Professional Documents
Culture Documents
Pertemuan 1
Tujuan kurikuler
saluran cerna, infeksi, peny.hati dan kantung empedu, juga pengaturan berat
badan.
Pokok bahasan
Penerapan diet penyakit defisiensi, saluran cerna, infeksi, penyakit hati dan
Sejarah
1
Florence Nightingale (l854) : pioner di bidang perawatan dan dietetik
DR. FW Facy (l870) : mengajar food dan dietetic. Perlunya makanan yang
sesuai untuk orang sakit dan sehat . Jika pengelolaan makanan tidak baik dapat
Perkembangan di Indonesia
1888 berdiri lab. Kesehatan oleh Belanda dan tahun l938 diubah menjadi
tahun
rehabilitatif
2
Prinsip (adequat, seimbang, kontrol energi, densitas zat gizi, variasi,moderat
(sedang).
Kebutuhan makan : umur, jenis kelamin, Berat badan, aktifitas, faktor stress
dll
Terminologi
Makanan : bahan selain obat mengandung zat gizi dan berguna untuk
- makanan yg diatur
tertentu.
Dietetika : ilmu dan seni yang mengatur perencanaan, persiapan dan penyajian
Profesi yang memperhatikan ilmu dan seni pelayanan gizi pada manusia
Terapi diit : bag. Dari dietetik yang khusus menggunakan makanan utk tujuan
penyembuhan.
Status gizi : keadaan seseorang sebagai akibat penggunaan zat gizi yang
riwayat gizi)
3
Terapi diit penting?
kebutuhan organ, meningkatkan daya tahan, mengganti sel yang rusak dan
mempercepat penyembuhan.
Pasien RS – malnutrition
makan kurang
kekurangan)
dan waktu.
dan budaya yang berbeda. Oleh karena melakukan wawancara baik kepada
Makanan berkualitas
4
Alat bantu ahli gizi– asuhan gizi
PUGS
KGA
Penuntun diit
Daftar penukar
4-6 th 90 89,6 90
7-9 th 75 73,2 80
50 (>15 th)
8 th
Dewasa : brocca
TB – 100 plus minus 10%, kecuali wanita TB 155 cm, laki2 TB 160 cm tdk
dilakukan koreksi
5
Cara menghitung kebutuhan energi
Remaja :
45 Kal/kgBB (perempuan)
40 Kal/kgBB (perempuan)
Pertambahanan aktifitas fisik : bed rest 10%, ringan 30% sedang 50%, agak
bed rest :27,5; sangat ringan 30; ringan 35 sedang 40; berat 45
Anak
HA 50-60%
6
Protein : 10-15%
Lemak
7
Manajemen asuhan gizi pasien
Pertemuan 2
Asuhan Gizi
Asuhan Keperawatan
Asuhan Medis
• Adalah proses yg dinamis sebab pasien sbg fokus asuhan gizi selalu berubah,
pd saat yg sama terjadi perubahan penyakit akibat intervensi medis, gizi &
sosial
sekaligus
8
Model Pelayanan Gizi Rawat Inap & Rawat Jalan (Penuntun Diet)
dengan gizi.
• Tahun 2001 : manfaat MNT adalah diagnosa gizi, pemberian terapi &
profesional gizi.
secara kritis dalam membuat keputusan tentang masalah gizi & penyediaan
9
• Menghasilkan dampak yang baik
• Skrining atau asessmen awal dilakukan setelah pasien dirawat 1-3 hari untuk
dalam waktu singkat perlu di kaji lebih lanjut untuk mencegah adanya gizi
• Asessmen lanjutan : sosek, status gizi, data lab, data medik & riwayat gizi
Pengkajian Gizi
• Meliputi : BB, TB, riwayat BB; Data pemeriksaan biokimia; asupan makan,
adanya trauma, infeksi, luka bakar, stress, faktor yang pengaruhi status gizi
• Riwayat gizi : makanan yang disukai & tidak disukai, tipe makanan yang
dikonsumsi sehari-hari (recall makan 24 jam, asupan makan setiap hari & hari
libur), frekuensi makan & waktu makan, fasilitas masak, anggaran makan
10
• Kebutuhan diet selama dirawat : makanan yg disukai & tidak disukai,
preskripsi diet & alasan diberikan diet tsb, nafsu makan (kemampuan
Perencanaan
• Tujuan :
konsultasi gizi.
