirkan dan
memprediksi.Menafsirkan adalah upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang kurang
jelas dari hasil suatu pengamatan/observasi.
Memprediksi adalah meramalkan mengenai sesuatu yang akan terjadi berdasarkan
hasil pengamatan. Contoh dalam pengamatan diperoleh data:
1) Saat ini awal bulan November,
2) Matahari tertutup awan tebal,
3) Udara terasa lembab,
4) Arus angin lambat.
Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut diprediksi bahwa siang nanti hujan
akan turun.
c. Mengajukan pertanyaan
Keterampilan proses yang tidak kalah penting dan harus ditumbuhkembangkan pada
siswa adalah mengajukan pertanyaan. Keterampilan ini akan sangat membantu
dalam kerja ilmiah yaitu merumuskan masalah (dibahas di modul 2). Sebuah
pertanyaan adalah kalimat introgatif yang membutuhkan jawaban. Sedangkan
bertanya adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau penjelasan tentang
sesuatu atau merupakan salah satu usaha untuk tahu tentang sesuatu.
Rasa ingin tahu terhadap sesuatu diwujudkan dalam bentuk bertanya. Ini harus
ditumbuhkembangkan karena rasa ingin tahu merupakan awal dari suatu penemuan.
Ada beberapa tipe pertanyaan. Menurut sifatnya kita mengenal pertanyaan terbuka
dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka apabila pertanyaan tersebut menuntun
21

berbagai alternatif jawaban/penyelesaian (jawaban bersifat divergen). Pertanyaan


tertutup adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal atau jawaban bersifat
konvergen. Misalnya
pertanyaan yang menuntut jawaban ya atau tidak saja.
1) Pertanyaan menurut taksonomi Bloom
a) Pertanyaan pengetahuan
Contoh : Apa yang diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik?
b) Pertanyaan pemahaman
Contoh : Apa yang dimaksud dengan populasi?
c) Pertanyaan sintesis
Contoh : Apa saja faktor-faktor yang mempercepat erosi?
d) Pertanyaan aplikatif/penerapan
Contoh : Usaha apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah
penularan flu burung?
e) Pertanyaan analisis
Contoh : Perhatikan bagan rantai makanan pada ekosistem sawah berikut. Apa yang
terjadi apabila populasi tikus punah?
f) Pertanyaan evaluasi
Contoh : Mana yang lebih menguntungkan, menanam dengan sistem monokultur
atau sistem tumpang sari?
2) Pertanyaan dalam kegiatan ilmiah
Ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu:
a) Pertanyaan untuk mengungkapkan fakta
Pertanyaan ini biasa dimulai dengan kata tanya: apa, bagaimana atau berapa.
Misalnya : Berapa jumlahnya? Apa warnanya?
b) Pertanyaan tentang prosedur
Pertanyaan ini dimulai dengan kata tanya: bagaimana
Misal : Bagaimana prosedurnya? Bagaimana langkah kerja kegiatan ini?
c) Pertanyaan tentang penggunaan alat atau bahan
Misal : Mengapa digunakan alat ini? Apa alasan menggunakan bahan ini?
d) Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan
Untuk merancang suatu kegiatan ilmiah. Cothron dkk menyatakan bahwa ada
strategi empat pertanyaan yaitu :

22

1) Bahan apakah yang tersedia untuk melakukan kegiatan ilmiah atau penyelidikan
tentang.?
2) Bagaimana kerja atau kegiatan.?
3) Bagaimana saya dapat mengubah bahan dari.untuk mempengaruhi
kerjanya atau kegiatannya?
4) Bagaimana saya dapat mengukur atau mendeskripsikan
respon.karena perubahan yang saya lakukan?
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul, ada yang dapat dijawab melalui membaca
buku atau berdasarkan pengalaman, tetapi ada yang dijawab melalui eksperimen.
Pertanyaan pertanyaan yang bermutu akan memberikan motifasi kepada siswa
untuk mencari jawaban. Oleh sebab itu, para siswa perlu dilatih untuk
mengembangkan pertanyaanpertanyaan yang berkualitas serta didorong untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pertanyaan apa, mengapa,
bagaimana, berapa dan kapan, hendaknya senantiasa diajukan sebelum melakukan
eksperimen terhadap objek-objek penelitian.
B. Latihan
1. Sediakan tanaman-tanaman dibawah ini!
a. padi

d. kacang tanah

g. Mangga

b. melinjo

e. kembang sepatu

h. alang-alang

c. jambu

f. jagung

i. Ketela

j. pakis

Amati ciri-ciri tanaman tersebut, dan kelompokan tumbuhan berdasarkan ciri ciri
yang sesuai dengan menuliskan nama tanaman pada kolom yang tepat!
Kelompok Tumbuhan
a. Berbiji tertutup

