You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

D
DENGAN MENARIK DIRI
DI RUANG MURAI B RSJKO SOEPRAPTO
BENGKULU
No. CM
: 45 12 71
Tgl. Dirawat
Tgl. Pengkajian
Ruang

: 12 Maret 2010
: 15 Maret 2010
: Murai B

A. Pengkajian
Identitas pasien :
Nama
: Tn. D
Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Pendidikan : SLTP
Alamat
: Betungan
Status
: Belum kawin
Penanggung jawab :
Nama
: Tn. R
Umur
: 45 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Pekerjaan
: swasta
Alamat
: Jl. Smangka
Hub. Pasien : kakak kandung

Alasan masuk ke rumah sakit jiwa


Pasien masuk ke RSJKO pada tanggal 12
Maret 2010 diantar oleh keluaga pasien,
masuk dengan keluhan : menarik diri, tidak
mau bergaul, kadang-kadang ngamuk, tertawa
dan berbicara sendiri, tidak ada garah hidup,
tidak suka dengan suasana ramai.
MK : kerusakan interaksi sosial menarik diri
Keluhan saat didata :
Selama dilakukan pengkajian pasien banyak
menunduk dan sering mengalihkan pandangan

Faktor predisposisi
Menurut kakak klien, klien pernah mengalami
gangguan jiwa di masa lalu yaitu tahun 2009
dan pernah dirawat di RS putri bungsu di
PADANG selama 40 hari.OS sembuh bila ada
obat dan mulai bersikap aneh kembali setelah
os putus obat.
Os masuk ke RSJKO Soeprapto Bengkulu
pada tanggal 12 Maret 2010 dengan keadaan
sering berdiam diri di kamar, tidak suka
bergabung dengan teman yang lain.

Psikososial
Genogram

Tn.R
45 th
PJ

Tn.D
40 th
PX

2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mempunyai anggota tubuh yang lengkap dan klien menyukai semua bagian
tubuhnya.
b.Identitas diri
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya yaitu nama,umur, jenis kelamin.
c. Peran diri
Peran pasien sebagai anak ke 4 dari 5 bersaudara. Klien tidak mempunyai
pekerjaan dan klien tidak pernah mengikuti organisai yang ada di masyarakat.
d. Ideal diri
Klien menyatakan ingin cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah dan bisa
berkumpul kembali dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
e. harga diri
klien merasa malu bila berkumpul dengan orang lain
mk: harga diri rendah
3. Hubungan sosial
- Orang yang dekat dengan klien adalah kedua orang tuanya.
- Klien jarang bergabung dengan orang lain dan klien tidak pernah mengikuti kegiatan
sosial dilingkungannya.
- Hambatan dalam berhubungan klien pendiam jarang berkumpul dengan temantemannya suka menyendiri dan sering melamun.
Mk: kerusakan interaksi sosial : menarik diri
4. Data spiritual
Klien beragama islam, sebelum klien sakit klien mau melaksanakan sholat walaupun
hanya sesekali. Tetapi saat klien sakit, klien sama sekali tidak melaksanakan
sholat.

E. Status mental

a. Penampilan : klien kurang rapi, klien jarang mandi.


Pembicaraan : klien mau berbicara jika ada yang mengajaknya, namun volume suara
pelan.
b. Alam perasaan : saat disuruh cerita mengenai keluarganya dan tentang penyakitnya klien
tampak biasa saja.
MK : koping individu inefektif
c. Afek : Afek klien sesuai dengan stimulus yang contohnya saat bercerita yang lucu klien
hanya tersenyum, jika klien diajak cerita yang sedih, ekspresi wajahnya biasa saja.
d. Interaksi selama wawancara
Kontak mata klien kurang.
e. Aktivitas motorik : klien tampak berdiam diri ditempat tidur, klien sering duduk sendiri
ditempat tidur.
MK : Intoleransi aktivitas

f. Persepsi : terdapat halusinasi pendengaran,


Kadang-kadang ia mendengar adanya suarasuara disekitarnya.
Mk: Perubahan sensori Perseptual :
Pendengaran
g. Isi pikiran
Klien mengalami gangguan isi pikir (obsesi)
pikiran yang selalu muncul, walaupun klien
berusaha untuk menghilangkanna adanya
halusinasi pendengaran. Ide pikir tidak jelas.
i. Proses pikir : Klien mengalami perubahan
proses pikir sirkumtansial pembicaraan klien
berbelit-belit tapi mencapai tujuan.

j.

Tingkat kesadaran : klien sering merasa


bingung.
k. Kemampuan penilaian
Klien mengalami gangguan ringan artinya
klien masih mampu pengambilan suatu
keputusan
l. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat
saat ini jangka panjang, pendek
m. Tingkat konsentrasi : tingkat konsentrasi
klien kurang baik.
n. Daya tilik diri : klien menyadari bahwa
dirinya berada di RS.

F.
-

Kebutuhan persiapan pulang


Makan
Pasien makan 3 x sehari pagi, siang dan sore dengan komposisi nasi
sayur.
BAB/BAK
Klien BAB/BAK di kamar mandi (WC).
Mandi
Klien mandi 2 x/hari, menggunakan sabun mandi dan cuci rambut
setiap hari, diharapkan ketika pulang klien tetap menjaga
kebersihannya.
Berpakaian
Klien dapat menggunakan pakaian sendiri.
Istirahat dan tidur
Suruh klien tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam.
Penggunaan obat
Klien minum obat 3 x/hari minum obat dalam pengawasan keluarga,
obat yang diberikan adalah obat oral.
Aktivitas dalam rumah
Klien melakukan aktivitasnya sendiri misalnya merapikan tempat tidur.

G. Pohon masalah
Pohon Masalah

Kekerasan, risiko tinggi

Perubahan sensori
Perseptual :
Pendengaran

Perubahan sensori
Perseptual :
Pendengaran

Defisit perawatan diri

Interaksi sosial
kerusakan
Masalah utama

Intoleransi aktivitas

Koping keluarga
Interaktif:
ketidakmampuan
keluarga merawat klien
di rumah

Harga diri rendah kronis

Penyebab

Mekanisme Koping

Pertahanan diri (koping) yang digunakan


dalam mengatasi masalah yaitu klien
dengan menyendiri di kamar.
Masalah Psikososial dan Lingkungan
Tidak ada masalah dengan dukungan
kelompok, pendidikan, perumahan
ekonomi dan pekerjaan, klien
mempunyai masalah dengan pelayanan
kesehatan klien tidak kontrol karena
putus obat.

j.

Aspek Medik
Aspek medis :
CPZ
1 x 100 mg
Haloperidol
3 x 1,5 mg
PPH
2 x 4 mg
Apazol
1 x 0,3 mg

DAFTAR MASALAH
harga diri rendah
Kerusakan interaksi sosial;MD
Intoleransi aktivitas
Resti perubahan persepsi sensori
halusinasi

You might also like