sbg individu/masyarakat)
• Contoh :
Terapi diet pasien Diabetes Melitus (DM) tidak hanya penyembuhan DM,
11
Implementasi & Evaluasi
• Jika hasil evaluasi tidak mencapai tujuan atau timbul masalah maka dilakukan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi diet atau asuhan gizi
• Keadaan penyakit yg perlu perubahan diet : kondisi akut, kronis, data klinis,
lab
• Stress gizi : trauma, infeksi, stress psikis dan lain - lain dapat menyebabkan
• Ingin dilayani secara individu (setiap pasien punya kebutuhan psikis, sosial &
spiritual)
12
• Pasien haurs berperan dalam pengobatan, harus diberi pengertian tentang
pengobatannya
• Pasien mengharap setiap tingkah laku dapat diterima sebagai bagian dari
sakitnya
Dokumentasi SOAP
• S (subyektif) : catt bgm asumsi & keluhan ps ttg penyakit & dietnya (riwayat
penyakit klg, dahulu, sekarang, pola mak, kead sosek, lingkungan), termasuk
diagnosa, hasil observasi), Dietary atau anamnesa diet (kebiasaan, pola, frek
• A (assessmen) :
• P (planning) :
strategi penyuluhan/konseling,
strategi/prosedur monitoring
• Dokter : kapten, tanggung jwb terhadap pasien, tentukan diagnosa & terapi
• Perawat : jalur komunikasi anggota tim dengan pasien, membantu pasien saat
13
• Ahli gizi : terjemahkan diet dalam hidangan, rencana pelayanan gizi-evaluasi,
beri konseling/penyuluhan, menilai status gizi pasien, buat pola mak sesuai
14
MODIFIKASI DIET
Pertemuan 3
• Mahasiswa mampu :
Isi praktek
Preskripsi diet
Berisi jenis, jumlah kandungan zat gizi & frekuensi makan berdasarkan
Khususnya terdiri dari kebutuhan energi (sesuai BB, aktivitas), jumlah & jenis
terapi diet : modifikasi kualitatif & kuantitatif dari normal diet ke makanan
tertentu
konsistensi makanan
15
Mengapa perlu modifikasi
Penyesuaian/modifikasi diet
2. Menaikkan dan menurunkan kandungan energi & zat gizi diet : diet rendah &
3. Menaikkan dan menurunkan jenis makanan tertentu : diet rendah garam, diet
rendah laktosa
parenteral
16
Preskripsi diet à dibuat dalam bentuk kebutuhan energi didasarkan pada BB,
dan aktifitas, kebutuhan zat gizi lain misal Protein, lemak, CHO, mineral,
sedang standar makanan khusus : adalah modifikasi diet dari segi yang lain
Makanan biasa
300 g
penyakitnya
17
Makanan lunak
Jika pasien tidak dapat mengunyah (setelah operasi wajah) diberi ‘mechanical
18
Makanan saring
Untuk waktu singkat 1-3 hari karena kurang energi & vit B1
19
Makanan cair
Untuk pasien dengan kondisi butuh tambahan gizi yg mudah cerna, minimal
sisa
Untuk pasien dengan kesulitan menelan & mengunyah, infeksi akut, gangguan
20
400-500 Kalori, 5-10 g protein, HA 100-120 g, tanpa lemak
Jika direncanakan dengan baik akan mencukupi kebutuhan gizi kecuali serat
(konstipasi)
Untuk waktu lama dapat ditambah suplemen protein, vit, atau formula enteral
tinggi serat
Transisi
Diet DM
Modifikasi lemak
Modifikasi protein
21
Diet rendah phenilalanin
Modifikasi CHO
Melibatkan kesekaan pasien dan mau mendengar keluhan pasien perlu dan
Bagi pasien yang mempunyai keterbatasan harus dijelaskan baik menu yang
Berikan ekstra makanan diantara waktu makan : roti isi, pudding, milkshake
22
Minuman padat gizi dalam makanan utama/snack
Makanan enteral : makanan cair yang diberi lewat saluran cerna, bisa oral atau
bukan, enteron = sal cerna atau bukan ke saluran cerna). Disebut jg infus.