b. Berbiji terbuka

23

c. Berkeping satu

d. Berkeping dua

e. Batang berongga

f. Batang tidak berongga

2. Berikan penjelasan pada istilah-istilah berikut !


C. Uji Kompetensi
2. Hasil penelitian tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan pribadi. Hal ini adalah sikap
....................
3. Sikap yang menjadi dasar untuk melakukan penelitian
adalah ......................................................
4. Untuk mendapatkan data yang akurat, percobaan harus diulang-ulang. Dalam hal
ini seorang ilmuwan harus memiliki
sikap ..........................................................................................................
5. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
langkah ilmiah
disebut............................................................................................................................
.................
D. Ulangan Harian I
Bayi memiliki lebih banyak kuncup pengecap daripada
orang dewasa. Kuncup pengecap pada bayi hampir di
setiap bagian mulutnya. Sedangkan pada orang dewasa,
terbatas di lidah. Hal ini juga menjelaskan mengapa bayi
lebih menyukai makanan hambar (seperti bubur) dan
tidak menyukai rasa pahit. Kepekaan bayi terhadap
rasa suatu makanan semakin menurun dengan
24

bertambahnya usia. Semakin tua, semakin sedikit jenis


makanan yang bisa dirasakan.
2.
Manusia mempunyai lebih kurang 5 juta kelenjar pada
tubuhnya. Pada hari panas, dapat dihasilkan 2 liter
keringat. Pada hari dingin, dihasilkan 0,3 liter keringat.

25

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !


1. Apakah yang dimaksud dengan observasi?
.........................................................................................................................................
2. Sebutkan langkah-langkah dalam metode ilmiah?
.........................................................................................................................................
3. Jelaskan fungsi metode ilmiah dalam kehidupan manusia?
.........................................................................................................................................
4. Bagaimanakah seorang ilmuwan harus bersikap objektif?
........................................................................................................................................
5. Apa yang dimaksud dengan kerja ilmiah?
.........................................I
D. Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Kegiatan dengan menggunakan indera untuk mendapatkan keterangan atau makna
dari sesuatu yang diamati disebut:
a. meramalkan

d. menggolongkan

b. observasi

e. Menafsirkan

c. bertanya

2. Kemampuan keterampilan proses yang perlu ditumbuhkembangkan pada para pelajar


dalam mendorong untuk menggunakan langkah dalam metode ilmiah adalah sebagai
berikut, kecuali:
a. mengajukan pertanyaan

b. menjawab pertanyaan

c. meramalkan

d. merencanakan eksperimen

e. mengkomunikasikan hasil diskusi


3. Percobaan dilaksanakan untuk menguji
a. teori

b. peneliti

c. observasi d. hipotesis

e. variabel

4. Ilmuwan memeriksa hasil penelitian melalui:


a. mempublikasikan hasil

b. mengulang eksperimen/percobaan

c. mencari jawaban yang lain lagi

d. mencari jawaban yang lain lagi

e. meminta seseorang memeriksa hasil/pekerjaan itu


5. Diantara pertanyaan berikut ini, yang termasuk sikap ilmiah:
a. membantu memecahkan masalah
b. menguji ulang hasil eksperimen
c. rasa ingin tahu terhadap sesuatu.
d. Memecahkan dan menemukan jawaban
e. Memecahkan teka teki alam dan lingkungan
26

6. Dalam praktiknya, urutan langkah-langkah metode ilmiah yang benar adalah:


a. identifikasi masalah, hipotesis, observasi, eksperimen, menarik kesimpulan
b. observasi, merumuskan masalah, hipotesis, eksperimen, menarik kesimpulan
c. merumuskan masalah, observasi, eksperimen, hipotesis, menarik kesimpulan
d. observasi, eksperimen, hipotesis, perumusan masalah, menarik kesimpulan
e. observasi, hipotesis, perumusan masalah, menarik kesimpulan.
7. Semua hal yang dikemukakan sebagai hasil penelitian harus berdasarkan

fakta

yang diperoleh. Hal ini termasuk sikap:


a. teliti

b. Terbuka

c. objektif d. Jujur

e. Tekun

8. Percobaan yang bersistem dan berencana untuk menguji suatu teori disebut:
a. hipotesis d. Variabel

b. eksperimen

e. Saintis

c. observasi

9. Berikut ini adalah kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia, kecuali:
a. membantu pemecahan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian
yang memuaskan
b. menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang
objektif
c. memecahkan masalah yang masih menjadi rahasia alam sebelumnya
d. menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka teki
e. menafsirkan kebenaran yang sudah ada
10. Melakukan pengamatan dengan tekun dan teliti bertujuan untuk:
a. mengenal objek secara detail
b. mengorganisasikan persamaan dan perbedaan
c. mencari pengertian yang terkandung dalam suatu objek
d. mengambil informasi atau pengetahuan dari objek peristiwa
e. mencari celah-celah perbedaan pada objek-objek disekitarnya
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1. Seorang ilmuwan disebut juga
..........................................................................................................
2. Dugaan sementara sebelum eksperimen disebut
............................................................................
3. Seorang ilmuwan selalu memiliki terhadap
segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
4. Awal suatu kegiatan eksperimen dimulai dengan sebuah .......................................
5. Kegiatan yang bersifat terencana, terarah dan terprogram disebut ...............................
27

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!


1. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis?
.........................................................................................................................................
2. Sebutkan sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuwan!
........................................................................................................................................
3. Bagaimana cara ilmiah yang harus dimiliki seorang ilmuwan?
........................................................................................................................................
4. Apa yang dilakukan seorang ilmuwan setelah melakukan eksperimen?
.......................................................................................................................................
5. Mengapa seorang ilmuwan harus memiliki rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu?
.......................................................................................................................................

28

You might also like