Mak biasa/lunak/saring
Pagi
Snack
Siang
Snack
Malam
Pagi:
Lalap timun
timun
dstnya
23
PIE AYAM
Kulit pie : campur terigu & margarin, tuangi es hingga jadi adonan, diamkan
Isi pie :lumerkan margarin, masukkan terigu, aduk rata, tuang susu sedikit
demi sedikit, hingga adonan kental. Masukan ayam & kuning telur.kocok
putih telur sampai kaku, campur dlm adonan isi. Beri merica,garam, magi
blok, keju parut. Isi loyang dg kulit dan isi pie & panggang hingga matang
Yang dimodifikasi :
*) kurangimargarin
penampilan
24
Jika tidak mungkin memodifikasi, sajikan mak asli sebagai hadiah (sekali2)
BUBUR SUMSUM
Bahan :
1. tepung beras 35 gr
Cara membuat :
BUBUR HAVERMUT
Bahan :
2. Susu 10 gr 1sdm
3. Gula 10 gr 1sdm
Cara :
4. di blender
CEPLOK AIR
Bahan :
1. telur 1 btr
2. larutan cuka
cara :
25
1. masakkan wajan, masukkan larutan cuka
SCRAMBLE EEG
Bahan :
1. telur 1 btr
2. margarine ½ sdm
cara :
Bahan :
5. kecap 1 sdm
7. telur 1btr
cara :
26
5. masukkan bulatan-bulatan adonan ayam ke dalamnya
TIM IKAN
Bahan :
5. margarine ½ sdm
7. jeruk nipis
cara :
Bahan :
cara :
27
1. campur tahu, udang dengan putih telur sambil diaduk rata
Bahan :
sampai matang
2. gula merah 25 gr
cara :
Bahan :
4. margarine
cara :
28
4. masak sayuran dengan agar-agar ¼ bungkus
5. cetak adonan
Bahan :
Cara :
GADON
Bahan :
2. Telur 1 btr
3. Santan ½ gelas
6. Kemiri 1 btr
7. Ketumbar sedikit
8. Daun salam
9. Daun jeruk
29
Cara membuat :
pisang atau plastik, diatasnya diberi daun salam dan daun jeruk
CEPLOK AIR
Bahan :
1. telur 1 btr
2. larutan cuka
cara :
PURE KENTANG
Bahan :
2. margarine 1 sdm
Cara membuat :
SCRAMBLE EEG
Bahan :
30
1. telur 1 btr
2. margarine ½ sdm
cara :
Bahan :
5. kecap 1 sdm
7. telur 1btr
cara :
Bahan :
31
1. susu standard instant/ formula
2. tepung maizena
4. margarine/minyak kacang
5. gula
Cara :
2. didihkan air
3. aduk rata tepung maizena sbg pengental dengan air matang dingin 50cc kemudian
dimasak
4. campur susu/formula ,gula diaduk sampai rata dan diseduh dengan air mendidih
6. bila menggunakan margarine atau minyak dicampur dengan sedikit air panas
kemudian ditambahkan air panas sampai mencapai ukuran cairan yang ditentukan
8. saring dengan saringan yang halus kecil sambil dimasukkan kedalam botol
9. diberi etiket sesuai diitnya spt 1500 kal P 90 /1500 cc ,tn Ali ,r/.. km
Penyusunan menu
• Mahasiswa mampu :
Tujuan intruksional
• Mahasiswa mampu
32
Isi kuliah
diperhatikan:
- kemampuan kulinari
Mahasiswa mampu :
Isi praktek
Mahasiswa mampu :
Isi praktek
33
• Mak. Utama : bubur sumsum,pure
34
Defisiensi Protein, Kalori dan kegemukan
Pertemuan 4
karena kegemukan
Mahasiswa mampu :
Isi kuliah
Mahasiswa mampu memasak menu Diit TKTP dan Diit Rendah Kalori
Isi Praktek
• Sayur
35
• snack.
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi ( ETPT) adalah diet yang mengandung
energi dan protein diatas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk
Makanan Biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu,
telur dan daging, atau dalam bentuk Makanan Enteral Energi Tinggi Protein
Tinggi. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu mkan dan
Tujuan Diet
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
atau kemoterapi.
36
Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
meningkat.
Diet Energi rendah adalah diet yang kandungan nerginya dibawah kebutuhan
normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung serat yang
bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi makanan
kebutuhna fisik.
Proteiin sedikit lebih tinggi, yaitu 1- 1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20% dari
37
Lemak sedang yaitu, 20-25% dari kebutuhan energi total. Usahakan sumber
lemak berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak jenuh ganda yang
kadarnya tinggi.
Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan energi total.
Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali mkan selingan.
Syarat : Energi 40-45 kkal/ BB, Protein 2-2,5 g/kg BB, Lemak 10-25 % dari
kebutuhan energi total , karbohidrat sisa % dar kebutuhan energi total , zat
gizi lain cukup sesuai kebutuhan normal Diet Energi Tinggi Protein
Diet ini diberikan kepada pasein yang berdasarkan perhitungan IMT > 25
Syarat diit : Energi rendah dengan mengurangi asupan energi sebanyak 500-
/minggu ) ,Protein 11,5 g/kg BB/ hari atau 15-20 % dari energi total ,
38
Lemak :20-25 % dari energi total , Karbohidarat : 55-60 % dari energi
total , Vitamin & Mineral cukup, Cairan cukup 8-10 gelas / hari
39
Diet SaluranPencernaan
Pertemuan 5
saluran pencernaan.
Mahasiswa mampu :
Isi kuliah
• Aktivitas mekanik atau aktivitas otot, yaitu dalam bentuk pergerakan otot
gastrointestinalis.
40
• Aktivitas kimia atau aktivitas enzym yaitu berupa sekret gastrointestinal yang
berperan dalam reaksi kimia sel dan kelenjar saluran cerna (GI-tract) juga
• Disfagia
pada saluran cerna. Disfagia dapat terjadi pada lansia, adanya gangguan syaraf
menelan, tumor esofagus, dan pasca stroke. Keluhan ini akan bermanifestasi
pipa, makanan diberikan dalam bentuk Makanan Cair Penuh, bila di berikan
per oral maka makanan diberikan dalam bentuk Makanan cair kental, saring,
atau lunak.
pernafasan.
Cukup cairan.
bertahap, di mulai dari Makanan Cair Penuh atau Cair Kental, Makanan
41
Makanan Cair Jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan tersedak atau
aspirasi.
Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa (selang) atau sonde
Hematemesis-Melena
darah yang disertai dengan buang air besar (BAB) berdarah dan berwarna
hitam.
Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tidak ada
Penyakit lambung
42
Di Indonesia sendiri menurut penelitian dari beberapa sentra patologi anatomi,
Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makanan dan cairan
Prinsip diet
Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak
Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat
Saluran cerna bawah terdiri atas usus halus, usus besar, rektum dan anus.
43
Klasifikasi Penyakit Saluran Cerna Bawah
Penyakit usus Inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus
besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan
kolorektal ini adalah faktor kebiasaan makan tinggi kolesterol dan rendah
serat. Gambaran klinis sangat bervariasi dan tidak spesifik. Bisa dijumpai
tanpa keluhan sampai adanya keluhan yang berat dan sangat tergantung pada
lokasi dan besarnya tumor. Pada karsinoma kolon, konon penderita datang
dengan keluhan adanya masa di perut abdomen kanan, obstruksi baru akan
Pada fase akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.
44
Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari
bentuk cair (per oral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi Diet Sisa
– Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D, asam folat, vitamin
Makanan Enteral Rendah atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak
rantai sedang dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa dan
malabsorpsi lemak.
Penyakit Divertikular
pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada
konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya
rendah serat.
menyebabkan peradangan.
45
Mencegah infeksi.
Serat tinggi.
Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan
Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari Diet Sisa Rendah I ke Diet
46
dan berbumbu tajam ,dihidangkan pada suhu tidak terlalu
Diet LAMBUNG
Syarat diit : Mudah cerna, porsi kecil ,diberkan sering Energi dan protein
cukup, Lemak rendah 10-15 % dari energi total Rendah serat,cairan cukup
47
DIET PENY. HATI DAN KANDUNG EMPEDU
Pertemuan 6
HATI
Definisi
• Hati/liver merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada dalam
• Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan dibawah tulang
rusuk
Fungsi Hati
Penyakit Hati
– Hepatitis
– Sirosis hati
Hepatitis
• Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual, dan muntah, jaundice
Sirosis Hati
48
• Kerusakan hati yang disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan
Terapi
• Pada kasus penyakit hati, terapi yang umumnya dilakukan oleh dokter adalah
hati
• Higiene makanan dan minuman juga perlu diperhatikan karena salah satu
49
• Lemak cukup,yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk mudah
dicerna
• Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kgBB agar terjadi anabolisme protein
• Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa
Diet hati I
• Diet hati I diberiakan bila pasien dalam keadaan akut. Melihat keadaan pasien
50
Diet hati II
• Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati I kepada
• Lemak sedang 20-25% dari kebutuhan energi total dalam bentuk mudah
dicerna
• Diet hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II
biasa. Makanan ini cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi
tinggi karbohidrat
• Bahan makanan yang dibatasi untuk diet hati I,II dan III adalah dari sumber
lemak,yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan
santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,
• Sedangkan bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hati I,II,III adalah
51
Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut
Infeksi (kolesistitis)
Kolesistitis
Penyakit ini dapat disertai jaudice, karena cairan empedu tidak bisa masuk ke
saluran cerna berubah warna menjadi bilirubia yang berwarna kuning dan
Kolelitiasis
lemak
Ada dua jenis batu empedu , yaitu kolesterol dan batu pegmen
Tujuan Diet
52
Menghindari program penurunan berat badan
kebutuhan energi
gas
lewat infus
53
Jenis diet khusus penyakit kandung empedu
Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamain A dan C
Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut dapat
Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak atau
biasa.
Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit kandung empedu
Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandumg empedu
adalah semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan
makanan yamg menimbulakan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
54
KASUS DIET PENYAKIT HAT I DAN KANDUNG EMPEDU
Diet HATI
cukup 20 -25 % dari energi total mudah dicerna ( lemak MCT) , Protein
sesuai keadaan pasien dapat berbentuk Cair (akut) ,saring, cincang , lunak
,biasa.
Diet ini diberikan pasein dengan Kolelitiasis yaitu batu empedu dan kolesistis
Syarat diit : Energi sesuai kebutuhan, bila kegemukan disertai diit Rendah
Energi, Protein 1-1,25 g/kg BB , Lemak rendah & mudah dicerna,bila kronis
diberikan 20 % dari energi total , serat tinggi bentuk peptin untuk mengikat
kembung /mual. Makanan diberikan dalam bentuk sari buah & minuman
55
DIET PENYAKIT INFEKSI SALURAN NAFAS
Pertemuan 7
Infeksi
Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka
Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu
mengatasi infeksi.
memiliki efek samping dan perlu digunakan secara hati-hati. Dan perlu
56
digunakan secara terbatas dengan memperhatikan hal-hal berikut :Reaksi dan
pengobatan.
Brockhitis,gejala Asma
Syarat Diit : Energi sesuai kebutuhan , Protein agak tinggi 1-1.25 g/kg BB ,
57